ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

DAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Diterima: 25 Juli 2016; Direvisi: 26 Juli 2016; Disetujui: 29 Juli 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

Analisis Faktor Produksi Dan Efisiensi Alokatif Usahatani Bayam (Amarathus Sp) Di Kota Bengkulu. Fithri Mufriantie*, Anton Feriady*

Analisis Pendapatan dan Risiko Pembudidaya Ikan Lele dan Ikan Mas di Kecamatan Pagelaran

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHATANI CABAI MERAH BESAR DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

Jl. Veteran Malang Telp ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

PENDUGAAN FUNGSI KEUNTUNGAN DAN RISIKO USAHATANI SAWI PAHIT (Brasischa juncea) DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG

(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)

Mhd Riswan Hanafi*), Thomson Sebayang**), Yusak Maryunianta**)

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JANGGELAN DI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TORIBULU KECAMATAN TORIBULU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Vifi Nurul C, M. Muslich Mustadjab, Fahriyah * Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. *

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

Produktivitas, Biaya, Pendapatan Padi Gogo Beras Merah Varietas Unggul Lokal (Segreng Handayani) di Kabupaten Gunung Kidul

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

BAB IV METODE PENELITIAN

Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum) di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan

33 ZIRAA AH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

Perbedaan Pendapatan Usahatani Rumput Laut Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottonii di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan

ANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO

JURNAL ILMIAH YUSRIN SALEH

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

PENDUGAAN FAKTOR PENENTU PRODUKSI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO DI KELURAHAN DUSUN BESAR KECAMATAN GADING CEMPAKA KOTA BENGKULU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN RUMPUT LAUT DI DESA BULAGI DUA KECAMATAN BULAGI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI KAKAO DI DESA KAWENDE KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO

KAJIAN ANALISA SKALA USAHATANI TANAMAN JAHE SEBAGAI TANAMAN SELA PADA TANAMAN KELAPA ( Studi Kasus Kecamatan Kewapante )

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

IV. METODE PENELITIAN

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Transkripsi:

AGRISE Volume XIV No. 2 Bulan Mei 2014 ISSN: 1412-1425 DAMPAK PROGRAM MINAPOLITAN TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI RUMPUT LAUT (STUDI KASUS DI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA) (THE IMPACT OF MINAPOLITAN PROGRAM TO SEAWEED FARMING INCOME (CASE STUDY AT TINANGGEA SUBDISTRICT KONAWE SELATAN DISTRICT SOUTH EAST SULAWESI PROVINCE) Fahria Nadiryati Sadimantara 1, M. Muslich Mustadjab 1, Suhartini 1 1 Program Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jln. Veteran, Malang Email: angelina_finsy@yahoo.com ABSTRACT This research was aimed to analyze how far minapolitan program could increase the seaweed farming income. The research was conducted in the Tinanggea Subdistrict. Bungin Permai Village is the minapolitan area and Lasuai Village is non minapolitan area. The research used 60 seaweed farmers respondents. Analysis method used is the average difference test, analysis of Cobb-douglas production function, and analysis of Cobb-douglas profit function. The results of different test analysis concluded that the rate of production and the level of farm income in the Minapolitan higher than non minapolitan region. Regression analysis Cobb-douglas concluded that the variables that significantly affect the production of seaweed is the land area, number of seeds, number of labor, and minapolitan program. While the results of the Cobb-douglas benefit analysis concluded that the variables that significantly affect farm income is a seaweed farmer seed prices, equipment prices, labor costs, experience, land area, and program minapolitan. Keywords: production, income, minapolitan, seaweed. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana program minapolitan dapat meningkatkan pendapatan petani rumput laut. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tinanggea pada kawasan minapolitan yaitu Desa Bungin Permai dan kawasan non minapolitan yaitu Desa Lasuai. Penelitian ini menggunakan 60 orang reseponden petani rumput laut. Metode yang digunakan yaitu analisis uji beda rata-rata, analisis fungsi produksi Cobbdouglas, dan analisis fungsi keuntungan Cobb-douglas. Hasil analisis uji beda rata-rata menyimpulkan bahwa tingkat produksi dan tingkat pendapatan usahatani di kawasan minapolitan lebih tinggi dibandingkan kawasan non minapolitan. Hasil analisis regresi fungsi produksi Cobb-douglas menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut adalah luas lahan, jumlah bibit, jumlah tenaga kerja, dan program

108 AGRISE Volume XIV, No. 2, Bulan Mei 2014 minapolitan. Sedangkan hasil analisis keuntungan Cobb-douglas menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani petani rumput laut adalah harga bibit, harga peralatan, upah tenaga kerja, pengalaman, luas area, dan program minapolitan. Kata kunci: produksi, pendapatan, minapolitan, rumput laut PENDAHULUAN Pengembangan agribisnis rumput laut di Kabupaten Konawe Selatan sedang dilakukan oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dengan menerapkan kebijakan strategis pembangunan kelautan dan perikanan melalui program minapolitan. Dasar hukum minapolitan adalah Permen KKP No.12 tahun 2010 tentang minapolitan dan Kepmen KKP No.32 tahun 2010 tentang penetapan kawasan minapolitan. Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan, sedangkan kawasan minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung lainnya. Tujuan dari minapolitan adalah untuk (a) meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas produk kelautan dan perikanan; (b) meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan yang adil dan merata; dan (c) mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Sedangkan karakteristik kawasan minapolitan meliputi : (a) Suatu kawasan ekonomi yang terdiri atas sentra produksi, pengolahan, dan/atau pemasaran dan kegiatan usaha lainnya, seperti jasa dan perdagangan; (b) Mempunyai sarana dan prasarana sebagai pendukung aktivitas ekonomi; (c) Menampung dan mempekerjakan sumberdaya manusia di dalam kawasan dan daerah sekitarnya; dan (d) Mempunyai dampak positif terhadap perekonomian di daerah sekitarnya. Kecamatan Tinanggea dipilih sebagai sasaran program minapolitan berbasis rumput laut di Kabupaten Konawe Selatan karena dikenal memiliki tingkat produksi yang stabil dan mutu yang lebih baik dibanding daerah lainnya. Pelaksanaan program minapolitan telah dilaksanakan di daerah tersebut sejak tahun 2010 sampai sekarang dan rencananya akan dilanjutkan hingga tahun 2015. Program minapolitan dimulai dari pemberian bantuan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan budidaya rumput laut dan sarana prasarana pendukung kegiatan budidaya rumput laut. Sarana produksi rumput laut yang diberikan kepada petani rumput laut di wilayah minapolitan yaitu tali, pelampung, jangkar, bibit, dan biaya perakitan. Program minapolitan juga berupa pembinaan kemasyarakatan seperti pengembangan rumput laut dan penampungan. Pemberdayaan masyarakat pada wilayah ini terus ditingkatkan seperti salah satu bentuk pelatihan yang telah diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Konawe Selatan, yakni produksi rumput laut menjadi bahan makanan ringan dan dodol. Penerapan konsep minapolitan pada kawasan minapolitan di Kecamatan Tinanggea diharapkan dapat meningkatkan produksi dan menjamin mutu komoditi, sehingga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani rumput laut di daerah tersebut. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi Sejauh mana program minapolitan dapat meningkatkan pendapatan petani rumput laut di Kecamatan Tinanggea. Adapun tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Fahria Nadiryati S. Dampak Program Minapolitan Terhadap Pendapatan Usahatani 109 1. Menganalisis perbedaan tingkat produksi dan tingkat pendapatan usahatani rumput laut di daerah penelitian. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani rumput laut di daerah penelitian. II. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 hingga Mei 2013 di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penentuan responden yang digunakan ditentukan dengan rumus slovin. Total responden berjumlah 60 orang, yang terdiri dari 30 orang petani responden pada kawasan minapolitan dan 30 orang petani responden pada kawasan non minapolitan. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat produksi dan pendapatan adalah membandingkan tingkat produksi dan tingkat pendapatan antara kawsan minapolitan dan non minapolitan dengan alat analisis uji beda dua rata-rata sebagai berikut. (Siregar, 2013): Dimana: Keterangan: : nilai varian dari produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan S 2 1 S 2 2 X 1 X 2 n 1 n 2 minapolitan : nilai varian dari produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan non minapolitan : rata-rata produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan minapolitan : rata-rata produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan minapolitan : jumlah sampel dari petani rumput laut kawasan minapolitan : jumlah sampel dari petani rumput laut kawasan non minapolitan

110 AGRISE Volume XIV, No. 2, Bulan Mei 2014 Kriteria pengujian beda rata-rata adalah sebagai berikut: a. Apabila t hitung t tabel, maka tolak H 0, dan terima H 1 artinya bahwa produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan non minapolitan berbeda dengan produksi dan pendapatan usahatani rumput laut kawasn non minapolitan. b. Apabila t hitung t tabel, maka terima H 0 dan tolak H 1 artinya tidak terdapat perbedaan nyata dari produksi dan pendapatan usahatani petani rumput laut kawasan minapolitan dan non minapolitan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi rumput laut di Kecamatan Tinanggea digunakan analisis regresi fungsi produksi Cobb-douglas, sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani rumput laut digunakan analisis fungsi keuntungan Cobb-douglas. Persamaan regresi fungsi produksi Cobbdouglas adalah sebagai berikut (Soekartawi, 2002): ln Y = ln a + b 1 lnx 1 + b 2 lnx 2 + b 3 lnx 3 + b 4 D prog + u Dimana: Y : produksi usahatani rumput laut (kg) a : intersep b i : koefisien regresi X 1 : luas lahan (m 2 ) X 2 : jumlah bibit (kg) X 3 : jumlah tenaga kerja (HOK) D prog : variable dummy program (D=1, petani kawasan program minapolitan, D=0, petani kawasan non program minapolitan) u : disturbance term (faktor pengganggu) Sedangkan model persamaan regresi fungsi keuntungan UOP cob-douglas adalah sebagai berikut (Soekartawi, 2002): Ln π* = ln A* + α 1 lnw 1 * + α 2 lnw 2 * + β 1 lnz 1 + β 2 lnz 2 + β 3 lnz 3 + β 4 lnz 4 + β 5 lnz 5 + δ 1 D 1 + δ 1 D 1 + u Dimana: π* : keuntungan yang telah dinormalkan dengan harga rumput laut (Rp/kg) A* : intersep W 1 * : biaya pembelian bibit yang dinormalkan dengan harga rumput laut (Rp/kg) W 2 * : upah tenaga kerja yang dinormalkan dengan harga rumput laut (Rp/HOK) Z 1 : harga peralatan (Rp) Z 2 : luas lahan (m 2 ) Z 3 : umur (tahun) : pengalaman (tahun) Z 4 Z 5 D 1 : pendidikan (tahun) : variabel dummy jenis kelamin : 1 (laki-laki) : 0 (perempuan)

Fahria Nadiryati S. Dampak Program Minapolitan Terhadap Pendapatan Usahatani 111 D 2 : variabel dummy program 1 (kawasan minapolitan) 0 (kawasan non minapolitan) i : parameter masukan peubah tidak tetap yang diduga, i = 1,2, β j : parameter masukan peubah tetap yang diguga, j = 1,2,3,4,5. δ : parameter variable dummy u : disturbance term (faktor pengganggu) III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden memberikan gambaran tentang keadaan responden yang diteliti, yang meliputi umur, tingkat pendidikan, luas lahan usahatani, dan pengalaman berusahatani rumput laut. Karakteristik responden merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusankeputusan responden dalam berusahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi umur responden mulai dari umur 20 tahun sampai tertua umur 55 tahun, rata-rata umur responden kawasan minapolitan berada pada umur 20-25 tahun dengan persentase 16.67% sedangkan pada kawasan non minapolitan paling banyak berada pada umur 20-25 dan 31-35 dengan persentase yang sama besar yaitu 23.33%. Pendidikan responden kawasan minapolitan sebagian besar (63.33%) lulus SD, sedangkan pendidikan responden kawasan non minapolitan sebagian besar (70%) lulus SMP. Petani responden minapolitan memiliki pengalaman berusahatani terbesar (73.33%) selama 5-10 tahun demikian halnya dengan petani responden non minapolitan dengan persentase yang sama besar. Petani responden pada kedua kawasan sama-sama memiliki luas konstruksi terbanyak di luas < 0.5 ha dengan persentase masingmasing 63.33 % (minapolitan) dan 93.33% (non minapolitan). 2. Analisis Uji Beda Rata-Rata Dari hasil uji beda rata-rata produksi rumput laut di Kecamatan Tinanggea diperoleh uji statistik t-test pada taraf nyata 95% memiliki pengaruh yang signifikan antara rata-rata produksi rumput laut petani kawasan minapolitan dan non minapolitan, dimana hasil perhitungan nilai statistik t hitung 4.932 yang lebih besar dari nilai statistik tabel 2.301. Karena t hitung > t tabel, maka tolak H 0 ( terima H 1 ), yaitu rata-rata produksi petani rumput laut pada kawasan minapolitan lebih besar dari rata-rata produksi petani rumput laut pada kawasan non minapolitan. Artinya terdapat perbedaan antara tingkat produksi petani pada kawasan minapolitan dan non minapolitan. Sedangkan dari hasil analisis uji beda rata-rata pendapatan usahatani rumput laut di Kecamatan Tinanggea diperoleh uji statistik t-test pada taraf nyata 95% memiliki pengaruh yang signifikan antara rata-rata pendapatan usahatani rumput laut petani kawasan minapolitan dan non minapolitan. Dimana hasil perhitungan nilai statistik t hitung 4.838 lebih besar dari nilai statistik tabel 2.301. Karena t hitung > t tabel, maka tolak H 0 (terima H 1 ), yaitu rata-rata pendapatan usahatani petani rumput laut pada kawasan minapolitan lebih besar dari rata-rata pendapatan usahatani petani rumput laut pada kawasan non minapolitan. Artinya terdapat perbedaan antara tingkat pendapatan usahatani rumput laut pada petani kawasan minapolitan dan non minapolitan.

112 AGRISE Volume XIV, No. 2, Bulan Mei 2014 Terjadinya perbedaan antara produksi rumput kawasan minapolitan dan non minapolitan di Kecamatan Tinanggea dapat disebabkan karena perbedaan modal dan perlakuan yang dimiliki oleh petani pada masing-masing wilayah tersebut. Produksi yang tinggi selanjutnya akan mempengaruhi pendapatan usahataninya, terbukti dengan uji beda rata-rata pendapatan yang juga menunjukkan pendapatan usahatani rumput laut di kawasan minapolitan lebih tinggi daripada non minapolitan. Tabel 1. Hasil Uji Beda Rata-Rata Tingkat Produksi Rumput Laut Uraian N Mean Standar Standar Deviasi Eror Minapolitan 30 593.83 312.845 57.117 Non Minapolitan 30 310.33 35.280 6.441 T-value Mean 4.932 T-tabel 2.301 Tabel 2. Hasil Uji Beda Rata-Rata Tingkat Pendapatan Usahatani Rumput Laut Uraian N Mean Standar Standar Deviasi Eror Minapolitan 30 1048432.50 608478.315 111092.433 Non Minapolitan 30 507083.89 73020.182 13331.600 T-value Mean 4.838 T-tabel 2.301 3. Analisis Fungsi Produksi Tabel 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi rumput laut di Kecamatan Tinanggea Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig. Luas Lahan (X 1 ) 0.133 2.662 0.010* Jumlah Bibit (X 2 ) 0.495 5.284 0.000** Jumlah TK (X 3 ) 1.275 2.940 0.005** Program (D prog ) 0.078 2.163 0.035* Variabel Dependen : Produksi Rumput Laut R 2 : 0,947 F hitung : 246,920 ** : Nyata pada taraf kepercayaan 99% ( =0,01), t tabel = 2,668 * : Nyata pada taraf kepercayaan 95% ( =0,05), t tabel = 2,004 Dari hasil analisis masing-masing variabel independen menunjukkan bahwa luas lahan, jumlah bibit, jumlah tenaga kerja, dan program minapolitan berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut (Tabel 3). Hasil analisis dengan regresi fungsi produksi Cobb Douglass usahatani rumput laut di Kecamatan Tinanggea diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Fahria Nadiryati S. Dampak Program Minapolitan Terhadap Pendapatan Usahatani 113 Y = -1,600 + 0.133x 1 + 0.495x 2 + 1.275x 3 + 0.078D prog Dimana: X 1 : luas lahan X 2 : jumlah bibit X 3 : jumlah tenaga kerja : program minapolitan D prog a. Luas Lahan Luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.133 dan tingat signifikansi sebesar 0.010. Hal ini berarti bahwa luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi rumput laut, yaitu setiap kenaikan 1% luas lahan akan menambah produksi usahatani rumput laut sebesar 0.133%. Hal ini disebabkan karena luasnya lahan yang dimiliki petani akan mempengaruhi keputusan petani untuk menentukan jumlah bibit rumput laut yang akan ditanam untuk dibudidayakan. b. Jumlah bibit Jumlah bibit berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.495 dan tingat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini berarti bahwa jumlah bibit berpengaruh positif terhadap produksi rumput laut, yaitu setiap kenaikan 1% jumlah bibit akan menambah produksi usahatani rumput laut sebesar 0.495%. Hal ini disebabkan karena dengan jumlah bibit yang ditanami banyak akan menghasilkan produksi rumput laut yang banyak pula. c. Jumlah tenaga kerja Jumlah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 1.275 dan tingat signifikansi sebesar 0.005. Hal ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi rumput laut, yaitu setiap kenaikan 1% jumlah tenaga kerja akan menambah produksi usahatani rumput laut sebesar 1.275%. Jumlah tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang berpengaruh sebab dengan banyaknya jumlah tenaga kerja maka makin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan. d. Program minapolitan Program minapolitan berpengaruh nyata terhadap produksi rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.078 dan tingat signifikansi sebesar 0.035. Hal ini berarti bahwa program minapolitan berpengaruh positif terhadap produksi rumput laut, yaitu setiap kenaikan 1% jumlah tenaga kerja akan menambah produksi usahatani rumput laut sebesar 0.078%. Dapat disimpulkan program minapolitan telah memberikan dampak positif dengan menghasilkan tingkat produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan yang tidak mendapatkan program minapolitan. 4. Analisis Fungsi Keuntungan Hasil analisis dengan regresi fungsi keuntungan Cobb-douglass usahatani rumput laut di Kecamatan Tinanggea diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: π = 24,572-0.771 W 1 0.641 W 2 + 0.143Z 1 + 0.160 Z 2 + 0.114 Z 3 + 0.141 Z 4 0.003 Z 5 0.023 D 1 + 0.051 D 2

114 AGRISE Volume XIV, No. 2, Bulan Mei 2014 Dimana: W 1 : harga bibit yang dinormalkan dengan harga rumput laut W 2 : upah tenaga kerja yang dinormalkan dengan harga rumput laut Z 1 : harga peralatan Z 2 : pengalaman Z 3 : pendidikan Z 4 : luas area Z 5 : umur D 1 : jenis kelamin : program minapolitan D 2 Dari hasil analisis menunjukkan bahwa harga bibit, upah tenaga kerja, harga peralatan, pengalaman, dan luas area serta program minapolitan berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani petani rumput laut, sedangkan variabel pendidikan, umur, dan jenis kelamin tidak berpengaruh nyata. Hasil analisis dengan regresi fungsi keuntungan Cobb-douglass usahatani rumput laut di Kecamatan Tinanggea disajikan dalam Tabel 4. a. Harga bibit Harga bibit berpengaruh nyata terhadap keuntungan rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.771 dan tingat signifikansi sebesar 0.005. Hal ini berarti bahwa harga bibit berpengaruh negatif terhadap keuntungan usahatani rumput laut, yaitu setiap kenaikan 1% harga bibit akan mengurangi keuntungan usahatani rumput laut sebesar 0.771%. Hal ini disebabkan karena harga bibit merupakan biaya variabel, maka dengan semakin meningkat harga bibit maka biaya pun makin meningkat dan akibatnya nilai pendapatan usahatani menurun. b. Upah tenaga kerja Upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.641 dan tingkat signifikansi sebesar 0.071. Hal ini berarti bahwa upah tenaga kerja berpengaruh setiap kenaikan 1% upah tenaga kerja akan mengurangi keuntungan rumput laut sebesar 0.641%. Sebagian besar tenaga kerja merupakan tenaga kerja dalam keluarga terutama pada proses penanaman dan panen, sedangkan pada proses pembibitan sebagian besar petani responden menggunakan tenaga kerja luar keluarga dengan upah yang bervariasi antara Rp 5,000,- hingga Rp 7,000,- per bentangan tali yang dikerjakan, meskipun masih ada petani responden itu sendiri dan keluarganya yang mengerjakannya tanpa menggunakan tenaga kerja luar keluarga. Oleh karena itu, apabila penggunaan sewa tenaga kerja luar tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan, maka biaya yang dikeluarkan lebih sedikit sehingga akan meningkatkan keuntungan petani. c. Harga peralatan Harga peralatan berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.143 dan tingkat signifikansi sebesar 0.083. Hal ini berarti bahwa harga peralatan berpengaruh setiap kenaikan 1% harga peralatan akan meningkatkan keuntungan rumput laut sebesar 0.143%. Peralatan yang digunakan terdiri dari berbagai tali, yaitu tali bentangan, tali pelampung, tali induk, tali pengikat, pelampung induk, pelampung kecil. d. Pengalaman Pengalaman berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.160 dan tingkat signifikansi sebesar 0.003. Hal ini berarti bahwa harga peralatan berpengaruh setiap kenaikan 1% pengalaman akan

Fahria Nadiryati S. Dampak Program Minapolitan Terhadap Pendapatan Usahatani 115 meningkatkan keuntungan rumput laut sebesar 0.160%. Pengalaman merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi petani dimana dengan banyaknya pengalaman akan membantu petani dalam mencegah dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam berusahatani rumput laut sehingga dapat menghindari kerugian dan meningkatkan pendapatan. e. Luas lahan Luas lahan berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.141 dan tingkat signifikansi sebesar 0.028. Hal ini berarti bahwa luas lahan berpengaruh positif dengan setiap kenaikan 1% harga peralatan akan meningkatkan keuntungan rumput laut sebesar 0.141%. Dengan semakin luasnya lahan yang digunakan petani dalam berusahatani, maka makin tinggi tingkat produksi yang bisa diperoleh sehingga tingkat pendapatan yang diperoleh pun tinggi. f. Pendidikan, umur, dan jenis kelamin Pendidikan, umur, dan jenis kelamin tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan petani rumput laut dengan nilai koefisiensi regresi sebesar 0.114 dan tingkat signifikansi 0.184 untuk pendidikan, koefisien regresi sebesar 0.141 dan tingkat signifikansi sebesar 0.028 untuk umur, nilai koefisien regresi -0.023 dan tingkat signifikansi 0.430 untuk jenis kelamin. Hal ini berarti bahwa pendidikan, umur, dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap keuntungan usahatani rumput laut. g. Program minapolitan Program minapolitan berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani rumput laut dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.051 dan tingkat signifikansi sebesar 0.084. Hal ini berarti bahwa tingkat keuntungan petani pada kawasan minapolitan lebih besar 0.051% dibandingkan pada kawasan non minapolitan. Program minapolitan memberikan berbagai bantuan baik berupa pemberian peralatan, pembinaan, pembangunan sarana dan fasilitas yang mendukung proses produksi rumput laut. Sehingga petani kawasan minapolitan lebih mudah dalam memperoleh bibit, mendapatkan penyuluhan dan pembinaan mengenai pembudidayaan rumput laut yang lebih baik dan berkualitas, hingga kemudahan dalam transaksi penjualan hasil produksi. Oleh karena itu, adanya program minapolitan memberikan pengaruh dengan semakin meningkatkan keuntungan petani rumput laut. Tabel 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Rumput Laut di Kecamatan Tinanggea Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig. Harga Bibit (W 1 ) -0.771-2.932 0.005*** Upah TK (W 2 ) -0.641-1.846 0.071* Harga Peralatan (Z 1 ) 0.143 1.768 0.083* Pengalaman (Z 2 ) 0.160 3.089 0.003*** Pendidikan (Z 3 ) 0.114 1.346 0.184 Luas Area (Z 4 ) 0.141 2.271 0.028** Umur (Z 5 ) -0.003-0.066 0.948 Jenis Kelamin (D 1 ) -0.023-0.796 0.430 Program (D 2 ) 0.051 1.766 0.084*

116 AGRISE Volume XIV, No. 2, Bulan Mei 2014 Variabel Dependen : Pendapatan Usahatani Rumput Laut R 2 : 0.967 F hitung : 164.52 *** : Nyata pada taraf kepercayaan 99% ( =0.01), t tabel = 2.677 ** : Nyata pada taraf kepercayaan 95% ( =0.05), t tabel = 2.008 * : Nyata pada tafaf kepercayaan 90% ( =0.10), t tabel = 1.675 IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tingkat produksi rumput laut pada kawasan minapolitan lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan non minapolitan, demikian halnya dengan tingkat pendapatan usahatani rumput laut pada kawasan minapolitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan non minapolitan. Hal ini menunjukkan program minapolitan telah memberikan dampak positif pada usahatani rumput laut di daerah penelitian. Semua faktor produksi, yaitu luas lahan, jumlah bibit, dan jumlah tenaga kerja dan program minapolitan berpengaruh nyata pada produksi rumput laut di Kecamatan Tinanggea, baik secara simultan maupun secara parsial. Semua faktor pendapatan, yaitu harga bibit, harga peralatan, upah tenaga kerja, umur, pendidikan, pengalaman, jenis kelamin, luas area, dan program berpengaruh bersama-sama secara simultan terhadap pendapatan usahatani petani rumput laut di Kecamatan Tinanggea. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh signifikan secara parsial yaitu harga bibit, harga peralatan, dan upah tenaga kerja, pengalaman, luas area, dan program minapolitan. Saran Melihat tingkat produksi rumput di kawasan minapolitan yang lebih tinggi dibandingkan kawasan non minapolitan, diharapkan adanya pencegahan timbulnya masalah yang dapat mempengaruhi tingkat produksi, serta pencarian terobosan baru agar dapat terus mempertahankan dan meningkatkan produksi rumput laut. Kemudian dengan melihat pendapatan usahatani petani rumput laut di kawasan minapolitan yang lebih tinggi dibandingkan kawasan non minapolitan, diharapkan adanya pembinaan tentang pengelolaan anggaran rumah tangga, tabungan dan investasi, agar petani tidak menyalahgunakan hasil pendapatan usahataninya dan dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan seimbang dan hidup sejahtera. Berdasarkan hasil pendugaan fungsi produksi, dimana jumlah bibit, luas lahan, jumlah tenaga kerja, dan program minapolitan berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi, maka bantuan dan perhatian lebih difokuskan untuk dapat memenuhi pembelian bibit yang banyak, menyiapkan lahan yang cukup, dan jumlah tenaga kerja yang memadai untuk kegiatan pembudidayaan rumput laut serta pengembangan program minapolitan untuk meningkatkan tingkat produksi. Sedangkan berdasarkan hasil pendugaan fungsi pendapatan, dimana harga bibit dan upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan dengan sifat negatif, maka kedua faktor tersebut dapat diminimalisir harganya agar tidak terjadi pembengkakan pada biaya sehingga dengan biaya yang minimum diharapkan akan menghasilkan pendapatan usahatani petani rumput laut yang optimum. Untuk variabel harga peralatan, pengalaman, luas area, dan pengembangan program minapolitan dapat ditingkatkan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan usahatani petani rumput laut.

Fahria Nadiryati S. Dampak Program Minapolitan Terhadap Pendapatan Usahatani 117 DAFTAR PUSTAKA Arianti. 2010. Analisis produksi dan pendapatan usahatani padi pada daerah sentra dan non sentra di Kabupaten Lebong. Jurnal Agribis No.2 Vol.2 Juli 2010. Bengkulu. Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta Rifa I, B. 1993. Usahatani di Indonesia. Krisnadi. Jakarta. Rohela. 2008. Dampak Kebijakan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Terhadap Pendapatan Petani. Skripsi. IPB. Siregar, S. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara. Jakarta. Soekartawi. 2002. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Cobb-douglas. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta..1995. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pembangunan Petani Kecil. UI Press. Jakarta. Suratiyah. 2006. Ilmu Usaha Tani. Swadaya. Jakarta. Ulum, 2010. Analisis peran multi aktor dalamm implementasi kebijakan minapolitan berbasis sustainable development. Jurnal of Public Administration Research (JOPAR), Vol 1, No.1. Malang.