BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan tehnik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

KONTRIBUSI LATIHAN BACK-UP

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (1) Januari Juni 2014: 23-33

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

PENGARUH PELATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP KECEPATAN PUKULAN LURUS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MADRASAH ALIYAH NEGERI BATUDAA

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB I PENDAHULUAN. sistematis menuju suatu kualitas hidup yang lebih tinggi (Noya, 1983 : 5).

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

Anggun Lestari Tanjung

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN HASIL PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA SABUK BIRU DOJO WADOKAI UNIMED

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang mana tujuan berolahraga

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan suatu rangkaian yang utuh, tidak dapat dipisah-pisahkan,

BAB I PENDAHULUAN. peranan pelatih yang baik dan memang benar benar bertanggung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permainan hockey sudah menyebar luas di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan di Indonesia bahkan tingkat SEA GAMES dan ASEAN GAME sepeti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

2015 LATIHAN SHADOW BADMINTON DAN LATIHAN LADDER DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN ATLET BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga yang tertinggi tentu selalu didambakan oleh setiap atlet, terutama bagi atlet atau mereka yang menekuninya dengan baik secara individu atau kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, cara yang tepat dilakukan adalah adanya upaya pembinaan dan latihan untuk setiap cabang olahraga prestasi dengan suatu program latihan yang baik menurut aturan dan ketentuan yang berlaku dalam berlatih. Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk kesehatan fisik dan mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga beladiri karate adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di arena ragional maupun internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering dipertandingkan adalah nomor kata dan komite. Salah satu yang perlu dibina untuk mencapai suatu prestasi yang baik adalah dengan pembinaan kondisi fisik. Harsono (1997 : 3) mengatakan bahwa apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan yang akan dilatih. Teknik yang dimaksud disini adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk cabang olahraga yang dilakukan atlet. Selain kondisi fisik dan teknik, faktor lain yang dilatih adalah mental. Aspek-aspek di atas harus sejalan agar diperoleh prestasi yang maksimal. 1

2 Latihan kondisi fisik mengacu kepada saat program latihan yang dilakukan secara sistematis berencana, dan progresi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsional dari seluruh sistem tubuh, dengan demikian prestasi atlet akan semakin meningkat. Dalam karate dikembangkan teknik pukulan dan tendangan hingga ke tingkat mahir yaitu tingkat dimana seorang atlet dapat bergerak melakukan pukulan dan tendangan dengan cepat dan tepat. Dalam karate pukulan merupakan salah satu teknik yang dominan, salah satu teknik pukulan adalah pukulan Gyaku tsuki chudan, yang artinya teknik pukulan yang memotong serangan lawan yang mengarah ke ulu hati. Tangan memukul berlawanan arah dengan kaki, pinggul diputar untuk mendapatkan pukulan yang maksimal. Untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan observasi dan wawancara pada di beberapa Dojo yang pertama yaitu di Dojo Parulian 2 Medan dari hasil observasi pada saat latihan pukulan Gyaku tsuki chudan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau belum ada latihan untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan. Variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan tersebut adalah: 1) Pukulan Gyaku tsuki chudan dilakukan sendiri-sendiri. 2) Pukulan Gyaku tsuki chudan berpasangan. 3) Pukulan Gyaku tsuki chudan dilakukan dengan kuda-kuda zeinkutsu dachi. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pelatih Simpay Pandapotan sebagai pelatih di Dojo Parulian 2 Medan informasi yang diterima peneliti variasi latihan yang diberikan untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan masih

3 sangat monoton sehingga atlet yang berlatih cenderung merasa jenuh dan bosan akibat materi latihan yang di berikan tidak pernah dirubah.peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Parulian 2 Medan yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase/Individu YA TIDAK 1 Dalam latihan karate,apakah latihan pukulan 27 Atlet 1 Atlet diperlukan? 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan latihan 26 Atlet 2 Atlet pukulan gyaku tsuki chudan? 3 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan perlu 28 Atlet _ untuk kumite karate? 4 Saya memilih tidak menggunakan pukulan gyaku 4 Atlet 24 Atlet tsuki chudan Walapun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan pukulan 21 Atlet 7 Atlet gyaku tsuki chudan di Dojo Parulian 1 Medan? 6 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan 11 Atlet 17 Atlet selama ini sangat membosankan? 7 Perlukah kamu menguasai pukulan gyaku tsuki 28 Atlet _ chudan?

4 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan pukulan 19 Atlet 9 Atlet gyaku tsuki chudan dengan berbagai bentuk variasi? 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai 11 Atlet 17 Atlet pukulan gyaku tsuki chudan? 10 Latihan pukulan gyaku tsuki chudan dengan 26 Atlet 2 Atlet variasi adalah hal sangat menyenangkan? Tabel 2.Pelatih dan Atlet Nama Senpai Pandapotan Kesimpulan Menyatakan bahwa pengembangan Variasi pukulan Gyaku Tsuki Chudan sangatlah dibutuhkan agar dapat mempertinggi prestasi atlet yang berlatih. Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan pukulan Gyaku Tsuki Chudan dikembangkan karna sangat dibutuhkan dalam latihan Karate.

5 Penulis juga melakukan observasi di Dojo Brimod Medan. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pelatih Senpai Candra Yul Hendri,Untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan pelatih masih menerapkan variasi latihan : 1) Pukulan Gyaku tsuki chudan dilakukan sendiri-sendiri. 2) Pukulan Gyaku tsuki chudan berpasangan. 3) Pukulan Gyaku tsuki chudan dengan mengganti kuda-kuda. Berdasarkan fakta di lapangan informasi yang diterima dari pelatih Senpai Candra Yul Hendri perlu adanya pengembangan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan untuk menambah program latihan agar dapat meningkatkan pukulan Gyaku tsuki chudan untuktercapainya pretasi dalam pertandingan karate.dari peryataan pelatih di atas peneliti beranggapan di seluruh Dojo atau tempat latihan karate yang ada di Sumatra Utara terkhusus kota Medan masih melakuakn bentuk latihan yang lama sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan hal baru dalam variasi latihan pukulan gyaku tsuki chudan agar memudahkan pelatih untuk menerapkan program latihanya kepada atlet,sehingga atlet yang berlatih tidak lagi merasa bosan dan jenuh.peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Brimob Medan yang terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase/Individu YA TIDAK 1 Dalam latihan karate,apakah latihan pukulan 29 Atlet _ gyaku tsuki chudan diperlukan?

6 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan latihan 24 Atlet 5 Atlet pukulan gyaku tsuki chudan? 3 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan perlu 28 Atlet 1 Atlet untuk kumite karate? 4 Saya memilih tidak menggunakan pukulan gyaku 7 Atlet 22 Atlet tsuki chudan Walapun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan pukulan 22 Atlet 7 Atlet gyaku tsuki chudan di dojo Brimod medan? 6 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan 14 Atlet 15 Atlet selama ini sangat membosankan? 7 Perlukah kamu menguasai pukulan gyaku tsuki 27 Atlet 2 Atlet chudan? 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan pukulan 17 Atlet 12 Atlet gyaku tsuki chudan dengan berbagai bentuk variasi? 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai 19 Atlet 10 Atlet pukulan gyaku tsuki chudan? 10 Latihan pukulan gyaku tsuki chudan dengan 26 Atlet 3 Atlet variasi adalah hal sangat menyenangkan?

7 Tabel 4.Pelatih dan Atlet Nama Kesimpulan Senpai Candra Yul Hendri Menyatakan bahwa perlu Variasi pukulan chudan tsuki chudan dikembangkan karna atlet masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk latihan yang lama. Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan pukulan chudan tsuki chudan dikembangkan agar saat latihan bisa tambah semangat. Observasi dan wawancara yang ke tiga dilakukan di Dojo Shindoka Medan dengan pelatih Senpai Ade untuk melatih pukulan gyaku tsuki chudan pelatih masih menerapkan variasi latihan sebagai berikut : 1) Latihan Latihan pukulan gyaku tsuki chudan ditempat. 2) pukulan gyaku tsuki chudan dengan memberikan arah Pukulan pakai telapak tangan. 3) Latihan pukulan gyaku tsuki chudan berpasangan 4) Latihan pukulan gyaku tsuki chudan sendiri Dari informasi dan wawancara yang dilakukan dengan pelatih perlu adanya pengembangan variasi latihan pukulan yang baru.

8 Dari observasi rata-rata atlet pada saat bertanding tidak dapat melakukan pukulan gyaku tsuki chudan dengan baik pada saat melakukan serangan terhadap lawan. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan peneliti di beberapa Dojo di Medan dari hasil wawancara dan fakta di lapangan pelatih masih menerapkan bentuk-bentuk latihan yang sudah lama dan belum ada dilakukan latihan baru untuk melatih pukulan Gyaku Tsuki Chudan. Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Shindoka Medan yang terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 5.Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase/Individu A B 1 Dalam latihan karate,apakah latihan pukulan 17 Atlet _ gyaku tsuki chudan diperlukan? 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan latihan 17 Atlet _ pukulan gyaku tsuki chudan? 3 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan perlu 17 Atlet _ untuk kumite karate? 4 Saya memilih tidak menggunakan pukulan gyaku 3 Atlet 14 tsuki chudan Walapun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan pukulan 17 Atlet _ gyaku tsuki chudan di dojo Shindoka medan?

9 6 Apakah latihan pukulan gyaku tsuki chudan 4 Atlet 13 Atlet selama ini sangat membosankan? 7 Perlukah kamu menguasai pukulan gyaku tsuki 17 Atlet _ chudan? 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan pukulan 8 Atlet 9 Atlet gyaku tsuki chudan dengan berbagai bentuk variasi? 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai 7 Atlet 10 Atlet pukulan gyaku tsuki chudan? 10 Latihan pukulan gyaku tsuki chudan dengan 17 Atlet _ variasi adalah hal sangat menyenangkan? Tabel 6.Pelatih dan Atlet Nama Kesimpulan Senpai Ade Menyatakan bahwa perlu Variasi pukulan chudan tsuki chudan perlu dikembangkan karna atlet masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk latihan yang lama dan juga agar bisa lebih bagus jika ada yang baru

10 Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan pukulan chudan tsuki chudan dikembangkan agar saat latihan bisa tambah semangat dan tidak merasa bosan. Dari observasi rata-rata atlet pada saat bertanding tidak dapat melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan pada saat lawannya melakukan body moving. Berdasarkan observasi dilapangan yang dilakukan peneliti di beberapa dojo di Medan dari hasil wawancara dan fakta dilapangan pelatih masih menerapkan bentuk-bentuk latihan yang sudah lama dan belum ada bentuk variasi latihan Gyaku tsuki chudan yang baru maka dari itu penulis perlu mengembangakan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan dengan: 1. Maju kuda- kuda zeinkutsu dachi dengan melakukan pukulan giaku tsuki chudan latihan zic-zac dengan alat bantu kun. 2. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan membentuk segitiga di bantu alat kun. 3. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan ada hambatan yang harus dilompati. 4. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan empat penjuru angin. 5. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan menggunkan kun dengan mengganti kuda-kuda 6. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan mengunakan kun dan melakukan step ke kiri dan kekanan lalu melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan

11 7. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan menggunakan rel yang sudah di modifikasi denga melompatin dan melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan. 8. Latihan Gyaku tsuki chudan dan melakukan pukulan ke arah depan,kiri dan kekanan. 9. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan menggunakan kun yang berjarak 1 meter dan lari lalu melakukan Gyaku tsuki chudan, 10. Latihan Gyaku tsuki chudan dengan menggunakan rel yang sudah di modivikasi lalu melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan dengan memasuki rel-rel yang sudah ada. Setelah penulis melakukan analisis kebutuhan kepada pelatih melalui wawancara dan beberapa pertanyaan sebanyak 5 pertanyaan. 1) Hasil dari jawaban pertanyaan pertama dari beberapa pelatih maka dapat disimpulkan 90% pelatih sangat menginginkan para atletnya agar dapat menguasai pukulan Gyaku tsuki chudan untuk mencapai prestasi dalam pertandingan karate. 2) Dari hasil pertanyaan 85% kedua dapat disimpulkan para atlet masih banyak yang salah dalam melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan. 3) Dari beberapa jawaban pelatih, untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan kesimpulan yang diambil peneliti 90%, bentuk latihan untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan masih kurang efektif.

12 4) Hasil dari jawaban yang ke 4 dari beberapa pelatih model-model latihan, peneliti menyimpulkan 75% variasi latihan yang diberikan masih kurang mendukung untuk melatih pukulan Gyaku tsuki chudan. 5) Hasil jawaban dari pertanyaan yang terakhir 100% para pelatih sangat menginginkan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan untuk mencapai prestasi dalam pertandingan karate (komite) Hasil data dan kenyataan yang dikemukakan di atas akan dapat memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan, yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pukulan Gyaku tsuki chudan sehingga diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet karate. B.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas masalah perlu didentifikasikan lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermuda peneliti untuk memdapatkan tujuan peneliti ini dikemukakan dengan beberapa bentuk pertanyaan : 1. Apakah pukulan Gyaku tsuki chudan tercapainya prestasi atlet yang lebih tinggi dalam pertandingan karate? 2. Apakah ada kesulitan pada atlet anda dalam melakukan pukulan Gyaku tsuki chudan? 3. Bagaimana anda melatih pukulan Gyaku tsuki chudan?

13 4. Apakah pengembangan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan diperlukan dalam melatih pukulan Gyaku tsuki chudan? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah yang telah ditulis di atas maka penulis membuat batasan masalah untuk menghindari pembahasan yang lebih luas maka penulis berfokus kepada pengembangan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan dalam latihan karate. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, indetifikasi yang telah dituliskan di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengembangan variasi latihan pukulan Gyaku tsuki chudan akan dapat meningkatkan prestasi? E. Spesifikasi Masalah Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha untuk membuat variasi pengembangan pukulan Gyaku tsuki chudan yang efektif dan efisien sehingga dapat diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk atlet. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat mempertinggi prestasi.

14 F. Tujuan Penelitian chudan. Mengembangkan variasi latihan dalam meningkatkan pukulan Gyaku tsuki G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan pembina serta insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menyusun program latihan dalam pembinaan prestasi pada cabang olahraga karate. 2. Bagi atlet dapat meningkatkan reaksi kecepatan pukulan Gyaku tsuki chudan. 3. Memberikan masukan kepada pelatih dalam upaya mengembangkan latihan untuk peningkatan reaksi kecepatan pukulan Gyaku tsuki chudan. 4. Bagipeneliti dapat memperkaya wawasan ilmu pengetahuan keolahragaan. 5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan.