BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang tumbuh dan berkembang, dahulu komputer hanya dapat digunakan untuk

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENERASI BERENCANA BKKBN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA KAPAL PEMUDA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Multi-Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

Metode dalam SPK (Sistem Pendukung Keputusan) A. AHP

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

BAB 2 LANDASAN TEORI

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN. irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

BAB 2 LANDASAN TEORI

Andri Syafrianto Teknik Informatika STMIK El Rahma

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution sebagai Metode Multi Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Rita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD.

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 1 NEGERI KATON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Multi atributte decision making (madm)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan

Jurnal Ilmiah ILKOM Volume 8 Nomor 3 (Desember 2016) Copyright Jurnal Ilmiah ILKOM -- All rights reserved.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE SAW DAN TOPSIS DALAM SISTEM PEMILIHAN LAPTOP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

PEMILIHAN LOKASI SUMBER MATA AIR UNTUK PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH PEDESAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI DINAMIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN DUA ALGORITMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

Sistem Informasi Penilaian Supplier Komputer Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Dengan Simple Additive Weighting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan, Weighted Product, Weighted Sum Product, Pengertian perguruan tinggi serta tujuan perguruan tinggi..1 Sistem Pendukung Keputusan Pada awal tahun 1970-an, Michael S.Scott mengungkapkan konsep sistem pendukung keputusan (SPK) untuk pertama kalinya dengan istilah Management Decision Sistem yaitu suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Didefinisikan secara umum, sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data guna menyelesaikan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah tak terstruktur dengan keterlibatan pengguna secara luas (Turban, dkk. 006). SPK dapat meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan, meningkatkan kontrol manajemen, memfasilitasi komunikasi, menghemat usaha yang dilakukan pengguna, menghemat biaya, dan memungkinkan pengambilan lebih objektif (Turban, dkk. 005). Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 199): a. Sistem yang berbasis komputer. b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan. c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual. d. Melalui cara simulasi yang interaktif.

e. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama..1.1 Konsep SPK Kerangka pendukung keputusan terbagi atas dua tipe, yaitu tipe keputusan dan tipe pengendalian. Tipe keputusan mencakup keputusan terstruktur, keputusan semi terstruktur dan keputusan tidak terstruktur. Sedang untuk tipe pengendalian mencakup pengendalian operasional, manajerial dan strategik. Kedua tipe ini merupakan suatu bentuk yang saling melengkapi dalam suatu konsep piramida sistem informasi. Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembuatan keputusan (Turban & Aronson, 1998), yaitu: a. Mendefinisikan dan merumuskan masalah. b. Mengklasifikasikan masalah dalam kategori standar. c. Mengembangkan model matematik untuk menggambarkan kejadian nyata. d. Menemukan alternatif solusi untuk pemecahan masalah. e. Menentukan pilihan terbaik dari alternatif solusi yang tersedia..1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari sistem pendukung keputusan antara lain (Turban, 005) : a. Membantu manajer dalam mengambil keputusan atas masalah demi terstruktur. b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkna untuk menggantikan fungsi manajer. c. Meningkatkan efektivas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya..1. Komponen-Komponen SPK Selanjutnya SPK juga dapat didekomposisikan menjadi beberapa subsistem lainnya yang saling berhubungan (Turban & Aronson, 1998) seperti terlihat pada Gambar.1, yaitu: a. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).

b. Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS). c. Subsistem Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikai dengan dan memerintahkan SPK melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari SPK berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan. d. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Ia memberikan inteligensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Gambar.1 Komponen-Komponen SPK. Multiple Attribute Decision Making (MADM) Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu

(Kusumadewi et al, 006). MCDM dapat dibagi menjadi model (Zimmermann, 1991) yaitu Multi Attribute Decision Making (MADM) dan Multi Objective Decision Making (MODM). MADM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Secara umum dapat dikatakan bahwa, MADM menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM (Kusumadewi et al, 006), antara lain: a. Simple Additive Weighting Method (SAW) b. Weighted Product (WP) c. ELimination Et Choix TRaduisant la realite (ELECTRE) d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) e. Analytical Hierarchy Process (AHP). Weighted Product Menurut Yoon (1989), Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan (Kusumadewi, dkk. 006). Preferensi untuk alternatif S i diberikan sebagai berikut: a. Penentuan nilai perbaikan bobot W j W_Init W_Init Dimana: W_Initj = Nilai prioritas bobot setiap kriteria b. Penentuan nilai Vektor S i S = X Dimana: X ij = Nilai untuk setiap sampel

c. Penentuan nilai Vektor V i Dimana: V = S S S i = Nilai vektor S i Lalu, langkah-langkah dalam perhitungan metode Weighted Product (WP) adalah sebagai berikut: a. Mengalihkan seluruh atribut bagi seluruh alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif bagi atribut biaya. b. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif. c. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai pada setiap alternatif. d. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan...1 Contoh Manual Penggunaan Algoritma Weighted Product a. Kriteria K1 = Jumlah jenis Jurusan Komputer K = Program Beasiswa K = Biaya Kuliah K5 =Nilai Akreditasi BAN PT K = Lingkungan kampus Kriteria Keuntungan = K1, K, K dan K5 Kriteria Biaya = K b. Skor Konversi Nilai Kriteria Sebelum melakukan perhitungan, terlebih dahulu menentukan nilai konversi setiap kriteria. Untuk Konversi nilai kriteria untuk jumlah jenis jurusan komputer dapat di lihat pada tabel.1 di bawah ini.

Kriteria Tabel.1 Skor Konversi Nilai Kriteria Jumlah jurusan Jumlah Jenis Jurusan Komputer Nilai Konversi K1 1 1 5 nilai kriteria untuk biaya kuliah dapat di lihat pada tabel. di bawah ini. Tabel. Skor Konversi Nilai Kriteria Biaya Kuliah Kriteria Biaya Kuliah (Rp) Nilai Konversi K.000.000 -.900.000.000.000 -.500.000.600.000 -.000.000.100.000 -.500.000 >.500.000 5 1 Pada kriteria Program beasiswa, penulis menentukan 7 jenis beasiswa sebagai parameter untuk menentukan nilai konversi, yaitu : 1. Beasiswa dari Pemerintah. Beasiswa dari Pihak Swasta. Beasiswa dari negara maju. Beasiswa komunitas organisasi, atau yayasan 5. Beasiswa Penghargaan 6. Beasiswa Bantuan 7. Beasiswa non akademik

nilai kriteria untuk jumlah program beasiswa dapat di lihat pada tabel. di bawah ini. Kriteria Tabel. Skor Konversi Nilai Kriteria Jumlah Program Beasiswa Jumlah Program Beasiswa Nilai Konversi K 0 1- - 5-6 >6 0 1 Pada Kriteria lingkungan kampus, Penulis menentukan ada sebagai indikator yang harus di miliki sebuah kampus dalam penambahan point sebagai ke unggulan kampus, yaitu : 1. Penghijauan. Ketenangan. Lahan yang Luas Dalam hal ini, penulis menetapkan nilai default untuk nilai konversi kriteria lingkungan kampus adalah 1, dan jika memilih salah satu indikator diatas akan menambah bobot nilai konversi setiap satu pilihan. Nilai kriteria untuk lingkungan kampus dapat di lihat pada tabel. di bawah ini. Tabel.5 Skor Konversi Nilai Kriteria Lingkungan kampus Kriteria Lingkungan Kampus Nilai Konversi K Pilih 1 indikator Pilih indikator Pilih indikator Nilai kriteria untuk Akreditasi BAN PT dapat di lihat pada tabel.5 di bawah ini.

Tabel.5 Skor Konversi Nilai Kriteria Akreditasi BAN PT Kriteria Akreditasi BAN PT Nilai Konversi K5 A B C Telah ter Akreditasi 1 c. Contoh Data Pada proses perhitungan perbandingan, user dapat menetukan berapa jumlah perguruan tinggi yang akan di bandingkan, jika user hanya ingin membandingkan,, atau saja, maka cukup dengan memilih nama perguruan tinggi yang akan di bandingkan, tanpa harus di wajibkan memilih sepuluh pergurua tinggi. Contoh nilai data yang sudah di pilih oleh user dapat dilihat pada Tabel.6. Tabel.6 Contoh Data WP Nama Kampus K1 K K K K5 Mikroskill STMIK-IBBI Rp.500.000 Rp.000.000 Pilih 1 A Pilih B Kampus Ungu Rp.500.000 Tidak ada pilihan 1 Ter- Akreditasi d. Contoh Data Yang Sudah Dikonversi Contoh data yang sudah dikonvesi dapat dilihat pada Tabel.. Tabel.7 Contoh Data Yang Sudah Dikonversi WP Nama Kampus K1 K K K K5 Mikro Skill STMIK-IBBI Kampus Ungu 5 1 1 1

e. Bobot Preferensi [,,,, 5 ] f. Menghitung Nilai Wi + + + + 5 = 0,16 + + + + 5 = 0, + + + + 5 = 0,11 + + + + 5 = 0, 5 + + + + 5 = 0,7 g. Menghitug Nilai S i S = (, ) x (, ) x (, ) x (, ) x (, )= 1,681 S = (, ) x (, ) x (, ) x (, ) x (, )= 1,696 S = (, ) x (5, ) x (1, ) x (1, ) x (1, )= 0,86 h. Menghitung Nilai V i 1,681 V = 1,681 + 1,696 + 0,86 = 0,99 1,696 V = 1,681 + 1,696 + 0,86 = 0,0 0,86 V = 1,681 + 1,696 + 0,86 = 0,198 Karena diperoleh nilai terbesar adalah V, maka kampus STMIK-IBBI adalah alternatif perguruan tinggi swasta terbaik.. Weighted Sum Model Weighted sum model adalah metode pengambilan keputusan dengan cara penjumlahan untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus di pangkatkan dulu dengan

bobot atribut yang bersangkutan. Metode WSM hampir sama dengan metode WP, perbedaannya terletak pada operasi matematika. Pada metode WP menghubungkan rating atribut dengan cara perkalian sedangkan WSM dengan penjumlahan. Jika terdapat m alternatif dan n kriteria, maka alternatif terbaik dapat dirumuskan sebagai berikut : Awsm = max i i a ij. w j Keterangan : A wsm a ij = Nilai Alternatif terbaik = Nilai Alternatif i pada kriteria j w j = Bobot krietria j Dimana i=1,,...,m dan A wsm merupakan nilai dari alternatif terbaik, n adalah banyaknya kriteria, aij merupakan nilai alternatif i pada kriteria j, w j adalah nilai bobot kriteria j dan max digunakan untuk mengurutkan alternatif keputusan dimana alternatif yang memiliki nilai terbesar akan di letakkan di paling atas...1 Contoh Manual Penggunaan Algoritma Weighted Product Dengan menggunakan kriteria yang sama dengan metode Weighted Product yang telah penulis paparkan sebelumnya, kita akan menghitung alternatif terbaik dari perguruan tinggi swasta terbaik. Tabel.7 Contoh Data Yang Sudah Dikonversi WSM Nama Kampus K1 K K K K5 Mikro Skill STMIK-IBBI Kampus Ungu 5 1 1 1

a. Bobot Preferensi [,,,, 5 ] b. Menghitung Nilai Wi + + + + 5 = 0,16 + + + + 5 = 0, + + + + 5 = 0,11 + + + + 5 = 0, 5 + + + + 5 = 0,7 c. Menghitug Nilai A i A = ( x 0,16)+( x -0,) + ( x 0,11) + ( x 0,) + ( x 0,7) = 1,5 A = ( x 0,16)+( x -0,) + ( x 0,11) + ( x 0,) + ( x 0,7) = 1,6 A = ( x 0,16)+(5 x -0,) + (1 x 0,11) + (1 x 0,) + (1 x 0,7) = -0,0 Karena diperoleh nilai terbesar adalah A 1, maka kampus STMIK-IBBI adalah alternatif perguruan tinggi swasta terbaik..5 Big Theta (Ɵ) Thomas H. Cormen et al dalam buku yang berjudul Introduction to Algorithms pada edisi ketiga menyebutkan bahwa Algoritma adalah urutan langkah-langkah mengubah input menjadi output. Menganalisis algoritma berarti memprediksi sumber daya yang dibutuhkan algoritma, sumber daya yang menjadi perhatian utama seperti memori, bandwith komunikasi dan perangkat keras komputer yang biasanya sering digunakan untuk mengukur waktu komputasi (Thomas H. Cormen et al, 009). Algoritma memiliki kompleksitas, dimana ukuran kompleksitas tersebut merupakan acuan utama, untuk mengetahui kecepatan dari algoritma tersebut. Time Complexity (Kompleksitas waktu) adalah hubungan waktu komputasi dan jumlah input. Running time adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi setiap baris pseudocode. Satu

baris statement memiliki jumlah waktu yang berbeda dengan baris yang lain maka dari itu akan diasumsikan bahwa setiap pelaksanaan i garis membutuhkan waktu ci, di mana ci adalah konstan. Running time dari sebuah algoritma adalah jumlah dari running time dari setiap statement yang dieksekusi. Big Ɵ (Big Theta) adalah bagian dari kompleksitas waktu dari sebuah algoritma. Big Ɵ (Big Theta) Didefinisikan bahwa f(n) merupakan Theta dari g(n) dan dinotasikan f(n) = Ɵ(g(n) jika dan hanya jika terdapat tiga konstanta positif n 0, c 1 dan c sedemikian berlaku: C 1 g(n) <= f(n) <= C g(n) ; n > n 0..6 Perguruan Tinggi Perguruan tinggi mencakup program diploma,sarjana, magister,spesialis,dan dokter yang dapat berbentuk akademik, politeknik,sekolah tinggi,institut atau universitas. Menurut wikipedia(01), Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelanggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut Mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi di sebut Dosen jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi dua yaitu: a. Perguruan Tinggi Negeri Perguruan tinggi negeri merupakan perguruan tinggi yang di selenggarakan oleh pemerintah. b. Perguruan Tinggi Swasta Perguruan tinggi negeri swasta merupakan perguruan tinggi yang diselenggrakan oleh pihak swasta. Perguruan tinggi merupakan kelanjutan jenjang pendidikan menengah untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang tercantum dalam UU tahun 1989, pasal 16,ayat (1). Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada menengah di jalur pendidikan sekolah ( PP 0 Tahun 1990, pasal 1 ayat 1). Adapun tujuan pendidikan tinggi adalah : a. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

b. Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengoptimalkan penggunaanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional, tercantum dalam UU Tahun 1989, Pasal 16, Ayat (1); PP 0 Thaun 1990, Pasal, Ayat (1).