BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.

dokumen-dokumen yang mirip
WEWENANG MENHAN WEWENANG GOLONGAN/ TANDA TANGAN ESELON Rencana Kebutuhan PNS Menhan semua golongan Kep Renbut

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tugas Belajar. Perguruan Tinggi. Luar Lembaga. Pendidikan.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG

NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Dokter Gigi. Angka Kredit. Fungsional. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tunjangan. Pengamanan Pesandian. Pencabutan.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

KEMENHAN. Dosen. Tetap. Gaji. Tunjangan.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Rumah Negara. Pembinaan. Tata Cara. Pencabutan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2009 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan. Fungsional. Komputer. Angka Kredit.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perizinan. Luar Negeri. Penugasan. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.72, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Perkawinan. Perceraian. Rujuk. Pencabutan.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

2012, No.528.

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR : 99/UN27/KP/2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SOP 1 SUBAG. TENAGA ADMINISTRASI

PEMBERIAN KUASA. BAGI PNS GOL/RUANG a. Sekretaris Jenderal a. Menandatangani pengumuman penerimaan ASN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

1. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari KabKota ke dalam lingkungan Pemprov Kalti m Dasar Hukum

SURAT EDARAN Nomor : SE/ 07 / II / tentang

PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Ujian Penyesuaian. Ijazah. Administrasi. Pelaksanaan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

X. GURU A. Dasar Hukum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA. No.10, 2007 DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. KEPEGAWAIAN. PPNS. Pengangkatan. Mutasi. Pemberhentian. Pencabutan.

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

No.130, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN, Menimbang a. bahwa dalam penyelenggaraan manajemen kepegawaian perlu disusun peraturan dan ketentuan yang mengikat berupa petunjuk administrasi sebagai penunjang dalam kegiatan pembinaan Administrasi Kepegawaian Departemen Pertahanan; b. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas diperlukan adanya ketentuan yang mengatur batasbatas kewenangan sesuai lingkup dan tanggung jawab tugas masing-masing Pejabat Kepegawaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Tataran Kewenangan Bidang Administrasi Kepegawaian Departemen Pertahanan; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

2009, No.130 2 Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3059); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3093); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3176); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1960), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15);

3 2009, No.130 Menetapkan MEMUTUSKAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Pertahanan ini, yang dimaksud dengan 1. Pegawai Departemen Pertahanan adalah Pegawai Negeri Sipil dan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di lingkungan Departemen Pertahanan. 2. PNS Departemen Pertahanan adalah Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan yang bekerja/ditugaskan di lingkungan Departemen Pertahanan, Mabes TNI dan Angkatan yang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentiannya merupakan kewenangan Menteri. 3. Administrasi adalah Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan penetapan tujuan dan penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan untuk mencapai tujuan organisasi. 4. Pendelegasian Wewenang adalah Pemberian sebagian wewenang pejabat Pembina kepegawaian kepada pejabat kepegawaian di bawahnya untuk menandatangani sesuatu pengambilan keputusan untuk atas namanya sendiri. 5. Pemberian Kuasa adalah Pemberian sebagian wewenang pejabat pembina kepegawaian kepada pejabat kepegawaian di bawahnya untuk menandatangani sesuatu pengambilan keputusan untuk atas nama pejabat yang memberi kuasa. 6. Formasi PNS yang selanjutnya disebut formasi adalah Jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi di lingkungan Dephan untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu. 7. Alokasi atau lowongan formasi adalah Penetapan besarnya jumlah rencana kebutuhan CPNS setiap tahun di lingkungan Dephan, Mabes TNI dan Angkatan. 8. Nomor Identitas Pegawai yang selanjutnya disebut NIP adalah Nomor urutan registrasi Pegawai Negeri Sipil.

2009, No.130 4 9. Menteri Pertahanan selanjutnya disebut Menteri adalah Pejabat Pembina kepegawaian pusat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. 10. Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan selanjutnya disebut Sekjen adalah Pejabat yang membantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. 11. Kepala Biro Kepegawaian Setjen Dephan selanjutnya disebut Karopeg adalah Pejabat yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang di bidang Kepegawaian. 12. Kepala Unit Organisasi selanjutnya disebut Ka UO adalah Pejabat tertinggi pada masing-masing unit organisasi Dephan, Mabes TNI, TNI- AD, TNI-AL dan TNI-AU, dalam rangka pembinaan PNS sesuai ketentuan yang berlaku. 13. Kepala Satuan Kerja/Sub Satuan Karja Departemen Pertahanan selanjutnya disebut Kasatker/Subsatker adalah Pejabat yang diberi tugas dan wewenang menyelenggarakan administrasi ketatausahaan. Pasal 2 Administrasi kepegawaian meliputi pengadaan, pendidikan, penggunaan, perawatan dan pemisahan. Pasal 3 (1) Pejabat yang diberikan delegasi wewenang menandatangani Keputusan untuk atas nama sendiri, tidak atas nama pejabat yang memberi delegasi wewenang dan dapat memberikan kuasa kepada pejabat di bawahnya atau pejabat lain yang ditunjuk. (2) Pejabat yang diberi delegasi wewenang dapat memberi kuasa atau mendelegasikan wewenang kepada pejabat kepegawaian di bawahnya atau pejabat lain yang ditunjuk. (3) Pejabat yang diberi kuasa menandatangani Keputusan tidak untuk atas namanya sendiri tetapi atas nama pejabat yang memberi kuasa. (4) Pejabat yang diberi kuasa, tidak dapat memberi kuasa lagi kepada pejabat lain. BAB II WEWENANG, PENDELEGASIAN DAN PEMBERIAN KUASA Menteri berwenang untuk Pasal 4

5 2009, No.130 a. menandatangani keputusan 1. rencana kebutuhan PNS; 2. pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil; 3. pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dengan hormat; 4. penempatan dalam jabatan struktural eselon I dan II serta jabatan fungsional setingkat; 5. kenaikan pangkat PNS golongan IV/b; 6. kenaikan pangkat PNS golongan IV/a yang bertugas di lingkungan Dephan; 7. pemberian tanda jasa dan penghargaan; 8. hukuman disiplin PNS tingkat berat; 9. pemberhentian tidak atas permintaan sendiri PNS golongan IV/b ke bawah; 10. pemberhentian karena penyederhanaan organisasi PNS golongan IV/b ke bawah; 11. pemberhentian karena melakukan tindak pidana PNS golongan IV/b ke bawah; 12. pemberhentian sementara (Schorsing) PNS golongan IV/a dan IV/b; 13. pemberhentian karena meninggalkan tugas PNS golongan IV/b ke bawah; 14. pemberhentian karena hal-hal lain PNS golongan IV/b ke bawah; 15. pemberian bebas tugas/mpp PNS golongan IV/a dan golongan IV/b yang bertugas di lingkungan Dephan; dan 16. pemberhentian sementara dari jabatan fungsional yang jenjangnya setingkat eselon II. b. menandatangani surat perintah 1. tim Panitia Pengadaan CPNS tingkat Pusat; dan 2. kenaikan pangkat militer berpangkat Letjen/Laksdya/Marsdya yang bertugas di lingkungan Dephan. c. menandatangani surat izin 1. kawin, cerai dan rujuk pejabat eselon I dan eselon II; 2. kawin, cerai dan rujuk PNS golongan IV/d dan IV/e;

2009, No.130 6 3. cuti tahunan pejabat eselon I; 4. cuti besar pejabat eselon I; 5. cuti sakit pejabat eselon I; 6. cuti karena alasan penting pejabat eselon I; 7. cuti PNS di luar tanggungan Negara; 8. cuti bersalin pejabat eselon I; dan 9. cuti ibadah di luar negeri yang bertugas di lingkungan Dephan. d. menandatangani Kartu Tanda Anggota (KTA) pejabat eselon I dan pejabat fungsional setingkat. Pasal 5 Menteri Pertahanan mendelegasikan wewenang Pengurusan PNS di lingkungan TNI kepada Panglima TNI, meliputi a. menandatangani keputusan 1. penempatan dalam jabatan PNS; 2. kenaikan pangkat PNS golongan IV/a ke bawah; 3. peninjauan masa kerja PNS; 4. pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat III dan IV; 5. hukuman disiplin PNS tingkat sedang dan ringan; 6. pemberhentian sementara (Schorsing) PNS; 7. pemberian bebas tugas/mpp PNS; dan 8. penggantian perubahan nama. b. menandatangani surat izin 1. kawin, cerai dan rujuk PNS; 2. cuti tahunan PNS; 3. cuti besar PNS; 4. cuti sakit PNS; 5. cuti PNS karena alasan penting; 6. cuti PNS di luar tanggungan Negara; 7. cuti bersalin PNS; dan 8. cuti PNS ibadah di luar negeri. c. menandatangani Kartu Tanda Anggota (KTA) PNS.

7 2009, No.130 Pasal 6 Menteri Pertahanan mendelegasikan wewenang di lingkungan Dephan kepada Sekjen Dephan, meliputi; a. penandatanganan surat perintah 1. penempatan jabatan dan kenaikan pangkat militer berpangkat Brigjen/Laksma dan Marsma yang bertugas di lingkungan Dephan; 2. pendidikan luar negeri; 3. pemberhentian dengan tidak hormat personel militer berpangkat Perwira, Bintara dan Tamtama; dan 4. penggantian perubahan nama, gelar dan pindah agama. b. penandatanganan surat izin 1. kawin, cerai dan rujuk personel militer berpangkat Letkol dan Mayor; dan 2. kawin, cerai dan rujuk PNS pejabat eselon III dan IV. c. penandatanganan kartu tanda anggota pejabat eselon II dan pejabat fungsional setingkat. Pasal 7 Menteri Pertahanan mendelegasikan wewenang kepada Karopeg Setjen Dephan, untuk menandatangani kartu tanda anggota pejabat eselon III, IV dan non eselon serta pejabat fungsional setingkat. Pasal 8 Menteri Pertahanan mendelegasikan wewenang kepada Kabadiklat Dephan, meliputi penandatangan keputusan a. pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV yang dilaksanakan di Badiklat Dephan; dan b. pendidikan dan Pelatihan Prajabatan. Pasal 9 Menteri Pertahanan mendelegasikan wewenang kepada Kasatker/Subsatker, meliputi a. penandatanganan Keputusan hukuman disiplin PNS tingkat sedang dan ringan; b. penandatanganan surat izin 1. kawin, cerai dan rujuk personel militer berpangkat Kapten ke bawah; 2. kawin, cerai dan rujuk PNS Golongan III ke bawah;

2009, No.130 8 3. cuti tahunan pejabat eselon II, III, IV dan non eselon di lingkungan kekuasaan masing-masing; 4. cuti karena alasan penting pejabat eselon II, III, IV dan non eselon di lingkungan kekuasaan masing-masing; dan 5. cuti bersalin pejabat eselon II, III, IV dan non eselon di lingkungan kekuasaan masing-masing. c. penandatanganan surat perintah 1. Memasuki Persiapan Pensiun (MPP) personel militer berpangkat Pati, Pamen, Pama, Bintara dan Tamtama; dan 2. pemberhentian dengan hormat personel militer berpangkat Perwira, Bintara dan Tamtama. d. penandatanganan piagam berita acara sumpah jabatan di lingkungan kekuasaan masing-masing. Pasal 10 Menteri Pertahanan memberi kuasa kepada Sekjen Dephan, meliputi a. penandatanganan keputusan 1. pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil; 2. hasil seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil; 3. penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil; 4. pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil dengan hormat Golongan III; 5. pengangkatan dari CPNS menjadi Pegawai Negeri Sipil; 6. penempatan dalam jabatan struktural pejabat eselon III dan IV; 7. penempatan dalam jabatan fungsional PNS Golongan IV/b ke bawah; 8. kenaikan pangkat PNS golongan III; 9. pemindahan PNS Golongan III ke atas dari Dephan ke Departemen/Instansi lain dan dari Departemen/Instansi lain ke Dephan; 10. penyesuaian ijazah; 11. peninjauan masa kerja PNS Golongan III, IV/a dan IV/b yang bertugas di lingkungan Dephan; 12. pemberhentian sementara (Schorsing) PNS Golongan III; dan 13. pemberian bebas tugas/mpp PNS Golongan III.

9 2009, No.130 b. penandatanganan surat perintah tentang Kenaikan pangkat militer berpangkat Mayjen/Laksda/Marsda, Brigjen/Laksma/Marsma dan Kolonel yang bertugas di lingkungan Dephan; c penandatanganan surat izin 1. cuti besar pejabat eselon II, III, IV dan non eselon; dan 2. cuti sakit pejabat eselon II, III, IV dan non eselon di lingkungan Dephan. d. penandatanganan surat usul tentang Formasi PNS. Pasal 11 Menteri Pertahanan memberikan kuasa kepada Karopeg Setjen Dephan, meliputi penandatanganan keputusan a. pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil dengan hormat Golongan II/d ke bawah; b. penempatan dalam jabatan non eselon; c. kenaikan pangkat PNS Golongan II/d ke bawah; d. pemindahan PNS Golongan II/d ke bawah dari Dephan ke Departemen/Instansi lain dan dari Departemen/Instansi lain ke Dephan; e. peninjauan masa kerja PNS Golongan II/d ke bawah; f. pemberhentian sementara (Schorsing) PNS Golongan II/d ke bawah; dan g. pemberian bebas tugas/mpp PNS Golongan II/d ke bawah. Pasal 12 Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan memberikan kuasa kepada Karopeg Setjen Dephan, meliputi a. penandatangan Keputusan hasil seleksi pendidikan dan pelatihan kepemimpinan; dan b. penandatangan Surat Telegram kenaikan pangkat Letkol ke bawah. BAB III PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 13 (1) Menteri Pertahanan melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian.

2009, No.130 10 (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Irjen Dephan. (3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Sekjen Dephan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan ini akan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri. Pasal 15 Peraturan Menteri Pertahanan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2009 MENTERI PERTAHANAN, JUWONO SUDARSONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Mei 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ANDI MATTALATTA

11 2009, No.130 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 WEWENANG MENHAN WEWENANG GOLONGAN/ NO KEGIATAN KET TANDA TANGAN ESELON 1 2 3 4 5 1 Rencana Kebutuhan PNS Menhan semua golongan Kep Renbut 2 Pengangkatan CPNS Menhan semua golongan Kep CPNS 3 Pemberhentian Capeg Menhan semua golongan Kep Pemberhentian dengan tidak hormat 4 Penempatan dalam jabatan Menhan Eselon I dan II Kep Jabatan Struktural/Fungsional 5 Kenaikan Pangkat PNS Menhan Gol.IV/a dan IV/b Kep KP 6 Pemberian Tanda Jasa Menhan semua golongan Kep Pemberian dan Penghargaan Tanda Jasa dan Penghargaan 7 Hukuman Disiplin PNS Menhan semua golongan Kep Hukuman Tingkat Berat 8 Pemberhentian PNS Tidak Menhan Gol. IV/b ke bawah Kep Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri 9 Pemberhentian Penyeder- Menhan Gol. IV/b ke bawah Kep Pemberhentian hanaan Organisasi PNS 10 Pemberhentian Melakukan Menhan Gol. IV/b ke bawah Kep Pemberhentian Tindak Pidana PNS 11 Pemberhentian Sementara Menhan Gol. IV/a, IV/b Kep Pemberhentian (Schorsing) PNS 12 Pemberhentian Meninggal- Menhan Gol. IV/b ke bawah Kep Pemberhentian kan Tugas PNS 13 Pemberhentian PNS karena Menhan Gol. IV/b ke bawah Kep Pemberhentian Hal-hal lain 14 Pemberian Bebas Tugas/ Menhan Gol. IV/a, IV/b Kep Pemberhentian MPP PNS 15 Pemberhentian Sementara Menhan Eselon II Kep Pemberhentian dari Jabatan Fungsional PNS Jabatan 16 Tim Panitia CPNS tingkat Menhan semua golongan Sprin Tim Panitia pusat 17 Kenaikan Pangkat TNI Menhan Letjen/Laksdya/ Sprin KP Marsdya 18 Izin Kawin Menhan Eselon I dan II Surat Izin Kawin Gol.IV/d dan IV/e

2009, No.130 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 1 2 3 4 5 19 Izin Cerai Menhan Eselon I dan II Surat Izin Cerai Gol.IV/d dan IV/e 20 Izin Rujuk Menhan Eselon I dan II Surat Izin Rujuk Gol.IV/d dan IV/e 21 Cuti Tahunan Menhan Eselon I Surat Izin Cuti Tahunan 22 Cuti Besar Menhan Eselon I Surat Izin Cuti Besar 23 Cuti Sakit Menhan Eselon I Surat Izin Cuti Sakit 24 Cuti Karena Alasan Menhan Eselon I Surat Izin Cuti Penting Karena Alasan Penting 25 Cuti Di Luar Tanggungan Menhan semua golongan Surat Izin Cuti Di Luar Negara Tanggungan Negara 26 Cuti Bersalin Menhan Eselon I Surat Izin Cuti Bersalin 27 Cuti Ibadah di Luar Negeri Menhan semua golongan Surat Izin Cuti Ibadah di Luar Negeri 28 Kartu Tanda Anggota Menhan Eselon I KTA (KTA) Paraf MENTERI PERTAHANAN Karopeg Kabagmin Sekjen Karo TU Karokum Kabagminu Kabagkarpeg Paraf JUWONO SUDARSONO

13 2009, No.130 LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 WEWENANG MENHAN YANG DIKUASAKAN KEPADA SEKJEN, KASATKER DAN KAROPEG SETJEN DEPHAN WEWENANG GOLONGAN/ NO KEGIATAN KET TANDA TANGAN ESELON 1 2 3 4 5 1 Pengadaan CPNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Kep CPNS 2 Hasil Seleksi CPNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Kep CPNS 3 Penempatan CPNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Kep Penempatan 4 Pemberhentian Capeg Sekjen a.n. Menhan Gol. III Kep Pemberhentian dengan hormat 5 Pengangkatan CPNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Kep Pengangkatan menjadi PNS PNS 6 Penempatan dalam jabatan Sekjen a.n. Menhan Eselon III dan IV Kep Jabatan Struktural 7 Penempatan dalam Jabatan Sekjen a.n. Menhan Gol.IV/b ke bawah Kep Jabatan Fungsional PNS 8 Pemindahan PNS dari Sekjen a.n. Menhan Gol. III ke atas Kep Pindah Dephan ke Departemen/ Instansi lain dan dari Departemen/Instansi lain ke Dephan 9 Penyesuaian Ijazah PNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Kep Penyesuaian 10 Peninjauan Masa Kerja PNS Sekjen a.n. Menhan Gol. III s.d. IV/b Kep Peninjauan Masa Kerja 11 Pemberhentian Sementera Sekjen a.n. Menhan Gol. III Kep Pemberhentian (Schorsing) PNS 12 Pemberian Bebas Tugas/ Sekjen a.n. Menhan Gol. III Kep Pemberhentian MPP PNS 13 Kenaikan Pangkat PNS Sekjen a.n. Menhan Gol.III Kep KP 14 Kenaikan Pangkat TNI Sekjen a.n. Menhan Mayjen/Laksda/ Sprin KP Marsda ke bawah 15 Cuti Besar Sekjen a.n. Menhan Eselon II,III, IV dan Surat Izin Cuti Non Eselon Besar 16 Cuti Sakit Sekjen a.n. Menhan Eselon II,III, IV dan Surat Izin Cuti Non Eselon Sakit 17 Usul Formasi PNS Sekjen a.n. Menhan semua golongan Surat Usul 18 Pemberhentian Capeg Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep Pemberhentian dengan hormat

2009, No.130 14 LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 1 2 3 4 5 19 Penempatan dalam jabatan Karopeg a.n. Menhan Non Eselon Kep Jabatan 20 Kenaikan Pangkat PNS Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep KP 21 Pemindahan PNS dari Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep Pindah Dephan ke Departemen/ Instansi lain dan dari Departemen/Instansi lain ke Dephan 22 Peninjauan Masa Kerja PNS Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep Peninjauan Masa Kerja 23 Pemberhentian Sementara Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep Pemberhentian (Schorsing) PNS 24 Pemberian Bebas Tugas/ Karopeg a.n. Menhan Gol. II/d ke bawah Kep Pemberhentian MPP PNS 25 Hasil Seleksi Diklatpim Karopeg a.n. Sekjen semua golongan Kep hasil seleksi Paraf Karopeg Kabagminu MENTERI PERTAHANAN Karo TU Kabagkarpeg Karokum Kabag Induk PNS Paraf JUWONO SUDARSONO

15 2009, No.130 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 WEWENANG MENHAN UNTUK PENGURUSAN PNS YANG DIDELEGASIKAN KEPADA PANGLIMA TNI NO KEGIATAN WEWENANG GOLONGAN/ TANDA TANGAN ESELON KET 1 2 3 4 5 1 Penempatan dalam Jabatan Panglima TNI semua golongan Kep Penempatan 2 Kenaikan Pangkat PNS Panglima TNI Gol IV/a ke bawah Kep KP PNS 3 Peninjauan masa kerja Panglima TNI semua golongan Kep Peninjauan 4 Diklatpim tingkat III dan IV Panglima TNI semua golongan Kep Diklatpim 5 Hukuman disiplin PNS Panglima TNI semua golongan Kep Hukuman sedang dan ringan 6 Pemberhentian sementara Panglima TNI semua golongan Kep Pemberhentian (Schorsing) 7 Pemberian bebas tugas/ Panglima TNI semua golongan Kep MPP MPP 8 Penggantian perubahan Panglima TNI semua golongan Kep Penggantian nama perubahan nama 9 Izin Kawin Panglima TNI semua golongan Surat Izin Kawin 10 Izin Cerai Panglima TNI semua golongan Surat Izin Cerai 11 Izin Rujuk Panglima TNI semua golongan Surat Izin Rujuk 12 Cuti Tahunan Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Tahunan 13 Cuti Besar Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Besar 14 Cuti Sakit Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Sakit 15 Cuti Karena Alasan Penting Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Karena Alasan Penting 16 Cuti PNS Diluar Tanggungan Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Diluar Negara Tanggungan Negara 17 Cuti Bersalin Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Bersalin

2009, No.130 16 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 1 2 3 4 5 18 Cuti Ibadah di Luar Negeri Panglima TNI semua golongan Surat Cuti Ibadah di Luar Negeri 19 Kartu Tanda Anggota Panglima TNI semua golongan KTA Paraf Karopeg Kabagminu MENTERI PERTAHANAN Karo TU Kabagkarpeg Karokum rpeg vide draft Kabag Induk PNS Paraf Kabagadabangpeg JUWONO SUDARSONO

17 2009, No.130 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 WEWENANG MENHAN YANG DIDELEGASIKAN KEPADA SEKJEN, KAROPEG DAN KASATKER DEPHAN WEWENANG GOLONGAN/ NO KEGIATAN KET TANDA TANGAN ESELON 1 2 3 4 5 1 Dik Luar Negeri Sekjen semua golongan Sprin Dik Luar Negeri 2 Pemberhentian dengan Sekjen Pa, Ba dan Ta Sprin Pemberhentian tidak Hormat 3 Penggantian perubahan Sekjen semua golongan Kep ganti nama, nama, gelar dan pindah gelar dan pindah agama agama 4 Izin Kawin Sekjen Letkol dan Mayor Surat Izin Kawin Eselon III dan IV 5 Izin Cerai Sekjen Letkol dan Mayor Surat Izin Cerai Eselon III dan IV 6 Izin Rujuk Sekjen Letkol dan Mayor Surat Izin Rujuk Eselon III dan IV 7 Kartu Tanda Anggota Sekjen Eselon II KTA (KTA) 8 Kartu Tanda Anggota Karopeg Eselon III, IV dan KTA (KTA) Non Eselon 9 Diklatpim Tingkat III dan IV Kabadiklat semua golongan Kep hasil Diklatpim 10 Diklat Prajab PNS Kabadiklat semua golongan Kep hasil Latprajab 11 Hukuman Disiplin PNS Kasatker/Subsatker semua golongan Kep Hukuman Tingkat Sedang dan Ringan 12 Izin Kawin Kasatker/Subsatker Kapten ke bawah Surat Izin Kawin Gol. III ke bawah 13 Izin Cerai Kasatker/Subsatker Letkol dan Mayor Surat Izin Cerai Gol. III ke bawah 14 Izin Rujuk Kasatker/Subsatker Letkol dan Mayor Surat Izin Rujuk Gol. III ke bawah 15 Cuti Tahunan Kasatker/Subsatker Eselon II,III, IV dan Surat Izin Cuti Non Eselon Tahunan 16 Cuti Karena Alasan Penting Kasatker/Subsatker Eselon II,III, IV dan Surat Izin Cuti Non Eselon Karena Alasan Penting 17 Cuti Bersalin Kasatker/Subsatker Eselon II,III, IV dan Surat Izin Cuti Non Eselon Bersalin

2009, No.130 18 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TANGGAL 22 Mei 2009 1 2 3 4 5 18 Memasuki Persiapan Kasatker/Subsatker Pati, Pamen, Sprin MPP Pensiun (MPP) Pama, Ba dan Ta 19 Pemberhentian dengan Kasatker/Subsatker Pa, Ba dan Ta Sprin Pemberhentian Hormat 20 Berita Acara/Sumpah Kasatker/Subsatker semua golongan Piagam Berita Jabatan Acara Sumpah MENTERI PERTAHANAN JUWONO SUDARSONO