BAB I PENDAHULUAN. negara. Melalui pendidikan sebuah negara dapat meningkatkan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan atau penyedia sumber daya manusia professional.sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu usaha untuk sadar mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang mutlak di butuhkan dalam sebuah negara, bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tolak ukur kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan sebuah negara dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia yang dapat dimilikinya. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Sama halnya dengan peningkatan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi satu hal yang sangat penting untuk di kembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengantisipasi melalui penigkatan kualitas SDM, di lakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 11

2 Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan sumber daya manusia dengan menghasilkan lulusan yang siap pakai adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut menuntut SMK untuk mengambil sikap positif dan tegas dalam menentukan identitas dirinya sebagai lembaga pendidikan atau penyedia sumber daya manusia profesional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan menengah di dalam sistem pendidikan nasional mempunyai tujuan sebagai berikut: (a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mandiri, dapat mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menegah sesuai dengan kompetensi dalam program keahliannya, (b) Menyiapkan peserta didik agar gigih dalam berkompetensi, dapat beradaptasi lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (c) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar dapat mengembangkan diri di kemudian hari (d) Membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Dalam hal ini SMK yang dimaksud antara lain adalah SMK Negeri 8 Medan. SMK Negeri 8 Medan merupakan sekolah menengah kejuruan pariwisata yang sudah berstandart internasional, sehingga SMK Negeri 8 Medan harus dapat menciptakan tenaga- tenaga yang siap pakai terutama di dunia industri. Sesuai dengan observasi yang di lakukan oleh peneliti, SMK Negeri 8 Medan memiliki empat program Keahlian yaitu: Tata Busana, Tata Boga, Tata Rias dan Perhotelan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah khusus untuk program

3 keahlian Tatarias karena di sesuaikan dengan jurusan peneliti, untuk mata pelajaran Anatomi dan Fisiologi Kulit. Untuk Mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Anatomi dan Fisiologi,maka penulis melakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan untuk Program Keahlian Kecantikan Anatomi dan Fisiologi Kulit pada bulan Mei 2016. Observasidi SMK Negeri 8 Medan menunjukkan bahwa hasil belajar Anatomi dan Fisiologi Kulit siswa masih di bawah standar rata-rata yang di tetapkan oleh Depdiknas untuk mata diklat Produktif yaitu 75. Berdasarkan dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X pada di Tahun ajaran 2015 / 2016 dengan jumlah 32 tidak ada siswa yang memperoleh 90-100 yang mendapat nilai tuntas hanya 10 orang siswa (31,25%) sedangkan 22 orang siswa (68,75%) belum memenuhi standart. Dari Wawancara singkat dengan guru mata pelajaran Anatomi dan Fisiologi, hasil belajar sebagian siswa berada di bawah standart kompetensi, Sehingga untuk mencapai standart tersebut mereka harus mengikuti ujian remedial. Ujian Remedial dilakukan untuk siswa yang hasil belajarnya di bawah standart kompetensi 75. Pelaksanaan ujian Remedial tidak begitu jauh dari pelaksanaan ujian kompetensi. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang di terangkan oleh guru. Pada umumnya, siswa SMK lebih termotivasi untuk melaksanakan pelajaran Praktik dari pada pelajaran teori dengan penjelasan materi di dalam kelas Oleh sebab itu, kebanyakan siswa kurang berminat belajar Anatomi dan Fisiologi.

4 Hasil wawancara dengan guru bidang studi Anatomi dan Fisiologi di SMK Negeri 8 menyatakan bahwa yang menjadi masalah rendahnya hasil belajar siswa Anatomi dan Fisiologi adalah kesulitan siswa dalam memahami materi seperti teori mengenai anatomi yang membahas tentang struktur kulit dan Fisiologi serta kelainan- kelainan pada kulit dimana dalam materi ini banyak terdapat bahasa- bahasa latin yang sulit di mengerti oleh siswa, siswa dituntut bukan hanya dapat menghafal tetapi juga mampu memahami dan membedakan macam- macam kelainan kulit. Dalam hal ini guru harus mampu untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan pengajaran dengan menggunakan Strategi pembelajaran yang baik dan benar dan siswa lebih termotivasi dalam menerima pembelajaran. Menurut Amien dalam Tiurma (2006) Bahwa untuk mendesain kegiatan pembelajaran memerlukan strategi dalam cara penyampaiannya yang merupakan faktor keberhasilan belajar siswa sementara guru masih menggunakan pembelajaran yang monoton sehingga belajar berlangsung kurang menarik perhatian siswa, yang akhirnya hasil belajar tidak maksimal. Oleh karena itu guru harus dapat menginspirasi serta menciptakan suasana proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Pada proses pembelajaran sebagian siswa tidak mampu menghubungkan antara yang dipelajari dengan bagaimana pemanfaatannya pengetahuan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran yang selama ini di terima hanyalah penonjolan tingkat hafalan dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam yang bisa di terapkan dalam kehidupannya.

5 Menurut Sanjaya (2006) menyatakan strategi pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang di pelajari dimana materi yang didapat bebas dari mana saja seperti internet, buku, lapangan dan mampu menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hamruni (2012) mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari- hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari- hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar dan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Materi pelajaran juga akan semakin berarti dan lebih mudah jika siswa mempelajari materi pembelajaran yang di sajikan melalui suatu media power point dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint adalah suatu pembelajaran media yang memiliki berbagai kemampuan pengolahan teks, gambar dan warna serta animasi yang dapat di olah sendiri sehingga dapat mempermudah guru dalam memberikan materi pelajaran. Selain mudah, waktu yang yang di butuhkan dalam menampilkan dan menjelaskan pembelajaran cukup efisien, di karenakan guru atau fasilitator hanya membuka slide dan langsung menjelaskan isi slide tanpa harus menulis, menggambar dan yang lainnya sebagai

6 pendukung pelajaran. Dengan lebih sedikitnya waktu yang dibutuhkan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajarandalam arti materi yang di terangkan cukup lengkap maka guru dan siswa akan lebih banyak waktu untuk tanya jawab, sehingga siswa akan lebih berperan aktif dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Power Point Bergerak Terhadap Hasil Belajar Anatomi dan Fisiologi Kulit Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan

7 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah penelitian inisebagai berikut : 1. Hasil belajar Siswa Anatomi dan Fisiologi Kulit Kelas X SMK Negeri 8 Medan masih rendah. 2. Strategi pembelajaran yang di gunakan selama ini masih terlalu monoton sehingga suasana pembelajaran terlihat membosankan dan tidak menarik 3. Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Anatomi dan Fisiologi Kulit masih belum maksimal 4. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran Anatomi dan Fisiologi Kulit. C. Pembatasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Strategi pembelajaran yang di gunakan adalah strategi pembelajaran kontekstual Berbantuan Media Powerpoint Bergerak untuk kelas Eksperimen dan Strategi pembelajaran Ekspositori untuk kelas kontrol. 2. Materi yang di ajarkan dalam Penelitian ini adalah Materi kelas X semester 1 di SMK Negeri 8 Medan Yaitu Materi Anatomi dan Fisiologi Kulit. 3. Subjek Penelitian ini adalah Siswa Kelas X Semester 1 SMK Negeri 8 Medan

8 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hasil belajar materi Anatomi dan Fisiologi Kulit dengan menggunakan Strategi pembelajaran Kontekstual berbantuan Media Powerpoint Bergerak kelas X SMK Negeri 8 Medan? 2. Bagaimana hasil belajar materi Anatomi dan Fisiologi Kulit dengan menggunakan Strategi pembelajaran Ekspositori kelas X SMK Negeri 8 Medan? 3. Apakah ada pengaruh penggunaan Strategi Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Power Point Bergerak terhadap Hasil Belajar Anatomi dan Fisiologi Kulit kelas X SMK Negeri 8 Medan? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahuihasil belajarsiswa pada materi Anatomi dan Fisiologi Kulit dengan menggunakan Strategi pembelajaran Kontekstual berbantuan media power point bergerakpada siswa di kelas X SMK Negeri 8 Medan. 2. Untuk mengetahui hasil belajar materi Anatomi dan Fisiologi Kulit dengan menggunakan Strategi pembelajaran Ekspositori pada siswa di kelas X SMK Negeri 8 Medan. 3. Untuk mengetahui apakah ada Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Powerpoint bergerak Terhadap Hasil Belajar Anatomi dan Fisiologi Kulit kelas X SMK Negeri 8 Medan.

9 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi sekolah, Memberikan masukan pada sekolah yang berkaitan dengan penggunaan Strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk dijadikan sebagai bahan alternatif dalam menentukan sebuah pengajaran yang lebih baik. 2. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah kepada tercapainya tujuan pembelajaran. 3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai calon guru nantinya dalam menggunakan Strategi belajar yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar.