BAB III METODE PENELITIAN. yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PLTD) Telaga. Pemilihan lokasi bertujuan untuk melihat dampak sumber

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan Rumah Sakit rujukan milik pemerintah. dijl. Osamaliki No. 19 Salatiga. RSUD Kota Salatiga ini memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat yang diobservasi dan dikumpulkan sekaligus pada waktu yang bersamaan, sehingga setiap objek penelitian hanya dilakukan dan diukur sekali saja dalam waktu yang sama. 2. Rancangan Penelitian Jumlah Populasi di Bagian Spinning Sampel Total Sampling Intensitas Kebisingan Beban Kerja Stres kerja Sound Level Meter Stopwatch (denyut nadi) kuisioner -Normal = Uji Korelasi product Moment -Tidak normal = uji Rank Spearman Gambar 3.1: Rancangan Penelitian 36

B. Waktu dan Tempat 1. Waktu Penelian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016. di bagian spinning PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di bagian spinning PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan di bagian spinning PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar yang berjumlah 93 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki (Hadi, 2000). Menurut Arikunto (1998), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. a. Jumlah Sampel Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus pengambiln sampel dari Sugiyo (2001) N n = 1 + N d 2 ( ) 37

Keterangan: N : Besar populasi n : Besar sampel d : Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10% atau 0,1). Perhitungan sebagai berikut: n = 93 2 ( ) 1 + 93 0,1 =59,11 Sampel yang digunakan sebanyak 59 pekerja Kriteria Sampel 1) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subyek penelitian yang layak untuk dilakukan penelitian (Nursalam,2009). Kriteria inklusi dari penelitian ini meliputi: a) Pekerja di bagian spinning b) Bekerja di shift pagi hagi c) Bersedia menjadi responden 2) Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah sumber penelitian yang tidak dapat mewakili sampel, karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Nursalam,2009). Kriteria eksklusi dari penelitian ini meliputi : 38

a) Pekeja yang masuk dalam shift siang dan shift malam. b) Tidak bersedia menjadi responden. c) Sakit, sehingga dapat mengganggu jalannya penelitian b. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive Sampling, yaitu cara memilih subyek berdasarkan pertimbangan terbaik peneliti sehingga sampel dapat memberi informasi dengan akurat dan efisien. Hal ini sesuai pendapat Sugiyono (2008), D. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas : intensitas kebisingan dan beban kerja b. Variabel Terikat : stres kerja pada pekerja c. Variabel Penganggu : Kompleksitas pekerjaan, Pengawasan yang ketat, Kesejahteraan keluarga, Getaran, Penerangan, Iklim, Sikap, Faktor psikologis. 2. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional Definisi Alat ukur No Variabel Operasional (1) (2) (3) (4) 1. Beban Rasio kerja Adalah denyut nadi yang diukur untuk mengetahui beban kerja selama 10 detik, kemudian dikalikan 6 Hasil ukur untuk univariat Skala Satuan stopwatch 1.Sangatringan (<75) 2.Ringan (75-100) 3.Agak berat (101-125) 4. Berat (126-150) 5.Sangat berat (151-175) 6. Luar biasa berat Kali/ menit 39

2. Intensitas kebisingan setelah bekerja. (>175) Adalah bunyi Sound 1. 8 jam/hari = 85 dari mesin level dba yang diukur meter 2.4 jam/hari=88dba dari jarak ± 1 3.2 jam/hari=91dba meter. 4.1jam/hari=94dBA Rasio dba 3. Stres kerja Kondisi individu menghadapi peluang, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang diinginkannya dan yang dipersepsikan tidak pasti tetapi penting (Robbins, 2006) Kuisioner 1. Nilai 14 = tidak cemas 2. 14-20 cemas ringan 3. 21-27 cemas sedang 4. 28-41 cemas berat 5. 42-56 cemas berat sekali Rasio - E. Pengumpulan Data 1. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didapatdari hasil penilaian kuesioner. 2. Sumber data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari objek penelitian ataupun responden selama penelitian. Data primer yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi nilai beban kerja, intensitas kebisingan dan stres kerja. 40

b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang mendukung kelengkapan data primer diperoleh dari PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data gambaran umum perusahaan. 3. Cara pengumpulan data Cara pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dan angket. Observasi di lingkungan kerja bagian spinning, sedangkan data umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, masakerja, tingkat kebisingan dan beban kerja serta sumber-sumber stres menggunakan angket. F. Langkah-Langkah Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah perangkat yang digunakan untuk mengungkap data (Notoatmodjo, 2002). Instrumen dalam penelitian ini adalah pengukuran yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan data mengenai nilai beban kerja, intensitas kebisingan dan stres kerja pada tenaga kerja. a. Pengukuran Intensitas Kebisingan Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter. Pengukuran intensitas kebisingan diperlukan untuk mengukur tingkat kebisingan pada alat yang dianggap bising di 41

bagian spinning. Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan rumus (Gambar 3.2). Gambar 3.2: Rumus Kebisingan Sumber: (Herry Koesyanto dan Eram Tunggal Pawenang, 2005). Cara pengukuran intensitas kebisingan adalah sebagai berikut: 1) Pasang baterai pada tempatnya 2) Tekan tombol power 3) Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik atau tidak. kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga angka pada monitor sesuai dengan angka kalibrator. 4) Pilih selektor pada posisi: fast (untuk jenis kebisingan kontinue) dan slow (untuk jenis kebisingan impulsif atau terputus-putus). 5) Pilih selector range intensitas kebisingan. 6) Tentukan lokasi pengukuran, arahkan mikrofon pada sumber kebisingan. 7) Tinggi alat ukur dari lantai adalah setinggi telinga yaitu antara 120-150 cm. 8) Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan ± 6 kali pembacaan. Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor (angka stabel). 9) Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan. 42

Gambar 3.3: Sound Level Meter Sumber: Dokumentasi b. Pengukuran Denyut Nadi Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui beban kerja dengan palpasi dan menggunakan Stopwatch. Adapun cara pengukuran denyut nadi adalah sebagai berikut 1) Pegang pergelangan tangan kanan tenaga kerja. 2) Letakkan dua jari pada pergelangan tangan kanan tenaga kerja dan cari denyut nadinya. 3) Stopwatch dihidupkan bersamaan dengan dimulainya perhitungan denyut nadi selama 10 detik kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan nilai 1 menit. 4) Stopwatch dan perhitungan denyut nadi dihentikan setelah 10 detik. 5) Catat hasil pengukuran denyut nadi tersebut. Gambar 3.4: Stopwatch Sumber: Dokumentasi 43

c. Pengukuran Stres Kerja Pengukuran stres kerja dengan menggunakan kuisioner dan wawancara langsung kepada para pekerja di bagian Spinning. Pada pengukuran stres kerja ini terdapat beberapa indikator, yaitu: 1) Gejala perasaan cemas, 2) Gejala ketegangan, 3) Ketakutan, 4) Gangguan tidur, 5) Gangguan kecerdasaan, 6) Perasaan depresi, 7) Gangguan otot, 8) Gangguan somatik fisik atau somatik, 9) Gangguan kardiovaskuler dan pembuluh darah, 10) Gangguan pernafasan, 11) Gangguan pencernaan, 12) Gangguan urogenital, 13) Gangguan autonom, 14) Sikap dan tingkah laku Sedangkan utuk skala pengukurannya yaitu Skala 0-4mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. 2. Jalannya Penelitian a. Tahap persiapan 1) Peneliti menentukan tempat penelitian 44

2) Peneliti menyusun surat izin penelitian untuk keperluan penelitian 3) Melakukan survei pendahuluan 4) Melakukan studi pustaka 5) Konsultasi dengan pembimbing 6) Seminar proposal b. Pelaksanaan penelitian 1) Melakukan pengukuran denyut nadi pada tenaga kerja dengan stopwatch. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat beban pekerjaan para pekerja 2) Melakukan pengukuran kebisingan pada mesin yang dianggap bising seperti mesin gilas, beton molen, stamper, dan spayer dengan Sound Level Meter. 3) Penyebaran kuisioner: a) Uji Coba Kuesioner yang digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba. Dari hasil uji coba kuesioner tersebut dilakukan perbaikan. Uji coba kuesioner dilakukan di tempat yang sama dengan tempat penelitian yang dilakukan kepda 25 responden yang berbeda atau departemen yang berbeda yaitu pada bagian spinning di PT. Kusumaputa Santosa Karanganyar. Pertanyaan-pertanyaan setiap variabel dalam kuesioner yang telah diisi dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan 45

angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan cara melihat baris N 2. Jumlah responden yang dipakai untuk uji kuesioner ini adalah 25 responden, maka jalur yang dilihat adalah baris 25-2 =23. Untuk taraf signifikansi 5%, maka angka kritik adalah 0,396. Bila angka korelasi (r) yang diperoleh nilainya di atas angka kritik (0.396), maka pernyataan dalam kuesioner tersebut signifikan (valid). Sedangkan reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai alpha cronbach s> 0,60. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6. Pertanyaan-pertanyan yang digunakan pada penelitian ini memiliki koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel. b) Kuesioner Isi dari kuesioner memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel independen yang berupa faktorfaktor yang mempengaruhi stres kerja seperti faktor intrinsik pekerjaan (beban kerja, jam kerja, rutinitas kerja, dan kebisingan), faktor ekstrinsik pekerjaan (peranan dalam organisasi, perkembangan karir, hubungan interpersonal, serta struktur dan iklim organisasi) dan faktor individu (umur dan masa kerja), serta pertanyaan yang berisi indikator dalam 46

menentukan stres kerja yang merupakan variabel dependen. Dimana indikator-indikator tersebut nantinya digunakan untuk menilai tingkatan stres pada pekerja di bagian spinning PT. Kusumaputra Santosa Karanganyar. c) Skoring 1. Penilaian kebisingan Penilaian kebisingan ini merupakan penilaian terhadap intensitas kebisingan dengan menggunakan alat audiometri dan di nilai berdasarkan tingkat kebisingannya, dan membandingkan dengan batas kebisingan yang telah di tetapkan. 2. Penilaian Beban Kerja Penilaian beban kerja ini merupakan pengukuran denyut nadi selama 10 detik dan dikalikan 6 dengan alat bantu stopwatch, kemudian dilakukan penilaian dengan melihat tabel yang telah di tentukan. Tabel penilaian pekerjaan yaitu untuk mengetahui estimasi panas metabolik agar dapat menilai berat ringannya beban kerja. 3. Penilaian Stres Kerja Variabel dependen (stres kerja) diukur dengan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan kuesioner HRS-A(Hamilton Rating Scale Anxiety) yang berisi gejal gejala stres yang tertuang dalam14 kategori antara lain: 47

gejala perasaan cemas, gejala ketegangan, ketakutan, gangguan tidur,gangguan kecerdasaan, perasaan depresi, gangguan otot, gangguan somatik fisikatau somatik, gangguan kardiovaskuler dan pembuluh darah, gangguan pernafasan, gangguan pencernaan,gangguan urogenital, gangguan autonom, sikap dantingkah laku. Masing masing kelompok gejala diberi penilaian antara 0 4 dengan penilaian. c. Tahap akhir 1) Konsultasi dengan pembimbing 2) Pengolahan data 3) Perbaikan laporan 4) Sidang skripsi G. Analisis Data 1. Pengolahan data Data yang telah terkumpul kemudian diolah, yang meliputi: a. Editting, dilakukan untuk meneliti kembali setiap hasil pengukuran kebisingan, beban kerja dan pertanyaan kuisioner mengenai stres kerja yang telah diisi. b. Entri data, memasukkan data hasil dari pengukuran kebisingan, beban kerja dan pertanyaan kuisioner mengenai stres kerja ke dalam komputer untuk dianalisis. 48

c. Tabulating, memasukkan data hasil pengukuran kebisingan, beban kerja dan pertanyan kuisioner mengenai stres kerja dalam bentuk tabel. d. Analyzing, yaitu data yang telah dimasukkan kedalam tabel kemudian dianalisis 2. Analisis data a. Analisis Univariat Analisis Univariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya hanya menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007). Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu distribusi intensitas kebisingan, beban kerja dan stres kerja. Hasil analisis ini berupa distribusi data dan prosentase pada setiap variabel. b. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2002). Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui adanya hubungan intensitas kebisingan dan beban kerja dengan stres kerja pada pekerja bagian spinning PT.Kusumaputra Santosa Karanganyar dengan menggunakan uji statistik yang sesuai dengan uji yang digunakan. Apabila hasil normal maka uji statistik yang di gunakan adalah uji Korelasi Product Moment, sedangkan apabila hasil tidak normal maka menggunakan uji Rank Spearman. Kriteria hubungan berdasarkan nilai p-value 49

(probabilitas) yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai kemaknaan, dengan kriteria: a. jika p- value>0,05 maka Ho diterima. b. jika p- value 0,05 maka Ho ditolak (Sugiyono, 2006). Pedoman untuk interpersonal terhadap koefisien korelasi menggunakan teori Sugiyono (2007), dengan klasifikasi nilai yaitu : 0,00 0,199 = Sangat rendah 0,20 0,399 = Rendah 0,40 0,599 = Sedang 0,60 0,799 = Kuat 0,80 1,00 = Sangat kuat 50