PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POSTER GEMPABUMI PADA EKTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP N 1 DELANGGU KABUPATEN KLATEN Disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Oleh: AGUNG EKO NUGRAHANTO A610130038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
PUBLIKASIILMIAH Telahdiperiksadandisetujuiuntukdiujioleh: Dosen Pembimbing
31
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POSTER GEMPABUMI PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP N 1 DELANGGU KABUPATEN KLATEN Abstrak Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan media pembelajaran materi bencana gempa bumi dan mengetahui tingkat pengetahuan bencana gempa bumi pada siswa di SMP N 1 Delanggu dengan media pembelajaran Poster. Penelitian ini merupakan model Penelitian dan Pengembangan (R&D) Sukmadinata dalam Adelina Hasyim. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknis analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis deskriptif kuantitatif. Produk yang dikembangkan oleh peneliti berupa media visual Poster yang berisi materi bencana gempa bumi. Berdasarkan perhitungan uji T menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan nilai rata-rata pretest 6,03 dan nilai rata-rata post-test 7,88.33333 Kata Kunci: Poster, Gempa bumi, Media pembelajara Abstract Research and development aims to determine how feasibility media learning matter earthquakes and know the level knowledge earthquakes to their students in junior high school n 1 delanggu by the learning posters.the research is model research and development ( r & amp; d ) Sukmadinata dalam Adelina Hasyim.The kind of data that used is qualitative and quantitative.technical analysis the data used namely by descriptive analysis quantitative.products developed by researchers of media visual a poster contains material earthquakes.based on the calculation of test t shows that there has been increasing knowledge students the average value of pretest 6.03 and the average score post-test 7,88.33333 keyword: posters, an earthquake, media learning 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada hakekatanya merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran 1
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran (Rusman, 2012:93). Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah interaksi. Interaksi yang terjadi antara siswa dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman, alat, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri. Dimana didalam pembelajaran akan terdapat komponenkomponen sebagai berikut; tujuan, bahan/materi, strategi, media, dan evaluasi pembelajaran (Rusman, 2012:118). Salah satu pendukung pembelajaran ialah media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Rossi dan Breidle (1966), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogramkan untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.sementara itu, Gagne dan Briggs (Arsyad,2007:4) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berdasarkan survei di lapangan, SMP Negeri 1 Delanggu belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaran yang efektif sehingga dalam menyampaikan materi masih tergantung pada guru. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi.hal tersebut membuat peserta didik kurang memahami dan kurang berkonsentrasi saat proses pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran memiliki keunggulan karena dapat memberi rangsangan kepada pebelajar untuk mempelajari hal-hal baru dan mengaktifkan respon belajar karena dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera (Malapu dalam Prasetya 2015 : 14). Pengembangan media pembelajaran perlu dilakukan pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana (SSB) di SMP Negeri 1 Delanggu untuk meningkatkan tingkat belajar siswa. 2
Secara umum ada dua penggolongan media pembelajaran, yakni penggolongan media pembelajara berdasarkan persepsi indera dan penggunaannya(prasetya2015:20).media pembelajaran berdasarkan indera meliputi media audio yang berupa radio dancassette tape recorder, media visual meliputi gambar, insectarium dan tiruan rangka manusia dan media audio visual yang berupa video, film bersuara dan televisi. Berdasarkan penggolongan tersebut slide merupakan jenis media visual karena tidak memiliki suara dan tidak dapat bergerak. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan media slide atau gambar sebagai media pembelajaran di kelas ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Delanggu. Prastowo (2012:18-19) menyatakan bahwa mutu pembelajaran menjadi lebih rendah ketika pendidik hanya terpaku pada bahan ajar konvensional tanpa adanya kreatifitas dan inovasi dari pendidik. Hal ini sesuai dengan kondisi pembelajaran Ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana(SSB) di SMP Negeri 1 Delanggu. Pembelajaran Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana(SSB) mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Menurut Peraturan Bupati Klaten nomor 6 tahun 2014 (2014: 1)mengatakan bahwa kejadian bencana gempa bumi pada tahun 2006menyebabkan kematian sebesar 1.045 jiwa meninggal, 18.127 jiwa terluka,dan 713.788 menggungsi di Kabupaten Klaten. Data diatas menunjukkanbahwa Kabupaten Klaten merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai resiko bencana gempa bumi yang tinggi. Penyampaian pengetahuan kebencanaan perlu dilakukan didaerah-daerah yang memiliki ancaman bencana. Sekolah sebagai sarana penyampaian pengetahuan dan informasi terkait pendidikan kebencanaan. Salah satu wujud penyampaian pengetahuan kebencaan adalah dengan dibentuknya Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana (SSB) di Kabupaten Klaten. SMP Negeri 1 Delanggu memberikan pembelajaran kebencanaan melalui Ekstrakulikuler Sekolah Siaga Bencana. Oleh karena itu diperlukan pemilihan media yang menarik dan dapat menumbuhkan minat belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. Poster merupakan media yang mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku siswa yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat dan impresif, karena ukurannya yang relative besar (Kustandi, 2016:45). 3
1.2 Kajian Teori Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Pada hakikat pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Makna lain komunikasi adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media dikatakan pula sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Agar proses komunikasi pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien, guru perlu menggunakana media untuk merangsang siswa dalam belajar. Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Prasetya (2015: 1). Media pembelajaran terdiri dari tiga macam, media visual, audio, dan audio-visual. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu media visual berupa poster. Menurut Sabri (dalam Musfiqon, 2012:85) poster merupakan penggambaran yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar.menurut Sri Anitah (2008:12) poster merupakan suuatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat. 1.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi yaitu Faruk Iskandar. 2009. Pengaruh Penggunaan media Poster Ikon Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Tujuan penelitian ini adalah peneliti ingin mengamati terhadap keefektifitasan media poster ikon didapat adanya perbedaan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan media poster dengan yang tidak menggunakan media poster ikon, kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media poster ikon mempunyai rata-rata 5,383 dan kelompok siswa yang diajar dengan tanpa menggunakan media poster ikon hanya memperoleh rata-rata 4,633, dan dari penghitungan ternyata dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan alat bantu media poster ikon mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar matematika siswa. Dengan 4
demikian pembelajaran dengan metode poster ikon berpengaruh terhadap hasil belajar. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, 2009 1.4 Hipotesis 1.4.1 H1 :Terdapat kriteria yang dapatdigunakansebagai media pembelajaran dan peningkatan pemahaman siswa ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana gempabumi dengan menggunakan media poster di SMP N 1 Delanggu. 1.4.2 H0 :Terdapat efektivitas penggunaan media poster gempabumi pada ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP N 1 Delanggu. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan model Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D) dengan model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,Development, Implementation and Evaluation). Menurut Sukmadinata dalam Adelina Hasyim (2016:43) penelitian pengembangan atau Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Penentuan sampel dilakukan secara acak atau total sampling pada siswa kelas VIII kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana di SMP N 1 Delanggu yang berjumlah 30 siswa. Jenis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa angket kuisioner untuk siswa dan guru yang berisi daftar pertanyaan terkait dengan kebutuhan media. teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan menganalisis angket yang telah diperoleh dari angket kebutuhan media pembelajaran. Selanjutnya untuk keabsahan data terdiri dari validitas, reliabilitas, normalitas data, homogenitas, dan uji T. 3. HASIL PENELITIAN Angket kebutuhan yang diberikan pada siswa guru di SMP N 1 Delanggu dapat disimpulkan bahwa perlu adanya media pembelajaran yang memotivasi siswa untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga membuat siswa lebih mudah memahami dan tidak merasa jenuh. Berdasarkan analisis angket kebutuhan siswa dan guru kemudian peneliti mengembangkan materi bencana gempa bumi dalam suatu bentuk produk berupa poster. Selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan ahli media untuk menentukan kelayakan produk tersebut. 5
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Delanggu pada kegiatan ekstrakurikuler SSB siswa kelas VIII yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan produk tersebut terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai bencana gempa bumi dengan menggunakan soal pretest dan posttest. Sebelumnya soal diuji kevalidan dan reliabilitasnya terlebih dulu. Jumlah soal yang diujikan sebanyak 15 butir soal dan terdapat 12 soal yang valid. Validitas soal dilakukan di SMP N 1 GantiWarno dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2017. Siswa sebelumnya diminta untuk mengerjakan soal pretest, kemudian peneliti melanjutkan proses pembeajaran dengan menggunakan media poster Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest. Hasil dari penelitian tersebut diuji dengan menggunakan uji T atau t-testdengan nilai sig(2-tailed) 0,000 maka <0,05 Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga terdapat perbedaan antara pretest dengan posttest. NILAI RATA-RATA PRE-TEST DAN POST-TEST 8 6 4 2 0 6.03 PRE- 7.883333333 POST-TEST Gambar: 1.Diagram Batang Skor Rata-rata Hasil Perbedaan Pretest dan Posttest Berdasarkan Berdasarkan gambar 3.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata antara pretest dan posttest mengalami perbedaan dari sebelum penggunaan media pembelajaran dengan sesudah penggunaan media pembelajaran berupa poster yaitu dari skor 6,03 mengalami peningkatan menjadi 7,8833333. Perbedaan tersebut membuktikan bahwa produk pengembangan media pada materi Bencana Gempa Bumi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan siswa. 4. PENUTUP 1) Tingkat kelayakan pengembangan media pembelajaran ditinjau dari beberapa kriteria yang disetujui oleh ahli materi dan ahli media. Kriteria media pembelajaran poster yang layak digunakan berupa tampilan poster, kejelasan tujuan dan materi pembelajaran, gambar dan ukuran huruf yang sesuai, materi mudah dipahami, 6
sistematis dan runtut, dan bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penilaian dari ahli materi dan media, media pembelajaran poster layak digunakan untuk pembelajaran. 2) Produk yang dikembangkan oleh peneliti yaitu materi bencana gempa bumi yang meliputi kondisi Indonesia, gempa bumi, jenis-jenis gempa bumi, penyebab terjadinya gempa bumi, dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Produk yang dikembangkan berupa media poster yang didesain dengan menggunakan Software Photoshop. 3) Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pembahasan, terdapat tingkat pengetahuan siswa sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran poster. Nilai hasil belajar siswa meningkat dengan selisih angka 1,85 yaitu dari nilai pretest 6,03 menjadi 7,8833333 nilai posttest. Hal tersebut menunjukkan bahwa media poster mempengaruhi hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Gall&Brough 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksars Iskandar Farauk, 2009. Pengaruh Penggunaan Media Poster Ikon Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kustandi, C. 2016. Media Pembelajaran Manual Dan Digital. : Ghalia Indonesia Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. PERBUP.2014. Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten tahun 2014.Kabupaten Klaten Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Raharjo dkk.2002. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Rajawalipres Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima Rusman. 2012. Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers Santjaka, Aris. 2011. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Multivariat. Pustaka Adipura Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Pers. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: CV 7