MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 145 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN SIMPUL KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, perlu membentuk Simpul Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha di Lingkungan Kemeneterian Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pembentukan Simpul Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha di Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 4722);
- 2-3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu- Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4146); 8. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 62); 9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 10. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 862); 11. Peraturan Kepala LKPP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (Berita Negara Republik
- 3 - Indonesia Tahun 2015 Nomor 1281); 12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1891); Menetapkan MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PEMBENTUKAN SIMPUL KERJA SAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. PERTAMA Menetapkan Sekretariat Jenderal sebagai koordinator pembentukan Simpul Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha di Kementerian Perhubungan yang selanjutnya disebut Simpul KPBU. KEDUA Simpul KPBU sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA terdiri dari Pengarah dan Pelaksana sebagimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. KETIGA Pengarah sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA memiliki tugas: 1. Memberikan petunjuk dan pengarahan kebijakan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan substansi program dan pelaksanaan pembangunan KPBU sektor transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan kepada Pelaksana dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas; 2. Memutuskan dan menetapkan kebijakan dan isu-isu strategis terkait pelaksanaan KPBU sektor transportasi di
- 4 - Lingkungan Kementerian Perhubungan yang dirumuskan oleh Pelaksana; 3. Memantau pelaksanaan tugas Pelaksana dan memberikan petunjuk dalam mengatasi setiap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan KPBU sektor transportas! di Lingkungan Kementerian Perhubungan; 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan KPBU infrastruktur sektor transportas! di Lingkungan Kementerian Perhubungan dengan Kementerian/ Lembaga/ pihak-pihak lain yang berkepentingan yang bersifat lintas bidang/sektoral. KEEMPAT : Pelaksana sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA memiliki tugas: 1. Mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan KPBU sektor transportas! di Lingkungan Kementerian Perhubungan; 2. Menyiapkan perumusan kebijakan pelaksanaan KPBU sektor transportas! di Lingkungan Kementerian Perhubungan untuk ditetapkan oleh Pengarah dengan langkah - langkah : a. menyiapkan perencanaan KPBU dengan identifikasi dan penetapan, penganggaran, pengkategorian KPBU; b. menyiapkan bahan konsultasi publik dalam pelaksanaan identifikasi KPBU; dan c. penyiapan, penyusunan, dan penyebarluasan daftar rencana KPBU. 3. Membantu Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam pendampingan pada proses penyiapan dan pelaksanaan kebijakan KPBU sektor transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan, paling sedikit menyiapkan bahan: a. pra studi kelayakan: b. rencana dukung pemerintah dan jaminan pemerintah; c. penetapan ta ta cara pengemalian investasi badan usaha; d. pengadaan tanah untuk KPBU: dan e. menyiapkan perjanjian KPBU.
- 5-4. Membantu Pengarah dalam koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga/ pihak-pihak lain yang berkepentingan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lintas sektoral/bidang. 5. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pembangunan KPBU di Lingkungan Kementerian Perhubungan. KELIMA : Segala biaya yang timbul dalam rangka Pembentukan Simpul Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha di Kementerian Perhubungan dibebankan pada Daftar isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Perhubungan. KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2010 tentang Pembentukan Simpul Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2018 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM
- 6 - LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP 145 TAHUN 2018 TANGGAL : 24 Januari 2018 1. Pengarah A. Ketua B. Anggota : Sekretaris Jenderal. : 1. Inspektorat Jenderal; 2. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kawasan dan Kemitraan Perhubungan; 3. Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi; 4. Direktur Jenderal Perhubungan Darat; 5. Direktur Jenderal Perhubungan Laut; 6. Direktur Jenderal Perhubungan Udara; 7. Direktur Jenderal Perkeretaapian; 8. Tenaga Ahli Menteri Bidang Investasi dan Keuangan. 2. Pelaksana A. Ketua B. Wakil Ketua C. Sekretaris D. Anggota : Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan Dan Kelembagan Internasional. : Sekretaris Inspektorat Jenderal. : Kepala Biro Perencanaan. : 1. Kepala Biro Hukum; 2. Kepala Biro Keuangan; 3. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara; 4. Biro Komunikasi dan Informasi Publik; 5. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi; 6. Inspektur I, Inspektur II, Inspektur III, Inspektur IV, dan Inspektur V Kementerian Perhubungan; 7. Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan; 8. Sekretaris Badan Litbang Perhubungan: 9. Direktur Prasarana Angkutan Darat, Ditjen Perhubungan Darat; 10. Direktur Kepelabuhanan, Ditjen Perhubungan Laut;
- 7-11. Direktur Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara; 12. Direktur Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian ; 13. Kepala Bidang Fasilitasi Kemitraan dan Investasi, Pusat Fasilitasi Kemitraan Dan Kelembagan Internasional; 14. Kepala Bagian Rencana, Biro Perencanaan; 15. Kepala Bagian Perjanjian, Biro Hukum; 16. Kepala Bagian Perlengkapan dan Layanan Pengadaan, Biro Keuangan; 17. Kepala Subbidang Fasilitasi Kemitraan dan Investasi Instansi Pemerintah dan BUMN/BUMD, Pusat Fasilitasi Kemitraan Dan Kelembagan Internasional; 18. Kepala Subbidang Fasilitasi Kemitraan dan Investasi Swasta dan Masyarakat, Pusat Fasilitasi Kemitraan Dan Kelembagan Internasional MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM n>w H, DESS da (IV/c) 203 1 001