Analisis Laporan Arus Kas Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Barang Daerah Bogor Nama / Npm : Adi Nur Hidayat / 50213187 Pembimbing : Dr. Kartika Sari, Skom., MM Manajemen Keuangan/ DIII Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2016
Latar Belakang Arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang menyajikan penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Mengingat pentingnya dari manfaat laporan arus kas untuk mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai bagaimana sesungguhnya arus kas dalam instansi pemerintah yang memiliki peranan penting untuk mengukur kemampuan pemerintah dalam menghasilkan kas.
TUJUAN KERJA PRAKTIK 1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian laporan keuangan arus kas pada kantor dinas pengelolaan keuangan dan barang daerah bogor. 2. Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar pada kantor dinas pengelolaan keuangan dan barang daerah bogor.
Metode Kerja Praktik Pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan kegiatan kerja praktek secara langsung di kantor dinas pengelolaan keuangan dan barang daerah serta dengan membaca buku dan mengunduh informasi kemudian dikembangkan menjadi referensi tulisan agar lebih relevan.
Hasil Dan Pembahasan Analisis Laporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Pada arus kas bersih TA 2013 terjadi penurunan dari TA 2012. Hal ini terjadi karena adanya pengeluaran yang cukup besar pada belanja daerah yang merupakan pengeluaran pemerintah dalam rangka guna mendukung kegiatan operasional pemerintah.
Analisis Laporan Arus Kas Pada Aktivitas Investasi Aset NonKeuangan Arus kas bersih pada TA 2012 dan TA 2013 memilik hasil kas bersih yang minus, hal ini menunjukan bahwa pendapatan yang di dapat dari penjualan aset tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran dari aktivitas investasi aset non keuangan Pada Dinas penelolaan Keuangan dan barang daerah bogor.
Analisis Laporan Arus Kas Pada Aktivitas Pembiayaan Arus kas bersih pada TA 2012 dan TA 2013 mendapatkan arus kas bersih minus. Akan tetapi pada TA 2013 lebih baik jika dibandingkan pada TA 2012 di karenakan arus kas masuk yang di dapatkan lebih besar dari pada TA 2012 dan arus kas keluar lebih kecil jika dibandingkan dengan TA 2012.
Analisis Laporan Arus Kas Dari Aktivitas NonAnggaran Arus kas bersih pada TA 2012 dan TA 2013 adalah nol. Karena arus masuk maupun arus kas keluar dari aktivitas non anggaran memiliki nilai yang sama. Hal ini menunjukan arus kas masuk dapat memenuhi arus kas keluar pada TA 2012 dan TA 2013.
No Uraian 31 Des 2013 ( Rp ) 31 Des 2012 ( Rp ) 1 Arus Masuk Kas 1.1 Aktivitas Operasi 4.572.187.866.814 3.954.036.198.530 1.2 Aktivitas Investasi asset 144.500.000 51.404.588 Nonkeuangan 1.3 Aktivitas Pembiayaan 51.585.146.181 20.317.750.094 1.4 Aktivitas Nonanggaran 322.178.667.182 112.447.317.102 2 Arus Keluar Kas 2.1 Aktivitas Operasi 3.297.489.024.007 2.638.533.902.616 2.2 Aktivitas Investasi asset 1.136.781.706.310 1.035.467.433.416 Nonkeuangan 2.3 Aktivitas Pembiayaan 57.000.000.000 78.900.000.000 2.4 Aktivitas Nonanggaran 322.178.667.182 112.447.317.102 3 Arus Kas Bersih 3.1 Aktivitas operasi 1.274.698.842.807 1.315.502.295.914 3.2 Aktivitas Investasi asset (1.316.637.206.310) (1.035.416.028.828) Nonkeuangan 3.3 Aktivitas Pembiayaan (5.414.853.819) (58.582.249.906) 3.4 Aktivitas Nonanggaran 0 0 4 Kenaikan Kas di Kas (47.353.217.322) 221.504.017.180 Daerah 5 Saldo Awal kas & 700.208.345.854 478.704.328.674 Setara Kas 6 Saldo Akhir Kas & Setara Kas 652.855.128.532 700.208.345.854
KESIMPULAN Laporan keuangan arus kas pada dinas pengelolaan keuangan dan barang daerah bogor menyajikan penerimaan dan pengelolaan kas yang dikasifikasikan dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi aset nonkeuangan, aktivitas pembiayaan, dan aktivitas nonanggaran yang disusun secara langsung. Laporan keuangan pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah Bogor memenuhi tujuan penyajian laporan keuangan yaitu memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan membantu para pemakai laporan lewat informasi yang representatif tentang kondisi keuangan pada instansi tersebut.
Saran Tetap menjaga kredibilitas instansi dengan melakukan penyajian laporan keuangan yang jujur, aktual dan dapat dipercaya. Instansi harus menjaga ketelitian dalam menyusun laporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan pada saat pembuatan laporan keuangan.