EFEKTIVITAS AKUPRESUR DAN HIPNOTERAPI DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN. Lailatul Khasanah, Retna Tri Astuti

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS AKUPRESUR DAN HIPNOTERAPI DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFEKTIFITAS AKUPRESUR TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

SIKAP IBU TERHADAP KECEMASAN REMAJA PUTRI (KELAS VI) DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI GEBANGSARI 04 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

PENGARUH LATIHAN SENAM DISMENORE TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI FISIOTERAPI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Nyeri pada Remaja yang Mengalami Dismenorea di Prodi DIII Kebidanan STIKes Immanuel Bandung

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINOREA PADA MAHASISWI TINGKAT II AKBID GRIYA HUSADA SURABAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DISMENOREA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GANGGUAN HAID PADA SISWI SMA DI KECAMATAN SEMARANG BARAT

EFEKTIFITAS METODE HIPNOTERAPI LIMA JARI (HP MAJAR) TERHADAP TINGKAT STRES AKADEMIK REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KABUPATEN MAGELANG

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Akupresur Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer)

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i1 (34-39)

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

PENGARUH SENAM DYSMENORHEA TERHADAP SKALA NYERI DYSMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMP ALI MAKSUM YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II STUDI PUSTAKA

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

PERBEDAAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER DENGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SISWI SMA NEGERI 3 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015

KOMPRES HANGAT MEMPENGARUHI DERAJAT NYERI MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 2 PAMEKASAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Transkripsi:

EFEKTIVITAS AKUPRESUR DAN HIPNOTERAPI DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN Lailatul Khasanah, Retna Tri Astuti Abstract Background: Dysmenorrhea is a phenomenon that often occurs in young girls when menstruation. Non pharmacological therapies that are usedninclude acupressure and hypnotherapy techniques. Objective: To determine differences acupressure techniques and techniques hipnoerapi in dysmenorrhea in adolescent in SMK Muhammadiyah Salaman. Methods: The study is a Rancanga quasy Experiment with the design of the study two group pre post test design, which consists of two intervention groups, one group was given acupressure intervention and the intervention group was given hypnotherapy. Results: The results of acupressure group Wilcoxon test showed that the value of p = 0.000 (p <0.05) and in the hypnotherapy group showed that the value of p = 0.000 (p <0.05), so disimpulakan H0 rejected and Ha is accepted that there is a difference significant between before and after the act of acupressure and hypnotherapy. The second difference is marked by the results rereta techniques decrease in pain in the acupressure group mean value is $ 1.47 less than the decrease in pain in the hypnotherapy group mean value is 2.42 with a significant p value = 0.014 (p <0.05). Conclusion: Hypnotherapy techniques are more effective compared with acupressure technique in dysmenorrhea. Suggestion: With the results of this study are expected adolescent girl can do acupressure techniques and hypnotherapy in dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhea, Teenage Daughter, Acupressure, Hypnotherapy PENDAHULUAN menjalar sampai ke panggul yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. (Apriliani, 2013). Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah dan paha, hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Hampir seluruh perempuan pernah merasakan gangguan pada saat menstruasi berupa nyeri menstruasi ( dysmenorrhea) dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang sekedar pegal-pegal di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang biasa terasa dibawah perut itu terjadi pada hari Salaman, dan SMA Muhammadiyah Salaman didapatkan data bahwa di SMK Muhammadiyah Salaman pada tanggal 6 Februari 2016 terhadap 13 siswi ditemukan 11 siswa yang mengalami dismenore, di SMA N 1 Salaman dari 13 siswa didapatkan 11 siswa yang mengalami dismenore dan di SMA Muhammadiyah Salaman dari 13 siswa didapatkan 10 siswa yang mengalami dismenore. Dismenore mengganggu aktifitas pertama dan kedua menstruasi. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak (Proverawati dan Misaroh, 2009). Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenore. Di Amerika angka presentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72% ( Proverawati dan Misaroh dalam Fajaryati, 2010). Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di beberapa sekolah yaitu di SMK Muhammadiyah Salaman, SMA N 1 mereka sehari-hari. Mereka mengatakan dismenore dirasa sangat mengganggu pada hari pertama dan kedua menstruasi. Ketika di sekolahan ada beberapa siswi yang ijin untuk ke UKS. Kebanyakan dari mereka belum tahu cara efektif untuk mengatasi dismenore baik secara farmakologi ataupun non farmakologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenore antara lain faktor psikisatau kejiwaan, 1

faktor endokrin yang disebabkan karena kontraksi uterus yang berlebihan dan faktor prostaglandin yaitu teori yang menyatakan bahwa nyeri saat menstruasi timbul karena peningkatan produksi prostaglandin saat menstruasi (Prawirohardjo, 2007). Banyak penanganan dismenore yang sudah berkembang di masyarakat baik terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yaitu terapi akupresur. Terapi akupresur merupakan satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ. Secara empiris terbukti dapat meningkatkan hormon endorphin pada otak yang secara alami dapat membantu menawarkan rasa nyeri (Widyaningrum, 2013). Ada beberapa cara untuk melakukan akupresur diantaranya dengan cara menekan, memutar, mengetuk, menepuk, dan menarik pada titik-titik tubuh tertentu (Wong, 2011; Alamsyah, 2011). Terapi lain yang dapat digunakan untuk mengatasi dismenore adalahteknik relaksasi hypnotherapy. Hypnotherapy adalah metode penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, tetapi bukan berarti tertidur atau tidak sadar diri saat praktik (Andriana, 2007). Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan penyembuhan yang menggunakan metode hipnotis untuk memberi sugesti atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik. Hipnoterapi menggunakan pengaruh katakata yang disampaikan dengan teknik-teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi (Kahija, 2007). Ada beberapa tahapan dalam proses hipnosis, dimulai dengan pre induction, induction, depth level test, suggestion, termination, dan post hipnosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipnoterapi lebih unggul daripada obat, plasebo psikologis dan perawatan lainnya (Mendoza & Capafons, 2009). Hipnosis sedikit atau hampir tidak ada efek samping sama sekali (Subiyanto dkk, 2008). Keunggulan hipnoterapi dari terapi lainnya yaitu hanya menggunakan kekuatan sugesti dan kekuatan pikiran yang akan mengubah kekuatan sugesti dan kekuatan pikiran yang akan mengubah gelombang otak menjadi kondisi alfa dan theta sehingga langsung merelaksasikan kondisi pasien dan pasien dapat menjadi lebih nyaman dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, karena hipnoterapi tidak menggunakan obatobatan sehingga menurut Aprilia (2010), biaya relatif rendah, peralatan yang digunakan sederhana serta metode yang digunakan juga relatif sederhana sehingga mudah dipahami orang banyak. Bedasarkan hasil penelitian Valentine (2015) disimpulkan bahwa pemberian hipnoterapi berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri ibu post sectio caesarea yang dibuktikan dengan nilai p (0,001)<0,05 dan ada perbedaan antara kelompok kontrol yang hanya di berikan analgesik dengan kelompok intervensi yang diberikan kombinasi analgesik dan hipnoterapi. Terapi akupresur sudah banyak dijelaskan pada penelitian-penelitian untuk mengatasi dismenore pada saat menstruasi. Namun, Hipnotherapy untuk mengatasi dismenore selama menstruasi masih belum banyak digunakan dan dijelaskan dalam penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian efektifitas akupresur dan hipnotherapy pada remaja putri ketika dismenore. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini ingin mengetahui efektivitas akupresur dan hipnoterapi dalam mengatasi dismenore pada remaja putri di SMK Muhammadiyah Salaman METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Metode eksperimen adalah metode untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya bisa diterapkan jika memang baik, atau tidak 2

digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran yang sebenarnya (Sutedi, 2009). Pada penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen yaitu, penelitian yang mendekati percobaab sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau manipulasi semua variabel yang relevan. Harus ada kompromi dalam menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada (Nazir, 2005). Pemilihan sampel ini dengan menggunakan teknik proportional random sampling yaitu dengan pengambilan sampel dipilih dari setiap strata atau wilayah ditentukan sebanding dalam masing-masing wilayah dan jumlah sampel sebanyak 52 responden, 26 untuk kelompok akupresur dan 26 untuk kelompok hipnoterapi. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan skala Numerik Rating Scale (NRS) dimana NRS dengan skala 0-10, 0 berarti tidak ada nyeri dan 10 nyeri hebat. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Tindakan Akupresur Dan Hipnoterapi Pada Remaja Putri Yang Mengalami Dismenore Di SMK Muhammadiyah Salaman Akupresur Hipnoterapi Vari Mea abel N Mean Sd N n 16,5 Usia 26 16,31 0,788 26 0 Sd 0,70 7 Homog enitas 0.081 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi usia responden pada kelompok akupresur adalah 26 responden dengan mean 16,31 dan standar deviasi 0,788. Jumlah responden pada kelompok hipnoterapi adalah 26 responden dengan mean 16,50 dan standar deviasi 0,707. Uji homogenitas pada kelompok akupresur dan hipnoterapi sebesar 0,081. Artinya bahwa nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data mempunyai varian yang sama atau homogen. Tidak ada perbedaan usia antara kelompok akupresur dan kelompok hipnoterapi. 4.1.1 Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara intensitas nyeri dismenore sebelum dan setelah terapi akupresur dan hipnoterapi pada kelompok akupresur dan kelompok hipnoterapi. 4.1.2.1 Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis bivariat, peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu pada kelompok akupresur dan hipnoterapi dengan kolmogorov-smirnov dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.2 Uji Normalitas Intensitas Nyeri Dismenore Sebelum Dilakukan Tindakan Pada Kelompok Akupresur Dan Kelompok Hipnoterapi Pre test Shapiro-Wilk Statistic Df Sig Akupresur 1.285 26.003 Hipnoterapi 1.243 26.003 Akupresur 2.272 26.003 Hipnoterapi 2.246 26.045 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel intensitas nyeri dismenoreresponden sebelum diberikan tindakan pada kelompok akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama dan kedua dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil p = <0,05 yang artinya data frekuensi intensitas nyeri dismenore responden sebelum dilakukan tindakan akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama dan kedua berdistribusi tidak normal. 3

Tabel 4.3 Uji Normalitas Intensitas Nyeri Dismenore Setelah Dilakukan Tindakan Pada Kelompok Akupresur Dan Hipnoterapi Post test Shapiro-Wilk Statistic Df Sig Akupresur 1.278 26.001 Hipnoterapi 1.398 26.000 Akupresur 2.286 26.005 Hipnoterapi 2.301 26.000 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa variabel intensitas nyeri dismenoreresponden setelah diberikan tindakan pada kelompok akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama dan kedua dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil p = <0,05 yang artinya data frekuensi intensitas nyeri dismenore responden setelah dilakukan tindakan akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama dan kedua berdistribusi tidak normal. Tabel 4.4 Perbedaan Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Kelompok Akupresur Sebelum dan Setelah Dilakukan Terapi Akupresur Hari 1 dan 2 Variabel Intensitasn yerihari 1 Intensitasn yerihari2 *Uji Wilcoxon Mean Sebelum 3,50 Setelah 1,61 Sebelum 2,46 Setelah 2,03 Mean Different 1,89 0,43 P valu e 0,00 0 0,00 0 Berdasarkan tabel 4.4 responden yang mengalami penurunan rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur pada hari pertama hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan tindakan akupresur adalah 3,50 dan setelah diberikan terapi akupresur hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore adalah 1,61. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan terapi akupresur adalah 1,89 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur. Hari kedua, hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan tindakan akupresur adalah 2,46 dan setelah diberikan terapi akupresur hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore adalah 2,03. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan terapi akupresur adalah 0,43 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan terapi akupresur. Tabel 4.5 4.1.2.2 Perbedaan Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Kelompok Hipnoterapi Sebelum dan Setelah Dilakukan Tindakan Hipnoterapi Hari 1 dan 2 Variabel Intensitas hari 1 Intensitas hari 2 nyeri nyeri *Uji Wilcoxon Mean Sebelum 3,11 Setelah 1,88 Sebelum 3,30 Setelah 0,69 Mean Different P value 1,23 0,000 2,61 0,000 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan tindakan hipnoterapi adalah 3,11 dan setelah diberikan tindakan hipnoterapi hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore adalah 1,88. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan hipnoterapi adalah 1,23 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan tindakan hipnoterapi. Hari kedua, menunjukkan rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum dan setelah diberikan tindakan hipnoterapi. Hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore sebelum diberikan tindakan hipnoterapi adalah 3,30 dan setelah diberikan tindakan hipnoterapi hasil rata-rata intensitas nyeri dismenore adalah 0,69. Selisih antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan aromaterapi adalah 2,61 dengan p = 0,000. Hal ini berarti nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan 4

antara sebelum dan setelah diberikan tindakan hipnoterapi. Tabel 4.6 Perbedaan Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Sebelum dan Setelah Dilakukan Tindakan Akupresur dan Hipnoterapi Tindakan Mean Mean P Different value Akupresur 1,47 0,95 0,014 Hipnoterapi 2,42 *Uji Mann Whitney Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebelum dan setelah diberikan tindakan akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama didapatkan p = 0,014 (p value< 0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan skor intensitas nyeri dismenore setelah diberikan terapi akupresur dan hipnoterapi pada hari pertama. PEMBAHASAN 4.2.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu remaja putri di SMK Muhammadiyah Salaman yang menduduki kelas X dan XI. Rata rata usia responden pada kelompok akupresur maupun hipnoterapi berusia 16 tahun. Hasil ini sejalan dengan teori prevelensi dismenore paling tinggi pada remaja putri terdapat pada rentang usia 15-18 tahun (Hanifa, 2005). Usia 16 tahun merupakan tahap perkembangan remaja akhir dimana masa menuju periode dewasa (Sarwono, 2006). Pada tahap ini remaja mengalami perubahan fisik dan mengalami pubertas hal ini dipengaruhi oleh aktivitas hormonal di bawah pengaruh sistem saraf pusat. Hasil ini juga diperkuat Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Julianti (2011) didapatkan hasil rentang usia dismenore terbanyak yaitu usia 16-18 tahun. Selain umur karakteristik lain yang diteliti adalah kelas atau jenjang pendidikan responden. Hasil yang didapatkan bahwa responden terbanyak berasal dari kelas XI. Rata-rata remaja putri yang menempati kelas XI berusia di antara rentang 16-18 tahun. Hal ini semakin memperkuat pendapat bahwa rentang usia 16-18 tahun merupakan siklus awal terjadinya dismenore primer. Selain itu menurut pendapat Potter dan Perry (2006) bahwa semakin bertambahnya usia dan jenjang pendidikan maka kebutuhan untuk menangani nyeri akan semakin meningkat. 4.2.2 Dismenore Dismenore atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah dan paha, hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Hampir seluruh perempuan pernah merasakan gangguan pada saat menstruasi berupa nyeri menstruasi ( dysmenorrhea) dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang sekedar pegal-pegal di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang biasa terasa dibawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua menstruasi. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak (Proverawati dan Misaroh, 2009). Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenore. Di Amerika angka presentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%, di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder(proverawati dan Misaroh dalam Fajaryati, 2010). Dismenore disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: faktor kejiwaan, faktor konstitusi, faktor obstruksi kanalis servikalis, faktor Endokrin, dan faktor alergi. Faktor-faktor tersebut tidak dapat peneliti kontrol karena keterbatasan peneliti dalam mengatasi dismenore yang responden alami. Peneliti tidak dapat mengontrol faktor kejiwaan responden seperti rasa cemas dan takut yang dialami oleh responden. Peneliti juga tidak dapat mengontrol faktor nutrisi yang dikonsumsi oleh responden yang dapat memicu bertambahnya intensitas nyeri dismenore. 5

4.2.3 Pengaruh Akupresur dalam Mengatasi Dismenore Dismenore dapat diatasi dengan teknik nonfarmakologi yaitu akupresur. Akupresur merupakan stimulasi dari titik akupunktur dengan menggunakan penekanan jari atau menggunakan tangan (Rad, 2011). Efek dari penekanan akupresur yaitu melepaskan endorphin, serotonin, norepinephrin yang mampu mengurangi nyeri, selain mengeluarkan endorphin stimulasi penekanan pada titik akupresur akan mengeluarkan adrenocorticotoprin (ACTH), beta endorphin dan chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang dapat menghambat stimulasi nyeri (Syarif, 2011).Penekanan pada titik akupresur dapat memberikan asupan energi pada organ reproduksi dan meredakan nyeri secara umum (Widyaningrum, 2013). Pada penelitian ini, terapi akupresur efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenore pada remaja putri dengan penurunan nyeri 1,47 dan didapatkan p=0,00 ( α<0,05). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Julianti (2012) tentang pemberian akupresur dititik LI 4 dan PC 6 terhadap intensitas nyeri dismenore pada remaja putri, menyatakan bahwa titik LI 4 dan PC 6 efektif untuk mengurangi intensitas nyeri dismenore dengan penurunan nyeri 0,615 (p < 0,05). Penelitian lain yang mendukung efek terapi akupresur terhadap dismenore yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hasanah (2010) dengan judul pengaruh akupresur terhadap kualitas nyeri. Penelitian ini dilakukan terapi akupresur pada titik Taichong (LR3). Penekanan dilakukan fase lutheal. Hasil akhir menunjukkan bahwa responden merasakan nyeri menstruasi berkurang, atau dengan kata lain secara signifikan bahwa akupresur dapat menurunkan rata-rata kualitas nyeri sebesar 1,852 poin (α<0,05). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardiatun (2013) didapatkan hasil intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi akupresur adalah semua intensitas nyeri yang dialami oleh responden mengalami penurunan dengan nilai/skala penurunan yang berbeda yaitu sedikit berkurang, berkurang moderat, dan berkurang lebih moderat. Setelah dilakukan uji statistik paired-sample t-test diperoleh hasil p=0,000 (p<0,05) berarti bahwa terapi akupresur efektif dalam meminimalisasi dismenore primer pada wanita dewasa muda. 4.2.4 Pengaruh Hipnoterapi Dalam Mengatasi Dismenore Terapi lainnya yang dapat mengatasi dismenore pada remaja putri yaitu hipnoterapi. Hypnotherapy adalah metode penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, tetapi bukan berarti tertidur atau tidak sadar diri saat praktik (Andriana, 2007). Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan penyembuhan yang menggunakan metode hipnotis untuk memberi sugesti atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik. Hipnoterapi juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri, melancarkan pernapasan, serta mengatasi gangguan pencernaan. Dengan hipnoterapi, dapat meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh. Endophrin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh pada saat rileks atau tenang. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri (Wahida, 2009). Pada penelitian ini hipnoterapi efektif untuk mengurangi dismenore pada remaja putri dengan penurunan nyeri 2,42 dan p=0,00 ( α<0,05). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian lain yaitu penelitian dari Nurwahida (2013) menyatakan bahwa hipnoterapi efektif untuk menurunkan dismenore pada remaja putri dengan penurunan nyeri sebesar 3 point (p < 0,05). 6

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Oyoh (2014) yang berjudul pengaruh hipnoterapi terhadap dismenorea primer pada remaja SMP Patriot Bangsa Desa Tani Mulya Cimahi Tahun 2014 adalah sebagai berikut, terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah diberikan hipnoterapi, berdasarkan hasil t-test didapatkan p- value0.0001 (<α=0.05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi dapat memengaruhi nyeri dismenorea responden. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Marfu ah tahun 2010 tentang perbedaan intensitas nyeri pada responden yang dilakukan hypnobirthing pada ibu bersalin primipara pada persalinan normal. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa, dari 30 responden yang diberi hypnobirthing, responden yang menunjukkan nyeri berat adalah 40%, nyeri sedang 53,3%, dan nyeri ringan 3,3% (Marfu ah, 2010). KESIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai terapi akupresur dan hipnoterapi dalam mengatasi dismenore pada remaja putri di SMK Muhammadiyah Salaman, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Karakteristik responden dalam penelitian ini rata-rata berusia 16 tahun. 2. Nilai rata-rata nyeri sebelum dilakukan tindakan akupresur adalah nyeri sedang sebesar 3,50. 3. Nilai rata-rata nyeri setelah dilakukan tindakan akupresur adalah nyeri ringan sebesar 2,03. 4. Nilai rata-rata nyeri sebelum dilakukan tindakan hipnoterapi adalah nyeri sedang sebesar 3,11. 5. Nilai rata-rata nyeri setelah dilakukan tindakan hipnoterapi adalah nyeri ringan sebesar 0,69. 6. Terdapat perbedaan dismenore antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan akuresur. 7. Terdapat perbedaan dismenore antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan hipnoterapi. 8. Teknik hipnoterapi lebih efektif mengatasi dismenore dibandingkan dengan teknik akupresur. SARAN 1. Bagi Remaja Putri Dengan penelitian ini diharapkan remaja putri dapat mengaplikasikan terapi akupresur dan hipnoterapi sebagai salah satu terapi non farmakologis dalam mengatasi dismenore pada remaja putri. 2. Pelayanan Keperawatan Dengan penelitian ini diharapkan pelayanan keperawatan bukan hanya memberikan terapi farmakologis dalam mengatasi dismenore, namun dapat memberikan terapi komplementer yang berupa akupresur dan hipnoterapi untuk menangani dismenore dalam melaksanakan perannya sesuai undangundang keperawatan. 3. Penelitian Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti titik-titik akupresur yang lainnya, maupun meneliti teknik hipnoterapi lainnya dalam mengatasi dismenore pada remaja putri. DAFTAR PUSTAKA Adiyanto,Lelik.2010.Smartbirthing.Semarang:B adan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Afroh, F., Mohamad Judha, Sudarti.2012.Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.Yogyakarta : Nuha Medika Akdon.2008.Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi &Manajemen.Bandung:Dewa Ruchi Alamsyah, I.2010.Cara Lebih Mudah Menemukan Titik Terapi Acupoint, Petunjuk Praktis Akupuntur.Depok :Asma Nadia Publishing House 7

Al-Mighwar.Muhammad.2006.Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia Andriana.2007.Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Buana Ilmu populer kelompok gramedia Aprilia.2010.Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan.Jakarta : Gagas Media Apriliani, Fersta.2013.Hubungan Dismenore dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen 1 Tomohon, Jurnal diterbitkan.tomohon : Fakultas KedokteranUniversitas Sam Ratulngi Batbual, B.2010.Pengaruh Hypnobirthing (melahirkan dengan hipnosis) Terhadap Lama Persalinan Kala Satu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Baziad, A.2008. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Benson, Ralph C., Pernoll, Martin L.2009.Berbagai kelainan dan komplikasi menstruasi.jakarta :EGC Chen, C.H.,lin,Y.H., Heitkemper, M.M.,& Wu, K.M.2007. The selfcare strategies of girls with primary dysmenorrhea: a focus group study in Taiwan, Health Care for Women International, 27: 418-427 Cunningham, F. G. 2008. Obstetri Williams. Jakarta: EGC Fajaryati, Ninik.2010. Hubungan kebiasaan olahraga dengan dismenore primer remaja putri di SMP N 2 Mirit Kebumen.Jurnal diterbitkan. Kebumen : Akademi Kebidanan puworedjo Gould. D, et al.2001.visual analogue scale (VAS). Harun Riyanto.2009.Gambaran pengetahuan klien tentang gastritis di RSU dr Fl Tohing Sibolga. Depok : FKM UI Hidayat.2007.Riset Kepeawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:salemba medika Holder, Andre. 2011. Dysmenorrhea In Emergency Medicine Clinical Presentation Hurlock, Elizabeth, B.2007. Psikologi Perkembangan.Jakarta : Erlangga Kahija.2007. Hipnoterpi: Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. PT. Gramedia Pustaka :Jakarta. Laila, Nur Najmi.2011. Buku Pintar Menstruasi. Buku Biru : Yogyakarta Mendoza, M.E.,& Capafons, A.2009.Efficary of Cinical Hypnosis: A Summary of its Empirical Evidence.Papeles del Psicologo, 30,98-116. Morgan, G., & hamilton, C.2009. Obstetri &Ginekologi: Panduan Praktik. (Ed. 2). Jakarta: EGC. Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Graha Indonesia. Bogor. Nursalam, 2008.Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta Ody, Penelope.2008.Pengobatan Praktis Dari Cina.Jakarta :Esensi Erlangga Group Polat, A., et al.2009. Prevalence OfPrimary Dysmenorrhea in Young Adult Female University Student. Department of Family Medicine, Firat University, medical school, elazing, turkey, 279;527-532http://web.ebscohost.com/ehost/pdfvie wer/pdfviewer?sid=2f6f464c- Prawirohardjo.2007. Ilmu Kandungan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Proverawati dan Misaroh.2009.Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.Yogyakarta:Nuha Medika. Sarlito Wirawan Sarwono.2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali. Sastroasmoro, S.2011.Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Jakarta: Sagung Seto 8

Schwartz, M.William.2005.Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC Setiawan, A. Dan Saryono.2010.Metodelogi Penelitian Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika Setiyo.2007. Peran Hipnoterapi Dalam Bidang Kesehatan. http//www. indonesiannursing. com. Simanjutak, Pandapotan.2008.Gangguan Haid dan Sirkulasinya.Dalam :prawirohardjo, Sarono, Wiknjosastro, Hanifa, edisi 2. Ilmu kandungan. Jakarta :Bina pustaka sarwono prawirohardjo, 229-232 Subiyanto, P., Sitorus, R., & Sabri, L.2008.Terapi Hipnosis Penurunan Sensasi Nyeri TerhadapPascabedah Ortopedi.jurnal keperawatan indonesia, 12, 47-52 Sukanta.2008. Pijat Akupresur untuk Kesehatan. Jakarta: EGC Valentine.2015.Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Post Sectio Caesarea di RSB Jeumpa Pontianak Tahun 2015.Naskah publikasi.pontianak : Universitas Tanjungpura Widyaningrum, H. 2013. Pijat Refleksi & 6 Terapi Alternatif Lainya. Jakarta: Media Pressindo Wiknjosastro, Hanifa,.2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wong, Donna L.2008.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. Wong, Donna L.2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume I.Alih bahasa Agus Sutarna dkk. Jakarta : EGC Yusuf, Syamsu.2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 9