Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi (Khasan Anwar) 141 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA Khasan Anwar SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan Email: khasananwar354@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar kimia melalui metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan cara pengajaran yang memperagakan atau mempertunjukkan pada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan pada kelas X-3.. Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Hasil penelitian dapat dilihat siklus I memperoleh nilai 74% dan siklus II 88%. Dari serangkaian siklus yang telah dijalankan, terdapat kenaikan yang berarti, hal ini terjadi karena pada setiap siklus diberikan perlakuan sesuai dengan rencana tindakan pada setiap siklus, sehingga dimungkinkan pelaksanaan demonstrasi berjalan secara optimal dan muaranya hasil belajar kimia akan meningkat. Kata kunci: metode demonstrasi, motivasi belajar, hasil belajar Abstract: This study aims to increase the motivation to learn chemistry through the method of demonstration. Demonstration method is a way of demonstrating or teaching learners demonstrate a process, a certain situation or object being studied either real or artificial, which is often accompanied by a verbal explanation. This research was conducted at SMAN 1 Now in Lamongan in class X-3.. In this study used two cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation phase and phase reflection. The results of the study can be viewed cycle I get the value of 74% and 88% the second cycle. From a series of cycles that have been implemented, there is a significant increase, this happens because at any given cycle of treatment in accordance with the plan of action in each cycle, so it is possible the implementation of demonstration runs optimally and its estuary will increase learning outcomes chemistry. Keywords: methods demonstration, motivation, learning outcomes PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dan tujuan pengajaran tercapai dengan baik, maka guru perlu memiliki kemampuan untuk mengelola proses belajar mengajar itu dengan baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam mengelola proses belajar mengajar adalah kemampuan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik bahan, dan tujuan pengajaran yang ingin dicapai Menurut Suharyono, dkk ( 1991 ) belajar pada hakekatnya mengandung makna terjadinya perubahan tingkah laku
142 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: 141 146 pada diri anak berkat pengalaman dan latihan. Menurut Sujana (1989) belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam belajar berupa perubahan-perubahan dimana merupakan kemampuan yang sebelumnya tidak dimiliki ( Winkel, 1984 ) Menurut Sukirin (1978 ) Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta dalam periode tertentu dari kegiatan belajar berdasarkan dari hasil test atau penilaian hasil belajar. Prestasi belajar ini biasanya dilambangkan dengan nilai sehingga mencerminkan keberhasilan belajar dalam periode tertentu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik berupa perubahan-perubahan yang merupakan kemampuan yang sebelumnya tidak dimiliki dalam periode tertentu dari kegiatan belajar berdasarkan hasil suatu test yang dituangkan menjadi angkaangka. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia dan sekaligus memberikan solusi tentang kelemahan dalam pembelajaran kimia tersebut peneliti mencoba menggunakan metode demonstrasi. Sesuai dengan latar belakang di atas tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode demonstrasi pada pelajaran kimia. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah (1)Memberikan masukan pada guru tentang metode yang efektif untuk mengajarkan mata pelajaran Kimia.(2)Memberikan masukan pada guru dalam mengimplementasikan metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik bahan dan tujuan pengajaran Kimia. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi belajar merupakan suatu kriteria keberhasilan belajar seorang siswa si sekolah. Sehubungan dengan itu Haditono ( 1980 : 20 ) mendefinisikan tentang belajar sebagai kemampuan siswa dalam menguasai sejumlah program pengajaran setelah program itu selesai, kemampuan yang dimaksudkan terwujud dalam aspek kognitif, aspek efektif dan aspek psikomotorik. Sedangkan prestasi belajar menurut Sukirin ( 1978 ) adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam periode tertentu dari kegiatan belajar berdasarkan hasil tes atau penelitian hasil belajar. Dengan penelitian prestasi belajar diartikan sbagai hasil yang dicapai oleh peserta didik berupa perubahanperubahan yang sebelumnya tidak dimiliki dalam periode tertentu dari kegiatan belajar berdasarkan dari hasil suatu tes atau penelitian yang dituangkan menjadi angka-angka. Menurut pendapat Sardiman, dkk ( 1992 : 133 ) bahwa metode demonstrasi merupakan cara pengajaran yang memperagakan atau mempertunjukkan pada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Hal ini dimaksudkan agar proses penerimaan materi pelajaran oleh siswa menjadi lebih mudah.
Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi (Khasan Anwar) 143 METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X-3 SMA Negeri 1 Sekaran LamonganSemester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Adapun pelaksanaan pemberian perlakuan dalam menyajikan pelajaran Kimia yang berupa metode demonstrasi yang diberikan pada siswa Kelas X-3 dilaksanakan sesuai dengan mata pelajaran Kimia Kelas X-3 SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan. Penelitian ini adalah penelitian populasi, sebab seluruh populasi yang ada digunakan sebagai obyek penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 2 siklus dan masing-masing siklus berlangsung selama 1 minggu yaitu dari bulan Pebruari sampai Maret 2010. Adapun tahap tiap siklus ini adalah sebagai berikut : Siklus I Siklus ini terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Pada siklus ini siswa dikelompokkan sesuai dengan kelompok mereka. Kemudian mengamati dari kelompok mana yang paling cepat duluan. Setelah teramati mana yang dahulu maka yang selesai duluan membantu kelompok yang belum selesai. Siklus II Siklus ini juga terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada siklus ini perlakuan yang diberikan siswa sama dengan siklus pertama tetapi ada tambahan yaitu kelompok yang kemampuannya tinggi diberikan bimbingan terlebih dahulu tentang bagaimana menyelesaikan demonstrasi dengan cepat dan tepat. Sedangkan perwakilan dari kelompok lain dapat diikuti dalam bimbingan tersebut yang nantinya secara bergiliran akan kembali ke kelompoknya masingmasing. Instrumen Penelitian (1)Lembar Rencana Pengajaran (RP), (2) LKS, (3)Lembar soal HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Perencanaan Membuat perangkat pembelajaran Materi pembelajarannya Menyusun instrumen diantaranya LKS, lembar observasi, perangkat tes dan catatan lapangan. Pelaksanaan Memberikan tugas kepada siswa untuk melaksanakan demonstrasi sesuai dengan LKS yang telah dibagikan. Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. Memberikan tugas kepada kelompok yang sudah selesai untuk berkeliling memberikan bantuan kepada kelompok lain sampai semua kegiatan demonstrasi selesai semua. Mengadakan bimbingan kepada siswa yang sedang melakukan demonstrasi. Mempresentasikan hasil tiap kelompok demonstrasi di depan untuk di diskusikan dengan kelompok lain. Melakukan observasi yang dilakukan oleh semua kelompok peneliti yang meliputi observasi guru dan siswa. Setelah diskusikan kelompok siswa menyusun laporan. Menjelang akhir pembelajaran diberikn pos tes. Diakhir pembelajaran diberikan tugas kelompok yang dikerjakan di rumah. Pada akhir siklus diberikan ulangan untuk siklus 1. Pengamatan Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian kinerja
144 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: 141 146 siswa, hasil post test dan lembar observasi. Siklus Kedua Perencanaan Pada tahap ini langkah-langkahnya sama seperti pada tahap perencanaan di siklus pertama, tetapi ada beberapa tambahan diantara adalah sebagai berikut : Diberikan bimbingan berupa para demonstrasi untuk kelompok yang berkemampuan tinggi ditambah beberapa kelompok lain. Pemberian bimbingan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Pengamat dibuat sedemikian sehingga tidak kelihatan oleh guru yang mengajar diantaranya duduk di ruang lain yang tertutup tetapi bisa melihat guru mengajar di ruang tersebut. Kelompok yang dirasa kurang kemampuannya disebar ke kelompok lain. Siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dijadikan menjadi satu kelompok. Kelompok ini nantinya akan membantu kelompok lain. Pelaksanaan Setelah selesai demonstrasi setiap kelompok menuliskan hasilnya di papan tulis untuk didiskusikan oleh kelas yang dipandu oleh guru. Sehari sebelum diadakan demonstrasi guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang berkemampuan tinggi. Pada akhir setelah siklus 1 dibentuk kelompok baru diantara penyebaran anggota kelompok yang berkemampuan tinggi. Guru memberikan LKS dan mengamati berkeliling untuk melihat siswa melakukan percobaan. Siswa kelompok tinggi yang selesai langsung disuruh berkeliling untuk membantu menyelesaikan demonstrasi dari kelompok lain. Selesai diskusi siswa ditugasi untuk membuat laporan dari demonstrasi tersebut. Guru memberi tugas yang diselesaikan di rumah. Pengamatan Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian kinerja siswa, hasil post test dan lembar observasi. Dari beberapa tahap dalam penelitian ini, maka dapat dibuat grafik rata-rata hasil belajar dari sebelum siklus, siklus pertama dan siklus kedua sebagai berikut:
Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Motivasi (Khasan Anwar) 145 100 88 90 80 70 61 74 60 50 40 30 20 10 0 Seb Siklus Siklus 1 Siklus 2 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat disimpulkan bahwa : Ada peningkatan dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa SMA Negeri 1 Sekaran Lamongan dengan pokok bahasan Larutan Non Elektrolit dan Elektrolit pada Kelas X-3, tahun pelajaran 2009/2010.. Saran - Saran Berdasarkan hasil analisis ada perbedaan prestasi belajar mata pelajaran Kimia dengan menggunakan metode demonstrasi, dan ternyata siswa Kelas X- 3 yang diberi pengajaran dengan metode demonstrasi lebih tinggi prestasi belajarnya : (1) Metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu metode demonstrasi juga harus digunakan untuk mengajarkan bahan mata pelajaran Kimia yang berfungsi sebagai variasi pembicaraan agar perhatian siswa terpusat pada bahan pelajaran yang sedang diajarkan. Tujuan pengajaran Kimia di SMA banyak ditekankan agar siswa memiliki ketrampilam proses untuk mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitar. Oleh karena itu penggunaan metode demonstrasi harus lebih DAFTAR PUSTAKA Depdibud. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Depdibud. 1994. Kurikulum Pendidikan Menengah. Jakarta. Depdibud. 1999. Program Semester Kurikulum SLTA tahun 1994 yang disempurnakan. Depdikbud Kanwil Jatim.
146 HUMANIS, Vol. 6, No. 2, Juli 2014: 141 146 Omang Wirasasmita, dkk. (1999). Materi Pokok Pendidikan IPA 3. Universitas Terbuka. Jakarta. Sriningsih, 1989. Statistika Inferensial. IKIP Semarang Press. Semarang. Winkel WS, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. PT Gramedia. Jakarta.