BAB I PENDAHULUAN. ini peranan pengajaran sangat penting karena merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak perlu dipenuhi selama hidup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pancasakti Tegal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, pembelajaran merupakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

Adanya kebutuhan akan layanan bimbingan yang berkaitan dengan karakteristik dan masalah perkembangan siswa

ROIMAN D.T SITUMORANG

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepita Ferazona, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diperlukan guna meningkatkan

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Astrada, 2014 Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN BIAYA PENDIDIKAN DI KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

KEMENAG. Sekolah Menengah Agama. Katolik. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. baik, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20. Pendidikan diarahkan untuk dapat menciptakan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 41 Tahun 2014 Seri E Nomor 32 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pegawai negeri sipil atau karyawan sangat dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. mendasar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang menjelaskan tentang pengertian dan tujuan. pendidikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, tanpa keikutsertaannya kegiatan belajar-mengajar tidak akan. berjalan dengan baik. Sebagaimana dikemukakan Mulyasa:

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak keberhasilan dalam. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, nampaknya harus

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu rekayasa untuk mengendalikan pembelajaran guna mencapai tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Dalam proses rekayasa ini peranan pengajaran sangat penting karena merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai kepada siswa sehingga apa yang ditransfer memiliki makna bagi diri sendiri dan berguna tidak saja bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakatnya. Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat bangsa dan negara. Kegagalan dan keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Hal ini terbukti karena guru merupakan kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan bisa berjalan tanpa ada keikutsertaannya dalam pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas guru tidaklah mudah. 1

2 Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Bab 1 Pasal 1 Ayat 6 Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisis semua komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan, namun tidak mungkin upaya meningkatkan kualitas dilakukan dengan memperbaiki setiap komponen secara serempak. Hal ini selain komponen-komponen itu keberadaannya terpisah, juga sulit untuk menentukan kadar pengaruh setiap komponen. Sanjaya (2011:13-14) dalam bukunya strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan mengemukakan bahwa komponen yang selama ini dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. Hal ini disebabkan guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan peserta didik sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh sebab itu, untuk mencapai standar proses pendidikan sebaiknya dimulai dengan menganalisis komponen guru. Kompetensi guru bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung. Kompetensi pedagogik yang dimaksud di sini adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelengaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman tentang

3 peserta didik ini meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, mengimplementaikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melaksanakan secara berkelanjutan. Kompetensi pedagogik guru kelas akan terlihat baik apabila guru tersebut mengikuti dan melaksanakan standar kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Namun kompetensi guru kelas yang ada di SD/MI masih ada yang belum memenuhi standar kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik. Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Putri Balqis, Nasir Usman, dan Sakdiah Ibrahim (2014) dengan judul jurnal Kompetensi Pedagogik Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada SMPN 3 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar menggunakan tiga komponen dalam penelitiannya yaitu aspek perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan meningkatkan motivasi belajar siswa menyimpulkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran dilakukan dengan membuat draft RPP, namun sebagian guru tidak membawa RPP pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal; (2) Kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mendalami dan memantapkan sejumlah materi pembelajaransebagaimana terdapat dalam buku paket, adapun dalam proses pembelajaran terdapat pengelolaan kelas yang kurang baik dan pemanfaatan waktu yang kurang disiplin; dan (3) Kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi

4 dalam pencapaian tujuan pembelajaran, berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, dan melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu pada hari Rabu 3 Februari 2016 diperoleh informasi bahwa untuk kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan masih menggunakan kurikulum KTSP. Dalam kurikulum KTSP mata pelajaran disendirikan dan tidak ditemakan seperti pada penggunaan kurikulum 2013. Selain itu, dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kurikulum KTSP masih dibuat oleh guru kelas sedangkan untuk kurikulum 2013 sudah terperinci pada buku siswa dan buku guru dari kegiatan awal pembelajaran sampai kegiatan akhir pembelajaran sehingga guru hanya perlu untuk mengembangkan RPP yang sudah ada untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang menyenangkan. Di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu dalam proses belajar mengajar menggunakan ruang kelas yang paralel berjumlah 12 ruang kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah guru kelas 12 orang. Selain itu, sebagian besar guru yang mengajar di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu merupakan guru baru sehingga perlu untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh guru khususnya kompetensi pedagogik. Dari uraian dapat dipahami akan pentingnya guru yang berkompeten dalam mengajar peserta didik untuk mencerdaskan anak bangsa. Atas dasar hal itu, maka peneliti ingin mengadakan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul Analisis Kompetensi Pedagogik Pada Guru Kelas Di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu. 1.2 Batasan Masalah Pembatasan masalah sangat penting untuk mempermudah penulis dalam penelitian, maka peneliti perlu membatasi ruang lingkup pada penelitian ini.

5 Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik yang terkait pada guru kelas di SD Negeri 1 Dadaprejo Batu. 1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana kompetensi pedagogik guru kelas berdasarkan 7 komponen menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi : (a) Penguasaan karakteristik peserta didik, (b) Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik, (c) Pengembangan kurikulum, (d) Kegiatan belajar mengajar yang mendidik, (e) Pengembangan potensi peserta didik, (f) Penguasaan komunikasi dengan peserta didik, dan (g) Penilaian dan evaluasi pembelajaran di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru kelas berdasarkan 7 komponen menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi : (a) Penguasaan karakteristik peserta didik, (b) Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik, (c) Pengembangan kurikulum, (d) Kegiatan belajar mengajar yang mendidik, (e) Pengembangan potensi peserta didik, (f) Penguasaan komunikasi dengan peserta didik, dan (g) Penilaian dan evaluasi pembelajaran di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu.

6 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat secara Teoritis Memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan tentang kompetensi pedagogik pada guru kelas di sekolah dasar dalam bentuk tulisan ilmiah. 1.5.2 Manfaat secara Praktis 1.5.2.1 Bagi Guru Sebagai bahan masukan bagi guru akan arti penting kompetensi pedagogik dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu. 1.5.2.2 Bagi Sekolah Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu, khususnya dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. 1.5.2.3 Bagi Peneliti Sebagai salah satu bahan acuan untuk menambah khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan terkait kompetensi pedagogik. Selain itu, sebagai pengembangan ilmu pendidikan dan wawasan sekaligus kontribusi pemikiran akan arti penting kompetensi pedagogik dalam meningkatkan mutu pembelajaran. 1.6 Batasan Istilah 1.6.1 Analisis berikut: Menurut Sugiyono (2013:244) definisi analisis data adalah sebagai Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

7 melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dari definisi yang telah dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data adalah suatu usaha untuk mengkaji ulang dari hasil yang telah dilakukan kategori sehingga bisa dijadikan pola yang memiliki relevensi dengan teori-teori yang dilakukan dalam penelitian, yang kemudian ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. 1.6.2 Kompetensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengartian dasar kompetensi (competency), yaitu kemampuan atau kecakapan. Menurut asal katanya, competency berarti kemampuan atau kecakapan. Selain memiliki arti kemampuan, kompetensi juga diartikan the state of being legally competent or qualified yaitu keadaan berwewenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. (Suprihatiningrum 2013:97) Dari definisi yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang dimaksud peneliti adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sebagai guru kelas di SD Negeri Dadaprejo 1 Batu sesuai dengan tujuh komponen kompetensi pedagogik menurut BSNP. 1.6.3 Kompetensi Pedagogik Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 3 Butir a: Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

8 pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (UU Sisdiknas, 2003:125). 1.6.4 Guru Guru adalah subjek pembelajar siswa. Sebagai subjek pembelajar guru berhubungan langsung dengan siswa. Guru memiliki peranan penting dalam acara pembelajaran. (Dimyati dan Mujiono, 2013:37) Dari definisi yang telah dijabarkan penulis menyimpulkan bahwa guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mengelola pembelajaran. Dalam kurikulum Sekolah Dasar guru adalah sebagai guru kelas yaitu guru yang mampu dalam semua bidang mata pelajaran, mampu mengelola pembelajaran dengan baik, memahami karakteristik siswa dan memiliki kemampuan sesuai dengan komponen kompetensi pedagogik guru.