GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2009 TENTANG PEMBAGIAN DAN PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Menimbang GUBERNUR JAWA TIMUR, : bahwa dalam rangka mengoptimalkan penggunaaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Provinsi Jawa Timur dan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/KMK.04/2000 tentang Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.05/2009 tentang Pelimpahan Wewenang Penerbitan Surat Kuasa Umum Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER39/PB/2009 tentang Pembagian Hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, perlu menetapkan kembali Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 18 tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang - Undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomar 4438) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 36) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 83/KMK.04/2000 tentang Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ; 10.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.07/2009 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 11.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 127/PMK.05/2009 tentang Pelimpahan Wewenang Penerbitan Surat Kuasa Umum Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; 12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-39/PB/ 2009 tentang Pembagian Hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ; 13.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 2, Seri D) ; 14.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 5, Seri D) ; 15.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 98 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur ; MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBAGIAN DAN PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PROVINSI JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur. 3. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur. 5. Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, selanjutnya disebut Bakorwil adalah Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur I, II, III dan IV. 6. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. 7. Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan, selanjutnya disebut BP PBB adalah dana yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasional pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan Daerah. 8. Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Provinsi yang selanjutnya disebut Tim Intensifikasi PBB Provinsi adalah Tim Intensifikasi PBB Provinsi Jawa Timur yang memfasilitasi terlaksananya rapat koordinasi, rekonsiliasi dan sosilaisasi pemungutan PBB di Provinsi Jawa Timur. 9. Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Badan Koordinasi Wilayah yang selanjutnya disebut Tim Intensifikasi PBB Bakorwil adalah Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur; 10.Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan. 11.Kuasa Bendahara Umum Negara adalah Pejabat yang diberi kuasa oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan. 12.Bank Operasional III, yang selanjutnya disebut BO III, adalah Bank Operasional yang melakukan pembagian PBB/BPHTB dan upah pungut PBB serta membayar pengembalian PBB. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3
BAB II PEMBAGIAN BIAYA PEMUNGUTAN Pasal 2 (1) Hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penerimaan Negara yang dibagi untuk Pemerintah Pusat dan Daerah dengan imbangan sebagai berikut : a. 10% (sepuluh persen) untuk Pemerintah Pusat; b. 90% (sembilan puluh persen) untuk Daerah. (2) Jumlah 90% yang merupakan bagian Daerah sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf b, diperinci sebagai berikut : a. 16,2% (enam belas koma dua persen) untuk Daerah Provinsi; b. 64,8% (enam puluh empat koma delapan persen) untuk Daerah Kabupaten/Kota; c. 9% (sembiian persen) untuk Biaya Pemungutan. Pasal 3 BP PBB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c dialokasikan per sektor dengan persentase sebagai berikut : a. Obyek Pajak sektor Pedesaan, 10% (sepuluh persen) bagian Direktorat Jenderal Pajak dan 90% (sembilan puluh persen) bagian Daerah; b. Obyek Pajak sektor Perkotaan, 20% (dua puluh persen) bagian Direktorat Jenderal Pajak dan 80% (delapan puluh persen) bagian Daerah; c. Obyek Pajak sektor Perkebunan, 60% (enam puluh persen) bagian Direktorat Jenderal Pajak dan 40% (empat puluh persen) bagian Daerah; d. Obyek Pajak sektor Perhutanan, 65% (enam puluh lima persen) bagian Direktorat Jenderal Pajak dan 35% (tiga puluh lima persen) bagian Daerah; e. Obyek Pajak sektor Pertambangan, 70% (tujuh puluh persen) bagian Direktorat Jenderal Pajak dan 30% (tiga puluh persen) bagian Daerah. Pasal 4 BP PBB bagian Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dialokasikan dengan rincian sebagai berikut : a. Obyek Pajak sektor Pedesaan sebesar 85 % (delapan puluh lima Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil ; b. Obyek Pajak sektor Perkotaan sebesar 75% (tujuh puluh lima Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil ; c. Obyek Pajak sektor Perkebunan sebesar 35% (tiga puluh lima Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4
Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil ; d. Obyek Pajak sektor Perhutanan sebesar 30% (tiga puluh persen) untuk Kabupaten/Kota dan 5% (lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil ; e. Obyek Pajak sektor Pertambangan sebesar 25% (dua puluh lima Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil. Pasal 5 BP PBB bagian Daerah diterima dari Pemerintah Pusat melalui transfer dari BO III ke rekening Kas Umum Daerah yang dilaksanakan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara dengan menerbitkan Surat Kuasa Umum. Pasal 6 BP PBB untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diatur dengan rincian sebagai berikut : a. Obyek Pajak sektor Pedesaan sebesar 1% (satu persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil dan 4% (empat persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi ; b. Obyek Pajak sektor Perkotaan 1% (satu persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil dan 4% (empat persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi ; c. Obyek Pajak sektor Perkebunan sebesar 0,5% (nol koma lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil dan 4,5% (empat koma lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi ; d. Obyek Pajak sektor Perhutanan sebesar 0,5 % (nol koma lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil dan 4,5 % (empat koma lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi ; e. Obyek Pajak sektor Pertambangan 0,5% (noi koma lima persen). untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil dan 4,5% (empat koma lima persen) untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi. BAB III PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN Pasal 7 (1) BP PBB untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi digunakan untuk insentif dan kegiatan operasional yang menunjang kelancaran kegiatan intensifikasi penerimaan PBB. (2) BP PBB untuk Tim Intensifikasi PBB Bakorwil digunakan untuk kegiatan operasional yang menunjang kelancaran kegiatan intensifikasi penerimaan PBB di wilayah kerja masing-masing. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 5
Pasal 8 (1) Pengajuan permintaan pembayaran BP PBB dan pembagiannya kepada Tim Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil, dilakukan oleh Kepala Dinas Pendapatan selaku Ketua Tim Intensifikasi PBB Provinsi. (2) Besarnya pengajuan permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan realisasi penerimaan BP PBB yang disetor ke rekening Kas Umum Daerah. Pasal 9 Penggunaan BP PBB oleh Tim Intensifikasi PBB Provinsi dan Tim Intensifikasi PBB Bakorwil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, dilaporkan oleh Ketua Tim Intensifikasi PBB Provinsi dan masingmasing Ketua Tim Intensifikasi PBB Bakorwil kepada Gubernur melalui Ketua Umum Tim Intensifikasi PBB Provinsi. Pasal 10 Sekretaris Daerah selaku Ketua Umum Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Provinsi menyusun Petunjuk Pelaksanaan BP PBB untuk Tim Intensifikasi PBB Provinsi serta menunjuk keanggotaan Sekretariat Tim. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2007 tentang Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Provinsi Jawa Timur, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 12 Peraturan Gubernur ini berlaku surut mulai tanggal 5 Januari 2009; Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 22 Oktober 2009 GUBERNUR JAWA TIMUR DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR ttd Tgl 22-10 - 2009 No. 64 Th 2009 / E1 Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 6