BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brokoli (Brassica oleracea var. italica) merupakan salah satu tanaman hortikultura familia Brassicaceae dan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi yang mengonsumsinya (Dewi, 2012). Tanaman ini merupakan kelompok sayuran yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, protein, dan antioksidan sulforaphane yang bermanfaat dalam pencegahan kanker (Jeffery et al., 2009 ; Clarke et al., 2009). Menurut Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2013) produksi brokoli di Bali tercatat mengalami sedikit penurunan dari 33,22 ton pada tahun 2011 menjadi 32,69 ton pada tahun 2012. Salah satu penyebab dari penurunan ini adalah meningkatnya serangan penyakit yang berakibat pada gagal panen. Penyakit yang sering menyerang tanaman brokoli adalah penyakit busuk hitam yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris Dows (Rukmana, 1994). Infeksi tanaman oleh bakteri ini menyebabkan terjadinya bercak cokelat kehitam-hitaman pada daun, batang, tangkai bunga dan kemudian mengering. Batang atau massa bunga yang terserang menjadi busuk berwarna hitam atau coklat sehingga tanaman tidak dapat dipanen. Sampai saat ini, petani brokoli di areal pertanian Kembang Merta, Kabupaten Tabanan, Bali menggunakan pestisida kimia atau sintetis dalam 1
2 memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman termasuk brokoli. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dalam jangka waktu lama berdampak buruk bagi lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Akumulasi pestisida kimia ini pada tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan ginjal (Tuhumury, 2012), gangguan saluran nafas (Lu, 1995), keracunan dan kejang-kejang (Quijano et al., 1999), serta kanker (Alavanja et al., 2009). Berbagai alternatif pengendalian penyakit tanaman dikembangkan secara intensif di negara-negara maju untuk mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh pestisida berbahan kimia. Salah satu metoda alternatif yang dikembangkan adalah pemanfaatan antagonis dari patogen tanaman. Metoda ini sering disebut dengan biokontrol (Pal, 2006). Penelitian mengenai biokontrol sangat berkembang dalam dua dekade terakhir ini. Berbagai penelitian tentang isolasi dan efikasi antagonis potensial telah dilakukan di seluruh dunia untuk mengatasi berbagai penyakit tanaman yang disebabkan oleh mikroba. Biokontrol Xanthomonas oryzae pv. oryzae yang menyebabkan penyakit pada tanaman padi misalnya telah diketahui dapat dikontrol pertumbuhannya oleh Streptomyces spp. yang hidup secara endofit pada tanaman padi (Hastuti et al., 2012). Selain itu Xanthomonas sp. khususnya Xanthomonas campestris pv. juglandis yang menyebabkan penyakit pada tanaman kenari dapat dikontrol dengan menggunakan bakteriofage oleh Mcnail et al. (2001). Assis et al. (1996) juga melaporkan keberhasilannya dalam mengontrol X. campestris pv. campestris yang menyebabkan penyakit pada tanaman kubis
3 dengan menggunakan Bacillus subtilis R 14 yang diisolasi dari permukaan daun kol. Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka pada penelitian ini diisolasi mikroba antagonis yang dapat mengontrol pertumbuhan bakteri patogen Xanthomonas sp. yang diduga sebagai penyebab penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli. Pengambilan sampel tanaman brokoli dan penentuan lapangan dilakukan di areal pertanian milik Bapak Nyoman Dana dan UPT. Balai Benih Induk Tanaman Pangan Provinsi Bali yang terletak di Desa Kembang Merta, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan pada uraian diatas adalah: 1. Apakah benar penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli yang dibudidayakan di areal pertanian Kembang Merta, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali, disebabkan oleh Xanthomonas sp.? 2. Apakah antagonis penyebab busuk hitam pada tanaman brokoli dapat diisolasi dari lahan brokoli yang dibudidayakan di areal pertanian Kembang Merta, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali? 3. Apakah jamur dan bakteri antagonis yang diisolasi dari rhizosphere tanaman brokoli efektif secara in vitro dalam mengontrol pertumbuhan patogen penyebab busuk hitam?
4 4. Apakah jamur dan bakteri antagonis yang diisolasi dari rhizosphere tanaman brokoli efektif dalam mengontrol pertumbuhan patogen penyebab busuk hitam pada percobaan skala rumah kaca? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kebenaran penyebab penyakit busuk hitam pada tanaman brokoli yang dibudidayakan di areal pertanian Kembang Merta, Kabupaten Tabanan, Bali disebabkan oleh Xanthomonas sp. 2. Untuk mengetahui antagonis penyebab busuk hitam pada tanaman brokoli dapat diisolasi dari lahan brokoli yang dibudidayakan di areal pertanian Kembang Merta, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. 3. Untuk mengetahui efektivitas jamur dan bakteri antagonis yang diisolasi dari rhizosphere tanaman brokoli dalam mengontrol pertumbuhan patogen penyebab busuk hitam secara in vitro. 4. Untuk mengetahui efektivitas jamur dan bakteri antagonis yang diisolasi dari rhizosphere tanaman brokoli dalam mengontrol pertumbuhan patogen penyebab busuk hitam pada skala rumah kaca.
5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi kepada petani dalam pengendalian penyakit busuk hitam yang diduga disebabkan oleh Xanthomonas sp. pada tanaman brokoli dengan menggunakan antagonisnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida kimiawi yang sering menyebabkan dampak negatif bagi ekosistem disekitarnya.