PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 02 TAHUN 2012 TENTANG DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/MENHUT-II/2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 20 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN SAR NASIONAL

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 19 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.01 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA PENYELENGGARAAN SIAGA SAR TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 18 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1343, 2012 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Persediaan. Penatausahaan. Pencabutan.

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 20 TAHUN 2009 TENTANG RAPAT KERJA BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1267, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Penatausahaan. Barang Milik Negara. Persediaan.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 06 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22.2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 05 Tahun 2010 TENTANG STANDAR BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TAHUN ANGGARAN 2010

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 113/PMK.01/2006 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 06 Tahun 2010 TENTANG STANDAR BIAYA PENYELENGGARAAN SIAGA SAR TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGHAPUSAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 19 TAHUN 2009

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 06 Tahun 2009 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN JABATAN DAN KEPANGKATAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaa

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.06/2011 TENTANG

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/7/KEP/ /2012 TENTANG

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 02 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR BIAYA DALAM PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TAHUN ANGGARAN 2011

MAHKAMAH AGUNG RI BADAN URUSAN ADMINISTRASI

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA SEKRETARIAT KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI, NOMOR 08 /KPA-SM/Kp/X/2013

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4515); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

Sheet1 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 138/PMK.06/2010 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA RUMAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 t

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 09 TAHUN 2010 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

Lampiran 16 SOP Pengelolaan BMN KERTAS KOP INSTANSI

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

2. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2016, No ); 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 5. Peraturan Menteri

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lemba

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 248/PMK.011/2014 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.460, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghapusan. Barang Milik Negara. Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Jambi.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME SERAH TERIMA PEKERJAAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SAR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi penatausahaan barang persediaan secara efektif dan efisien, perlu diatur standar operasional prosedur pengelolaan barang persediaan; b. bahwa dengan pertimbangan sebagaimana tersebut huruf a, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Barang Persediaan di Lingkungan Badan SAR Nasional dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, 1

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional; 4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Dan Jasa; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.01/2006 tentang Pedoman Penatausahaan Persediaan; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN; 9. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor: PER.KBSN-01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 07 Tahun 2010; 10. Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan, Serah Terima dan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindah tanganan Barang Milik Negara; M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL. 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pengguna Anggaran/Barang yang selanjutnya disebut PA/B adalah Kepala Badan SAR Nasional yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran dan pengelolaan barang di lingkungan Badan SAR Nasional. 2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya. 3. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disebut KPB adalah Pejabat yang ditunjuk oleh PB untuk menggunakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam penguasaanya dengan sebaikbaiknya. 4. Kepala Gudang Pusat adalah pejabat yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab dari PB untuk mengelola gudang pusat. 5. Kepala Sub Gudang adalah pejabat yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab dari PB untuk mengelola sub gudang. 6. Penyedia Barang yang selanjutnya disebut Penyedia adalah perusahaan yang ditunjuk/ ditetapkan sebagai penyedia dalam pengadaan barang/ jasa di lingkungan Badan SAR Nasional. 7. Petugas Persediaan adalah petugas yang mencatat barang keluar masuk ke dalam aplikasi persediaan. 8. LPB adalah Laporan Penerimaan Barang. 9. SPPB adalah Surat Perintah Pengeluaran Barang. 10. Kepala Badan adalah Kepala Badan SAR Nasional. 11. Basarnas adalah Badan SAR Nasional. 3

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) SOP ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dalam melaksanakan penatausahaan barang persediaan, guna mendorong tercapainya tertib administrasi barang persediaan secara efektif dan efisien. (2) SOP ini bertujuan untuk: a. mempertahankan kondisi dan nilai barang selama mungkin sampai saat dibutuhkan; b. menyelenggarakan penyimpanan dan distribusi sedemikian rupa sehingga barang mudah dikenal, dicari, diambil, dan diawasi; c. mengusahakan barang persediaan cukup (tidak lebih dan tidak kurang); d. menyelenggarakan sistem pelaporan yang benar, teratur dan dapat dipertanggungjawabkan; dan e. mengusulkan penghapusan barang persediaan yang rusak/usang/tidak dapat dimanfaatkan lagi. BAB III RUANG LINGKUP PENGATURAN Pasal 3 Ruang lingkup SOP ini mengatur pengelolaan barang persediaan yang meliputi kegiatan: a. jenis barang persediaan; b. pemeriksaan dan penerimaan; c. klasifikasi dan pencatatan; d. pendistribusian; e. penyimpanan; 4

f. inventarisasi persediaan; g. sanksi; dan h. pengawasan. BAB IV JENIS BARANG PERSEDIAAN Pasal 4 (1) Jenis barang persediaan yang diatur dalam Peraturan ini terdiri atas: a. barang konsumsi; b. bahan untuk pemeliharaan; c. pita cukai dan leges; d. bahan baku; e. suku cadang; f. amunisi; dan g. persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga. (2) Klasifikasi terhadap jenis barang persediaan sebagaimana dimaksud ayat (1), secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan ini. BAB V PEMERIKSAAN DAN PENERIMAAN BARANG Pasal 5 (1) Dalam hal pekerjaan telah diselesaikan, penyedia barang melalukan proses serah terima barang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Panitia Penerima Barang dan Jasa (PPBJ) berdasarkan perintah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan pemeriksaan barang hasil pekerjaan penyedia barang yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan. (3) Dalam hal pengadaan barang melalui swakelola pemeriksaan barang hasil pengadaan dilakukan oleh Kepala Gudang Pusat. Pasal 6 (1) Pemeriksaan barang sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) dilakukan untuk meneliti kesesuaian terhadap volume, kelengkapan, maupun kualitas barang sesuai dengan spesifikasi teknis pengadaan barang. 5

(2) Pemeriksaan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Gudang Pusat untuk kantor pusat dan oleh Kepala Sub Gudang Kantor SAR untuk Kantor SAR dalam kegiatan pengadaan swakelola. (3) Format Berita Acara Pemeriksaan Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2),secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. BAB VI KLASIFIKASI DAN PENCATATAN Bagian Pertama Kantor Pusat Pasal 7 (1) Setelah pemeriksaan barang dilakukan Kepala Sub Gudang Biro Umum membuat LPB. (2) Barang yang telah diperiksa selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kodefikasi aplikasi persediaan. (3) Hasil pemeriksaan dan klasifikasi barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaporkan kepada Kepala Gudang Pusat. Bagian Kedua Kantor SAR Pasal 8 (1) Setelah pemeriksaan barang dilakukan Kepala Sub Gudang Kantor SAR membuat LPB. (2) Barang yang telah diperiksa selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kodefikasi Aplikasi Persediaan. (3) Hasil pemeriksaan dan klasifikasi barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk kemudian dilaporkan kepada KPB Kantor SAR. (4) Format LPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8, sebagaimana tercantum dalam lampiran III Peraturan ini. 6

Pasal 9 Berdasarkan LPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1), Petugas Persediaan mencatat barang persediaan ke dalam aplikasi persediaan dan secara manual. BAB VII PENDISTRIBUSIAN Pasal 10 (1) Dalam hal terdapat permintaan barang persediaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) huruf a, b, c, dan d dari Sub Gudang Lain, harus disertai dengan Surat Permintaan Barang kepada Kepala Sub Gudang Biro Umum. (2) Berdasarkan Surat Permintaan Barang sebagaimana dimaksud ayat (1), Kepala Sub Gudang Biro Umum membuat SPPB. (3) SPPB sebagaimana dimaksud ayat (2), harus disetujui oleh Kepala Gudang Pusat. (4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai dasar untuk mengeluarkan barang. (5) Permintaan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mendukung kegiatan yang sedang berjalan. (6) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bukan untuk disimpan. Pasal 11 (1) Dalam hal terdapat permintaan barang persediaan sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf e, f, dan g dari Sub Gudang Lain harus disertai dengan surat permintaan barang kepada Kepala Gudang Pusat. (2) Berdasarkan surat permintaan barang persediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pemindahan barang dari Gudang Pusat ke Sub Gudang Lainnya untuk disimpan. 7

(3) Dalam hal terjadi pemindahan barang sebagaimana dimaksud ayat (2), Kepala Gudang Pusat membuat SPPB. (4) SPPB sebagaimana dimaksud ayat (3), digunakan sebagai dasar untuk memindahkan barang. (5) Kepala Sub Gudang yang meminta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan kepada Kepala Gudang Pusat apabila barang tersebut sudah digunakan disertai dengan Surat Penggunaan Barang. (6) Format Surat Permintaan Barang sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini. (7) Format SPPB sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (2) dan Pasal 11 ayat (3) secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran V Peraturan ini. (8) Format Surat Laporan Penggunaan Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) secara lengkap sebagaimana tercantum dalam lampiran VI Peraturan ini. Pasal 12 Penerimaan, Pemeriksaan, Pencatatan, Pendistribusian dan Penyimpanan barang persediaan dilaksanakan sesuai dengan alur secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan ini. BAB VIII PENYIMPANAN Pasal 13 (1) Dalam hal barang persediaan belum dilakukan pendistribusian, Kepala Sub Gudang Biro Umum bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara barang tersebut. (2) Untuk barang persediaan yang telah didistribusikan ke Sub Gudang Lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1), Kepala Sub Gudang yang meminta bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara barang tersebut. 8

BAB IX INVENTARISASI PERSEDIAAN Pasal 14 (1) Inventarisasi dilakukan untuk mengetahui jumlah, nilai, dan kondisi barang persediaan. (2) Inventarisasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan setiap 3 bulan atau sewaktu waktu apabila diperlukan. (3) Inventarisasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh masing masing Kepala Sub Gudang. (4) Hasil Inventarisasi dilaporkan kepada Kepala Gudang Pusat untuk Kantor Pusat, dan kepada KPB Satker untuk Sub Gudang Satker. (5) Format Inventarisasi barang persediaan sebagaimana pada ayat (1) secara lengkap sebagaimana dimaksud dalam lampiran VIII Peraturan ini. BAB X SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 15 Dalam hal Kepala Gudang Pusat/ Kepala Sub Gudang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 akan dikenakan sanksi administratif. Pasal 16 (1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 diberikan oleh Kepala Biro Umum selaku KPB untuk Kantor Pusat, dan oleh KPB Satker untuk Sub Gudang Satker. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dapat berupa teguran tertulis dan/ atau sanksi lain yang bentuk dan cara pengenaannya ditentukan lebih lanjut oleh KPB. Pasal 17 9

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilaksanaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB X PENGAWASAN Pasal 16 Pimpinan masing-masing unit kerja dan satuan kerja melaksanakan pengawasan terhadap peraturan ini. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : J A K A R T A Pada Tanggal : 17 Oktober 2011 KEPALA BADAN SAR NASIONAL Salinan Peraturan ini disampaikan kepada : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Keuangan; 3. Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan; 4. Direktur Jenderal Perbendaharaan; 5. Direktur Jenderal Kekayaan Negara; 6. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Basarnas; 7. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Basarnas; 8. Para Kepala UPT di lingkungan Basarnas. Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c) 10

Lampiran I Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 KLASIFIKASI JENIS BARANG NO KLASIFIKASI PERSEDIAAN JENIS BARANG 1 Bahan Konsumsi Kertas Tinta Printer Buku Tulis Penggaris Ordner dan Map Penghapus/Korektor Bahan Cetakan Disket Flashdisk Obat-obatan 2 Bahan untuk Pemeliharaan Sapu Sikat Bahan Kimia Pembersih Pengharum Ruangan Tissue Roll Tissue Kotak Lampu 3 Pita Cukai dan Leges Materai Perangko 4 Bahan Baku/Bahan Lainnya Bahan Kimia Bahan Bakar Pelumas 5 Suku Cadang Suku Cadang Helikopter Suku Cadang Kapal/Rescue Boat Suku Cadang Alat Kedokteran Suku Cadang Alat Laboratorium Suku Cadang Alat Komunikasi 6 Aminisi Peluru Smoke Signal 7 Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga-jaga Makanan Darurat Kantong Mayat Sarung Tangan Latex KEPALA BADAN SAR NASIONAL Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

Lampiran II Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 \]LAMPIRANLK O N S E P BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG Nomor :... Pada hari ini,. tanggal. bulan tahun..., kami yang bertanda tangan di bawah ini : Panitia Penerima Barang... : 1. NAMA : Ketua ; 2 NAMA : Sekretaris; 3. NAMA : Anggota; 4. NAMA : Anggota; 5. NAMA : Anggota; Secara bersama-sama dalam kedudukannya sebagai Panitia Penerima Barang. yang dibentuk dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Badan SAR Nasional Nomor :... tanggal., yang selanjutnya disebut Panitia Penerima. Menerangkan bahwa Panitia Penerima membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang sebagai berikut : 1. Panitia Penerima telah melaksanakan pemeriksaan terhadap... (nama barang)... 2. Panitia Penerima menyatakan bahwa spesifikasi teknis dan jumlah barang dengan faktur barang tersebut. 3. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Lampiran Berita Acara ini. 1

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. KEPALA GUDANG PUSAT/KEPALA SUB GUDANG KANTOR SAR NAMA PANGKAT/GOL 2

RINCIAN HASIL PEMERIKSAAN BARANG NO NAMA BARANG QTY Hasil Pemeriksaan Identitas Barang Kondisi Kuantitas Keterangan Tidak (Sesuai/Tidak Sesuai) Merk Type Part/Serial Number Baik Tidak baik Lengkap Lengkap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 dst KEPALA GUDANG PUSAT/KEPALA SUB GUDANG KANTOR SAR Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN NAMA PANGKAT/GOL KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. 3 PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

LAPORAN PENERIMAAN BARANG (LPB) Lampiran III Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 Kantor/Satker : No LPB : Kode Satker : Nama Rekanan : Alamat : Tgl Kedatangan : Telepon : No Faktur : NO KODE BARANG URAIAN BARANG QTY HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA TOTAL (Rp) KETERANGAN DISETUJUI OLEH : DIBUKUKAN OLEH DIBUAT OLEH KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd (KA GUDANG PUSAT/KPB) (OPERATOR PERSEDIAN) (KA SUB GUDANG) DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI LEMBAR 1 = BAGIAN GUDANG UNTUK ARSIP, LEMBAR 2 = BAGIAN PEMBUKUAN (OPERATOR ), LEMBAR 3 = BAGIAN PENGADAAN Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

Lampiran IV Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 Nomor :...,... Klasifikasi : Lampiran : Perihal : Kepada Yth. Kepala Gudang Pusat / Kepala Sub Gudang Biro Umum Badan SAR Nasional di JAKARTA 1. Dengan hormat, bersama ini disampaikan bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pada... dengan ini diajukan permohonan sebagai berikut : NO NAMA BARANG JUMLAH Kepala Sub Gudang.... (Nama Pejabat).(Pangkat./ Gol. KEPALA BADAN SAR NASIONAL Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

Lampiran V Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 SURAT PERINTAH PENGELUARAN BARANG (SPPB) Kantor/Satker : No SPPB : Kode Satker : Unit Peminta : Alamat : Tgl Permintaan : Telepon : Tgl SPPB : NO KODE BARANG URAIAN BARANG QTY SATUAN HARGA BARANG KETERANGAN DIMINTA OLEH : DIKETAHUI OLEH ATASAN DIBUKUKAN OLEH : DIKELUARKAN OLEH : DISETUJUI OLEH : (KA SUB GUDANG LAIN) (ATASAN PEMINTA) (OPERATOR) (PETUGAS GUDANG) (KA GUDANG PUSAT) LEMBAR 1 = BAGIAN GUDANG UNTUK ARSIP, LEMBAR 2 = BAGIAN PEMBUKUAN (OPERATOR ), LEMBAR 3 = BAGIAN PENGADAAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

Lampiran VI Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 Nomor :...,... Klasifikasi : Lampiran : Perihal : Kepada Yth. Kepala Gudang Pusat Badan SAR Nasional di JAKARTA 1. Dengan hormat, bersama ini disampaikan bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pada Sub Gudang... dengan ini diberitahukan terdapat beberapa barang yang sudah dipakai sebagai berikut : NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN/ TGL PENGELUARAN Kepala Sub Gudang. (Nama.Pejabat) KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

ALUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG PERSEDIAAN Lampiran VII Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 NO AKTIVITAS PENYEDIA BARANG GUDANG PUSAT SUB GUDANG BIRO UMUM SUB GUDANG LAINNYA UNIT KERJA 1 Penyedia Barang telah menyelesaikan pekerjaan sesuai surat perjanjian dan melakukan proses serah terima sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan 2 Kepala Gudang Pusat memeriksa barang yang diterima dari Penyedia bagi pengadaan barang melalui swakelola, 3 atas dasar pemeriksaan tersebut kepala gudang Pusat menyetujui Sub Gudang Biro Umum untuk membuat LPB terhadap barang yang dikategorikan sebagai aset lancar / persediaan, LPB LPB 3 Atas Dasar LPB, Petugas Persediaan mencatat barang persediaan yang telah didapat kedalam Aplikasi Persediaan 4 Apabila terdapat nota dinas permintaan barang dari Sub Gudang Lainnya/ Unit Kerja, sub gudang Biro Umum membuat SPPB yang disetujui oleh Kepala Gudang Pusat untuk mengeluarkan barang SPB/ SPPB Nota Dinas Nota Dinas 5 atas dasar SPPB yang telah di keluarkan oleh Kepala Gudang Pusat, maka petugas persediaan mencatat keluar barang persediaan dan Kepala Sub Gudang Biro Umum memberikan barang yang diminta ke Unit Kerja untuk barang persediaan yang dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan yang sedang berjalan (bukan untuk disimpan), untuk barang konsumsi, bahan untuk pemeliharaan, pita cukai dan leges, dan bahan baku. SPPB 6 Atas dasar SPPB yang telah dikeluarkan oleh kepala gudang pusat maka kepala sub gudang biro umum memberikan barang yang diminta ke sub gudang untuk disimpan SPPB 7 jika terdapat permintaan barang dari unit kerja ke sub gudang lainnya maka kepala sub gudang tersebut melaporkan pemakaian barang ke gudang pusat SPB 8 Kepala Gudang Pusat memberikan SPB kepada Sub Gudang Biro Umum sebagai dasar pengeluaran barang persediaan pada aplikasi persediaan. SPPB * Keterangan 1 LPB : adalah Laporan Penerimaan Barang (dibuat 3 Rangkap) 2 Nota Dinas : adalah nota dinas permintaan barang dari unit peminta 3 SPPB : adalah Surat Perintah Pengeluaran Barang 4 SPB : adalah Surat Pemakaian Barang Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

Lampiran VIII Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor : PK. 12 TAHUN 2011 Tanggal : 17 OKTOBER 2011 BERITA ACARA HASIL INVENTARISASI PERSEDIAAN/ STOCK OPNAME Nomor :... Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun..., kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1.. sebagai Ketua 2.. sebagai Sekretaris 3.. sebagai Anggota 4.. sebagai Anggota 5.. sebagai Anggota bertindak selaku Panitia Inventarisasi/ Stock Opname Barang Persediaan yang dibentuk oleh KPB dengan surat perintah nomor :... telah mengadakan pemeriksaan barang dengan hasil... (tidak terdapat/ terdapat selisih) perhitungan dan pencatatan antara buku persediaan dan pemeriksaan fisik. (apabila terdapat selisih diuraikan alasannya). Demikian berita acara ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) untuk dapat digunakan seperlunya. Dibuat di Tanggal :. :. Mengetahui Kuasa Pengguna Barang Ketua Tim Inventarisasi (..) NIP. (..) NIP. 1

LAPORAN HASIL INVENTARISASI PERSEDIAAN NO NAMA BARANG SUB KELOMPOK MERK/ TYPE BUKU PERSEDIAAN HASIL PERHITUNGAN FISIK SALDO HARGA BARANG (Rp) KONDISI BARANG KETERANGAN Mengetahui Kuasa Pengguna Barang., Ketua Tim Inventarisasi ( ) NIP. ( ) NIP. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL ttd DARYATMO, S.IP. MARSEKAL MADYA TNI AGUNG PRASETYO, S.H. PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c) 2