BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertanggungjawab dan mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan. adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan ekstrakurikuler merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an yang mengandung seluruh ilmu pengetahuan adalah salah satu karunia Allah yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. 1 Macam karunia ini tidak mungkin didapat oleh manusia tanpa melalui proses yang panjang dan proses itu diantaranya adalah pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu fenomena sosial yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan orang tua yaitu ayah dan ibu, pendidik (guru), lingkungan dan masyarakat itu sendiri. 2 Istilah pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalam terjadinya atau berlangsung suatu proses pendidikan. Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan menjadi cermin kepribadian masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagaimana tertera dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk 1 Abdullah Syamsul Arifin, Studi Al-Qur an (Jember: Pena Salsabila, 2011), 2. 2 St. Rodliyah, Pendidikan & Ilmu Pendidikan (Jember: Stain Jember Press, 2013), 25. 1

2 berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU RI No.20 Tahun 2003). 3 Ada berbagai macam program pendidikan yang diterapkan untuk meningkatkan mutu peserta didik salah satunya adalah pendidikan tentang Al-Qur an. Dengan adanya pendidikan tentang Al-Qur an maka akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita tentang Al-Qur an dan dengan pendidikan tentang Al-Qur an kita bisa memelihara keaslian dan kemurnian Al-Qur an. Salah satu usaha nyata untuk memelihara kemurnian Al-Qur an adalah dengan cara menghafalkannya, karena menghafal Al-Qur an merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulia di hadapan manusia dan di hadapan Allah SWT.Tidak ada suatu kitab pun di dunia ini yang dihafal oleh puluhan ribu orang di dalam hati mereka, kecuali hanya Al-Qur an yang telah dimudahkan oleh Allah SWT. Artinya: Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS. al- Qomar: 17) 4 Tidak aneh jika ditemukan banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan yang menghafal Al-Qur an. Karena Al-Qur an sangat mudah 3 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaan. Semarang : Aneka Ilmu. 4 Kementerian Agama Rebuplik Indonesia, Al-Qur an Terjemah Perkata (Bandung: Semesta Qur an, 2013), 528.

3 dipelajari dan dihafalkan, hal ini dapat dilihat pada masa sekarang ini, di mana kondisi islam yang lemah tetapi tidak mengurangi jumlah penghafal Al- Qur an. Dilihat dari banyaknya orang yang ingin menghafal Al-Qur an maka pada saat ini telah banyak lembaga pendidikan terutama pesantren yang menerapkan program tahfidz Al-Qur an sebagai wadah untuk mempermudah para peserta didiknya untuk menghafalkan Al-Qur an. Karena menghafalkan Al-Qur an suatu pekerjaan yang sangat mulia dihadapan Allah SWT dan dihadapan sesama manusia. Menghafal Al-Qur an juga merupakan sebuah rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Oleh karena itu orang yang akan menghafalkan Al-Qur an haruslah mempunyai akhlak yang terpuji baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. 5 Berbicara tentang akhlak bahwa setiap individu sangatlah penting memiliki akhlak yang terpuji, karena akhlak merupakan gambaran dari diri sendiri. Terlebih pada kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami oleh manusia sekarang ini, tidak sedikit dampak negatif terhadap sikap hidup dan perilakunya, baik ia sebagai manusia yang beragama maupun sebagai makhluk individual dan sosial. Dampak negatif yang sangat berbahaya terhadap kehidupan manusia atas kemajuan yang dialaminya, ditandai dengan adanya kecenderungan menganggap bahwa satu-satunya yang dapat membahagiakan hidupnya adalah nilai materiil, sehingga manusia terlampau mengejar materi, tanpa 5 Wiwi Alawiyah Wahid, Panduan Menghafal Al-Qur an Super Kilat (Yogyakarta: Diva Press, 2015), 36.

4 menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya mampu berfungsi untuk memelihara dan mengendalikan akhlaq manusia. 6 Sangatlah penting pembentukan akhlak dilakukan kepada setiap individu terutama pada peserta didik. Karena peserta didik merupakan seseorang yang tengah mengembangkan dirinya. Dengan membentuk akhlak peserta didik baik akhlak kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia, maka akan mempengaruhi perkembangan peserta didik tersebut. sehingga menghasilkan pribadi yang baik bagi peserta didik jika menanamkan akhlak yang baik pula. Pembentukan pada akhlak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya dengan pendidikan dan pembinaan. 7 Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik maka baiklah anak tersebut. Berdasarkan hasil observasi, mengenai pembentukan akhlak santri dengan pendidikan dan pembinaan di Pesantren Nailil Huda menerapkan program tahfidz Al-Qur an Juz 30 yang dapat menjadi faktor pembentukan akhlak pada santri. Membahas tentang program tahfidz Al-Qur an juz 30 yang di dalamnya terdapat unsur pendidikan dan pembinaan sebagai faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak santri pada aspek Habluminaullah dan pada aspek Habluminannas. Peneliti sangat tertarik untuk meneliti hal tersebut. Maka bunyi judul penelitian ini adalah Penerapan Program Tahfidz Al-Qur an Dalam Membentuk Akhlak Santri di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. 6 Mahjuddin, Akhlak Tasawuf I (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), 43. 7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 167.

5 B. Fokus Penelitian Bagian ini mencantumkan semua rumusan masalah yang hendak dicari jawabannya melalui penelitian. Perumusan masalah yang disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya. 8 Dalam fokus penelitian ini peneliti akan membahas tentang Penerapan program tahfidz Al-Qur an dalam membentuk akhlak santri di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Dimana akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimana Penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri pada aspek habluminaullah di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Bagaimana Penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri pada aspek habluminannas di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. 9 Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai, demikian dengan penelitian kali ini. Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 8 Stain Jember, Pedoman Karya Ilmiyah (Jember: Stain Jember Press, 2014), 44. 9 Ibid., 45.

6 1. Untuk mendeskripsikan Penerapan program tahfdiz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri pada aspek habluminaullah di pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mendeskripsikan Penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri pada aspek habluminannas di pesantren Nailil Huda Antirogo Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Dalam kegiatan apapun pada aktivias manusia pasti mengandung manfaat tertentu yang bersifat positif baik insan yang melakukan kegiatan maupun bagi orang lain. Maka dari itu, penulis membagi manfaat penelitian menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagaimana berikut ini : 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tenang Penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri. b. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian berikutnya dan dapat dijadikan refrensi penelitian lain yang sesuai dengan penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi peneliti 1) Dapat digunakan menjadi salah satu tolak ukur kemampuan peneliti untuk mengetahui penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30

7 dalam membentuk akhlak santri di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember. b. Manfaat bagi IAIN Jember 1) Dapat menambah literature kepustakaan IAIN Jember, khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan pada bidang keagamaan. 2) Dapat memberikan informasi tentang Penerapan program tahfidz Al-Qur an juz 30 dalam membentuk akhlak santri di Pesantren Nailil Huda Antirogo Jember. E. Definisi Istilah Definisi istilah berisi istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian penelitian di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti. 10 maka perlu diuraikan kata-kata yang dianggap istilah penting antara lain: 1. Program Tahfidz Al-Qur an Juz 30 Program tahfidz Al-Qur an juz 30 merupakan rancangan kegiatan menghafal Al-Qur an yang memfokuskan hafalannya pada juz 30 atau juz amma yang di dalamnya terdapat unsur pendidikan dan pembinaan. Juz 30 yang dimaksud disini adalah juz terakhir dari Al-Qur an yang terdiri dari 37 surat. 10 Stain Jember, Pedoman Karya Ilmiyah (Jember: Stain Jember Press, 2014), 45.

8 2. Akhlak Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Akhlak yang dimaksud di sini adalah akhlak kepada Allah SWT (habluminaullah) dan akhlak kepada sesama manusia (habluminannas). F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan yang dimulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup, dengan format tulisan deskriptif. 11 Penelitian ini akan dicetak dalam bentuk skripsi yang membahas beberapa pokok bahasan yang terdiri dari lima bab sebagaimana tersusun sebagai berikut : dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah serta sistematika pembahasan. Bab Satu, Pendahuluan. Memuat komponen dasar penelitian yaitu latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi penelitian, dan metode penelitian serta sistematika pembahasan. Bab Dua, Kajian Kepustakaan Pada bagian ini berisi tentang ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat tentang kajian teori. 11 Stain Jember, Pedoman Karya Ilmiyah (Jember: Stain Jember Press, 2014), 48.

9 Bab Tiga, Metode Penelitian Dalam bab ini membahas tentang metode yang digunakan peneliti yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, keabsahan data dan yang terakhir tahap-tahap penelitian. Bab Empat, Hasil Penelitian Pada bagian ini berisi tentang inti atau hasil penelitian ini, yang meliputi latar belakang, obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan. Bab Lima, Kesimpulan dan Saran Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari peneliti atau penulis dan diakhiri dengan penutup.