GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR.%. TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di luar sektor pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Pemerintah Daerah dapat melakukan pemungutan terhadap obyek Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; b. bahwa Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2016; c. bahwa untuk melaksanakan pemungutan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah secara efektif dan transparan serta memberikan kepastian hukum, perlu membentuk pedoman mengenai tata cara pemungutan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagian dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tata Cara Pemungutan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5979); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 6. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 57); 7. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2016 tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 2 Seri E); 8. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 01 Seri D); 9. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 59 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 05 Seri D). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 6. Badan Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut BAKUDA adalah Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
K>- MA 7. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. 8. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang selanjutnya disingkat LLPADS adalah Pendapatan Asli Daerah di luar pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. 9. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 10. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Tidak Dipisahkan adalah penjualan aset yang telah dihapus secara tunai atau angsuran. ll.jasa Giro adalah penempatan dana pemerintah dalam bentuk rekening baik yang dilakukan oleh dan atas nama pemerintah daerah dan bendaharawan daerah pada bank yang ditunjuk oleh Gubernur. 12. Pendapatan Bunga adalah Pendapatan Bunga berasal dari pendapatan berupa bunga atas dana Pemerintah yang ditempatkan dalam bentuk Deposito, Tabungan, Obligasi dan/atau dana yang digulirkan oleh Pemerintah Daerah. 13.Tuntutan Ganti Kerugian Daerah adalah penyetoran/pengembalian baik kekurangan perbendaharaan/kerugian daerah didasarkan pada prinsip disiplin dan akuntabilitas anggaran daerah berdasarkan hasil temuan pemeriksan Institusi Pengawas yaitu Inspektorat Daerah, BPKP dan BPK. 14. Penerimaan Komisi, Potongan ataupun Bentuk Lain sebagai akibat dari Penjualan dan/atau Pengadaan Barang dan Jasa oleh Daerah adalah penerimaan komisi atas penempatan uang kas daerah pada lembaga Bank /Lembaga Non Bank, Pos Giro yang ditunjuk Gubernur dan penerimaan potongan harga atas pembelian barangbarang inventaris, atau pembelian barang bergerak maupun barang tidak bergerak. 15. Penerimaan Keuntungan dari Selisih Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing adalah penerimaan keuntungan penerimaan keuntungan atas selisih tukar rupiah dengan kurs mata uang asing. 16. Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan adalah penerimaan yang berasal dari sejumlah dana atas keterlambatan pihak ketiga dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati bersama dan didasarkan pada prinsip disiplin dan akuntabilitas anggaran daerah. 17. Pendapatan Denda Pajak adalah Pendapatan denda Pajak Daerah yang berasal dari denda atas keterlambatan pembayaran Pajak Daerah setelah jatuh tempo. 18. Pendapatan Denda Retribusi adalah Pendapatan denda Retribusi Daerah yang berasal dari denda atas keterlambatan pembayaran Retribusi Daerah setelah jatuh tempo. 19. Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan adalah hasil eksekusi jaminan atas pelaksanaan pekerjaan/borongan; hasil eksekusi atas pembongkaran peralatan/perlengkapan reklame; hasil eksekusi jaminan atas pemakaian/sewa tempat pelayanan umum milik pemerintah daerah; hasil eksekusi uang jaminan lelang atas pembatalan sebagai peserta lelang; dan hasil penerimaan atas penebusan barang sitaan yang dilaksanakan pemerintah daerah.
20. Pendapatan dari Pengembalian adalah pendapatan dari pengembalian pajak penghasilan PPh pasal 21; pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran asuransi kesehatan; pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan; dan pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran perjalanan dinas. 21. Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan adalah pendapatan yang berasal dari penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan diluar pelayanan pendidikan yang menjadi objek Retribusi Daerah. 22. Pendapatan dari BLUD adalah Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah berasal dari BLUD. 23. Pendapatan dari Pengelolaan Dana Bergulir adalah jasa hasil pengelolaan dana bergulir. 24. Fasilitas Sosial adalah fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 25. Fasilitas Umum adalah Fasilitas yang diadakan Pemerintah Daerah untuk kepentingan umum. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan pemungutan obyek-obyek LLPADS di Pemerintah Provinsi. Pasal 3 Pelaksanaan pemungutan obyek-obyek LLPADS bertujuan untuk menambah dan mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah di luar Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. BAB III OBYEK DAN BESARAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH Pasal 4 (1) Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi dapat menerima dan memungut LLPADS di bawah koordinasi BAKUDA. (2) Obyek-obyek LLPADS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. Hasil Penjualan Kekayaan Asset daerah yang tidak dipisahkan, meliputi : 1. pelepasan hak atas tanah; 2. penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai; 3. penjualan mesin/alat berat tidak terpakai;
4. penjualan rumah jabatan/rumah dinas; 5. penjualan kendaraan dinas roda dua; 6. penjualan kendaraan dinas roda empat; 7. penjualan drum bekas; 8. penjualan hasil penebangan pohon; 9. penjualan lampu hias bekas; 10. penjualan bahan-bahan bekas bangunan; 11. penjualan perlengkapan lalu lintas; 12. penjualan obat-obatan hasil farmasi; 13. penjualan hasil pertanian; 14. penjualan hasil kehutanan; 15. penjualan hasil perkebunan; 16. penjualan hasil peternakan; 17. penjualan hasil perikanan; 18. penjualan hasil sitaan; dan 19. penjualan asset daerah; b. Jasa Giro, meliputi : 1. Jasa Giro kas daerah; 2. Jasa Giro pemegang kas; dan 3. Jasa Giro dana cadangan; c. Pendapatan Bunga, meliputi deposito pada bank yang ditetapkan pemerintah provinsi; d. Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Daerah, meliputi : 1. kerugian uang daerah; dan 2. kerugian barang daerah; e. Penerimaan Komisi, Potongan Ataupun Bentuk Lain sebagai akibat dari penjualan dan / atau pengadaan barang dan /atau jasa oleh daerah, meliputi : 1. penerimaan komisi dari penempatan kas daerah; dan 2. penerimaan potongan dari pengadaan barang dan /atau jasa; f. Penerimaan Keuntungan Dari Selisih Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing; g. Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan, meliputi : 1. bidang pendidikan; 2. bidang kesehatan; 3. bidang pekerjaan umum; 4. bidang perumahan rakyat; 5. bidang penataan ruang; 6. bidang perencanaan pembangunan; 7. bidang perhubungan; 8. bidang lingkungan hidup; dan 9. bidang pertanahan; h. Pendapatan denda pajak, meliputi : 1. pendapatan denda pajak kendaraan bermotor; 2. pendapatan denda bea balik nama kendaraan bermotor; 3. pendapatan denda pajak air permukaan;
4. pendapatan denda pajak bahan bakar kendaraan bermotor; dan 5. pendapatan denda pajak rokok; i. Pendapatan denda retribusi, meliputi : 1. pendapatan denda retribusi jasa umum; 2. pendapatan denda retribusi jasa usaha; dan 3. pendapatan denda retribusi perizinan tertentu; j. Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan, meliputi : 1. hasil eksekusi atas jaminan atas pelaksanaan pekerjaan; 2. hasil eksekusi atas jaminan atas pembongkaran reklame; dan 3. hasil eksekusi atas jaminan atas kartu tanda penduduk musiman; k. Pendapatan dari Pengembalian, meliputi : 1. pendapatan dari pengembalian pajak penghasilan pasal 21; 2. pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran asuransi kesehatan; 3. pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan; 4. Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran perjalanan dinas; 5. Pendapatan dari pengembalian kelebihan uang muka; dan 6. Pendapatan dari pengembalian bendahara pengeluaran; 1. Pendapatan dari Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, meliputi : 1. uang pendaftaran/ujian masuk; 2. uang pendidikan dan pelatihan; dan 3. uang ujian kenaikan tingkat/kelas; m. Pendapatan dari BLUD, meliputi surplus pendapatan BLUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; n. Pendapatan Dari Pengelolaan Dana Bergulir, meliputi pendapatan dari Kredit Usaha Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat; o. Pendapatan dari Fasilitas Sosial Dan Fasilitas Umum, meliputi : 1. pendapatan dari fasilitas rekreasi; 2. pendapatan dari fasilitas olahraga; 3. pendapatan dari fasilitas perbelanjaan dan perniagaan; 4. pendapatan dari fasilitas jaringan air bersih; 5. pendapatan dari fasilitas pembuangan sampan; 6. pendapatan dari fasilitas terminal; dan 7. pendapatan dari fasilitas penyediaan lahan dan atau bangunan. Pasal 5 Besaran LLPADS dipungut sesuai dengan : a. ikatan/ kontrak/ perjanjian; atau b. tarif yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan.
BAB IV TATA CARA PENYETORAN Pasal 6 (1) Penerimaan LLPADS yang diterima dan dipungut oleh Perangkat Daerah disetor ke kas umum daerah melalui bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi. (2) Penerimaan LLPADS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disetorkan seluruhnya ke kas umum daerah maksimal 1x24 jam terhitung sejak diterima. (3) Surplus pendapatan BLUD disetorkan sebagian ke kas umum daerah dengan terlebih dahulu mempertimbangkan posisi likuiditas BLUD. BAB V PENGAWASAN Pasal 7 (1) Pengawasan penerimaan LLPADS dilakukan oleh tim pengawas (2) Tugas dan tanggung jawab tim pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 28 JL>V GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA-3ELITUNG, Diundangkan di Pangkalpinang pada tanggal 2& 3fi\ %0^f OSMAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, AWANDI BERITA DAERAH /PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 NOMOR Vc SERI M.