Citra Pantai Bali dalam Antologi Puisi Impian Usai Karya Wayan Sunarta: Kajian Semiotik

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI x. ABSTRAK.xii

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENETAPAN UJIAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...iv. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

PUISI TONTONAN LAN TUNTUNAN, ADEP KANAN LAN ADEP KIRI, DAN KALIYUGA LAN KILAYUGA KARYA I MADE SUARSA: ANALISIS STRUKTUR DAN SEMIOTIK

Kritik Politik Dalam Antologi Puisi Manusia Istana Karya Radhar Panca Dahana: Analisis Dan Bentuk Isi. Abstract

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu. tahun Skripsi tersebut menggunakan semiotik Michael Riffatterre sebagai

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

GAYA NGURAH PARSUA MENGUNGKAPKANKRITIKLINGKUNGAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF YANG BERORIENTASI KECERDASAN NATURALIS MELALUI MEDIA

Analisis Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Beri Aku Malam Karya Iyut Fitra

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DEIKSIS PERSONA DALAM KUMPULAN PUISI MEDITASI RINDU KARYA MICKY HIDAYAT (PERSON DEIXIS IN MEDITASI RINDU ANTHOLOGY BY MICKY HIDAYAT)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

BAB 5 RANCANGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DI KELAS VIII MTS AL- FATAH CIKEMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

AKAR TUBUH: BERANGKAT DARI KATA, MERAJUT MAKNA 1 Hermawan 2

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

PENGGUNAAN MAJAS DALAM PUISI MENGGUNAKAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I GUNUNG TALANG

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yang padu, dan

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA KUMPULAN PUISI HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO ARTIKEL E-JOURNAL

TEKNIK MENULIS PUISI Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Hal

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

KRITIK POLITIK DALAM ANTOLOGI PUISI MANUSIA ISTANA KARYA RADHAR PANCA DAHANA: ANALISIS BENTUK DAN ISI

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH

Strukturalisme Genetik

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

ANALISIS CITRAAN DAN DIKSI PADA PUISI WAHAI DIRIKU KARYA USTADZ JEFRI AL BUCHORI

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan adalah

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STRUKTUR SASTRA DALAM LAGU DAERAH PANJALU PADA ALBUM PESONA WISATA SITU PANJALU

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

Analysis of Song Lyric and Its Application in Language Style and Poetry Learning in Primary School

The Students Ability In Reading Poetry By Using Paraphrase Technique The Students At Seventh Grade SMPN 20 Padang

BAB V PENGGUNAAN PUISI KARYA ANAK USIA 7-11 TAHUN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI AIR TULANG IBU KARYA ZELFENI WIMRA

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

ANALISIS PUISI SURAT CINTA DAN MALAIKAT DI GEREJA ST. JOSEF KARYA W. S. RENDRA: PENDEKATAN SEMIOTIKA RIFFATERRE

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sehingga memberikan efek estetik di dalam karya sastra. berbahasa, demi pencapaian suatu efek estetika.

BAB 3 METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

Dzarna. Makna Diksi Pada Kumpulan Puisi... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI

BENTUK DAN JENIS PUISI PRISMATIS DALAM KUMPULAN PUISI AIR KATA KATA KARYA SINDHUNATA. Oleh: Siti Fatimah IKIP PGRI Semarang.

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

Transkripsi:

Citra Pantai Bali dalam Antologi Puisi Impian Usai Karya Wayan Sunarta: Kajian Semiotik Eirenne Pridari Sinsya Dewi 1*, Made Jiwa Atmaja 2, I G.A.A. Mas Triadnyani 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1 [e-mail: eirennesinsya89@gmail.com ] 2 [e-mail: atmajajiwa@yahoo.com ] 3 [e-mail: igaa_triadnyani@unud.ac.id ] *Corresponding Author Abstract Wayan Sunarta is a poet who productive in Bali. Corpulent Wayan Sunarta work who described the conditions the coast of Bali, one of his work describing the Bali s beach is poetry. In an Anthology Impian Usai of Wayan Sunarta is much verse talk about the Bali s beach. Verse selected by harmony with the theme research, the image of the Bali s beach in poetry. The verse is, Pesisir Jimbaran, Lovina, Kusamba, Pelabuhan Buleleng, Malam Pengantin di Pesisir Serangan, Catatan Reklamasi Pantai Serangan, Tanah Lot, dan Laut Bali. This research using methods qualitative. The procedure the analysis used is as follows. First, collect and sort out about the Bali s beach perspective. Secound, structural analysis rhymes in anthology Impian Usai of Wayan Sunarta. This research is only analyze the theme, meaning, diction, sound, allusion, and image. It is to support semiotic analysis. Third, analysis Bali s beach image, use semiotic of Riffaterre theory. The analysis of anthology Impian Usai of Wayan Sunarta, can conclude that he is having two ways to described the condition of the Bali s beach. First, using language figuratively metaphors and personification and use it to inflict impression romantic in described the condition of Bali s beach still wondersful and beautiful. Second, using meaning denotasi and language figuratively tropen and kakafoni to clarify criticisms of negative chage or the bad condition of Bali s beach. Keyword: poetry, the Bali s beach, structure, semiotic 1. Latar Belakang Menurut Riffaterre, puisi merupakan aktivitas bahasa yang berbeda dengan pemakaian bahasa pada umumnya (Ratih, 2016:5). Prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit, tetapi memiliki makna yang luas. Puisi memiliki makna yang terkandung dan terbungkus dengan rapi sehingga untuk mengartikan sebuah puisi diperlukan suatu analisis. Antologi puisi Impian usai adalah buku pertama yang diterbitkan Kubu Sastra, Denpasar pada Agustus 2007. Antologi puisi Impian Usai adalah 60

kumpulan puisi yang diciptakan oleh Wayan Sunarta dari tahun 1992 hingga 2006 dengan jumlah halaman 131, yang memuat 99 sajak. Sajak-sajak itu dikelompokkan menjadi tiga periode. Pengelompokkan tersebut berdasarkan tahun penciptaan puisi karya Wayan Sunarta. Antologi puisi Impian Usai dipilih sebagai objek penelitian dengan alasan, yaitu: (1) antologi puisi Impian Usai ini memiliki tiga periode puisi lima tahunan, yaitu periode 1992-1996, periode 1997-2001, dan periode 2002-2006; (2) antologi puisi Impian Usai merupakan buku puisi yang utuh dan komprehensif ditinjau dari proses kreatif penyair selama 15 tahun menjadi penyair; (3) terdapat beberapa sajak yang menggambarkan Pantai Bali dalam antologi ini. Telah dipilih beberapa sajak yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Objek penelitian ini dipilih tidak berdasarkan periode dalam Antologi puisi Impian Usai, tetapi berdasarkan keselarasan sajak dengan tema penelitian. Sajak-sajak yang dipilih, yaitu Pesisir Jimbaran, Lovina, Kusamba, Pelabuhan Buleleng, Malam Pengantin di Pesisir Serangan, Catatan Reklamasi Pantai Serangan, Tanah Lot, dan Laut Bali. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah struktur sajak yang mengandung Citra Pantai Bali dalam antologi puisi Impian Usai karya Wayan Sunarta? 2. Bagaimanakah Citra Pantai Bali yang diwujudkan dalam antologi puisi Impian Usai karya Wayan Sunarta? 3. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pemahaman tentang karya sastra. Penelitian ini juga bertujuan untuk menambah khazanah penelitian sastra khususnya tentang puisi, sehingga dapat membantu peneliti lain untuk menghasilkan penelitian yang serupa dan lebih baik dari penelitian ini. 61

4. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode dan teknik, yaitu (1) metode studi pustaka. Metode studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan cara membaca objek penelitian secara berulang-ulang; (2) metode hermeneutika. dalam hal ini dilakukan teknik interpretasi. menginterpretasikan sajak; (3) tahapan penyajian hasil analisis data dipakai metode deskriptif, yaitu menggunakan bahasa ragam ilmiah. hasil analisis data akan ditulis dalam format skripsi. 5. Hasil dan Pembahasan Model kerusakan Pantai Bali lebih banyak digambarkan pada puisipuisi karya Wayan Sunarta. Hal ini menunjukkan kepedulian penyair terhadap lingkungan di mana ia hidup, dan terutama kondisi Pantai Bali yang semakin memprihatinkan. 5.1 Kerusakan Pantai Bali Model ini diperluas lagi menjadi varian-varian, yaitu varian dampak negatif dan varian kritik. dari Varian-varian tersebut dapat digambarkan kerusakan yang terjadi pada pantai Bali. Varian pertama, dampak negatif. Varian ini menjelaskan dampakdampak negatif yang terjadi pada Pantai Bali. Berikut bukti dampak negatif dalam sajak antologi puisi Impian Usai. genangan payau, bau amis ikan-ikan keracunan kubangan lumpur. endapan segala kotoran. semua itu mengganggu malam pengantinku di pesisir serangan Pada bait terakhir dalam sajak Malam Pengantin di Pesisir Serangan ini terdapat gambaran terhadap kerusakan pantai tahun 1997. Makna denotasi yang digunakan dapat menggambarkan dengan jelas dampak negatif yang terjadi pada saat itu. 62

Varian kedua, kritik. Varian ini menjelaskan sajak yang menggambarkan kritik dari permasalahan pantai-pantai tersebut. Berikut contoh sajak yang mengkritik pantai-pantai di Bali. kau lihat pesisir bali menangis bukit-bukit kapuk terkikis pantai-pantai tereklamasi Bait kedua dalam sajak Laut Bali ini juga penyampaiannya menggunakan makna denotasi. Dengan makna denotasi ini kritik yang ingin disampaikan dalam sajak dapat terbaca dengan jelas. Adapun matrik yang dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut, yaitu segala perubahan terhadap pantai yang terjadi pada masa itu berdampak negatif. Kerusakan pantai-pantai disajikan dalam tipografi yang berbeda. Tipografi yang berbeda itu merupakan salah satu bentuk penyimpangan. Penyimpangan tipografi yang dilakukan Wayan Sunarta dalam menegaskan kerusakan pantai adalah penyimpangan huruf kapital, tanda baca, dan bentuk kalimat. Hal ini membuktikan bahwa Wayan Sunarta tidak mengikuti konfensi pada umumnya dan tidak lugas dalam menyampaikan ide puisi karyanya itu, ini juga sekaligus menandakan bahwa Wayan Sunarta memanfaatkan kebebasan penyair dalam menciptakan puisi (tidak terikat pada tata bahasa). Akibat dari penyimpangan yang dilakukannya ini adalah sulitnya mencari makna dalam puisinya. Oleh karena itu, pembacaan heuristik penting untuk dilakukan. Pembacaan heuristik ini berguna untuk mengetahui keutuhan larik tersebut. setelah mengetahui keutuhan larik, barulah dilakukan pembacaan secara hermeneutik. Pembacaan hermeneutik ini dilakukan untuk mengetahui arti dari larik-larik dalam puisi itu. Setelah mengetahui arti dari larik itu, maka dapat ditemukan makna yang terkandung dalam puisi. 5.2 Keindahan Pantai Bali Model Keindahan Pantai Bali diekspansi ke dalam wujud varian yang terdapat pada beberapa sajak saja, yaitu bagian-bagian pantai. Varian bagian- 63

bagian pantai dan suasana pantai merupakan wujud dari penggambaran pantai, yang menjelaskan keindahan pantai Bali. Varian pertama, bagian-bagian pantai. Varian ini divisualisasikan dalam sajak berikut. pesisir hanya angin gerai rambutmu bergulung biru Pada bab sebelumnya, bab III, telah dijelaskan bahwa kamu-lirik dalam bait itu adalah Kusamba dan arti dari gerai rambutmu bergulung biru adalah ombak. Jadi ombak pantai Kusamba tahun 1995, berwana biru. Warna biru pada ombak mengartikan keasrian pantai tersebut. Berarti pantai Kusamba tahun 1995 masih tampak cantik dan indah, dengan kata lain belum tercemar. Varian kedua, suasana pantai. Suasana pantai dapat dirasakan pada sajak Pelabuhan Buleleng. Pantai dalam sajak ini menjadi simbol untuk perjalanan hidup yang direnungi. tubuh kita menyala terbasuh warna keemasan senja Bait keempat dalam sajak Pelabuhan Buleleng ini menjelasan tentang suasana pelabuhan tersebut. Kata keemasan menjadi simbol keindahan yang megah dari suasana senja yang ditampilkan di pelabuhan ini. Adapun matriks dari bait-bait tersebut, yaitu pantai Bali bagian utara dan timur masih tampak asri dan indah pada tahun itu. Keindahan-keindahan itu digambarkan melalui kata-kata yang disusun rapi tetap dengan memanfaatkan lisensia puitika sehingga menimbulkan unsur bunyi yang musikal (estetika). 5.3 Berdialog dengan Pantai Pada model ini, Wayan Sunarta berdialog dengan pantai atau unsurunsur alam yang berhubungan dengan pantai. Dalam hal penyair berdialog dengan alam mencerminkan adanya dua subjek, yakni aku lirik di dalam 64

puisi (penyair di luar teks puisi) dan unsur-unsur alam yang diberi senyawa sehingga menempati posisi subjek. Dari sisi penggunaan diksi pemberian senyawa pada unsur-unsur alam itu dapat ditafsirkan sebagai penggunaan majas personifikasi, tetapi secara semiotik cara demikian memberi makna bahwa penyair bersikap (nada) menghargai alam dan dengan demikian mengajak pembaca puisinya juga menghargai alam. Akibatnya adalah posisi penyair yang sesungguhnya adalah subjek dan posisi unsur-unsur alam yang sesungguhnya adalah objek dengan majas personifikasi itu keduanya diposisikan sebagai subjek. Hal ini memungkinkan terjadinya dialog dengan alam. Dari segi diksi pun cara demikian menimbulkan keindahan tersendiri pada puisi-puisi karya Wayan Sunarta. Cara seperti itu merupakan salah satu kelebihan Wayan Sunarta yang menjadikan pantai sebagai subjek. Varian dalam model ini, yaitu keluhan terhadap rasa sakit menjadi sangat terasa menyakitkan. Varian keluhan terhadap rasa sakit, dapat ditemukan dalam beberapa sajak. Pada sajak Catatan Reklamasi Pantai Serangan, banyak rasa luka yang dirasakan oleh aku-lirik dan kau-lirik (pantai). bagaimana aku jelaskan rasa luka ini padamu kau telah paham lebih dari yang kurasa warna-warni lampu proyek reklamasi dari tempat kita duduk begitu memesona kau tentu tahu begitu banyak korban di situ dari mahkluk yang paling papa hingga dewa-dewa jagat ini tergerus kenyataan pahit yang berwajah anggun pariwisata Bait pertama dalam sajak Catatan Reklamasi Pantai Serangan, membuktikan dialog yang dilakukan Wayan Sunarta terhadap pantai. Bait ini juga menjelaskan Wayan Sunarta menghidupkan pantai dengan cara menggunakan bahasa kiasan personifikasi. Pada bait ini menekankan rasa sakit 65

yang aku-lirik rasakan sejajar dengan kau-lirik rasakan. Dalam bait ini juga menekankan sebab rasa sakit itu. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa Wayan Sunarta melakukan diaolog dengan pantai, dengan menghidupkan unsur-unsur pantai tersebut. Menghidupkan unsur-unsur pantai dilakukan untuk menjadikan pantai sebagai subjek. Pantai yang merupakan subjek ini dapat merasakan serta berprilaku mirip dengan manusia. Hal ini bertujuan untuk mensejajarkan posisi pantai (alam) dengan manusia, artinya Wayan Sunarta menyampaikan keinginannya untuk setiap orang dapat menghargai pantai sama seperti menghargai sesama manusia yang sama-sama merupakan makhluk ciptaan Tuhan. 6. Simpulan Terdapat beragam suasana Pantai Bali dalam Antologi puisi Impian Usai. Penelitian ini menggunakan analisis structural secara integral untuk mengetahui unsure-unsur dalam keutuhan puisi. selanjutnya analisis semiotic yang menggunakan teori Riffaterre untuk mengetahui makna dalam sajak tersebut, sehingga dapat ditemukan suasana yang menggambarkan kondisi Pantai Bali. 7. Daftar Pustaka Ratih, Rina. 2016. Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sunarta, I Wayan. 2007. Impian Usai.Denpasar: Kubu Sastra 66