42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Yuridis Normatif. Pendekatan yuridis normatif yaitu suatu pendekatan yang menggunakan konsepsi logistis positivis. Konsepsi ini memandang hukum sebagai norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh lembaga dan pejabat yang berwenang selain itu konsepsi ini juga memandang hukum sebagai sistem normatif yang mandiri, bersifat tertutup dan terlepas dari kehidupan masyarakat dan menganggap satu sama lain itu bukan sebagai norma hukum (Rony Hanitijo Soemitro. 1998: 11). Obyek yang ada kemudian diteliti dengan pendekatan masalah yang terdiri dari: 1. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) Pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani (Peter Machmud. 2011: 93). Dalam metode pendekatan perundang-undangan peneliti perlu memahami hirarkhi, dan asas-asas dalam peraturan perundang-undangan. Telah didefinisikan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2004, peraturan perundang-undangan adalah peraturan yang tertulis 42
43 yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. Dari pengertian tersebut, secara singkat dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan statute berupa legislasi dan regulasi. Dengan demikian pendekatan perundang-undangan adalah pendekatan yang menggunakan legislasi dan regulasi. 2. Pendekatan Analisis (Analytical Approach) Pendekatan analisis adalah pendekatan dengan menganalisa bahan hukum untuk mengetahui makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang digunakan dalam peraturan perundang-undangan secara konsepsional (Johny Ibrahim. 2006. 310) yaitu mengenai kajian hukum praktik Transfer Pricing Pajak Penghasilan Perusahaan Multinasional di Indonesia. B. Spesifikasi Penelitian Dalam upaya memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun penulisan hukum, maka akan dipergunakan spesifikasi penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) lengkap tentang keadaan hukum dan berlaku di tempat tertentu dan pada saat tertentu, atau mengenai gejala yuridis yang ada, atau peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Pada penelitian hukum deskriptif peneliti yang melakukanya harus menggunakan teori atau hipotesis (Abdulkadir Muhammad. 2004: 49). Penelitian ini akan memberikan data yang seteliti mungkin dan menginvetarisir peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum lainya
44 yang mengatur mengenai kajian hukum praktik Transfer Pricing terhadap pajak penghasilan Perusahaan Multinasional di Indonesia. C. Lokasi Penelitian Penelitian merupakan kajian terhadap kepustakaan (library research), yaitu di Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Perpustakaan Universitas Jendral Soedirman, dengan menelaah pustaka yang berkaitan dengan kajian penelitian, jurnal-jurnal dan artikel yang berkaitan dengan kajian penelitian. D. Sumber Data Mengingat penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, maka data pokok yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier, yaitu dengan penjelasan: 1. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan, dokumen dokumen resmi, risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan hakim yang berkaitan dengan pokok permasalahan (Peter Machmud Marzuki. 2011: 141). Dalam penelitian ini, bahan hukum primer yang digunakan adalah : a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Republik Indonesia Nomor 213/PMK.03/2016 tentang Jenis Dokumen dan/atau Informasi Tambahan Yang Wajib Disimpan Oleh Wajib Pajak Yang Melakukan
45 Transaksi Dengan Para Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa, dan Tata Cara Pengelolaanya. b. Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-32/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER- 43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa. c. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. d. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.. f. Undang-undang Nomor 42 Tahun 2010 atas Perubahan Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. g. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. h. OECD Transfer Pricing Guideliness. i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.03/2017 tentang Petunjuk Teknis Mengenai Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan. 2. Bahan hukum sekunder (secondary law material) adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer (buku ilmu
46 hukum, jurnal hukum, laporan hukum, media cetak, atau elektronik). (Abdulkadir Muhammad. 2004: 82). 3. Bahan hukum tersier (tertiery law material) adalah bahan hukum yang memberikan penunjuk atau informasi terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misal Kamus, Ensiklopedia, Glossary. (Abdulkadir Muhammad. 2004: 82). E. Metode Pengumpulan Bahan Hukum Dalam penelitian ini, bahan sekunder diperoleh dengan melakukan inventarisasi peraturan dan ketentuan serta literatur yang memberikan pengaturan mengenai Transfer Pricing pajak Penghasilan Perusahaan Multinasional berkenaan dengan pendapatan di Indonesia. Selain itu, metode pengumpulan bahan hukum yang digunakan juga berupa studi kepustakaan, internet browshing, telaah artikel ilmiah, karya ilmiah sarjana, jurnal ilmiah ataupun surat kabar yang memberikan informasi guna terbentuknya karya tulis ini. F. Metode Penyajian Data Deskriptif analitif diuraikan atau disajikan secara sistematis dan logis, dalam arti keseluruhan data yang diperoleh akan dihubungkan satu dengan yang lainya disesuaikan pokok permasalahan yang diteliti, sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh didasarkan pada norma hukum atau kaidah kaidah hukum yang relevan dengan pokok masalah. Untuk bahan
47 hukum sekunder akan disajikan sesuai kebutuhan analisis tanpa menghilangkan maksud yang terkandung dalam bahan hukum tersebut. Penyajian bahan ini dapat ditempatkan pada seluruh bab maupun sub bab karya tulis ini sesuai dengan relevansi hal yang sedang dibicarakan. G. Metode Analisis Data Seluruh data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode normatif kualitatif. Normatif dalam arti penelitian dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada, sedangkan kualitatif yaitu menguraikan dengan benar dalam bentuk kalimat yang teratur, runtut, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, kemudian dilakukan pembahasan hingga ditarik kesimpulan. Pengolahan bahan hukum secara normatif kualitatif yakni dengan membahas dan menjabarkan bahan hukum yang digunakan dengan berlandaskan pada norma-norma, teori serta doktrin yang berkaaitan dengan materi yang diteliti dengan menggunakan logika deduktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi.