BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

Skripsi. Oleh : AHMAD BONJOVI NPM

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Timbangan analitik dan timbangan digital, berfungsi untuk menimbang. 2. Oven, berfungsi untuk mengeringkan sampel

Imbangan Efisiensi Protein pada Kelinci Rex...Yanuar Adi Prasetyo W

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien variasi (KV) <15% tertera pada Lampiran 3. Domba Garut diperoleh dari UPTD - Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Margawati, Dinas Ketahanan Pangan berlokasi di Kel. Sukanegla Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 3.1.2 Kandang dan Peralatan Penelitian Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individual yang berada di UPTD - Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Margawati, Dinas Ketahanan Pangan berlokasi di Kel. Sukanegla Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peralatan yang digunakan, yaitu : 1. Mesin penggiling untuk menghaluskan bahan pakan konsentrat. 2. Karung untuk menyimpan ransum penelitian. 3. Celana penampung feses domba. 4. Terpal untuk mencampur bahan pakan penelitian.

5. Plastik untuk menyimpan feses yang telah dikumpulkan. 6. Satu buah timbangan duduk dengan kapasitas 3 kilogram (skala ketelitian 1 gram) untuk menimbang feses. Satu buah timbangan duduk dengan kapasitas 5 kilogram (skala ketelitian 25 gram), serta satu buah timbangan gantung kapasitas 20 kilogram (skala ketelitian 25 gram) untuk menimbang bahan pakan. 7. Satu buah oven listrik untuk mengeringkan feses. 8. Cawan alumunium (24 buah) sebagai wadah feses saat proses pengovenan. 9. Seperangkat alat untuk analisis proksimat serat kasar dan BETN di laboratorium. 10. Seperangkat alat tulis. 3.1.3 Bahan Pakan Penyusun Ransum Penelitian Ransum penelitian terdiri atas enam perlakuan dengan imbangan protein dan energi yang berbeda yaitu perlakuan : 1) ransum dengan 12% protein kasar dengan 60% TDN, 2) 12% protein kasar dengan 65% TDN, 3) 14% protein kasar dengan 60% TDN, 4) 14% protein kasar dengan 65% TDN, 5) 16% protein kasar dengan 60% TDN, dan 6) 16% protein kasar dengan 65% TDN. Ransum penelitian yang digunakan terdiri atas rumput lapang dan konsentrat. Rumput lapang diperoleh dari sekitar kandang penelitian. Bahan pakan yang digunakan dalam menyusun konsentrat adalah dedak halus, onggok, ampas kecap, bungkil kelapa, dan premix. Proses penyusunan ransum dilakukan di Laboratorium

Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Komposisi zat-zat makanan bahan baku penyusun ransum dapat dilihat pada Tabel 1. Bahan Pakan Rumput Lapang Dedak padi Tabel 1. Komposisi Zat-Zat Makanan Bahan Baku Ransum BK Abu PK SK LK BETN TDN * Ca P..(%). 24,40 09,33 07,50 28,76 04,72 48,09 52,12 00,33 00,18 88,63 13,58 11,00 15,39 12,07 45,25 67,90 00,09 01,39 Onggok 79,80 02,40 01,68 00,32 08,90 86,51 80,00 00,22 00,56 Ampas kecap Bungkil kelapa 26,60 26,85 30,81 22,77 08,23 22,07 66,00 00,46 00,43 88,95 08,63 18,70 21,63 07,97 37,26 78,70 00,17 00,62 Premix 98,00 100 - - - - - 15,00 15,00 Sumber : Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak (2015). *Perhitungan TDN % = % PK dapat dicerna + % SK dapat dicerna + % BETN dapat dicerna + 2,25 x (% LK dapat dicerna) (Tillman, dkk., 1991). 3.1.4 Ransum Penelitian Ransum yang digunakan dibuat dalam bentuk ransum komplit yaitu dengan cara hijauan dan konsentrat dicampurkan sampai homogen. Adapun formulasi ransum peelitian ditampilkan pada Tabel 2, dan kandungan zat makanan pada masing-masing perlakuan ditampilkan pada Tabel 3.

Tabel 2. Formulasi Ransum Penelitian Bahan Pakan R1 R2 R3 R4 R5 R6..(%)... Rumput Lapang 59,80 40,68 54,38 34,58 50,76 34,13 Dedak 06,64 13,56 06,65 14,41 05,08 06,83 Onggok 06,64 12,20 06,04 13,83 04,51 08.19 Ampas Kecap 14,62 09,49 24,77 22,84 33,84 24,57 Bungkil Kelapa 11,96 23,73 07,85 14,41 05,64 25,94 Premix 00,03 00,34 00,30 00,29 00,17 00,34 Jumlah 100 100 100 100 100 100 Tabel 3. Kandungan Zat Makanan Pada Masing-Masing Perlakuan Kandungan Zat Makanan Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5 R6.(%).. PK 12,07 12,11 14,01 14,14 15,92 15,87 LK 06,37 07,31 06,57 07,63 06,64 07,25 SK 24,16 21,12 24,04 20,52 24,32 22,10 BETN 45,19 47,19 42,78 45,53 40,18 41,68 TDN 60,05 65,11 60,22 65,29 60,29 65,61 Ca 00,36 00,31 00,37 00,33 00,37 00,35 P 00,42 00,57 00,42 00,57 00,40 00,52 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian a. Tahap Persiapan 1. Penyusunan Ransum Penelitian

Metode penyusunan ransum penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi trial and error berdasarkan kondisi bahan kering. Setelah dilakukan perhitungan, selanjutnya dilakukan pencampuran bahan pakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. 2. Seleksi Domba Domba diseleksi kemudian ditempatkan di kandang individual yang telah disiapkan. Seleksi domba dilakukan di kandang UPTD - Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba Margawati, Dinas Ketahanan Pangan yang berlokasi di Kel. Sukanegla, Kec. Garut Kota, Kab. Garut. b. Tahap Pendahuluan Pengukuran daya cerna terdiri atas dua periode, yaitu periode pendahuluan dan periode koleksi. Periode pendahuluan berlangsung selama 14 hari, dengan tujuan untuk menyesuaikan ternak terhadap pakan yang akan diuji coba. Prosedur pelaksanaan dilakukan sebagai berikut : 1. Menimbang bobot badan domba yang digunakan untuk percobaaan penentuan kecernaan pakan.

2. Memberikan pakan dan penimbangan sisa pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pukul 07.00 (pagi), 11.00 (siang), dan 16.00 (sore) WIB. Pengukuran jumlah komsumsi pakan dihitung setiap harinya dengan cara jumlah pakan yang diberikan dikurangi jumlah pakan yang tersisa. 3. Analisis ransum dilakukan untuk mengetahui kandungan serat kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). 4. Menimbang berat badan ternak menjelang periode pengumpulan data. 5. Pemakaian celana domba 6 hari menjelang periode koleksi feses, tujuannya adalah agar domba dapat beradaptasi dengan penampung fesesnya. c. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data penelitian dilakukan selama tujuh hari. Prosedur pelaksanaan pada tahap pengumpulan data penelitian yaitu : 1. Memberikan pakan dan menimbangan sisa pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pukul 07.00 (pagi), 12.00 (siang), dan 17.00 (sore) WIB. 2. Menghitung jumlah ransum yang dikonsumsi dan feses yang dikeluarkan setiap hari.

3. Mengumpulkan feses dan menimbang feses setiap hari sebanyak dua kali, yaitu pada pukul 07.00 (pagi) dan 16.00 (sore) WIB secara berurutan. Seluruh feses yang terdapat dalam setiap kandang dikumpulkan secara terpisah dengan kantong plastik yang berbeda setiap harinya. Feses segar yang terkumpul ditimbang setiap hari lalu dimasukkan kedalam oven, dan setelah kering ditimbang kembali. Masing-masing feses diambil sampel sebanyak 10% untuk dianalisis laboratorium, analisis digunakan untuk menentukan kecernaan serat kasar dan BETN. 4. Menimbang kembali bobot badan ternak pada akhir periode pengumpulan data (koleksi feses). 3.2.2 Peubah yang Diamati 1. Kecernaan Serat Kasar (in vivo) Kecernaan Serat Kasar diperoleh dari perhitungan rumus Tillman (1991) berikut : ( ) KSK = Jumlah serat kasar yang dikonsumsi

FSK = Jumlah serat kasar dalam feces 2. Kecernaan BETN (in vivo) Kecernaan Serat Kasar diperoleh dari perhitungan rumus Tillman (1991) berikut : ( ) KBETN = Jumlah BETN yang dikonsumsi FBETN = Jumlah BETN dalam feces 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistika Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan yaitu : 1. R1 = Ransum dengan kandungan protein 12% dan TDN 60% 2. R2 = Ransum dengan kandungan protein 12% dan TDN 65% 3. R3 = Ransum dengan kandungan protein 14% dan TDN 60% 4. R4 = Ransum dengan kandungan protein 14% dan TDN 65% 5. R5 = Ransum dengan kandungan protein 16% dan TDN 60% 6. R6 = Ransum dengan kandungan protein 16% dan TDN 65% Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 4 kali, sehingga ada 24 unit percobaan. Untuk mengetahui respon percobaan terhadap perlakuan yang diberikan,

data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam, sedangkan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij = Nilai Pengamatan dari ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i µ = Rata-rata umum τ i = Pengaruh perlakuan ke-i ε ij = Pengaruh galat (error) yang timbul pada ulangan ke-j yang memperoleh perlakuan ke-i i = Banyaknya perlakuan j = Banyaknya ulangan Tabel 4. Analisis Sidik Ragam Db JK KT F hit F Tab Perlakuan t-1 JKP KTP Galat t(r-1) JKG KTG Total tr-1 JKT Sumber : Gaspersz (2006) Keterangan : Db : Derajat Bebas

JK KT F hit F Tabel : Jumlah Kuadrat : Kuadrat Tengah : F Hitung : F Tabel Kaidah Keputusan : 1. Jika F hitung F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H 0 dan tolak H 1 2. Jika F hitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H 0 dan terima H 1 Apabila hasil yang diperoleh berbeda, maka dilakukan uji lanjut dengan metode Uji Jarak Berganda Duncan dengan rumus : LSR = SSR x S x S x = Keterangan : S x R = Standard error = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR SSR = Least Significant Range Test = Studenized Significant Range Selisish antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR 1) Selisih antara dua beda rata-rata (d) LSR, maka tidak berbeda nyata.

2) Selisih antara dua beda rata-rata (d) > LSR, maka berbeda nyata. 3.2.4 Tata letak Penelitian Tabel 5. Tata letak Penelitian R2.1 R4.3 R2.2 R1.2 R6.1 R6.3 R5.1 R4.4

R6.2 R6.4 R3.1 R5.3 R1.1 R2.3 R3.2 R3.4 R4.1 R1.3 R5.2 R1.4 R3.3 R2.4 R4.2 R5.4