BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perencanaan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya harus sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Koperasi syariah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. 2 Dari persoalan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perbankan dan lembaga keuangan non bank. Mengenai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. dengan pimpinan puncak suatu organisasi. Masing masing sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

Pengaruh Program Pengawasan Pelaksanaan Pembiayaan BMT terhadap Perilaku Nasabah BMT Tamzis Cabang Cimahi

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam skala industri kecil, menengah sampai besar dengan peraturan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi ekonomi agar berhasil guna secara optimal. Kemajuan ekonomi telah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan sistem syari ah di Indonesia. Kini bank syari ah yang tadinya

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang ada di Indonesia yang menurut UU No.13 tahun 1968

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB V PEMBAHASAN. dibuat semacam interpretasi dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT-BMT ini ternyata memberikan manfaat

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB I PENDAHULUAN. diragukan lagi. Salah satunya adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). sementara yang lain merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut J. Stanton merupakan suatu sistem dari keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULAN. denganberkembangnya lembaga keuangan syariah. Sejak adanya undang. undang No 7 tahun 1992 yang kemudian direkomendasi oleh UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini telah bekembang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya lembagalembaga keuangan syariah di Indonesia. Dari tahun ke tahun semakin banyak bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank berprinsip syariah. Berbagai BPRS dan BMT semakin berkembang dalam mengoperasikan produknya sesuai dengan syariah. Berkaitan dengan hal tersebut sudah tidak perlu ada pertentangan lagi bahwa ekonomi syariah sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Baitul Mal Wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur an dan Hadist. Baitul Mal Wattamwil (BMT) beroperasi mengikuti ketentuan-ketentuan syari ah Islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan. 1 Perkembangan ekonomi Islam tidak hanya berhenti pada tingkatan ekonomi makro, namun mulai merambah sistem ekonomi bawah yaitu mikro, dengan 1 Zainul Arifin. Memahami Bank Syari ah; Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, (Jakarta: Alvabet, 2000), hal. 34 1

2 lahirnya BMT yang bergerak pada sektor riil bawah dan menengah dengan menyentuh masyarakat kecil yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan fungsi mengantarkan masyarakat yang berada didaerah daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang diterapkan oleh bank konvensional. Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian didaerah-daerah, disisi lain berfungsi sebagai lembaga keuangan Islam juga berperan dalam memberikan pengetahuan agama pada masyarakat yang mempunyai pemahaman agama masih rendah sehingga fungsi BMT sangat nyata dirasakan manfaatnya. Adapun lahirnya BMT juga dilatar belakangi beberapa alasan diantaranya: 1. Agar masyarakat terhindar dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak. Sehingaa ditawarkanlah sistem ekonomi yang berbeda, berdasarkan syariah. 2. Melakukan pembinaan dan pendanaan kepada masyarakat menengah kebawah secara intensif dan berkesinambungan. 3. Agar masyarakat terhindar dari rentenir rentenir yang memberikan pinjaman dengan sistem bunga yang sangat tinggi. 4. Agar ada alokasi dana yang merata pada seluruh masyarakat, yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial. Untuk menjamin operasi bank Islam tidak menyimpang dari tuntunan syariah, maka pada setiap lembaga keuangan syariah hanya diangkat manager dan pimpinan bank yang sedikit banyak menguasai prinsip muamalah Islam. Selain dari pada itu di lembaga keuangan ini dibentuk Dewan Pengawas

3 Syari ah yang bertugas mengawasi operasional lembaga dari sudut syari ahnya. Baitul Mal berasal dari bahasa Arab bait yang berarti rumah, dan al-mal yang berarti harta. Jadi secara etimologis (ma na lughawi) Baitul Mal berarti rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. 2 Dalam usahanya menjaring minat calon anggota pembiayaan, BMT tidak hanya bersaing dengan sesama lembaga keuangan syariah namun juga dengan lembaga keuangan konvensional. Dalam persaingan ini tidak hanya fokus dalam inovasi produk tetapi juga dalam berbagai strategi pemasaran dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabahnya. Strategi pemasaran sendiri adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Marketing merupakan salah satu strategi bisnis yang mengacu pada sebuah proses penciptaan, penawaran dan perubahan. Pada awalnya kegiatan marketing ini merupakan kegiatan yang dapat memunculkan ide dan kreativitas dalam melakukan pendekatan, inovasi maupun perubahan dalam banyak hal. Namun seiring berjalannya waktu, marketing mengalami disorientasi dan lebih mengacu pada pencapaian keuntungan secara instant, maka terkadang kegiatan marketing 2 http:www.puskopsyahlampung.com/2013/06/sejarah-lahirnya-baitut-tamwildi.html?m=1 diakses pada 05 April 2017 pukul 07:12 WIB di.html?m=1 diakses pada 05 April 2017 pukul 07:12 WIB

4 ini mulai berubah menjadi fenomena yang penuh dengan penyimpangan baik secara moral maupun secara etika. 3 Kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Atau kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen 4. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/ inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. 5 Salah satu bentuk dari persaingan antara lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional adalah dalam pemberian margin atau selisih dari harga pokok dengan harga jual suatu produk. Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan manfaat dari suatu barang dan jasa. Harga yang dimaksud disini adalah harga yang dihasilkan dari harga pokok dan 3 https://marioalexandros.wordpress.com/2013/04/03/fenomena-perbankan-syariah-diindonesia/ diakses tanggal 17 Maret 2017 pukul 20.30 WIB 4 Ibid, hal. 79 5 Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005), hal.58

5 margin yang disepakati kedua belah pihak. Strategi penentuan harga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, menjadi penting karena harga sangat menentukan pembentukan persepsi harga oleh nasabah yang kemudian menjadi salah satu hal yang mempengaruhi minat nasabah dalam memilih produk penyaluran dana. 6 Persaingan pun menjadi semakin ketat sehingga menuntut kejelian nasabah dalam memilih produk-produk yang ditawarkan yang sesuai dengan harapannya. Dalam konteks akad jual beli, bank sebagai penjual boleh menetapkan harga berapapun yang dikehendaki. Penjual pada prinsipnya bebas menetapkan harga barang-barangnya. Jika harga-harga ini terlalu tinggi, pembeli boleh memilih untuk tidak membelinya atau mencari penggantinya, atau penjual lain boleh masuk ke pasar untuk menciptakan keseimbangan harga. Namun demikian bank syariah dalam menjaga fungsi intermediasi, tidak hanya berfikir untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi melainkan bagaimana fungsi intermediasi berjalan lancar, karena sangat terkait dengan keluar masuknya nasabah di bank syariah. 7 BMT Pahlwan merupakan salah satu dari berbagai BMT yang ada diseluruh Indonesia. BMT Pahlawan mulai beroperasi sejak 10 November 1996 sampai sekarang dengan tujuan memberdayakan ekonomi masyarakat kecil sesuai dengan prinsip syariah yaitu memberikan pembiayaan dengan sistem bagi hasil tanpa bunga dan juga kegiatan investasi berupa tabungan dan deposito. BMT Pahlawan 6 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi ke delapan jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 31 7 Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Teras, 2014), hal. 156

6 membuka cabang di berbagai wilayah berikut: cabang Bandung di ruko stadion Bandung, cabang Gondang di komplek ruko stadion Gondang, Pukosma Notorejo dan BMT pusat yang berloksi di ruko pasar Ngemplak. Adapun berbagai jenis pembiayaan yang ada di BMT Pahlawan Tulungagung berupa pembiayaan musyarokah, pembiayaan murabahah, pembiayan ba i bitsaman ajil dan pembiayaan qardul hasan. Selain itu BMT Pahlawan juga membuka produk simpanan diantaranya: simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan khusus (saham), simpanan sukarela dengan pola mudharabah, simpanan investasi khusus, simpanan haji, dan simpanan pensiun. Dengan jumlah dana yang besar maka tingkat keuntungaan BMT Pahlawan juga akan meningkat. Bai Bitsaman Ajil merupakan akad jual beli dan bukan merupakan pemberian pinjaman. Jual beli Bai Bitsaman Ajil adalah jual beli tangguh dan bukan jual beli spot (Bai = jual beli, Tsaman= harga, Ajil= penangguhan) sehingga Bai Bitsaman Ajil termasuk dalam kategori perdagangan dan perniagaan yang dibolehkan syariah. Oleh karena itu, keuntungan dari jual beli Bai Bitsaman Ajil halal, sedangkan keuntungan dari pemberian pinjaman adalah riba yang diharamkan oleh syariah. 8 Al-qur an mengizinkan transaksi dalam bisnis selagi transaksi tersebut tidak keluar dari konteks syari ah (agama). Adapun ayat al-qur an yang dapat dijadikan rujukan dasar akad Bai Bitsaman Ajil, diantaranya adalah: hlm. 192. 8 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008),

7 QS.Annisa ayat 29: Artinya: Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan hak sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu: sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (An-Nisa : 29). Dengan tujuan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan bai bitsamanan ajil pada BMT Pahlawan Tulungagung dan diantara variabel tersebut mana yang memiliki pengaruh besar terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan bai bitsamanan ajil pada BMT mengingat lembaga tersebut sudah berdiri cukup lama dan berpengalaman dengan memiliki lima cabang yang tersebar di seluruh kabupaten Tulungagung. Pada prakteknya lembaga ini memberikan layanan jasa keuangan yang harusnya memiliki kualitas pelayanan yang baik. Dengan kualitas pelayanan yang dimiliki, seberapa besar pengarunhya terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan bai bitsamanan ajil, dengan faktor lain berupa strategi pemasaran dan tingkat margin, faktor mana yang lebih mendominasi untuk mempengaruhi keputusan nasabah memilih pembiayaan bai bitsamanan ajil mengingat nasabah pembiayaaan bai bitsamanan ajil di BMT Pahlawan khususnya cabang Gondang berkisar 376 nasabah. Dengan jumlah

8 nasabah yang cukup banyak pada pembiayaan ini sehingga hal ini menjadi penting untuk lebih dipelajari mengenai faktor yang mendasari keputusan nasabah memilih pembiayaan bai bitsamanan ajil di BMT Pahlawan Tulungagung. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengajukan penelitian berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Strategi Pemasaran Dan Tingkat Margin Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil Di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. B. Identifikasi Masalah Nasabah merupakan target pemasaran produk dalam lembaga keuangan. Dalam pemasaran, produk adalah hal yang perlu diperhatikan. Tidak hanya pada strategi pemasarannya saja, banyak hal-hal yang perlu diperhatikan seperti contoh: 1. Informasi 2. Lokasi kantor (strategis atau tidak) 3. Kemudahan dalam proses peminjaman 4. Tingkat margin yang diberikan 5. Kualitas pelayanan C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil pada BMT Pahlawan

9 Cabang Gondang Tulungagung? 2. Apakah strategi pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil pada BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung? 3. Apakah tingkat margin berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil pada BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung? 4. Apakah kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. 2. Untuk menguji pengaruh strategi pemasaran terhadap keputusan nasabah memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. 3. Untuk menguji pengaruh tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. 4. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran, dan antara

10 tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. E. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sebagai pengembangan ekonomi Islam, wawasan serta pemahaman tentang pengaruh antara kualitas pelayanan, strategi pemasaran, dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. 2. Praktis a. Bagi BMT Pahlawan Tulungagung Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung dalam melakukan kebijakan maupun evaluasi mengenai strategi yang dilakukan oleh lembaga, sehingga dapat lebih meningkatkan lagi jumlah nasabah khususnya nasabah produk pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil. b. Bagi Penulis Sebagai sumbangsih pemikiran bagi dunia akademik serta implementasi ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah. c. Bagi Akademik Secara akademik, penulis mengharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait dengan produk

11 lembaga keuangan syariah khususnya Ba i Bitsaman Ajil. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini juga merupakan bahan infomasi tentang pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiyaan Ba i Bitsaman Ajil. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian nanti terfokus pada pokok permasalahan yang ada serta pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan penelitian nanti tidak menyimpang dari sasarannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu membahas masalah yang ada didalam rumusan masalah, supaya tidak keluar jalur dari pembahasan ini maka dibutuhkan ruang lingkup dalam penelitian. Ruang lingkup penelitian yang peneliti lakukan terbatas pada Kualitas Pelayanan, Strategi Pemasaran dan Tingkat Margin. Ketiga variabel ini sebagai variabel independen, serta Keputusan Nasabah Memilih Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil sebagai variabel dependen. G. Penegasan Istilah 1. Secara Konseptual Definisi konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kualitas pelayanan: segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh

12 perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. 9 b. Strategi pemasaran: sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. 10 c. Tingkat margin: penetapan keuntungan dari harga jual sejumlah tertentu dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan diambil, biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi timbulnya kemacetan dan jangka waktu pengembalian. 11 d. Pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil: pembiayaan berakad jual beli, adalah suatu perjanjian pembiayaan yang telah disepakati antara bank Islam dengan nasabah, dimana bank Islam menyediakan dananya untuk sebuah investasi dan atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran. 12 2. Secara operasional Berdasarkan definisi konseptual maka dapat dijelaskan maksud dari judul pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiyaan Ba i Bitsaman Ajil adalah 9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 2002), hal. 79 10 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, (Yogyakarta: Andi ofset, 2001), hal. 2 11 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004), hal. 255 12 Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ketiga, 2004), hlm. 126

13 pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh ketiga variabel independen kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap variabel dependen yaitu keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. Maksud dari pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil adalah untuk menilai kualitas pelayanan yang dimiliki BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung jika didasarkan pada mutu dari pelayanan yang diberikan kepada nasabahnya, baik nasabah pembiayaan maupun nasabah penabung, strategi pemasaran yaitu tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh BMT Pahlawan dalam mepromosikan produk-produk yang dimilikinya, dan tingkat margin yaitu seberapa besar tingkat penetapan keuntungan dari suatu produk pembiayaan, sehingga nasabah tertarik untuk melakukan pembiayaan di BMT Pahlawan. Secara operasional bahwa dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan, strategi pemasaran dan tingkat margin terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan Ba i Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan Cabang Gondang Tulungagung. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel yaitu: a. Variabel independen (X) 1) Kualitas pelayanan (X 1 ) adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan

14 konsumen. 13 2) Strategi pemasaran (X 2 ) adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. 14 3) Tingkat margin (X 3 ) adalah penetapan keuntungan dari harga jual sejumlah tertentu dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan diambil, biaya-biaya yang ditanggung termasuk antisipasi timbulnya kemacetan dan jangka waktu pengembalian. 15 b. Variabel dependen (Y) Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah keputusan nasabah memilih pembiaayaan ba i bitsaman ajil (Y) yang merupakan perjanjian pembiayaan yang telah disepakati antara bank Islam dengan nasabah, dimana bank Islam menyediakan dananya untuk sebuah investasi dan atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran. 16 13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 2002), hal. 79 14 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, (Yogyakarta: Andi ofset, 2001), hal. 2 15 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004), hal. 255 16 Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ketiga, 2004), hlm. 126

15 H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan dalam memahami pembhaan karya tulis ilmiah ini maka penulis memaparkannya secara sistematis ke dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini membahas beberapa unsur yang terdiri dari : a) latar belakang masalah. b) identifikasi masalah. c) rumusan masalah. d) tujuan penelitian. e) kegunaan penelitian. f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian g) penegasan istilah. h) sistematika skripsi BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori, membahas tentang penjabaran dasar teori yang digunakan untuk penelitian, terdiri dari: a) kajian teori masing-masing variabel, b) kajian penelitian terdahulu, c) kerangka konseptual dan d) hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini memuat rancangan penelitian yang terdiri dari: a) pendekatan dan jenis penelitian. b) populasi, sampling, sampel. c) sumber data, variabel dan skala pengukuran. d) teknis pengumpulan data instrument penelitian, serta f) analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini memuat deskripsi singkat hasil penelitian, terdiri dari: a) hasil penelitian (berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis) BAB V PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian, yang berisikan pembahasan data penelitian dan

16 hasil analisis data. BAB VI PENUTUP Pada bab ini akan memuat: a) kesimpulan dan b) saran yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan yang dilanjutkan dengan bagian akhir skripsi, yakni a) daftar rujukan b) lampiran-lampiran c) surat pernyataan keaslian skripsi dan d) daftar riwayat hidup.