BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi disegala bidang kehidupan masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB VI PENUTUP. Sebagai akhir pembahasan dari penelitian yang berjudul Upaya Guru. 1. Upaya Guru PAI dalam Perencanaan untuk Meningkatkan Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. luhur kpribadian, yang dilaksanankan secara sistematis dan terperogram.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan. baru seperti internet, media elektronik, media cetak dan

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,


BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahan kajian (materi) PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk menjalani

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. mengambil peran sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang. tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. berkembang disegala aspek kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan masyarakat yang madani dalam kehidupan pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan kualitas suatu bangsa. Karena proses pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Sepanjang sejarah kehidupan manusia tidak terlepas dari istilah pendidikan, karena bagi manusia pendidikan sebagai dasar berpijak untuk meniti dan menjalani kehidupannya sekaligus sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu dan perubahan zaman, maka hanya pendidikan yang berkualitas, relevan, elastis dan efisienlah yang akan mampu mengantarkan manusia ketingkat normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman. Dalam UU No. 20 tahun 2006 tentang system pendidikan nasional BAB I Pasal I yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Pendidikan Agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh semua peserta didik. Tantangan yang dihadapi oleh pendidikan agama, khususnya PAI sebagai mata pelajaran wajib adalah bagaimana mengimplementasikan PAI dalam mengajarkan dan mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, taqwa dan akhlak 1 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Surabaya:t.p 2003), hal 3 1

2 mulia. Dengan demikian materi pendidian agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana pembentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan kehidupannya senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia. Saat ini yang mendesak adalah bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh para guru PAI untuk mengembangkan kegiatan yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai ajaran agamanya, mayoritas kegiatan agama Islam di sekolah selama ini lebih ditekankan pada hafalan saja, akibatnya para siswa kurang memahami kegunaan dan manfaat dari apa yang telah dipelajari. Melihat kenyataan yang ada dilapangan, sebagian besar upaya disekolah-sekolah yang digunakan guru-guru cenderung monoton dan membosankan, sehingga menurunkan minat belajar siswa. Peranan guru dalam kegiatan keagamaan yang optimal akan mengefektifkn proses kegiatan di sekolah tersebut, semakin efektifnya proses, semakin tinggi pula hasil yang akan dicapai. Adanya kurikulum yang disusun dengan baik belum tentu akan pengaruh banyak pada prestasi peserta didik, jika tidak didukung dengan kegiatan keagamaan yang sesuai. Tempat atau obyek yang akan saya teliti adalah SMK Islam Panggul, yang terletak di kecamatan Panggul kabupaten Trenggalek dan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bercirikan Islam, namun di sekolah ini minat belajar yang kurang khususnya di mata pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan pelajaran PAI tidak masuk dalam mata pelajaran

3 yang diujikan pada mata pelajaran Ujian Nasional, sehingga mereka menganggap pelajaran Pendidikan Agama Islam ini kurang penting ada yang izin kekamar mandi, tapi ternyata jalan keliling sekolah, izin ke perpustakaan ternyata dikamar mandi, ada yang izin ke UKS ternyata ke kantin membeli makanan, selain itu ada juga yang ngobrol, tiduran dikelas, bermain hand phone. Gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki minat belajar yang rendah saat mengikuti pembelajaran PAI. 2 Untuk mengatasi berbagai persoalan anak tersebut, guru PAI mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar di sekolah. Tugas tersebut diantaranya ialah dengan pembinaan melalui kegiaatan beragama. Dalam melakukan pembinaan kegiatan beragama tidaklah mudah dilakukan oleh seorang guru agama. Karena pada saat ini banyak guru yang belum terampil dalam mengajar. Oleh karena itu seorang guru agama harus mempunyai cara-cara terbaik atau untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Agar di sekolah peserta didik dapat melaksanakan ajaran agama yang nantinya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari hari oleh siswa baik di sekolah maupun di masyarakat. Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan kepada peserta didik. Diantaranya ialah melalui perencanaan, melalui Pelaksanaan dan melalui evaluasi seperti yang telah dilakukan guru PAI di SMK Islam Panggul Trenggalek. 2 Moh Rifa i Ashar, Observasi pada hari Senin 14 Nopember 2016 pukul 08.00 WIB

4 Kegiatan keagamaan yang ada di SMK Islam Panggul Trenggalek sendiri antara lain ialah kegiatan beribadah shalat, kegiatan membaca Al- Qur'an dan kegiatan menghafal surat-surat pendekatau juz amma. Dengan berbagai macam upaya yang dilakukan guru agama di SMK Islam Panggul Trenggalek tersebut maka diharapkan kegiatan keagamann peserta didik dapat meningkat. hal ini akan berpengaruh dalam pengelolaan dan pengembangan pembelajaran karena guru merupakan sentral dan sumber kegiatan belajar mengajar kurangnya kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Terlebih-lebih sekarang ini banyak pembelajaran yang semakin bervariasi. Berdasarkan upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI di SMK Islam Panggul Trenggalek dan berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengkaji dan mengamati penelitian yang berjudul: Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek. B. FOKUS PENELITIAN Berdasarkan Paparan pada latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan penelitian ini dalam hal-hal dibawah ini: 1. Bagaimana Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Perencanaan untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek?

5 2. Bagaimana Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pelaksanaan untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek? 3. Bagaimana Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mengevaluasi untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Mendeskripsikan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Perencanaan untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek. 2. Untuk Mendeskripsikan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Pelaksanaan untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek. 3. Untuk Mendeskripsikan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mengevaluasi untuk Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek. D. KEGUNAAN PENELITIAN. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait, utamanya bagi pihak-pihak berikut ini:

6 1. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi dunia pendidikan terkait dengan upaya guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan dan juga memperkaya kepustakaan tentang peningkatan kegiatan keagamaan. 2. Praktis a. Bagi guru: Untuk menambah wawasan tentang kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kegiatan keagamaan serta sebagai referensi, evaluasi dan motivasi diri untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. b. Bagi siswa: Sebagai tambahan sumber belajar untuk menambah wawasan siswa serta dapat dijadikan sebagai referensi belajar di sekolah. c. Bagi kepala sekolah: Sebagai dasar kebijakan atau keputusan agar sekolah memiliki ciri khas dan mempunyai keunggulan dibanding dengan sekolah lain.

7 d. Bagi sekolah atau instansi pendidikan: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan atau inspirasi dalam meningkatkan kegiatan beragama. e. Bagi peneliti: Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan kajian bagi peneliti untuk menambah dan memperluas penguasaan materi tentang meningkatkan kegiatan keagamaan. Dan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana S-l pada Institut Agama Islam Negeri Tulungagung E. PENEGASAN ISTILAH Untuk menghindari adanya salah pengertian dan pemahaman dari pembaca, maka penulis mempertegas istilah-istilah "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek". 1. Secara Konseptual a. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Guru Pendidikan agama Islam (PAI) menurut Ahmad D Marimba sebagai berikut: Guru Pendidikan Agama Islam adalah Seorang pendidik yang mengajarkan tentang keyakinan dan kepercayaan kepada Allah SWT, membimbing terhadap perkembangan jasmani dan rohani, untuk menuju terbentuknya akhlakul karimah (akhlak terpuji) siswa. 3 3 Ahmad D, Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Al- Ma arif, 1989), hal 19

8 b. Upaya Guru dalam Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 4 Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari: siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga labolatorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide, dan film audio dan vidio tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan kepada peserta didik. Diantaranya ialah melalui perencanaan, melalui Pelaksanaan dan melalui evaluasi. Upaya guru dalam Kegiatan ini ialah usaha yang dilakukan guru kepada peserta didik guna tercapainya kegiatan yang diharapkan yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang telah dijelaskan diatas. Inti proses pengajaran tidak lain ialah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran dan guru berusaha sekuat tenaga mendorong dan memotivasi serta mengajari peserta didik sampai peserta didik memahami apa yang telah diajarkan oleh guru, sampai benar-benar 4 Moh Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2015). hal. 47

9 tujuan tersebut tercapai dan proses kegiatan berjalan sesuai dengan harapan. c. Kegiatan Keagamaan W.J.S Poerwadarminta, memberikan arti keagamaan sebagai berikut: "Keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama, misalnya perasaan keagamaan, atau soal-soal keagamaan". 5 Kegiatan keagamaan yang dimaksudkan disini ialah peserta didik mampu menyelesaikan tugas atau pelajaran yang diberikan oleh guru tentang beribadah shalat, membaca Al-Qur'an dan menghafal surat- surat pendek. 2. Secara Oprasional Penegasan operasional merupakan pemberian pembatasan terhadap suatu penelitian. Dari penelitian yang berjudul "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Meningkatkan Kegiatan Keagamaan di SMK Islam Panggul Trenggalek adalah" segala cara atau usaha yang dilakukan oleh guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang dimaksud antara lain ialah kegiatan beribadah sholat berjama ah, kegiatan membaca Al-Qur'an dan kegiatan menghafal surat-surat pendek. 1986), hal. 18 5 W.J.S Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

10 F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi 6 (enam) bab yang disusun secara sistematis sebagai berikut. Bagian awal, terdiri dari: halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, motto, persembahan, prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar lambang dan singkatan, daftar lampiran, abstrak dan daftar isi. Bagian utama (inti), terdiri dari: Bab I yaitu Pendahuluan, pembahasan pada bab ini merupakan gambaran dari keseluruhan isi dari skripsi yang meliputi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini membahas tentang tinjauan pustaka yang dijadikan landasan dalam pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan tersebut antara lain yaitu kajian tentang guru pendidikan agama Islam, kajian tentang upaya guru dalam pembelajaran, kajian tentang kegiatan keagamaan, penelitian terdahulu serta paradigma penelitian atau kerangka berfikir. Bab III Metode Penelitian, pada bab ini terdiri dari rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisa data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahaptahap penelitian.

11 Bab IV Hasil Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi data, temuan penelitian. Bab V Pembahasan, pada bab ini membahas tentang temuan pada saat penelitian dengan teori sebelumnya. Bab VI Penutup, pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak sekolah dalam meningkatkan kegiatan keagamaan.