BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditemukan melekat pada subjek penelitian. Adapun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih dalam menunjang kegiatan sehari hari. Internet adalah. menggunakan teknologi informasi internet tersebut.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empitis,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Malang, dan diharapkan mampu memberi saran untuk meningkatkan efektivitas. Menurut Sugiyono (2011: 9) menyatakan bahwa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang suatu gejala sosial atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dr. Moh.Yamin SH, Gresik JawaTimur Indonesia.Peneliti mengambil studi pada PT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Berbicara tentang bentuk penelitian, lazimnya dunia keilmuan membagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, dokumen

BAB III METODE PENELITIAN. Informasi Akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri X, karena SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (natural setting); disebut juga sebagai metode etnografi karena pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini hanya bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran dan lukisan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( fieldresearch),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di industri gula PG. Krebet Baru Jl. Raya

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.143 Gresik. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan data dan analisis data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup semua prosesproses perencanaan penelitian, dan pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian (Nazir, 2003, p. 84). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data yang sebenarnya) dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013, pp. 7-9). Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik. Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relatif tidak berubah (Sugiyono, 2007, p. 2). Dalam metode kualitatif salah satu karakteristiknya yaitu deskriptif. Yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipankutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, 50

51 videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Hal itu, hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian di telaah satu demi satu (Basrowi & Suwandi, 2008, p. 28). Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berbentuk deskriptif, dimana penyusun berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan tentang kondisi penerapan etika Bisnis Islam yang sebenarnya dalam transaksi e-commerce khusunya Instagram. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Penelitian mengenai Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi E-Commerce (Studi Pada Penjual Pengguna Media Sosial Instagram), dilakukan dengancara wawancara kepada para penjual di Instagram. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 yaitu dari bulan September sampai dengan bulan Oktober 2017. Lokasi penelitian dilakukan di beberapa tempat sesuai kesepakatan penyusun dengan informan, yaitu: 1. Pucangan, Kartasuro 2. The Solchick Cabang Karanganyar, Jl. Lawu, Cangakan, Kec. Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 3. Outlet Ruby Clothes Jogja, Jl. Wates KM 2 Nomor 82, Kadipiro, Yogyakarta Untuk melengkapi keabsahan penelitian, maka penyusun mewawancarai pembeli yang pernah membeli produk milik informan. Wawancara dilakukan menggunakan aplikasi chatting Whatsapp. C. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan/benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya. Sedangkan subjek adalah pokok pembicaraan, orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka pembuntutan sebagai sasaran.

52 Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah media sosial Instagram yang digunakan sebagai tempat menjual dan menawarkan produk. Subjek penelitian (narasumber/informan) adalah penjual di media sosial Instagram. D. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2013, p. 80). Pengertian lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Zuriah, 2006, p. 116). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Penjual yang menggunakan Media Sosial Instagram. Menurut survei Jakpat tahun 2015, terdapat 379 pedagang aktif yang menggunakan Instagram sebagai media pemasarannya. Penyusun menggunakan populasi ini, karena belum ada survei terbaru yang menyatakan berapa jumlah penjual di Instagram. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili (Sugiyono, 2013, p. 81). Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan penentuan sampel dalam penelitian kuantitatif. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan perhitungan statistik Sampel yang

53 dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan (Sugiyono, 2007, p. 54). Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situai sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti(sugiyono, 2007, p. 52). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan pemilihan kelompok subjek (narasumber/informan) yang didasarkan atas kriteria dan tujuan tertentu. Dari total pedagang aktif yang menggunakan Instagram sebagai media pemasarannya, penelitian ini mengambil 3 informan yang menjual produk fesyen (informan 1 dan 3) dan menjual produk kerajinan tangan (informan 2).Pemilihan ketiga informan ini dikarenakan ketersediaan informan untuk melakukan wawancara. Beberapa akun Instagram sesuai dengan kriteria, akan tetapi penjual tidak bersedia atau tidak merespon permintaan penyusun untuk melakukan penelitian. Penjual produk fesyen dipilih untuk menjadi syarat informan karena dalam latar belakang penelitian menunjukkan telah terjadinya penipuan produk fesyen. Produk kerajinan tangan dipilih untuk menjadi syarat informan karena terjadi ketidaksesuaian barang pesanan. Untuk melengkapi keabsahan penelitian, maka penyusun juga mewawancarai pembeli yang pernah membeli produk milik informan. Sampel dari penelitian ini diambil dengan kriteria sebagai berikut: 1. Dua penjual produk fesyen di Instagram yang memiliki pengikut minimal 500 dan telah berjualan minimal 6 bulan 2. Satupenjual produk kerajinan tangan di Instagram yang memiliki pengikut minimal 500 dan telah berjualan minimal 6 bulan

54 3. Penjual berada di wilayah kota Solo dan Jogja agar wawancara lebih maksimal 4. Pembeli yang pernah membeli produk milik informan 1 dan 2 guna melengkapi dan memperkuat pernyataan dari penjual E. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber asli (Idrus, 2009, p. 86). Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Umar, 2011, p. 42). Data sekunder adalah berbagai jenis data yang diperoleh penyusun dengan mengambil data dari data-data yang telah ada atau dapat dikatakan data yang bersumber dari data sebelumnya (Sugiyono, 2009, hal. 35). Data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Hal tersebut dapat diperoleh melalui membaca serta mempelajari literatur, kepustakaan, buku, jurnal dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, chart maupun laporan tertulis yang diperoleh dari beberapa media. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkahyang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta/partisipasi (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi (Sugiyono, 2007, pp. 62-63).

55 1. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan (Bungin, 2007, p. 115). Observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksana penelitian kualitatif untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi dengan menggunakan alat bantu atau tidak. Dari segi alat bantu yang digunakan, ragam prosedur observasi dapat direntang dari yang nyaris tidak menggunakan alat bantu rekam kecuali selembar kertas kosong, sampai dengan yang menggunakan alat rekam pandang-dengar yaitu kamera video yang dapat merekam peristiwa secara relatif sama (Basrowi & Suwandi, 2008, pp. 99-100). Dalam observasi penelitian ini, penyusun melakukan pengamatan menggunakan aplikasi instagran untuk mendapatkan sampel penelitian yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kemudian penyusun menggunakan aplikasi chatting untuk menghubungi beberapa calon informan dan membuat janji wawancara. Setelah waktu dan tempat wawancara ditentukan, penyusun menggunakan alat bantuperekam suara untuk merekam obrolan dalam wawancara dengan para informan. Selain itu, penyusun melakukan observasi dengan datang langsung ke toko offline (outlet) salah satu informan untuk mengetahui secara langsung kualitas barang dan bagaimana pelayanan sertapackaging barang sebelum dikirim ke pembeli online. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapaan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi poertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu(basrowi & Suwandi, 2008, p. 127). Pewawancara (interviewer) adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam

56 proses wawancara tersebut. Dia pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan diakhiri. Namun, kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam kesepakatan mengenai kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan diakhiri. Informan (interviewee) adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.materi wawancara adalah tema yang ditanyakan kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan penelitian. Materi wawancara yang baik terdiri dari: pembukaan, isi dan penutup (Bungin, 2007, p. 110). Wawancara dalam penelitiaan ini dilaksanakan secara bebas dan terpimpin. Artinya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian sudah dipersiapkan secara lengkap dan cermat. Akan tetapi cara penyampaian pertanyaan tersebut dilangsungkan secara bebas, dengan demikian sekalipun pewawancara telah terikat oleh pedoman wawancara (guideinterview), tetapi pelaksanaanya dapat berlangsung dalam suasana tidak terlalu formal, harmonis, dan tidak kaku. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2007, p. 82). Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam (Basrowi & Suwandi, 2008, p. 158).

57 Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan ketiga teknik pengumpulan data diatas yang disebut dengan triangulasi (gabungan). Dalam terknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunkan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak (Sugiyono, 2007, p. 83). G. Indikator Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi indikator penelitian adalah prinsip etika bisnis Islam yang meliputi 5 prinsip menurut Beekun (2004): 1. Keesaan/Kesatuan a. Bahwa Allah mengetahui segalanya, ia tidak dapat menyembunyikan apa pun, ia akan menghindarkan diri dari apa yang dilarang, dan berbuat hanya dalam kebaikan b. Tidak berbuat diskriminatif terhadap pekerja, pemasok, pembeli atau siapa pun pemegang saham perusahaan atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, ataupun agama c. Tidak menimbun kekayaannya dengan penuh keserakahan. Mengemban amanah dan kepercayaan pelanggan 2. Keseimbangan a. Allah SWT menekankan arti penting sikap saling memberi dan mengutuk tindakan mengkonsumsi yang berlebih-lebihan b. Menyempurnakan takaran dan menimbang dengan neraca yang benar, menetapkan harga secara adil 3. Kehendak Bebas a. Manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan membuat keputusan, untuk memilih apa pun jalan hidup yang ia inginkan dan bertindak berdasarkan aturan

58 b. Seorang Muslim, yang telah menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah SWT, akan menepati semua kontrak yang telah dibuatnya 4. Tanggung Jawab a. Jika seorang pengusaha Muslim berperilaku secara tidak etis, ia harus memikul tanggung jawab tertinggi atas tindakannya sendiri b. Sekali seorang Muslim mengucapkan janjinya atau terlibat dalam sebuah perjanjian yang sah, maka ia harus menepatinya 5. Kebajikan/Kejujuran a. Tindakan menguntungkan orang lain lebih dari orang yang melakukan tindakan tersebut dan dilakukan tanpa kewajiban apa pun b. Sudah sepantasnya bahwa mereka yang ingin mengembalikan barangbarang yang telah dibeli seharusnya diperbolehkan untuk melakukannya demi kebajikan c. Ketika menjual barang secara kredit seseorang harus cukup bermurah hati, tidak memaksa membayar ketika orang tidak mampu membayar dalam waktu yang telah ditetapkan Berikut adalah indikator penelitian yang ada dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: Tabel3.1 Indikator Penelitian No Prinsip Indikator No. Pertanyaan 1. Keesaan/ Kesatuan 2. Keseimbangan/ Keadilan a. Bahwa Allah mengetahui segalanya, ia tidak dapat menyembunyikan apa pun, ia akan menghindarkan diri dari apa yang dilarang, dan berbuat hanya dalam kebaikan b. Tidak berbuat diskriminatif terhadap pekerja, pemasok, pembeli atau siapa pun pemegang saham perusahaan atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, ataupun agama c. Tidak menimbun kekayaannya dengan penuh keserakahan. Mengemban amanah dan kepercayaan pelanggan a. Allah SWT menekankan arti penting sikap saling memberi 1-5 1-3

59 3. Kehendak Bebas 4. Tanggung Jawab 5. Kebajikan/ Kejujuran Sumber: Data primer diolah 2017 dan mengutuk tindakan mengkonsumsi yang berlebihlebihan b. Menyempurnakan takaran dan menimbang dengan neraca yang benar, menetapkan harga secara adil a. Manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan membuat keputusan, untuk memilih apa pun jalan hidup yang ia inginkan dan bertindak berdasarkan aturan b. Seorang Muslim, yang telah menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah SWT, akan menepati semua kontrak yang telah dibuatnya a. Jika seorang pengusaha Muslim berperilaku secara tidak etis, ia harus memikul tanggung jawab tertinggi atas tindakannya sendiri b. Sekali seorang Muslim mengucapkan janjinya atau terlibat dalam sebuah perjanjian yang sah, maka ia harus menepatinya a. Tindakan menguntungkan orang lain lebih dari orang yang melakukan tindakan tersebut dan dilakukan tanpa kewajiban apa pun b. Sudah sepantasnya bahwa mereka yang ingin mengembalikan barang-barang yang telah dibeli seharusnya diperbolehkan untuk melakukannya demi kebajikan c. Ketika menjual barang secara kredit seseorang harus cukup bermurah hati, tidak memaksa membayar ketika orang tidak mampu membayar dalam waktu yang telah ditetapkan 1-2 1-4 1-5

60 H. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Dengan demikian, kedudukan suatu skala/instrumen pengumpul data dalam proses penelitian sangat penting karena kondisi data tergantung alat (instrumen) yang dibuat (Idrus, 2009, p. 99). Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan(nazir, 2003, p. 174). Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu (Periantolo, 2016, p. 7). Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara digunakan untuk mengetahui lebih mendalam terkait dengan etika bisnis Islam dalam transaksi e-commerce khususnya di Instagram. I. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisa data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori (Sugiyono, 2007, p. 89).