5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra Budi S. F. (18) Radiyatan Mardhiyah (21) Syahrul Nurabadi Pratama (28) Yuhan Fitria (33) UPT. SMA Negeri 1 Pasuruan Jl. Soekarno Hatta No. 40 Pasuruan
Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT Yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga tercapainya makalah ini dengan topik pembahasan mengenai 5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Kelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila. Dengan tercapainya penulisan makalah ini kami bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Taufikurrahman, M,pd selaku kepala sekolah yang selalu memberi dukungan dan izin dalam pembuatan laporan ini. 2. Ibu Masriyah selaku guru bidang studi pendidikan kewarganegaraan. 3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah kami yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kami sadari makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karenanya, berbagai kritik dan saran sangat kami perlukan. Semoga kita dapat menarik manfaat dari penulisan makalah yang sederhana ini. Dari penulisan makalah ini kami juga berharap agar para siswa dapat menggunakannya sebagai sumber referensi yang bermanfaat. Pasuruan, 8 Oktober 2013 Penulis
Pendahuluan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Walaupun seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering disifatkan bukan ini dan bukan itu. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara. Dinamika aktualisasi nilai Pancasila bagaikan pendelum (bandul jam) yang selalu bergerak ke kanan dan ke kiri secara seimbang tanpa pernah berhenti tepat di tengah. Pancasila juga merupakan sarana atau wadah yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia, sebab Pancasila adalah falsafah, jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang luhur. Kita menyadari bahwa Pancasila sebagai norma dasar dan nilai moral yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itu adalah Pandangan Hidup, Kesadaran dan Cita hukum, cita-cita mengenai Kemerdekaan, Keadilan Sosial, Politik, Ekonomi, Keagamaan dll. Kita hidup dalam masyarakat yang beraneka ragam coraknya, maka harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Banyak sekali nilai-nilai Pancasila yang mulai dilupakan Bangsa Indonesia sendiri akibat berkembangan zaman dan kurangnya penekanan dalam pendidikan untuk menyaring berbagai ideologi yang tanpa kita sadari telah merasuk di tiap aspek kehidupan khususnya pada generasi muda. Untuk itu perlu adanya pembelajaran yang dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang Pancasila dan pengamalannya dalam kehidupan sehari hari. Salah satu contohnya yaitu lewat kegiatan upaya pelestarian lingkungan.
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara kita. Dalam kehidupan sehari-hari pastinya kita harus bersikap baik, Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia seharusnya lebih dari cukup untuk menjadi arah hidup kita dalam berbangsa dan bernegara. Seharusnya pengamalan butir-butir Pancasila telah ditata dalam Tap MPR no. I/MPR/2003 yang terdapat 45 butir Pancasila. Dalam ketetapan tersebut sudah dijelaskan bagaimana pengamalan dalam keseharian warga negara Indonesia. Berikut merupakan 5 contoh sikap dan perbuatan yang mencerminkan usaha pelestarian lingkunga hidup sebagai pengamalan Pancasila : a. Sila pertama Sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, terkandung nilai-nilai religius, seperti : Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain. alam pada sila pertama adalah menyayangi binatang, menyayangi tumbuhtumbuhan dan merawatnya, selalu menjaga kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang terhadap orang-orang yang selalu bertakwa dan selalu berbuat baik. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan karunia dan rahmat-nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat
dan bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas Hidup itu sendiri. b. Sila kedua Sila kedua berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, terkandung nilai-nilai peri kemanusiaan, seperti : Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajibannya, perlakuan yang adil terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan, manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan. alam pada sila kedua adalah menegur orang yang dengan sengaja merusak lingkungan dengan membuang sampah sembarangan dan tidak memandang suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi maupun tingkaat pendidikan.
c. Sila ketiga Sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia, terkandung nilai persatuan bangsa, seperti : Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme), pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa, cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme). alam pada sila ketiga adalah bergotong royong membersihkan lingkungan yang kotor. d. Sila keempat Sila keempat berbunyi Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, terkandung nilai kerakyatan, seperti : Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat, pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat, manusia Indonesia sebagai warga
negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat. alam pada sila keempat adalah mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup, mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan bermusyawarah dalam pembuatan tata tertib dan sanksinya terhadap pelestarian lingkungan hidup. e. Sila kelima Sila kelima berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, terkandung nilai keadilan sosial, seperti : perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, perwujudan
keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia, keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain. alam pada sila kelima adalah meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.