BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian deskriptif. Peneliti membuat deskripsi, menyusun gambaran atau potret dari suatu permasalahan secara detail dan sistematis. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif ini dilakukan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara keseluruhan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005:7). Hasil dari data penelitian ini berbentuk deskripsi yang selanjutnya akan dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk uraian. Data tersebut mengenai deskripsi perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang. Melalui penggunaan metode ini peneliti bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang berkaitan dengan perkembangan sosio-emosional anak autis. B. Kehadiran Peneliti Pada penelitian kualitatif ini, peneliti bertindak sebagai instrumen. Keberadaan peneliti sekaligus sebagai pengumpul data. Peneliti nantinya menjadi perencana, pelaksana pengumpul data, dan penganalisis data berdasarkan hasil 70
71 penelitian pada anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang yang menjadi tempat penelitian. Peneliti menerapkan observasi yang bersifat partisipasi pasif, hal ini dilakukan karena peneliti tidak ikut melakukan apa yang obyek penelitian lakukan tapi peneliti datang di tempat penelitian murni sebagai peneliti. Disini peneliti mengamati apasaja yang dilakukan oleh siswa dengan gangguan autis selama berada di sekolah. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di SDN Sumbersari 2 Malang yang beralamat di Jl. Bendungan Sutami I No. 24, Kel. Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Kode Pos 65145, No.Telp (0341) 574944, alamat Email sdn_sumbersari2mlng@yahoo.com. Lokasi ini dipilih oleh peneliti karena walaupun hampir seluruh sekolah di kawasan Malang merupakan sekolah inklusi, namun tidak semua sekolah memiliki peserta didik yang memiliki gangguan autisme. Penelitian dilaksanakan pada Semester II/Genap tahun ajaran 2016/2017 atau tepatnya pada tanggal 08 April-28 April 2017. D. Data dan Sumber Data Sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang dibutuhkan peneliti, yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari peserta didik autis yang duduk di kelas III, IV dan V, wali kelas, guru pendamping khusus (GPK), serta shadow. Data yang ingin digali peneliti dari narasumber tersebut adalah mengenai pola interaksi sosial
72 peserta didik autis dengan teman-teman, guru, dan lingkungan sekolah. Pola emosi/ekspresi atau respon yang diberikan oleh peserta didik autis saat berada di sekolah, perkembangan sosio-emosional peserta didik autis selama di sekolah, serta tindakan yang telah dilakukan oleh guru/sekolah untuk membantu mengoptimalkan perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang. Sumber data lain yang digunakan untuk menganalisis penelitian yaitu sumber data sekunder. Sumber data sekunder ini diambil peneliti dari dokumendokumen pihak sekolah misalnya identitas peserta didik, penilaian khusus dari GPK mengenai perkembangan sosial dan emosi anak, hasil asesmen, dan lain-lain. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena merupakan kunci dalam menemukan jawaban dari hasil penelitian. Peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan tiga teknik pengambilan data yaitu: 1. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung pola perilaku sosial anak autis selama mengikuti KBM di kelas dan di luar jam pelajaran; Pola emosi/respon anak autis terhadap hal-hal yang dialami selama mengikuti dan di luar jam pelajaran; Perilaku sosial dan emosi yang dominan tampak pada anak autis selama berada di sekolah; Hal-hal yang mempengaruhi pola perilaku sosial dan emosi anak autis menjadi tidak stabil
73 selama berada di sekolah. Pengamatan ini dilakukan untuk menguatkan data penelitian berdasarkan metode wawancara, sehingga data yang diperoleh valid. 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan peneliti adalah adalah wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat peneliti kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan keadaaan di lapangan. Wawancara dilakukan kepada wali kelas, guru pembimbing khusus (GPK), serta pada shadow dari masing-masih anak autis. Wawancara pada guru dan GPK yaitu mengenai perkembangan kemampuan bersosialisasi anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang dengan teman-teman sebaya, guru, serta orangorang yang ada di lingkungan sekolah; Perkembangan kemampuan berekspresi/mengungkapkan emosi terhadap hal-hal yang dialami selama berada di lingkungan sekolah; Cara guru mengoptimalkan perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang. Sedangakan wawancara pada shadow dilakukan untuk lebih mengetahui perilaku sosial dan emosi yang dominan tampak pada anak autis selama berada di sekolah serta hal-hal yang mempengaruhi pola perilaku sosial dan emosi anak autis menjadi tidak stabil selama berada di sekolah. 3. Dokumentasi Peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai pengumpul data karena menggunakan dokumen dari sekolah, misalnya data diri siswa dan buku raport dari wali kelas atau GPK. Selain itu dokumentasi berupa foto/video mengenai kegiatan siswa autis selama berada di sekolah juga sangat diperlukan
74 oleh peneliti untuk menunjang hasil penelitian dengan menggunakan kamera digital. F. Instrumen Penelitian Intrumen Penelitian adalah alat bantu bagi dalam menggunakan metode pengumpul data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka dari itu peneliti menggunakan instrument penelitian sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan selama penelitian berlangsung. Melalui kegiatan observasi dapat diketahui situasi dan kondisi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti selama peserta didik dengan gangguan autisme berada di sekolah dengan tujuan untuk mencari data terkait perkembangan sosio-emosional anak autis. Data yang diharapkan dari kegiatan observasi ini adalah data tentang perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang dengan indikator sebagai berikut: Pola perilaku sosial anak autis selama mengikuti KBM di kelas dan di luar jam pelajaran; Pola emosi/respon anak autis terhadap hal-hal yang dialami selama mengikuti dan di luar jam pelajaran; Perilaku sosial dan emosi yang dominan tampak pada anak autis selama berada di sekolah; Reaksi sosial dan emosi anak terhadap apa yang disukai dan tidak disukai saat berada di sekolah; Hal-hal yang mempengaruhi pola perilaku sosial dan emosi anak autis menjadi tidak stabil selama berada di sekolah. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan lembar yang berisi pertanyaanpertanyaan yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang ingin
75 dicapai dalam wawancara, kemudian lembar tersebut akan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Kegiatan wawancara pada penelitian ini dilakukan kepada peserta didik dengan gangguan autisme, guru kelas, GPK, shadow. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah adalah wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat peneliti kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan keadaaan di lapangan. Wawancara kepada guru kelas mengenai kemampuan pastisipasi peserta didik autis saat mengikuti KBM, wawancara pada GPK dilakukan untuk mengetahui aspek perkembangan sosial dan emosional peserta didik, cara guru mengatasi gangguan sosial dan emosi anak autis selama berada di sekolah, serta upaya yang dilakukan guru/sekolah untuk membantu mengoptimalkan perkembangan sosio-emosional anak autis, sedangakan wawancara pada shadow dilakukan sebagai informasi pendukung. 3. Dokumentasi Kegiatan pengumpulan data dengan cara melakukan dokumentasi sangatlah penting, karena data yang diperoleh melalui kegiatan dokumentasi akan menjadi bukti dan perlengkap dari data-data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Oleh sebab itu, data yang diharapkan dari kegiatan dokumentasi ini adalah data berupa dokumen dan foto berkaitan dengan perkembangan sosioemosional anak autis dengan indikator: pola interaksi sosial anak autis selama berada di sekolah, ekspresi atau respon emosi anak autis selama berada di sekolah. Pengambilan data dokumentasi pada penelitian ini mengguanakan kamera digital, data yang diambil berupa foto kegiatan anak autis selama berada di sekolah, foto
76 saat melakukan wawancara dengan narasumber, selain itu data pendukung yang diambil adalah data diri peserta didik dan buku raport dari wali kelas atau GPK. Penggunaan beberapa teknik pengumpul data di atas dilakukan oleh peneliti agar dapat menghasilkan data yang kredibel. G. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan berdasarkan tiga tahap sehingga dapat mengetahui perkembangan sosio-emosional anak autis. Tahap tersebut yaitu: 1. Tahap Pra Penelitian Tahap pada pra lapangan yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum peneliti turun kelapangan. Sebagai langkah awal sebelum melakukan penelitian, yang dilakukan oleh peneliti adalah konsultasi dengan dosen pembimbing, menyusun proposal penelitian dilanjutkan dengan permintaan surat perijinan di kajur PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Universitas Muhammadiyah Malang yang akan digunakan untuk meminta ijin kepada lembaga terkait untuk mengadakan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Pengumpulan data Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data dengan cara. 1) Observasi 2) Wawancara dengan guru kelas, GPK, serta shadow 3) Dokumentasi b. Mengidentifikasi data
77 Data yang sudah terkumpul melalui obsevasi, wawancara, dan dokumentasi diidentifikasi untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa sesuai tujuan yang diinginkan. 3. Tahap Akhir Penelitian a. Mereduksi data sesuai dengan fokus penelitian b. Menyajikan data dalam bentuk deskripsi c. Melakukan penarikan kesimpulan H. Analisis Data Setelah data dikumpulkan, data perlu diolah atau dianalisis. Pada tahap ini, setelah peneliti melakukan penelitian maka peneliti menganalisis data melalui reduksi, penyajian data, dan verifikasi data. Analisis data ini merupakan analisis data model Miles and Huberman yang dikutip oleh Sugiyono (2012:246) yaitu analisis data kualitatif secara interaktif melalui proses reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan/verifikasi (conclution data). 1. Reduksi Data (data reduction) Kegiatan mereduksi data dilakukan setelah peneliti memperoleh data melalui kegiatan penelitian dilapangan. Pada penelitian ini kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang.
78 Data yang dikumpulkan pada kegiatan penelitian ini adalah data yang berkaitan tentang: pola perilaku sosial dan emosional anak autis, perkembangan sosio-emosional anak autis, serta tindakan yang dilakukan guru/sekolah untuk membantu mengoptimalkan perkembangan sosio-emosional anak autis. Setelah kegiatan pengumpulan data selesai maka kegiatan selanjutnya adalah mereduksi data yang telah dikumpulkan yakni peneliti memilih dan memfokuskan pada datadata yang penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta membuang datadata yang yang tidak diperlukan. Kegiatan reduksi data digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan kategorinya masing-masing. 2. Penyajian Data (Data Display) Kegiatan peneliti selanjutnya setelah reduksi data adalah menyajikan data yang telah dikumpulkan berdasarkan kategorinya masing-masing. Data yang disajikan dalam penelitian ini berbentuk uraian singkat dengan menyusun data sesuai dengan fokus penelitian. Fokus penelitian pada penelitian ini adalah perkembangan sosio-emosional anak autis di SDN Sumbersari 2 Malang. Maka data yang disajikan dalam penelitian ini berupa uraian singkat tentang: bentuk perilaku sosial dan emosional anak autis, perkembangan sosio-emosional anak autis, serta upaya yang dilakukan guru/sekolah untuk membantu mengoptimalkan perkembangan sosio-emosional anak autis. 3. Penarikan Kesimpulan/verifikasi (conclusion data) Langkah berikutnya dalam proses analisis dan kualitatif adalah menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Bukti-bukti pada penelitian ini berupa foto/video kegiatan/aktivitas peserta didik dengan gangguan
79 autis selama berada di sekolah, serta dokumen-dokumen yang berupa data diri, dan raport perkembangan perserta didik.