BAB II KAJIAN TEORI PENGARUH KEGIATAN PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 199

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

Kode Kehormatan Pramuka

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baden Powell, seorang letnan jendral angkatan bersenjata Britania Raya, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

BAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BAB II KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

POTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya beberapa kasus yang melanda Indonesia dari kalangan

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

Mengenal Sosok Panutan dalam Perkembangan Karakter Pramuka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010, Gerakan Pramuka, Pasal 10, ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pramuka Sebagai Wadah Pendidikan Berkarakter Bagi Generasi Muda Bangsa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. di jalan raya, hilangnya rasa sopan santun, minum-minuman. dengan menggunakan pembelajaran di kelas, penanaman nilai-nilai positif

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB IV ANALISA PENANAMAN NILAI-NILAI DARMA PRAMUKA PADA SISWA SD ISLAM IMAMA SEMARANG

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG SEMARANG MASA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi pendidikan nasional yang terdapat pada Undang Undang Republik

BAB II NILAI-NILAI DALAM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI PENGARUH KEGIATAN PRAMUKA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PAI A. Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan berasal dari kata disiplin di tambah awalan ke dan akhiran -an. Kata disiplin berasal dari bahasa latin Discipulus yang berarti pembelajaran. Jadi disiplin itu sebenarnya dipokuskan pada pengajaran. 1 Menurut kamus besar baha Indonesia disiplin adalah a) tata tertib (di sekolah, di kantor, dsb) b) ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau peraturan. 2 Sedangkan definisi kedisiplinan menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut: 1) Poerbakawatja mengemukakan bahwa disiplin adalah poses mengarahkan, mengabdikan kehendak-kehendak langsung, dorongan dorongan, keinginan atau kepentingankepentingan, kepada suatu cita cita atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar. 2) Soegeng mengemukakan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian 1 Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), 230. 2 Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: badan pengembangan dan pembinaan bahasa Kemendikbud, 2011), 100. 6

7 prilaku yang menunjukan nilai nilai kepatuhan dan atau ketertiban. 3 3) Rohani mengungkapkan bahwa Disiplin adalah pengaruh yang dibutuhkan untuk membantu peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntunan lingkungannya dan juga penting tentang cara menyelesaikan tuntunan yang mugkin ingin di tujukan peserta didik terhadap lingkungannya. Disiplin adalah perilaku atautingkah laku yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik yang ditetapkan secara individu ataupun kelompok sejak aturan itu diterapkan atau di berlakukan. 4 4) Sulistiyani berpendapat bahwa disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa ketaatan terhadap peraturan yang ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. 5 Disiplin adalah mematuhi atau mentaati setiap peraturan yang berlaku atau melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Disiplin ini terbagi menjadi tiga yaitu disiplin pribadi, disiplin sosial dan disiplin nasional. Dengan demikian jelaslah bahwa 3 Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 199. 4 Kompri, Manajemen Sekolah Orientasi Kemandirian Kepala Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 199. 5 Kompri, Manajemen Sekolah Teori Dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 58.

8 disiplin nasional diawali dengan disiplin pribadi. 6 Di sekolah harus diterapkan karena disiplin merupakan langkah awal untuk menuju tercapainya pendidikan dan pengajaran, tidak mungku pendidikan dan pengajaran dapat berjalan dengan baik, jika disiplin pada suatu sekolah tidak di laksanakan, pengajaran dapat dikatakan maju bila mana muridmurid dapat belajar efektif, maka murid akan memperoleh pengalaman pendidikan yang baik. Hal ini dapat tercapai apabila guru-guru mengindahkan nilai-nilai disiplin yang baik dan sempurna.fungsi disiplin disekolah adalah untuk mengarahkan, membimbing dan membina semua unsur yang ada di sekolah terebut, baik dewan guru, siswa maupun pihak lainnya. Dengan menaati dan mengikuti disiplin sebagaimana mestinya, maka proses belajar mengajar dengan mudah dapat tercapai, karena semua unsure sudah mengetahui hak dan kewajibannya masing masing. 7 Berdasarkan teori di atas dapat dipahami bahwa disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan mereka belajar. Disiplin yang meliputi ketaatan atau kepatuhan kepada praturan tata tertib dan sebagainya.berdisiplin berarti menaati (praturan tata tertib).disiplin dalam bentuk perilaku atau tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik yang di tetapkan secara individu ataupun kelompok sejak aturan itu diterapkan atau diberlakukan. Menegakan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan seseorang, akan tetapi sebaliknya ingin membeikan 6 Kompri, Manajemen Sekolah Teori Dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 59. 7 Kompri, Manajemen Sekolah Teori Dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 59.

9 kemerdekaan yang lebih besar kepada ia dalam batasan-batasan kemampuannya. 8 Daniel Golemanmenjelaskan bahwa batu pertama karakter adalah disiplin diri. 9 kehidupan penuh keutamaan didasarkan pada pengendalian diri, disiplin diri akan memunculkan karakter yang mampu memotivasi dan membimbing diri sendiri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, kemampuan menunda pemuasan, mengendalikan dan menyalurkan dorongan untuk bertindak, dan disiplin diri ini tergambar dalam wujud perilaku yang dapat menyelasikan berbagai tugas dalam waktu yang di butuhkan. 10 Belajar menurut golongan Behavioristik dipandang sebagai proses adaptasi atau penyesuaiain tingkah laku yang berlangsung secara progresif, a Processes of provesife behavior adaptation. Timbulnya tingkah laku itu disebabkan oleh adanya hubungan stimulus dengan respon dimana suatu stimuli tertentu akan menyebabkan respon tertentu dari individu. Respon atas stimuli inilah yang disebut belajar.respon individu terhadap suatu stimuli akan stabil dan kuat jika ada penguatan atas respon tersebut. 11 Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses aktif pebelajar dalam mengkonstruk ilmu pengetahuan melalui proses seleksi, organisasi, dan integrasi informasi. Ada kesepadanan pandangan tentang belajar antara kaum kognitivistik dan 8 Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 59. 9 Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 59. 10 Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (bandung: Alfabeta, 2014), 59. 11 Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu TEMATIK, (Bandung : Alfabeta, 2014), 2.

10 konstruktivistik, belajar sebagai proses aktif individu dalam mengkonstruksi pengetahuan/ informasi. Sehingga ada sebagian ahli yang memasukan kedua pandangan tentang belajar ini dalam satu golongan.meskipun ada perbedaannya. 12 Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu antara individu dan individu tentang lingkungan. 13 Sementara Alex Sobur menjelaskan bahwa Belajar dapat diartikan juga sebagai perubahan prilaku yang relative tetap sebagai hasil adanya pengalaman. 14 Dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah proses aktif internal individu, dimana melalui pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatip permanen. Sedangkan menurut Sanjaya Disiplin Belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai. 15 Disiplin belajar adalah serangkaian perilaku seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma 12 Deni Kurniawan, Pembelajaran Terpadu TEMATIK, (Bandung : Alfabeta, 2014), 2 13 User usman, Menjadi Guru Propesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), 5. 14 Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), 201. 15 http://santrenquran.com/2015/12/10/pengertian-disiplin-belajar-menurutahli/

11 kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. 16 B. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata pendidikan dan agama. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan pe dan akhiran an, yang berarti pelihara dan latih sedangkan pendidikannya merupakan proses, cara perbuatan mendidik. 17 Pendidikan adalah usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, memengaruhi, dan mengarahkan dengan seperangkat ilmu pengetahuan.dengan demikian, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun informal. Tempat untuk melakukan pendidikan adalah keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. 18 Agama adalah peraturan yang bersumber dari allah SWT. Yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia, baik yang hubungan manusia dengan sang pencipta maupun hubungan antar sesamanya yang dilandasi dengan mengharap ridho Allah SWT. Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 19 Sedangkan Islam adalah 16 http://santrenquran.com/2015/12/10/pengertian-disiplin-belajar-menurutahli/ 17 Meity Taqdir Qodratilah dkk, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, (Jakarta: Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, 2011),.97. 18 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia),.22. 19 TB. Aat Syafaat, Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. raja grafindo persada, 2008), 15.

12 nama salah satu agama yang datang dari allah SWT. Yang ajaranajarannya bersumber dari wahyu Al-Quran dan As-Sunah. 20 Jadi Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan Agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan baik pribadi maupun masyarakat. Kalo kita perhatikan pada bagian awal buku kurikulum Pendidikan Agama Islam baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SMU/K, selalu dicantumkan tujuan pendidikan agama islam, yaitu meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 21 Berdasarkan rumusan tersebut dapat disimpulkan secara garis besar bahwa Pendidikan Agama Islam yang di berikan di sekolah pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar dasar keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT. Untuk menanamkan dasar dasar keimanan dan ketaqwaan tersebut di kembangkan ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang meliputi keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, dengan dirinya sendiri dan dengan alam lingkungannya. Untuk mencapai hal itu maka materi pendidikan agama islam di kelompokan dalam 7 unsur pokok, yaitu, keimanan, ibadah, 20 Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia),.22. 21 H.A Kadir Djaelani, Konsepsi Pendidikan Agama Islam Dalam Era Transpormasi Global, (Jakarta: CV. Putra Harapan, 2000) 3.

13 Al-Qur an, Akhlak, syariah, muamalah dan tarikh. Selanjutnya materi materi tersebut di kembangkan dalam proses belajar mengajar yang menitik beratkan pada pengembangan tiga aspek dalam diri peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 22 C. Gerakan Pramuka Pramuka singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang yang berjiwa muda yang mampu berkarya. Pramuka adalah anggota gerakan pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik siaga, penggalang, penegak, pandega, dan anggota dewasa yaitu Pembina pramuka, pembantu Pembina pramuka, pelatih pramuka, Pembina professional, pamong saka dan instruktur saka, andalan, pembantu andalan, anggota mabi dan staf karyawan kwartir. Sedangkan gerakan pramuka adalah nama organisasinya. 23 Berbicara mengenai Gerakan Pramuka kita terlebih dahulu kita harus mengenal penggagas dari kepanduan yang sekarang menjadi Pramuka yaitu Robert Stephensoon Smith Lord Baden Powell Of Giwel, Baden Powel dilahirkan di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857, nama kecil dari Baden Powell adalah Stephenson, dan baru di panggil denan nama Robert setelah mendapat gelar Kesatria dari Raja Inggris. 24 Pada usia 19 (sembilan belas) tahun Baden Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School dan akhirnya Baden Powell bergabung 22 H.A Kadir Djaelani, Konsepsi Pendidikan Agama Islam Dalam Era Transpormasi Global, (Jakarta: CV. Putra Harapan, 2000), 3. 23 Jana T. Anggadireja Dkk, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2011), 21 2 Andri Bob Suhardi, Boymen : Buku Panduan Materi Gerakan Pramuka, (Bandung : Nuansa Muda, 2001), 16.

14 dengan dinas militer, kemudian setelah lulus akademi militer, beliau ditempatkan di India,dengan pangkat Pembantu Letnan, setelah berpindah-pindah tempat akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking, sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. 25 Pada tahun1901, Baden Powell kembali ke tanah kelahirannya Inggris dengan di sambut bessar-besaran karena di anggap sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Pengalaman selama Baden Powell berkelana pengalamannya itu di tulis dalam sebuah buku yang berjudul Aids To Couting. 26 Kemudian pada tahun 1907 Baden Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika, dalam sebuah perkemahan yang di ikuti oleh 20 (dua puluh) angota yang bertempat di pulau Brownsea. 27 Dan pada tahun 1908 Baden Powell menuliskan sebuah buku yang terkenal diseluruh dunia yaitu Scouting For Boy (Kepanduan Untuk Laki-Laki), kemudian pada tahun yang sama pula Baden Powell melancarkan gagasan mengenai pendidikan diluar sekolah untuk anak anak di Negara Inggris yang bertujuan agar menjadi warga Negara inggris yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat inggris raya ketika itu. 28 Gagasan yang dicetuskan Baden Powell untuk masyarakat ingris ternyata mengundang perhatian yang cukup besar dari seluruh dunia dan gagasn itu di laksanakan juga oleh negara-nagara lain di antaranya Belanda, Malaysia,Afrika, dan lain- 25 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Media Pustaka, 2015), 8. 26 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Media Pustaka, 2015), 8. 27 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Media Pustaka, 2015), 8. 28 Jana T. Anggadireja Dkk, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, (Jakarta: Pustaka Tunas Media, 2011), 23.

15 lain, yang menarik adalah gagasan oleh negara Belanda yang kemudian di bawa kenegara jajahannya yakni Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indisce Padvinders Vereeniging) yang artinya persatuan pandu hindia Belanda. 29 Gagasan itu ternyata membawa dampak perubahan terhadap perjuangan masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan diri dari penjajah belanda sehingga tercetus pula budi utomo yang mengawali perjuangan masyarakat pribumi kepada penjajah belanda.selain budi otomo hari sumpah pemuda yang di cetuskan pada taggal 28 Oktober 1928 benar-benar membuat kepanduan Indonesia harus lebih maju sehingga NIPV yang di gagas oleh belanda kemudian diganti namanya menjadi Kepanduan yang digagas oleh K.H Agus Salim dan kawankawan. 30 Setelah pergerakan-pergerakan di lakukan oleh kepnduankepanduan ini ternyata cenderung masuk keranah politik yang nantinya akan memecahbelah organisasi-organisasi yang sudah ada pada saat itu, oleh karena itu sri sultan Hamengkubuwono IX dan para tokoh pada saat itu ingin meleburkan diri menjadi satu organisasi yang ada di bumi tercinta ini sehingga pada tanggal 20 Mei 1961 berdiri kemudian yang tadinya istilah kepanduan dirubah menjadi gerakan pramuka sesuai dengan Keputusan Presiden No 238 Tahun 1961 dengan isi ketentuanya sebagai berikut : a. Gerakan Pramuka adalah organisasi non government dan yang berbentuk kesatuan 29 Andri Bob Suhardi, Boymen : Buku Panduan Materi Gerakan Pramuka, (Bandung : Nuansa Muda, 2001),.34. 3 Andri Bob Suhardi, Boymen : Buku Panduan Materi Gerakan Pramuka,(Bandung : Nuansa Muda, 2001), 34

16 b. Gerakan Pramuka adalah satu satunya gerakan pendidikan kepanduan yang boleh berdiri di Indonesia c. Semua Gerakan kepanduan kecil yang diselenggarakan komunis, melebur diri dalam Gerakan Pramuka d. Pramuka tidak menjadi bagian dari partai politik e. Pramuka berdasarkan pancasila. 31 Sebagai bentuk realisasi dari ketentuan ketentuan di atas, maka pada tanggal 14 Agustus Tahun 1961 berkumpulah kurang lebih sepuluh ribu anggota Pramuka, atas kesepakatan mereka, pada tanggal dan bulan tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Gerakan Pramuka, kesepakatan tersebut kemudian diperkuat lagi dengan keputusan presiden Republik Indonesia Nomor :441 Tahun 1961 menerangkan bahwa : gerakan pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela tidak membedakan Ras, suku, golongan, dan agama serta bukan organisasi kekuatan politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis, tetapi ikut membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dibidang pendidikan khususnya pendidikan luar sekolah dan luar keluarga. 32 Gerakan Pramuka merupakan sebuah organisasi di luar sekolah yang mendidik para pemuda yang digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu anggota muda dari umur 7-25 tahun dan dewasa dari umur 25-40 tahun, yang diberikan pendidikan yang bersifat mendidik, menarik, menantang 31 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, (Kwartir Nasional : 2009), 7. 32 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, (Kwartir Nasional : 2009), 7.

17 dan memberikan wawasan terhadap pengembangan pola piker siswa agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan Negara kelak. 33 Gerakan Pramuka dikemas kedalam sebuah kegiatan yang dinamakan kepramukaan yang mempunyai arti sebagai suatu bentuk kegiatan yang dilakukan di alam terbuka yang bersifat mendidik, menantang, menarik, sehat, terarah dan praktis, dengan berprinsip kepada PDKMK (Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan) yang sasaran akhirnya membentuk watak, akhlak dan budi pekerti yang luhur. 34 D. Kegiatan Pramuka Salah satu kegiatan yang terdapat dalam Gerakan Pramuka adalah pengamalan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.Kode Kehormatan Pramukaadalah budaya organisasi yang melandasi sikap dan perilaku setiap anggota gerakan pramuka. Kode kehormatan pramuka ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota gerakan pramuka. Kode kehormatan Pramukaterdiri atas janji yang di sebut satya pramuka dan ketentuan moral yang disebut dharma pramuka. 35 Dalam Pramuka tingkat Penggalang, Kode Kehormatannya adalah Tri Satya dan Dasa Dharma. Tri Satya artinya tiga janji, dan Dasa Dharma artinya sepuluh kebaktian. Isi tri satya yaitu: demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : 1). menjalankan 33 Andri Bob Suhardi, Boymen :Buku Panduan Materi Gerakan Pramuka,(Bandung : Nuansa Muda, 2001), 3 34 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Pelajar, (Jakarta: Media Pustaka, 2015), 23 35 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Plajar, (Jakarta: Bee Madia Pustaka, 2015), 30

18 kewajiban terhadap tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila 2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat 3) Menepati Dasa Dharma. 36 sedangkan isi dasadharma itu sendiri yaitu : 1) Takwa kepada tuhan yang maha Esa, 2) Cinta alam dan kasih saying manusia 3) Patriot yang sopan dan kesatria, 4) Patuh dan suka bermusyawarah, 5) Rela menolong dan tabah 6) Rajin, terampil, dan gembira 7) Hemat cermat dan bersahaja 8) Disiplin, berani dan setia 9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, 10) Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. 37 Dibawah ini dapat dilihat Korelasi indikator Kegiatan Pramuka terhadap kedisiplinan belajar siswa pada Matapelajaran PAI Indikator (Variabel X) Latihan tepat waktu Penyelesaian SKU Giat berlatih Indikator (Variabel Y) Datang kesekolah tepat waktu Menjalankan tugas-tugas yang diberikan guru Tidak pernah bolos sekolah Bagan 1.Pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Kedisiplinan Belajar pada Matapelajaran PAI 36 Jana T. Anggadiredja, Dkk, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2011) 79, 37 Diah Rahmatia, Buku Pintar Pramuka Edisi Plajar, (Jakarta: Bee Madia Pustaka, 2015),.31.

19 E. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. 38 Sesuai dengan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 0 : r xy = 0 Tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Matapelajaran Pendidikan Agama Islam. H a : r xy > 0 Ada pengaruh positif yang signifikan antara pengaruh ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.. 96 38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta. 2011),