EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR NONING NIM F

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

EFEKTIVITAS MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI VIRUS DI SMA

PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER PETI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 8 PONTIANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TSTS BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Nizar Soramiranda 1, Kurnia Ningsih 2, Ruqiah Ganda Putri Panjaitan 3 Universitas Tanjungpura 3 ABSTRACT

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SISTEM GERAK MANUSIA DI SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SMA NEGERI 9 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: IRWAN NIM F

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ICE BREAKER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENERAPAN PRAKTIKUM PADA HOME INDUSTRY MAKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI BIOTEKNOLOGI DI SMP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 16 PONTIANAK SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LAERNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN 04 RASAU JAYA

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN 36 PONTIANAK KOTA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA DI SMP

`EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI INVERTEBRATA DI SMA ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH TGT BERBANTUAN TTS TERHADAP HASIL BELAJAR SUBMATERI PLANTAE KELAS VII SMPN 3 SUNGAI RAYA PASKARADA NINI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF NHT DISERTAI FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SUBMATERI SEL DAN JARINGAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI ASAM BASA DI SMA

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POSTER MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP ARTIKEL. Oleh DWI ARDIANTI NIM : F

PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP FOREVER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI APIT

PENGARUH MEDIA REALITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DISERTAI OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI RUANG LINGKUP BIOLOGI ARTIKEL OLEH ELLA NARTIA DARA NIM F

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM KELAS X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PEMBERIAN MATERI PRASYARAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 4 PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENGARUH PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS V

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PKN PADA PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: SUMIGIYATI NIM F

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Transkripsi:

EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH NONING NIM F05111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

EFEKTIVITAS KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 AIR BESAR Noning, Syamswisna, Reni Marlina Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak Email: noning447@gmail.com Abstract This study aims to determine the effectiveness of comic media on student learning outcome in material environmental pollution in grade VII SMP Negeri 1 Air Besar Kabupaten Landak. The method of this research is Quasi-Experimental Design with Nonequivalent Control Group Design. The study sample consists of two classes namely grade VIIA as class experiment and grade VIIB as grade control. The sampling technique is intact group. The sampling technique is intact group. Instruments used in this research is 20 items of multiple choice test. The average student learning outcomes are taught using the medium comic is 16.17 higher compared to the average student learning outcomes are taught using the media charta is 14.33. After doing analysis with U Mann-Whitney test, it is resulted that Z coun t < Z tabel (-3.80 < -1.96) thus it can be concluded that is significance between the average score of students which were taught by using comic media an charta. Based on the calculation of effect size of 1.20 means the effectiveness of learning by using comic media on environmental pollution material is high and can improve student learning outcomes by 38.49%. Keywords: Effectiveness, Comic Media, Learning Achievement, Environmental Pollution PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan peserta didik dalam penyampaian suatu materi atau ilmu. Guru dalam hal ini memegang peran penting dalam proses pembelajaran, yang berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai dari proses pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari yang namanya belajar, baik itu seorang guru atau pun siswa tentu akan belajar agar proses pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun gagasan atau pemahaman sendiri. Oleh sebab itu, kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal tersebut dengan lancar dan termotivasi. Menurut Slameto teknologi. Ilmu Pengetahuan Alam juga berperan penting dalam usaha menciptakan (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Gagne (dalam Sagala, 2011: 17) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Dalam proses belajar dan pembelajaran tentu adanya suatu materi yang dipelajari salah satunya adalah materi biologi. Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan manusia yang berkualitas. Ilmu sains berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang

alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Negeri 1 Air Besar pada tanggal 20 Maret 2016, diketahui bahwa guru hanya menggunakan charta dalam proses pembelajaran sehingga didapatkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran biologi, sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Nilai yang diperoleh tergolong rendah karena masih di bawah KKM yang ditetapkan sekolah 70. Rendahnya hasil belajar disebabkan dalam penyampaian materi, siswa hanya duduk dan mencatat apa yang disampaikan guru saat pembelajaran berlangsung. Seorang guru Biologi dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang menyenangkan, sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar dengan baik, yakni dalam pemilihan media pembelajaran. Sanaky (2011: 4) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sadiman, dkk (2010: 17-18) mengemukakan bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam menyampaikan materi lingkungan adalah komik. Komik adalah bacaan yang mempunyai tiga unsur penting, yaitu alur cerita, gambar, dan teks bacaan. Komik adalah bacaan yang mudah dipahami oleh siapa saja yang membacanya. Sebagai bacaan tentunya komik dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai media penghibur sekaligus menjadi media pembelajaran (Rini, 2009:4). Alasan di pilihnya media komik, karena media ini sangat menarik dalam kehidupan siswa dan banyak terdapat di toko-toko bacaan serta merupakan suatu realita bahwa sebagian dari siswa itu mengenal dan mengingat karakter tokoh dari komik yang mereka lihat Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ary (2011: 3) dengan judul Pengembangan Media Komik Bergambar Materi Sistem Saraf untuk Pembelajaran yang Menggunakan Strategi PQ4R hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran komik bergambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Pada penelitian Dewi (2009: 5) dengan judul Efektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil Belajar dan Minat Siswa Pada Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di Kelas VIII SMPN 4 Ketapang juga menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas media komik terhadap hasil belajar siswa pada materi lingkungan dikelas VII SMP Negeri 1 Air Besar Kabupaten Landak METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono 2012: 114). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar Kabupaten Landak yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas VIIA,VIIB, VIIB, VIIC, dan VIID. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIA dan VIIB. Kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan VIIB sebagai kelas kontrol. Teknik pengukuran berupa tes tertulis (pre-test dan post-test) berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Instrumen penelitian berupa Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal tes yang telah divalidasi oleh dua dosen Pendidikan Biologi FKIP Untan dan satu orang guru IPA SMPN 1 Air Besar dengan hasil validasi bahwa instrumen yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji coba soal yang dilakukan di SMPN 1

Air Besar bahwa tingkat reliabilitas yang disusun tergolong cukup dengan koefesien reliabilitas sebesar 0,65. Hasil pre-test dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: pemberian skor sesuai dengan penskoran, uji normalitas menggunakan chi-square, pada soal pre-test diperoleh salah satu data tidak berdistribusi normal sehingga dilakukan uji U Mann-Whitney. Dan hasil posttest dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: pemberian skor sesuai dengan penskoran, uji normalitas menggunakan chisquare, pada soal post-test diperoleh salah satu data tidak berdistribusi normal sehingga dilakukan uji U Mann-Whitney dan dilanjutkan menghitung Effect Size. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Tahap Penyusun laporan akhir. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, meliputi: (1) Melakukan pra-riset, yaitu melakukan wawancara dengan guru; (2) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS; (3) Meyiapkan media komik; (4) Menyiapkan instrumen penelitian berupa kisi-kisi soal, soal pre-test dan post-test; (5) Merevisi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (6) Melakukan uji coba soal tes yang telah divalidasi; (7) Menganalisis hasil uji coba tes untuk mengetahui tingkat reliabilitas; (8) Menentukan jadwal penelitian yang disesuaikan dengan jadwal belajar biologi di sekolah. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan, meliputi: (1) Memberikan pre-test; (2) Menskor dan menganalisis hasil pre-test; (3) Menentukan dua kelas untuk sampel penelitian; (4) Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media komik dan kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan media charta; (5) Memberikan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil belajar siswa; (6) Menganalisis data hasil post-test menggunakan U Mann-Whitney; (7) Menghitung nilai Effect Size. Tahap Akhir Langkah-langkah yang dilakukan tahap akhir antara lain: (1) Menganalisis dan mengolah data hasil belajar siswa: (2) Membuat kesimpulan: (3) Menyusun laporan penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Sampel pada penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas VIIA (kelas eksperimen) dan VIIB (kelas kontrol). Pada kelas eksperimen, siswa diajarkan dengan media komik Tabel 1. Skor Pre-test dan Post-test Siswa Kelas Eksperimen Skor Sd pre-test 8.20 2.27 post-test 16.17 2.24 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa ratarata hasil post-test mengalami kenaikan bila skor siswa meningkat sebesar 7.97. Hal ini menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai pada ranah kognitif siswa setelah melewati proses pembelajaran. Sedangkan standar deviasi pada dibandingkan dengan standar deviasi pada hasil pre-test sebesar 0.04. Hal ini menunjukan tingkat variasi skor pada pre-test lebih rendah dari pada skor post-test.. Tabel 2. Skor Pre-test dan Post-test Siswa Kelas Kontrol Skor Sd pre-test 8.15 2.18 post-test 14.33 1.51

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa ratarata skor siswa meningkatkan sebesar 6.18. Hal ini menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai pada ranah kognitif siswa setelah melewati proses pembelajaran. Sedangkan standar deviasi pada hasil post-test mengalami penurunan dibandingkan dengan standar deviasi pada skor pre-test sebesar 0.67. Hal ini menunjukan tingkat variasi data pada skor pre-test lebih besar daripada skor post-test. Tabel 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Skor SD SD Post-test 16.17 2.24 14.33 1.51 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa hasil belajar siswa dengan media komik mengalami peningkatan sebesar 7.97, hasil belajar siswa dengan media charta sebesar 6.18, dan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media komik dan dengan menggunakan media charta perbedaan hasil belajar ditunjukan pada rata-rata skor post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 1.84. Hal ini berarti hasil belajar siswa dengan menggunakan media komik lebih tinggi dibandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan media charta. Analisis data pre-test siswa kelas eksperimen dan kontrol diketahui bahwa ratarata skor pre-test pada kelas kontrol adalah 8.15 sedangkan pada kelas eksperimen 8.20. Pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan eksperimen. Untuk melihat apakah kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama, maka kelas tersebut masing-masing kelas dilakukan uji χ 2 (Chi kuadrat). Setelah data pre-test pada kelas apakah data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas dengan uji χ 2 (Chi kuadrat). Dari uji tersebut diketahui pada kelas eksperimen diperoleh χ 2 hitung < χ 2 tabel yaitu, 7.361 < 7.815). Hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen berdistribusi normal. Uji yang dilakukan pada kelas kontrol diperoleh χ 2 hitung > χ 2 tabel yaitu, 86.246 > 7.815. Hal ini menunjukan bahwa kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Karena data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji U-Mann Whitney (Lampiran D.10). diperoleh -Z tabel < Z hitung yaitu -3.80 < -1.96, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan eksperimen dan kelas kontrol dihitung secara statistik, maka pada kelas eksperimen diperoleh χ 2 hitung < χ 2 tabel yaitu 3.8397 < 7.815, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh χ 2 hitung > χ 2 tabel yaitu, 18.548 > 7.815. Hal ini menunjukan bahwa kelas ekperimen berdistribusi normal dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Karena salah satu kelas tidak berdistrusi normal maka dilanjutkan dengan uji U-Mann Whitney. Berdasarkan uji U-Mann Whitney -Z tabel < Z hitung yaitu -1,96 < -0,09 < -1,96, maka H o diterima dan H a ditolak. Dengan demikian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan pada hasil pretest, sehingga kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Analisis data post-test Siswa kelas eksperimen dan kontrol diketahui bahwa ratarata skor post-test kelas eksperimen adalah 16.14, sedangkan kelas kontrol 14.33. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata kelas kontrol. Untuk mengetahui antara rata-rata post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan Effect Size (ES) Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mengunakan media komik pada materi Pencemaran Lingkungan tarhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri Air Besar, maka dihitung menggunakan Effect size. Dari perhitungan diperoleh 1.20 yang tergolong tinggi Jika dilihat dari tabel O-Z, maka diperoleh luas kurva sebesar 38.49. Hal ini menunjukan pembelajaran dengan media komik memberikan kontribusi 38.49% terhadap hasil belajar siswa pada Materi Pencemaran

Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar. Pembahasan Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar dengan jumlah sampel kelas eksperimen sebanyak 35 orang, kelas VIIA, sedangkan kelas kontrol adalah kelas VIIB sebanyak 33 orang. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan media komik dan pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan media charta. Hasil belajar siswa diketahui dari hasil tes yang diberikan sebelum perlakuan (pre-test) maupun setelah perlakuan (post-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan media komik lebih tinggi daripada kelas kontrol yang diajarkan menggunakan media charta pada materi Pencemaran Lingkungan. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari perbedaan skor rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 16.14, sedangkan kelas kontrol 14.33, yang berarti hal ini menunjukan bahwa rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi. Tingginya skor rata-rata post-test dan persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen dikarenakan berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan media komik. Komik memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa di ranah kognitif dan afektif (Prajoko, dkk, 2012). Komik selain menampilkan gambar juga dilengkapi dengan tulisan, sehingga lebih memudahkan memahami suatu peristiwa dan menarik perhatian siswa. Hal ini didukung oleh penelitian Ira (2014) bahwa pembelajaran menggunakan komik di kelas VII IPA dengan rata-rata nilai post-test (74,09), ada pengaruh media komik IPA terhadap hasil belajar siswa lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas konvensional. Menurut Qurotu (Tanpa Tahun) pembelajaran menggunakan komik dapat menarik semangat siswa untuk belajar, sehingga siswa akan tertarik untuk membaca materi dalam bentuk cerita dan gambar. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi pada kelas eksperimen dibanding pada kelas kontrol dapat pula dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran yaitu 70. Data lengkap siswa yang tuntas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Presentase Hasil Belajar Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan Kelas Tuntas Berdasarkan KKM Jumlah siswa Persentase Eksperimen 35 97.14% Kontrol 33 72.73% KKM 70 Berdasarkan Tabel 4, kelas eksperimen memiliki presentase ketuntasan yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Tingginya persentase terhadap siswa di kelas eksperimen dengan selisi persentase terhadap kelas kontrol yaitu 21.71% menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan media komik memiliki kelebihan. Komik merupakan suatu media visual yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun diluar kelas. Media visual dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami materi pembelajaran. Komik merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Keberhasilan hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan ketuntasan siswa dalam menjawab soal post-test per tujuan pembelajaran. Menurut Jihad (2012), siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran dan pada umumnya tujuan pembelajaran mengikuti klasifikasi taksonomi pembelajaran (Taksonomi Bloom). Persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen

dan kelas kontrol per tujuan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol per Tujuan Pembelajaran No Tujuan Pembelajaran 1 Menjelaskan pengertian air, tanah dan udara 2 Menyebutkan faktor faktor penyebab air, tanah dan udara 3 Menjelaskan dampak air, tanah dan udara 4 Menyebutkan macam-macam udara 5 Menjelaskan cara mengatasi air dan udara 6 Menjelaskan cara penanggulangi tanah No Soal Rata-rata Persentase Jawaban Benar Per Soal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 2 100 100 5 100 93.84 20 100 100 9 68.57 57.58 14 91.42 75.76 16 88.57 54.55 11 91.44 87.88 18 94.26 64.64 1 51.43 64.64 7 91.42 90.91 13 91.42 81.82 19 40 57.58 3 100 100 4 100 45.46 10 57.14 69.70 12 65.71 54.55 Rata-rata Persentase Jawaban Benar Per Tujuan Pembelajaran Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 100% 97.95% 80.95% 67.51% 77.96% 71.43% 6 85.71 81.82 84.71% 81.82% 15 42.86 51.52 8 85.71 87.88 17 74.26 48.49 64.29% 69.70% 74.26% 48.49% Rata-rata 90.00 73.43 80.36 72.82 Berdasarkan Tabel 5 rata-rata persentase jawaban benar soal post-test per tujuan pembelajaran, pada kelas eksperimen memiliki persentase sebesar 80.36 %. Persentase pada kelas eksperimen ini lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu sebesar 72.82%. Hal

ini disebabkan penjelasan materi dilakukan secara berbeda pada kedua kelas, dimana media komik digunakan pada kelas eksperimen dapat menambah daya tarik siswa dalam proses pembelajaran karena dilengkapi dengan tulisan dan gambar, sedangkan kelas kontrol menggunakan media charta. Dilihat dari setiap pertujuan pembelajaran, pada tujuan pembelajaran 1 merupakan tujuan menjelaskan pengertian air, tanah dan udara. Persentase skor benar yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 100% kelas kontrol 97.95% dengan selisih 2.05%. Pada tujuan pembelajaran 2 merupakan tujuan menyebutkan faktor-faktor penyebabab air, tanah dan udara. Persentase skor benar kelas eksperimen 80.95% kelas kontrol 67.51% dengan selisih 13.44%. Pada tujuan pembelajaran 3 merupakan tujuan menjelaskan dampak air, tanah dan udara. Persentase skor benar kelas eksperimen 77.96% kelas kontrol 71.43% dengan selisih 6.53%. Pada tujuan pembelajaran 4 merupakan tujuan menyebutkan macam-macam udara. Persentase skor benar kelas eksperimen 84.71% dan kelas kontrol 81.82% dengan selisih 2.89%. Pada tujuan pembelajaran 5 merupakan tujuan menjelaskan cara mengatasi air, tanah dan udara. Persentase skor benar kelas eksperimen 69.70% kelas kontrol 64.29% dengan selisih 5.41%. Pada tunjuan pembelajaran 6 merupakan tujuan menjelaskan cara menanggulangi tanah. Presentase kelas eksperimen 74.26% kelas kontrol 48.49% selisih 25.77%. Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa telah memperlihatkan sikap baik, sangat baik, namun juga ada beberapa siswa yang menunjukan sikap kurang baik pada pembelajaran. Hal ini juga terlihat pada hasil penilaian diskusi dalam kelompok, dimana sebagian besar siswa menunjukkan penilaian diskusi yang masuk kategori baik, sangat baik, namun ada siswa dari kelas eksperimen dan siswa dari kelas kontrol yang memperlihatkan kegiatan diskusi yang kurang baik saat pembelajaran. Dalam hal ini guru sudah mencoba untuk membimbing semua siswa untuk aktif saat diskusi, akan tetapi siswa masih memperlihatkan kegiatan diskusi yang kurang baik berdasarkan penilaian observer. Hasil observasi sikap dan diskusi siswa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Penilaian Diskusi Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Penilaian 1 Sikap 2 Diskusi Eksperimen Kontrol Kategori I II III I II III Tidak Baik 0 0 0 0 0 0 Kurang Baik 5.71 0 0 5,71 0 0 Cukup 5.71 0 0 31.42 8.57 8.57 Baik 57.14 57.14 37.14 48.57 62.85 62.85 Sangat baik 34.29 42.86 62.86 14.28 28.57 28.57 Tidak Baik 0 0 0 0 0 0 Kurang Baik 8.57 2.85 2.85 11.42 5.71 5.71 Baik 54.28 31.42 31.42 57.14 51.42 51.42 Sangat Baik 37.14 65.71 65.71 31.42 42.85 42.85 Hasil penilian sikap siswa jika dihubungkan dengan hasil belajar yang dilihat dari nilai post-test ternyata siswa dengan skor tinggi selalu menunjukan sikap baik dan sangat baik setiap pertemuan. Hal ini juga terlihat pada kelas kontrol, menunjukan sikap baik disetiap pertemuan. Berdasarkan skor post-test, siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi juga memiliki aktivitas diskusi yang sangat baik. Hal ini juga terlihat pada kelas kontrol, yang

menunjukan aktivitas sangat baik di setiap pertemuan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan media komik adalah sebesar 16.17 dengan standar deviasi 2.24. Sedangkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan yang diajarkan dengan menggunakan media charta adalah sebesar 14.33 dengan standar deviasi 1.51. Berdasarkan Uji U- Mann Whitney dengan α = 5% diperoleh -Z hitung < -Z tabel yaitu -3.80 < -1.96 maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar. Perhitungan Effect Size yang diperoleh sebesar 1.20 termasuk dalam kategori tinggi dan memberikan kontribusi terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar. Perhitungan Effect Size yang diperoleh sebesar 1.20 termasuk dalam kategori tinggi dan memberikan kontribusi sebesar 38.49%, maka pembelajaran dengan media komik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada sbmateri Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Air Besar, Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan untuk melakukan peneliti mengenai media komik masih terbatas hanya pada materi lingkungan. Oleh karena itu diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut pada materi lain. Pengembangan mediamedia seperti komik sangat diperlukan sehingga bisa menjadi alternatif media pembelajaran dan bacaan siswa. DAFTAR RUJUKAN Anitha, S. (2008). Media Pembelajaran. Surakarta. LPP UNS dan UNS Press. Arikunto, S. (2012) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dewi, S. (2009). Efektivitas Media Komik Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan di Kelas VIII SMP Negeri 4 Ketapang. Skripsi. Dera, D.H,. Dwi, D,. dan Jekti, P. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Head Together) dengan Media Komik pada Materi Pengolahan Lingkungan Guna Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Semboro Jember. Jurnal Pancaran. Vol. 3 (3) : 74. (Online). (http://repository.unej.ac.id/bitstream/han dle/123456789/3983/dera%20dwi%20h erawati%20%20090210103025_1.pdf?se quence=1. diakses 24 Mei 2016) Eny, E dan Hilma, S. (2010). Pengaruh Pengembangan Media KomikTerhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pontianak Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonlektrolit. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. Vol 1 (1) : 24-36. (Online). (http://www.ejurnal.com/2015/03/pengar uh-penggunaan-media-komik.html).. diakses 24 Mei 2014). Jihad, A., dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi press. Qurotu, A, Abdurahman, Nengah, M. (tanpa tahun). Pengembangan Media Buletin Komik Berbasis Scientific Approach pada Pembelajaran IPA Terpadu. (Online). (http://jurnal- 0nline.um.ac.id//artikelAF2CB1A903DB F2DC56F5362A8049.pdf. diakses 24 Mei 2016). Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta Sanaky, Hujair AH. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta, Kaukaba Dipantara. Saputro, D.A. (2015). Aplikasi Komik Sebagai Media Pembelajaran. Muaddib Vol.5 (1). (Online)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta Sugiyono, (2012). Metode Penelitian pendidikan. Bandung Alfabeta