TINJAUAN PUSTAKA. dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. tergolong dalam kelompok pupuk organik alami benar benar langsung diambil

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

TINJAUAN PUSTAKA. dan sisa harus disingkirkan dari lingkungan agar tidak mengganggu atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN MAS DAN IKAN LELE BENTUK PELET

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Pembelajaran:

PENDAHULUAN. dan menjadi komoditi andalan mata pencaharian masyarakat setempat. Proses

TINJAUAN PUSTAKA. telah teruji dan sudah banyak dipakai ratusan pengusaha makanan gorengan di

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Pembuatan Pakan Bahan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan HI.

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

BAB II LANDASAN TIORI

TINJAUAN PUSTAKA. Singkong yang biasa disebut ubi kayu, atau ketela pohon berasal dari

BAB II LADASAN TEORI

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

TINJAUAN PUSTAKA. perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Definisi Mesin Penggiling Daging (Meat Grinder)

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

3. METODE PENELITIAN

BAB II PEMBAHASAN MATERI

1. Pendahuluan PENGABDIAN BAGI PETANI IKAN BANDENG DESA JAMBO TIMU PEMKOT LHOKSEUMAWE YANG MENGHADAPI MASALAH TINGGINYA HARGA PAKAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Udang rebon adalah salah satu hasil laut dari jenis udang-udangan namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 BANTALAN (BEARING)

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

PERENCANAAN MESIN PEMBERSIH KACANG BOGOR KAPASITAS 5 KG

hingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN

TRANSMISI RANTAI ROL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Perikanan Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai aspek organisme (sumber hayati). Usaha perikanan di Indonesia dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Selain perikanan di laut, kita mempunyai perairan di darat berupa danau, sungai, dan rawa. Usaha perikanan dapat dibagi dua jenis, yaitu usaha perikanan darat dan perikanan laut. Usaha perikanan darat disebut juga usaha perikanan air tawar (Evy, 1997). Pakan Ikan Berdasarkan macam makanannya, ikan dapat dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu : 1. Pemakan tumbuh-tumbuhan 2. Pemakan daging 3. Pemakan segala 4. Pemakan plankton 5. Pemakan hancuran bahan organik (Mudjiman, 1996). Jenis pakan atau ransum ikan mas terbagi menjadi dua, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami seperti zooplankton, rorifera, nauplii, moina, dan dahpnia, akan sangat sedikit dalam kolam yang kuat. Ikan mas yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem kolam air deras, makanannya hanya mengandalkan pakan buatan (Tim Lentera, 2002).

Pakan alami merupakan pakan yang berbentuk hewan-hewan dan tumbuhan kecil yang biasa disebut zooplankton dan fitoplankton. Jenis pakan alami ini berukuran sangat kecil sehingga pakan alami ini lebih cocok diberikan pada benih ikan (Sendjaja dan Riski, 2002). Ada beberapa syarat pakan alami untuk ikan lele dumbo, yaitu harus lebih kecil dari bukaan mulut ikan, mudah dicerna, mudah ditangkap, serta mudah dan murah untuk mengulturkannya atau menumbuhkannya (Prihartono dkk, 2000). Pelet Ikan Pelet adalah bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan yang kita ramu dan kita jadikan adonan, kemudian kita cetak sehingga bentuknya merupakan batangan kecil-kecil seperti bentuk obat nyamuk bakar. Panjangnya biasanya berkisar 1-2 cm. Jadi pelet tidak berupa tepung, tidak berupa butiran, dan juga tidak berupa larutan (Mudjiman, 1996). Bahan baku untuk pembuatan pakan buatan harus memenuhi beberapa persyaratan berikut: 1. Mempunyai nilai gizi tinggi 2. Mudah diperoleh 3. Tidak mengandung racun 4. Harganya relatif murah 5. Tidak merupakan makanan pokok manusia sehingga tidak merupakan saingan (Mudjiman, 2009). Manfaat pakan ikan sendiri sangat mudah dilakukan jika petani memiliki pengetahuan tentang jenis bahan baku yang digunakan dan cara menghitung ramuan

pakan ikan yang akan dibuat. Pakan ikan yang akan dibuat dengan mudah dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Oleh karena itu, untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak dalam suatu usaha perikanan, petani ikan sebaiknya dapat membuat pakan ikan yang diperlukan dalam memelihara ikan. Selain itu, pakan ikan yang dibuat sendiri kandungan gizinya (kadar protein) sesuai dengan kebutuhan ikan yang akan memakannya (Gusrina, 2000). Kita dapat membuat pakan ikan jika memiliki pengetahuan tentang jenis bahan baku yang akan digunakan dalam kandungan zat gizinya, mengetahui tentang formulasi/ramuan pakan ikan yang akan dibuat sesuai dengan kadar protein pakan ikan. 1. Alat-alat yang akan digunakan tersedia. 2. Bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia. 3. Mengetahui proses pembuatan. (Gusrina, 2000). Dalam pembuatan pakan ikan, yang perlu diperhatikan adalah kadar protein pakan ikan tersebut, sehingga perlu dilakukan perhitungan yang tepat dalam meramu pakan ikan tersebut. Setelah perhitungan jelas, bahan pakan ditimbang. Setelah ditimbang, bahan dicampur satu persatu hingga bahan homogen. Campuran yang rata, membuat kandungan protein yang terbentuk juga rata. Setelah yakin pencampuran bahan benar-benar merata, bahan dicampur air sehingga adonan yang kental berbentuk pasta. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam mesin penggiling pelet. Cetakan yang keluar, ditampung dengan tampah dan dijemur dibawah panas

matahari. Pelet yang baik memiliki kandungan air dibawah 10% dan tidak mudah hancur (Agung, 2007). Semakin besar ikan yang dibudidayakan, maka akan semakin besar pula jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh ikan tersebut. Selain itu, kadar protein yang diberikan untuk pembesaran ikan dewasa juga perlu diperhatikan. Adapun ramuan pakan ikan dalam proses pembesaran dapat dilihat pada Tabel 1. Menurut Syahputra (2009) usaha budidaya ikan saat ini semakin intensif menuntut tersedianya makanan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, dan berkesinambungan. Oleh karena itu masalah pengadaan makanan perlu kita tangani dengan sungguhsungguh. Apalagi untuk jenis ikan air tawar yang sangat disukai masyarakat pada sekarang ini. Seperti ikan patin, ikan lele, dan ikan mas. Untuk itu kita harus pandaipandai menyiasati pemberian pakan ikan tersebut. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pakan alami saja, karena keterbatasan jumlah pakan ikan tersebut. Kita butuh pakan buatan sebagai pakan tambahannya. Tetapi pakan buatan yang beredar di pasaran saat ini sangat mahal harganya. Sehingga menuntut kita untuk dapat meramu pakan buatan sendiri sebagai alternatif untuk meringankan biaya produksi. Pakan buatan ini dapat kita buat berupa pelet. Tetapi kita juga harus memperhatikan protein pakan ikan tersebut. Untuk itu kita harus mengetahui komposisi bahan apa saja yang digunakan. Pada Tabel 1 kita bisa melihat komposisi ramuan pakan ikan lele.

Tabel 1. Ramuan Makanan Buatan Untuk Pakan Ikan Lele No. Bahan ramuan Takaran 1. Tepung ikan 57% 2. Tepung terigu 10% 3. Tepung beras 13% 4. Tepung jagung 19% 5. Tepung darah 5% 6. Vitamin mineral mix 2% 7. Minyak ikan 3% 8. Protein 38% Sumber : Hernowo dan Suyanto (2008). Mesin Pembuat Pelet Cetakan pelet adalah salah satu mesin paket pelet yang berfungsi untuk memproduksi dan mencetak pelet atau pakan ikan dengan kapasitas produksi mencapai hingga 200 kg/jam. Mesin cetak pelet sangat efektif untuk menghasilkan pakan ternak dengan bentuk yang simetris (Anonimous, 2011). Banyak jenis mesin yang dapat digunakan, mulai mesin sederhana hingga mesin yang biasa digunakan pada industri pakan. Mesin pencetakan sederhana bisa merupakan hasil modifikasi gillingan daging yang diberi penggerak berupa motor listrik atau motor bakar.perbedaan mendasar antara mesin pencetak pelet sederhana dan mesin pencetak pelet yang digunakan di industri pakan terletak pada sistem kerja mesin tersebut. Sistem kerja mesin cetak sederhana adalah dengan mendorong bahan pakan campuran didalam sebuah tabung besi atau baja dengan menggunakan ulir (screw) menuju cetakan (die) berupa pelat berbentuk lingkaran dengan lubang-lubang berdiameter 2-3 mm, sehingga pakan akan keluar dari cetakan tersebut dalam bentuk pelet. (Wikipedia, 2011).

Agar usaha pembesaran ikan dapat terus berjalan, maka diperlukan suatu upaya pembuatan pakan sendiri yang dapat dilakukan oleh petani ikan dengan teknologi yang sederhana dengan biaya yang murah. Dengan demikian petani ikan dapat mengurangi biaya produksi, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan (Sutjatmiko dkk.,2000). Alat Pembuat Pakan Ikan Bentuk Pelet berfungsi mencetak pakan ikan bentuk pelet dengan mekanisme menggunakan dorongan yang dihasillkan oleh ulir. Alat ini mempunyai dimensi (p x l x t) 800 x 650 x 600 mm terbuat dari bahan rangka plat besi. Penggerak elektromotor yang digunakan mempunyai tenaga 1 Hp berjenis satu fase, konsumsi listrik 220 V, dengan putaran sebesar 1480 rpm. Lubang plat cetakan berukuran 10x3 mm (Syahputra, 2009). Alat pencetak pelet berbentuk silinder, pada bagian dalamnya terdapat ulir pengepres pelet. Ulir pengepres ini mendorong bahan adonan kearah ujung silinder dan menekan plat berlubang sebagai pencetak pelet. Lubang plat menggerakkan poros pencetak sesuai ukuran pelet yang dikehendaki. Pelet keluar dari lubang setakan dan akan dipotong oleh pisau (Satriyo dkk, 2008). Dalam budidaya ikan secara intensif dalam kantong jaring terapung, pemberian pakan tambahan berupa pelet memang menjadi tempuan untuk membesarkan ikan. Istilah pelet ini digunaka untuk meyebut makanan ikan yang tidak berbutir, bukan berupa tepung, melainkan berupa potongan-potongan kecil sepanjang 1-3 cm dengan diameter2-5 mm (Rochdianto 1997).

Pelet dapat dibuat dalam beragam bentuk, seperti batang, bulat, atau gilik(bulat memanjang). Ukuran panjang dan diameter disesuikan dengan ukuran ikan yang akan diberi makan. Ragam ukuran pelet tersabut dibuat dengan mengatur lubang-lubang dengan alat pencetaknya.panjang pelet diatur dengan penyetelan alat pemotongnya. Pelet dapat diberi pada ikan-ikan dalam fase pertumbuhan atau dewasa (Mudjiman., 2009). Betuk remah atau butiran, dan tepung sebenarnya berasal dari pelet yang digiling atau diayak dengan mata ayakan tertentu dangan bentuk yang diinginkan. Ukuran pelet berkisar antara 3-3,5 mm, sedangkan remah berkisar antara 1-2 mm. kekerasan pelet tergantung pada cara pembuataan, jenis bahan baku, jenis perekat, dan jumlah perekatnya (Mudjiman, 2009). Tabel 2. Bentuk Pakan Buatan Untuk Ikan No Umur ikan Bentuk Pakan 1 Sampai dengan umur 20 hari Emulsi 2 Umur 20-40 hari Tepung halus 3 Umur 40-80 hari Tepung kasar 4 Umur 80-120 hari Remah 5 Umur lebih dari 120 hari Pelet Sumber : (Mudjiman, 2009). Bahan Pembuatan Makanan Ikan Ada pun bahan pembuatan makanan ikan adalah sebagai berikut : 1. Tepung Ikan Tepung ikan yang baik berasal dari jenis ikan yang kadar lemaknya rendah. Bau khusus suatu jenis ikan kadang-kadang juga mempengaruhi daya tariknya sehingga lebih merangsang. Untuk meningkatkan bau yang merangsang ini, ikannya dapat

difermentasikan lebih dahulu menjadi bekasem. Ikan-ikan rucah (tidak bernilai ekonomis penting) dan sisa-sisa hasil pengolahan biasanya merupakan bahan baku yang penting untuk pembuatan tepung ikan. 2. Tepung Darah Salah satu limbah dari rumah pemotongan hewan adalah darah. Darah segar yang sudah beku tapi masih mentah itu mula-mula kita masak lebih dulu. Setelah itu baru kita keringkan dan kita giling menjadi tepunga lalu di ayat dengan dengan ukuran ayatan 20 mesh. 3. Tepung Terigu Tepung terigu berasal dari biji gandum. Disamping sebagai sumber energi, tepung terigu juga berguna sebagai bahan perekat. Penggunaannya antara lain untuk membuat makanan burayak udang. 4. Vitamin dan Mineral Untuk menghindari gangguan kurang vitamin, karena kadar vitamin bahan memang rendah atau mengalami kerusakan, maka kit adapat menggunakan vitamin tambahan yang sudah diramu dan disiapkan sedemikian rupa, sehingga kita tinggal menakarnya saja sesuai dengan kebutuhan. Macam-macam merk dagang yang dapat kita jumpai dipasaran antara lain adalah Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B, Top Mix, Rhodiamix 273, dan lain-lain. (Mudjiman, 1998).

Elemen Mesin Motor Listrik Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Pada dasarnya motor listrik digunakan untuk menggerakkan elemen-elemen mesin, seperti pulley, poros, dan sudu pelempar (Pratomo, 1983). Motor listrik mempunyai keuntungan sebagai berikut: 1. Dapat dihidupkan hanya dengan memutar saklar. 2. Suara dan getaran tidak menjadi gangguan. 3. Udara tidak ada yang dihisap, juga tidak ada gas buang, oleh karena itu tidak perlu mengukur polusi lingkungannya atau membuat ventilasi. Di lain pihak motor listrik mempunyai kekurangan sebagai berikut: 1. Motor listrik membutuhkan sumber daya, kabelnya harus dapat dihubungkan langsung dengan stop k0ontak, dengan demikian tempat penggunaannya sangat terbatas panjang kabel. 2. Kalau dipergunakan baterai sebagai sumber daya, maka beratnya akan menjadi besar. 3. Secara umum biaya listrik lebih tinggi dari harga bahan bakar minyak. (Soenarta dan Furuhama, 2002). Menurut Sumanto (1993), ditinjau dari jumlah fase tegangan yang digunakan, dapat dikenal 2 jenis motor yaitu:

1. Motor 1 fase Disebut motor satu fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik, pada motor tersebut dimasukkan tegangan satu fase. Didalam praktek yang sering digunakan adalah motor satu fase dengan lilitan dua fase. Dikatakan demikian karena didalam motor satu lilitan statornya terdiri dari dua jenis lilitan, yaitu lilitan pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga walaupun arus yang mengalir adalah arus/tegangan satu fase tetapi akan mengakibatkan arus yang mengalir pada lilitan mempunyai perbedaan fase. 2. Motor 3 fase Disebut motor 3 fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik tegangan yang dimasukkan pada rotor tersebut adalah tegangan 3 fase. Poros Poros pada umumnya berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran. Bentuk dari poros adalah silinder baik pejal maupun berongga. Namun ukuran diameternya tidak selalu sama. Biasanya dalam permesinan, poros dibuat bertangga/step agar bantalan, roda gigi maupun pulley mempunyai kedudukan dan penahan agar dapat diperoleh ketelitian mekanisme (Stolk dan Kross, 1993). Menurut pembebanannya, poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Poros Transmisi Poros ini mendapat beban puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, rantai dll. 2. Spindel (spindle)

Poros yang pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. 3. Gandar (axle) Poros ini dipasang diantara roda-roda kereta api, dimana tidak mendapat beban puntir dan tidak berputar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. 4. Poros (shaft) Poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke mekanisme yang digerakkan. Poros ini mendapat beban puntir murni dan lentur. 5. Poros Luwes Poros yang berfungsi untuk memindahkan daya dari dua mekanisme, dimana perputaran poros membentuk sudut dengan poros lainnya. Daya yang dipindahkan kecil. (Achmad, 1999). Bantalan Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penumpu poros yang berbeban dan berputar. Dengan adanya bantalan, maka putaran dan gerakan bolakbalik suatu poros berlangsung secara halus, aman, dan tahan lama. Bantalan berguna untuk menumpu poros dan memberi kemungkinan poros dapat berputar dengan leluasa (dengan gesekan yang sekecil mungkin). Berbagai macam bantalan, pada prinsipnya bantalan dapat digolongkan menjadi: 1. Bantalan luncur.

2. Bantalan gelinding (bantalan peluru dan bantalan rol). 3. Bantalan dengan beban radial. 4. Bantalan dengan beban aksial. 5. Bantalan dengan beban campuran (aksial-radial). (Daryanto, 1984). Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan luncur dan bantalan gelinding. Pada bantalan luncur terjadi gesekan antara poros dan bantalan, karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Pada bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru). Berdasarkan arah beban terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan radial yang arah bebannya tegak lurus sumbu poros, beban aksial yang arah bebannya sejajar dengan sumbu poros dan bantalan gelinding khusus yang arah bebannya sejajar dan tegak lurus sumbu poros (Sularso dan Suga, 2004). Sproket Sproket merupakan transmisi yang terdiri dari roda gigi dan rantai. Roda Gigi Bila sebuah mesin mempunyai susunan yang kompak dan letak poros saling berdekatan, untuk pemindahan gaya digunakan roda gigi. Penggunaaan roda gigi menghasilkan konstruksi yang lebih kokoh dan meniadakan sejumlah besar gerakan yang hilang tak berguna. Prinsip kerja pasangan roda gigi yaitu penyaluran atau pemindahan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dihubungkan

langsung antara roda gigi yang satu dengan roda gigi yang lain. Pada sistem ini pun tidak mungkin terjadi slip karena masing-masing roda gigi saling berhubungan secara langsung (Smith and Wilkes, 1990). Dalam hal penggolongan roda gigi dibedakan atas tiga keadaan sesuai dengan kedudukan yang diambil poros yang satu terhadap yang lain, yaitu: 1. Poros sejajar satu sama lain (roda gigi silindrik) 2. Poros saling memotong (roda gigi kerucut) 3. Poros saling menyilang (poros gigi sekrup) (Stolk dan Kross, 1981). Roda gigi merupakan komponen/alat untuk menghubungkan satu poros ke poros yang yang lain dengan jumlah putaran dan arah sumbu yang berbeda, dengan jumlah putaran yang sama diperbesar atau diperkecil (Daryanto,1984). Rantai Rantai dipakai dalam hubungan antar roda gigi dari satu poros ke poros lain, yakni untuk mendapatkan putaran yang sama dalam jarak poros yang agak jauh, dimana diperlukan kekuatan poros. Keuntungannya adalah: 1. Mampu meneruskan daya yang besar karena kekuatannya besar 2. Tidak memerlukan tegangan awal (Daryanto,1984). Menurut Smith and Wilkes (1990), rantai kait dan rantai gulung merupakan dua tipe rantai yang lazim digunakan untuk pemindahan daya pada peralatan usaha tani. Rantai kait digunakan untuk daya yang relatif kecil dan kecepatannya relatif rendah. Rantai gulung digunakan secara luas pada mesin-mesin usaha tani.

Rantai dapat diterapkan dalam keadaan yang sangat bermacam-macam. Rantai ini sangat cocok untuk jarak sumbu besar antara poros roda dan kalau poros roda tidak boleh berputar satu sama lain. Rantai tidak dapat slip, karena itu rantai tidak memerlukan tegangan awal, sehingga poros dan blok bantalan tidak mengalami beban ekstra (Stolk dan Kross, 1981). Pulley Pulley merupakan komponen mesin yang paling banyak dipakai untuk mesin industri, mesin perkakas, maupun dalam bidang otomotif. Ada beberapa tipe pulley yaitu: 1. Pulley tipe V 2. Pulley timming 3. Pulley variable (pulley V bisa di setting besar kecil). 4. Pulley round (alur U). 5. Loss Pulley biasa sebagai adjustment). Sudut alur dalam satu jenis pulley biasanya berbeda-beda. Semakin kecil pulley maka semakin kecil/pendek area contact line, untuk itu agar daya cengkeram belt lebih kuat/tidak selip maka sudut alur diperkecil (Anonimous, 2009). Pulley sabuk dibuat dari besi cor atau dari baja. Pulley kayu tidak banyak lagi dijumpai. Untuk konstruksi ringan diterapkan pulley dari paduan aluminium. Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan sabuk yang tinggi (diatas 35 m/det) (Stolk dan Kross, 1981).

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi penggerak dilakukan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya. SD ( penggerak ) = SD ( yangdigera kkan)...(1) Dimana S adalah kecepatan putar pulley (rpm) dan D adalah diameter pulley (mm) (Smith and Wilkes, 1990). V-Belt Sabuk/belt berfungsi untuk memindahkan putaran dari satu poros ke poros lainnya, baik putaran tersebut pada kecepatan putaran yang sama maupun putarannya dinaikkan atau diperlambat, searah dan kebalikannya. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Sabuk V dibelitkan di sekeliling alur pulley yang berbentuk V pula. Transmisi sabuk yang bekerja atas dasar gesekan belitan mempunyai keuntungan karena murah harganya, sederhana konstruksinya dan mudah untuk mendapatkan perbandingan putaran yang diinginkan. Transmisi tersebut telah digunakan dalam semua bidang industri, misalnya mesin-mesin pabrik, otomobil, mesin pertanian, alat kedokteran, mesin kantor dan alat-alat listrik. Kekurangan yang terjadi pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan pulley sehingga tidak digunakan untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap (Daryanto, 1993).