PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNTUK JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (9) Peraturan Bersama Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2007 dan Nomor 22 Tahun 2007, dipandang perlu menetapkan Petunjuk Teknis Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah dengan Peraturan Menteri Sekretaris Negara. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 31); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1164); 8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/24/M.PAN/5/2006 tentang Jabatan Fungsional Penerjemah dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Bersama Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2007 dan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penerjemah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bersama Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 4 Tahun 2010 dan Nomor 16 Tahun 2010. Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA TENTANG PETUNJUK TEKNIS KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNTUK JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH Pasal 1 Petunjuk teknis Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Menteri ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. - 2 -
Pasal 2 Sistematika Petunjuk Teknis Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah disusun, sebagai berikut: I. TUJUAN II. PENGERTIAN III. KRITERIA KUALIFIKASI PENDIDIKAN IV. PROSEDUR PENETAPAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN V. TATA CARA PENILAIAN OLEH TIM PENILAI VI. PENUTUP Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal September 2010 MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA SUDI SILALAHI - 3 -
Lampiran Peraturan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2010 Tanggal September 2010 PETUNJUK TEKNIS KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNTUK JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH I. TUJUAN II. Petunjuk Teknis Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi Tim Penilai Angka Kredit Penerjemah, Pejabat Kepegawaian, dan para Pejabat Fungsional Penerjemah untuk menentukan calon Pejabat Fungsional Penerjemah yang dapat memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan. PENGERTIAN Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan adalah proses belajar untuk memperoleh pengetahuan guna meningkatkan pengetahuan dan kemahiran di bidang penerjemahan tulis dan/atau lisan ke jenjang/strata lebih tinggi yang berijazah; 2. Kualifikasi pendidikan adalah syarat pengetahuan dan keterampilan yang harus dipenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai Pejabat Fungsional Penerjemah. III. KRITERIA KUALIFIKASI PENDIDIKAN 1. Dalam pengisian formasi Jabatan Fungsional Penerjemah pada satuan organisasi/unit kerja penerjemahan, tugas setiap Penerjemah harus dalam bentuk uraian pekerjaan secara jelas dan rinci sehingga kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk formasi tersebut dapat dikenali dengan mudah; 2. Kualifikasi pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah sekurang-kurangnya adalah Sarjana (S1) atau D4 dalam bidang studi yang sesuai dengan uraian pekerjaan; 3. Apabila bidang studi tidak sesuai dengan uraian pekerjaan, maka calon Pejabat Fungsional Penerjemah tersebut harus mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sesuai dengan uraian pekerjaan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; 4. Apabila bidang studi dan persyaratan pengalaman tidak memenuhi kebutuhan sebagaimanan dinyatakan dalam uraian pekerjaan, maka calon Pejabat Fungsional Penerjemah tersebut harus pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam bidang yang sesuai dengan uraian pekerjaan sekurang-kurangnya ekuivalen 15 (lima belas) angka kredit; 5. Kesesuaian kualifikasi pendidikan ini harus dievaluasi oleh Tim Penilai Angka Kredit. - 4 -
IV. PROSEDUR PENETAPAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN 1. Pimpinan Unit Kepegawaian serendah-rendahnya eselon II menyampaikan permohonan evaluasi kepada Tim Penilai Angka Kredit atas kualifikasi pendidikan calon Pejabat Fungsional Penerjemah yang akan bekerja di satuan organisasi/unit kerja di lingkungannya, dengan disertai job description dari satuan organisasi/unit kerja dimana calon Pejabat Fungsional Penerjemah akan bekerja; 2. Tim Penilai Angka Kredit mengevaluasi kualifikasi pendidikan calon Penerjemah dengan memperhatikan uraian pekerjaan; 3. Apabila dianggap sesuai, maka Tim Penilai Angka Kredit menerbitkan Surat Persetujuan. V. TATA CARA PENILAIAN OLEH TIM PENILAI 1. Bidang tugas dimana calon Pejabat Fungsional Penerjemah akan ditempatkan, diuraikan dalam bentuk uraian pekerjaan yang secara rinci menggambarkan tugas harian, tahunan, dan lima tahunan. 2. Uraian pekerjaan tersebut disusun menurut rumusan standar kompetensi yang dibutuhkan, yaitu tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang harus dimiliki oleh calon Pejabat Fungsional Penerjemah untuk melakukan job description tersebut. 3. Kompetensi yang harus dimiliki, diterjemahkan ke dalam materi pendidikan dan pediklat yang diperlukan untuk memenuhinya, dan terakhir, materi diklat diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa mata diklat. 4. Tim Penilai mengevaluasi calon Pejabat Fungsional Penerjemah dengan menyandingkan antara kualifikasi calon dan kualifikasi pendidikan yang diperlukan. Evaluasi didasarkan atas : a. Mata kuliah yang pernah diambil calon Pejabat Fungsional Penerjemah pada waktu mengikuti kuliah Sarjana atau program Diploma IV; b. Mata diklat pada pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh calon Pejabat Fungsional Penerjemah; c. Pengalaman bekerja pada bidang yang sesuai dengan job description selama ini. VI. PENUTUP Apabila dipandang perlu, Petunjuk Teknis Kualifikasi Pendidikan untuk Jabatan Fungsional Penerjemah ini akan diadakan penyempurnaan secara berkala. MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA SUDI SILALAHI - 5 -