dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

ANALISIS TEKNIS STABILITAS KAPAL LCT 200 GT

ANALISA HIDROSTATIS DAN STABILITAS PADA KAPAL MOTOR CAKALANG DENGAN MODIFIKASI PENAMBAHAN KAPAL PANCING.

STABILITAS BEBERAPA KAPAL TUNA LONGLINE DI INDONESIA

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

juga didefinisikan sebagai sebuah titik batas dimana titik G tidak melewatinya, agar kapal selalu memiliki stabilitas yang positif.

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

ANALISA PENGARUH LETAK LUNAS BILGA TERHADAP PERFORMA KAPAL IKAN TRADISIONAL (STUDI KASUS KAPAL TIPE KRAGAN)

ALBACORE ISSN Volume I, No 1, Februari 2017 Hal

Kajian penggunaan daya mesin penggerak KM Coelacanth di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara

4 STABILITAS STATIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

LOGO ERANCANGAN SISTEM FLODABLE-CADIK PADA KAPAL PATROLI 9 METER DENGAN MENGGUNAKAN HIDROLIK. Diusulkan oleh: Ach. Riska Altrika L ( )

MODIFIKASI ARMOURED PERSONNEL CARRIER (APC) TIPE BTR-50P UNTUK MENINGKATKAN STABILITAS

Investigasi Efisiensi Propeler Kapal Ikan Tradisional

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Peta lokasi penelitian

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

KINERJA KAPAL KM. MANTIS UNTUK PUKAT UDANG GANDA KEMBAR

KAJIAN STABILITAS EMPAT TIPE KASKO KAPAL POLE AND LINE STABILITY ANALYSIS OF FOUR TYPES OF POLE AND LINER

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

ANALISA ENGINE PROPELLER MATCHING PADA KAPAL PERINTIS BARU TYPE 200 DWT UNTUK MEDAPATKAN SISTEM PROPULSI YANG OPTIMAL

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR O LEH :

Aulia Azhar Wahab, dkk :Rolling Kapal Pancng Tonda di Kabupaten Sinjai...

Simulasi pengaruh trim terhadap stabilitas kapal pukat cincin

Analisa Pengaruh Trim terhadap Konsumsi Bahan Bakar

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

ANALISA KINERJA HULL FORM METODE FORMDATA KAPAL IKAN TRADISIONAL 28 GT KM. SIDO SEJATI

KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI HULLFORM KAPAL IKAN 201 GT UNTUK DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RADIUS PELAYARAN 1000 MIL LAUT

RASIO DIMENSI UTAMA DAN STABILITAS STATIS KAPAL PURSE SEINE TRADISIONAL DI KABUPATEN PINRANG

Perencanaan Water Jet Sebagai Alternatif Propulsi Pada Kapal Cepat Torpedo 40 M Untuk Meningkatkan Kecepatan Sampai 40 Knot

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

ISTA RICKY SURYOPUTRANTO ( ) PEMBIMBING: PROF. DJAUHAR MANFAAT. Ph,D

BAB IV PERHITUNGAN & ANALISA

PERANCANGAN KAPAL WISATA KAPASITAS 30 PENUMPANG SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

PERANCANGAN KAPAL BULK CARRIER 6200 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - PALNGKARAYA

3 METODOLOGI. Serang. Kdy. TangerangJakarta Utara TangerangJakarta Barat Bekasi Jakarta Timur. Lebak. SAMUDERA HINDIA Garut

PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP. Oleh: Yopi Novita 1*

III. METODE PENELITIAN

Analisis Perbandingan Stabilitas Dinamis Barge Menggunakan Flounder Plate dengan Single Lead Pendant Pada Operasi Towing

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL KMP. SAPTA PESONA UNTUK JALUR PELAYARAN PANTAI BANDENGAN PULAU PANJANG JEPARA YANG MENGALAMI PERUBAHAN FUNGSI

PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi

PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 1500 DWT RUTE PELAYARAN JAKARTA-SURABAYA

RANCANG BANGUN AIRBOAT SEBAGAI ALAT ANGKUT PENANGGULANGAN BENCANA TAHAP II

ENGINE MATCHING PROPELLER PADA KAPAL MT. NUSANTARA SHIPPING LINE IV AKIBAT PERGANTIAN SISTIM PROPULSI. Untung Budiarto, M Abdurrohman Raup, ABSTRACT

DISAIN KAPAL PENANGKAP IKAN 10 GT BERBAHAN FIBERGLASS UNTUK WILAYAH PERAIRAN KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

Desain Kriteria Propeller Clearance Kapal Tradisonal Tipe Pinisi Terhadap Efisiensi Propulsi

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT

ANALISA STABILITAS KAPAL RORO PASSANGER

Desain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur.

USULAN BIDANG MARINE MANUFACTURE AND DESIGN (MMD) Oleh: Hanifuddien Yusuf NRP

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA GERAKAN SEAKEEPING KAPAL PADA GELOMBANG REGULER

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap dimensi utamanya, kapal rawai ini memiliki niiai resistensi yang cukup besar, kecepatan yang dihasilkan oleh

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Analisa Stabilitas Semi-submersible saat terjadi Kebocoran pada Column

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

PROSES PEMBUATAN KAPAL FRP BERKAPASITAS 14 M BAGI NELAYAN DI KABUPATEN BENGKALIS

STUDI PERANCANGAN SEMI-SUBMERSIBLE HEAVY LIFT VESSEL DENGAN CARRYING CAPACITY TON

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN CADIK PADA KAPAL NELAYAN 3 GT DITINJAU DARI POWER ENGINE

STUDI PERANCANGAN DAN ANALISA OLAH GERAK KAPAL LANDING SHIP TANK (LST) KAPASITAS 25 UNIT TANK LEOPARD 2A6

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka belitung

TUGAS AKHIR (LS 1336)

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka Belitung

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Desain Trash Skimmer Amphibi-Boat di Sungai Ciliwung Jakarta

PENGARUH BENTUK LAMBUNG KAPAL TERHADAP TAHANAN KAPAL

ANALISA TEKNIS PENGGANTIAN MESIN INDUK KAPAL PATROLI KP. PARIKESIT 513

Analisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi kasus KM Maju. Yogi Rianto

ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI

ANALISA TEKNIS STABILITAS DAN OLAH GERAK KAPAL PATROL SPEED BOAT GRASS CARP DI PERAIRAN RAWA PENING JAWA TENGAH ABSTRAK

ANALISIS STABILITAS TERHADAP OPERASIONAL DESAIN KAPAL IKAN 20 GT DI PALABUHANRATU

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERUBAHAN RENCANA UMUM AKIBAT PENAMBAHAN ALAT TANGKAP DAN PENGARUHNYA PADA PERFORMANCE KAPAL

SOFTWARE QUANTITAVE SYSTEM FOR BUSINESS (QSB)

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

Pengaruh Bulbous bow Terhadap Pengurangan Tahanan Kapal Kayu Tradisional

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

Desain Kapal Pembangkit Listrik Menggunakan Tenaga Gelombang Air Laut Untuk Daerah Papua

OPTIMISASI BENTUK BULBOUS BOW DENGAN MENGGUNAKAN KONEKSI (LINK) ANTARA MAXSURF DAN MICROSOFT EXCEL (STUDI KASUS : KAPAL TANKER 6500 DWT)

PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL

PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA a. EHP (dinas) = RT (dinas) x Vs = 178,97 Kn x 6,172 m/s = Kw = Hp

PERANCANGAN KAPAL CONTAINER

Kondisi Kapal Muatan Penuh:

5 PEMBAHASAN 5.1 Dimensi Utama

PENERAPAN KESETIMBANGAN BENDA TERAPUNG

KAJIAN STABILITAS KAPAL IKAN MUROAMI PADA TIGA KONDISI MUATAN KAPAL DI KEPULAUAN SERIBU DENGAN MENGGUNAKAN METODE PGZ (LANJUTAN)

Transkripsi:

KAJIAN TEKNIS & EKONOMIS ERUBAHAN KAAL IKAN ALAT TANGKA CANTRANG MENJADI ALAT TANGKA GILL NETT DITINJAU DARI SISTEM ENGGERAK KAAL (STUDI KASUS KM. ROJOKOYOSAMUDRO 7 GT) Rabbi Radhiya, Hartono Yudo, Kiryanto ) S Teknik erkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Email : RabbiRadhiya@gmail.com Abstrak Tipe/jenis dan spesifikasi dari kapal ikan, erat kaitannya dengan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan dan teknik/metoda penangkapan ikan yang dilakukan, sesuai dengan jenis ikan yang akan ditangkap (target species). Berdasarkan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan, terdapat beberapa tipe kapal ikan, diantaranya kapal pukat tarik (trawler) dan kapal jaring insang (gill netter). erbedaan tipe menunjukkan karakteristik yang berbeda. terbitnya peraturan Menteri Kelautan dan erikanan Nomor 2 Tahun 25 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela (trawl) dan pukat tarik membuat para pemilik kapal dengan alat tangkap tersebut harus mengganti alat tangkapnya dalam tugas akhir ini melakukan analisa perubahan kapal ikan alat tangkap cantrang menjadi alat tangkap gill nett sehingga perlu dilakukanya analisa terhadap stabilitas, hambatan dan kecepatan serta system penggerak kapal. Hambatan yang terjadi pada saat kapal berkecepatan 5 knot adalah sebesar 3,3 kn, dan stabilitas dari kapal cantrang maupun Gill Nett sudah memenuhi ketentuan yang terdapat pada International Maritime Organisation (IMO). Berdasarkan hasil pengukuran, diameter propeller yang digunakan melebihi diameter yang seharusnya didapatkan melalui perhitungan yaitu tidak melebihi,2 m sehingga perlu adanya pergantian propeller dengan ukuran yang sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan hal tersebut disarankan propeller baru dengan tipe B4-55 dengan Ae/Ao,2 dapat mengahasilkan sebesar 72% untuk kecepatan 5 knot pada putaran 66 Rpm. Biaya perubahan yang direncanakan akibat pergantian alat adalah sebesar Rp.75..,-. Kata kunci Motor penggerak, Stabilitas,Hambatan,ropeller.. ENDAHULUAN Terbitnya peraturan Menteri Kelautan dan erikanan Nomor 2 Tahun 25 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine nets) membuat para pemilik kapal ikan dengan alat tangkap trawl/cantrang harus mengganti alat tangkap merea salah satu solusimya yaitu merubah mengunakan alat tangkap jenis gill nett, akan tetapi perubahan tersebut akan diikuti oleh perubahan karakterisitik kapal ikan terutama pada bagian system penggerak agar bisa mendapatkan kecepatan dinas (vs) yang diinginkan, sehingga diperlukan kajian menggunakan metode Engine ropeller Mtaching untuk mengetahui nya Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini permasalahan akan dibatasi sebagai berikut :. Kapal yang digunakan adalah kapal penangkap ikan jenis cantrang. 2. Tidak membahas olah gerak kapal 3. Tidak membahas alat tangkap. 4. Tidak merubah mesin penggerak dari land engine menjadi marine engine 5. Kajian ekonomi menghitung biaya perubahan. Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:. Melakukan redesign perubahan rencana umum pada kapal ikan cantrang menjadi gill nett. 2. Melakukan analisa stabilitas, hambatan dan kecepatan konversi kapal cantrang menjadi kapal Gill nett. 3. Melakukan analisa system penggerak kapal agar mendapatkan kecepatan dinas (vs) yang diinginkan. 4. Melakukan analisa ekonomi perhitungan biaya perubahan Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 426

2. TINJAUAN USTAKA 2. Kapal erikanan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3, Tahun 24, Tentang erikanan, dalam asal dinyatakan bahwa kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain, yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. 2.2 Hambatan Kapal Kapal yang bergerak maju diatas gelombang akan mengalami suatu perlawanan yang disebut hambatan. Hambatan tersebut merupakan gaya fluida yang melawan gerakan kapal, dimana sama dengan komponen gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. R T = R v + R w + R App [3] Tahanan gesek ( R v ) Tahanan gelombang ( R w ) erhitungan hubungan model dengan kapal (model ship allowance) R app 2.2 Stabilitas Kapal Stabilitas merupakan keadaan kapal saat berada diatas permukaan air. Stabilitas kapal dapat diperhitungkan berdasarkan besar hambatan, muatan, dan keadaan permukaan air dalam keadaan tenang atau bergelombang. Gambar.kedudukan M, B, G pada sebuah kapal Speed (v) : 5 knot Spesifikasi Mesin enggerak utama : Merk : Nissan RE 8 Max rated output : 289, H/23 RM Gear box : D 3 A Ratio 5 : ropeller : diameter : 36 cm, daun 4 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari literature (jurnal, buku, dan data yang didapat pada penelitian sebelumnya ). 3.2 engolahan Data Tahapan pengolahan data pad atugas akhir ini adalah sebagai berikut :. embuatan permodelan Lines plan dan General Arrangement menggunakan software Autocad dan Maxsurf. 2. Melakukan identifikasi analisa hambatan kapal dan kecepatan menggunkan software hullspeed. 3. erhitungan stabilitas dengan software Hydromax.. 4. erhitungan analisa Engine matching propeller menggunakan data spesifikasi mesin yang tetap pada kapal cantrang lama. 5. erhitungan analisa engine matching ropeller menggunakan data mesin kapal cantrang yang lama untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk kapal gill nett yang di rencanakan. 6. erhitungan analisa ekonomi biaya perubahan kapal ikan cantrang menjadi Gill nett. 3.3 Diagram Alir enelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini terangkum secara sistematis dalam diagram alir di bawah ini: 3. METODOLOGI ENELITIAN 3. Metodologi enelitian Data rimer Berikut data utama ukuran kapal KM. RojoKoyoSamudro : Length over all (LOA): 24.3 m Breadth (B) : 7.48 m Depth (H) : 3,5 m Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 427

3.6 Mulai Studi Lapangan. Identifikasi kapal dan system penggerak kapal 2. Mendapatkan dimensi kapal (ukuran utama) 3. Wawancara dengan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kebutuhan data penulis (pemilik kapal & Nahkoda kapal) engumpulan Data - Melakukan identifikasi kapal ikan cantrang : - Membuat permodelan - Melakukan Analisa Hambatan dan Kecepatan - Studi Literatur. Jurnal tentang EM 2. Jurnal tentang hambatan & kecepatan 3. Jurnal software Delfship dan software maxsurf 4. Jurnal & buku kapal perikanan TIDAK Analisa Data - Rencana Umum - Analisa Engine ropeller Matching - Analisa Stabilitas validasi YA Analisa penkonversian. erencanaan Rencana umum 2. Analisa stabilitas 3. Analisa Engine ropeller Matching Gambar 4. ermodelan menggunakan Maxsurf Analisa ekonomis Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 2 diagram alir penelitian Gambar 4. Lines plan menggunakan Auto Cad 4.HASIL DAN EMBAHASAN 4.engolahan Data emodelan dianalisa nilai hambatannya dengan menggunakan Software Maxsurf dan Auto cad Data ukuran utama model kapal berdasarkan hasil pengukuran di lapagan: LOA : 24,3 meter Lebar (B) max : 7.48 meter Tinggi (H) max : 3,5 meter Sarat (T) : 2,94 meter Setelah dilakukan permodelan di software Maxsurf di dapatkan hasil : Displacement : 22,5 m 3 LWL : 2.33m WSA : 269 m 2 WA : 25,79 m 2 Coeff rismatic :,78 Coeff Block :,48 Gambar 4. Rencana umum cantrang Auto Cad Alat tangkap Cantrang berdasarkan hasil pengukuran :. Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. anjang : 58 m b. Lebar : 27,8 m c. Berat :,8 ton Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 428

kecepatan 5 knot ada 3.3 kn dengan daya yang di perlukan adalah,5 H. 4.3 Stabilitas Kapal Sedangkan untuk perhitungan stabilitas dihitung dengan menggunakan Maxsurf Stability. erhitungan stabilitas dihitung dalam berbagai kondisi pembebanan (loading condition) sesuai yang ditentukan IMO A.749 (8) Chapter 3.5. ada tugas akhir ini penulis merencanakan dengan 4 kondisi dengan hasil sebagai berikut Gambar 4. Rencana umum Gill Nett Auto Cad eralatan alat tangkap gill nett yang direncanakan adalah sebagai berikut :.Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. panjang : 25 m b. lebar : 28 m c.berat :,9 2 ton 2. power block 3. Roller 4.2 Hambatan Kapal Dalam penentuan nilai hambatan dan power (EH) pada model kapal ikan dengan menggunkan metode holtrop dari paket perhitungan pada program software maxsurf dengan kecepatan maksimum sampai dengan knot. Tabel. Analisa software hullspeed Kecepatan Hambatan ower (Kn) (kn) (hp).2,5 2.6,83 3.3 2,647 4 2.2 6,4 5 3.3,5 6 4.8 2,42 7 7.2 34,859 8.6 64,76 9 22 36,362 32.4 223,434 Kondisi I : kapal kosong Kondisi II : kondisi kapal saat keberangkatan dengan muatan kosong dan tanki bbm berisi penuh Kondisi III : pada saat kapal hauling kapal dengan pembebanan pada alat tangkap, dengan kondisi tanki bbm tersisa 5% dan muatan 5% Kondisi IV : kondisi kapal saat kembali ke pelabuhan dengan kondisi palka terisi penuh dan bbm tersisa %. Tabel 2. Analisa stabilitas kondisi Criteria Area -3 Area -4 Area 3-4 IMO min Kondisi I Cantrang Gill nett 3,5 m.deg 3.273 2,4 5,57 m.deg 2.63 2,43,79 m.deg 8,364 8,3 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.846.83 Angle of Max GZ 25, deg 38 39 GFM,5 m.764.78 GMT Fishing Vessel,35 m.764.78 Berdasarkan hasil analisa menggunakan Software Maxsurf nilai hambatan kapal pada Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 429

Tabel 3. Analisa stabilitas kondisi 2 Criteria Area -3 Area -4 Kondisi II IMO min Cantrang Gill nett 3,5 m.deg 2,522,479 5,57 m.deg 2,374 9,24 Area 3-4,79 m.deg 7,852 7,645 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.792.77 Angle of Max GZ 25, deg 35 36 GFM,5 m.65.62 GMT Fishing Vessel,35 m.65.62 Tabel 4. Analisa stabilitas kondisi 3 Criteria Kondisi III IMO min Cantrang Gill nett Tabel 5. Analisa stabilitas kondisi 4 Criteria Area -3 Area -4 Area 3-4 Kondisi IV Cantran Gill IMO g nett min 3,5 m.deg 8,65 7,563 5,57 m.deg 2,347,85,79 m.deg 4,282 4,288 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.438.436 Angle of Max GZ 25, deg 32 32 GFM,5 m.6.23 GMT Fishing Vessel,35 m.6.23.5.25.75.5.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.764 GM m Max GZ =.846 m at 38 deg. -.25 Area -3 Area -4 3,5 m.deg 9,5 8.442 5,57 m.deg 4,298 3,76 Gambar 5 Grafik nilai GZ cantrang l pada.25 kondisi I 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.78 GM m Area 3-4,79 m.deg 5.292 5.39.75 Max GZ =.83 m at 39 deg. Max GFZ 3 /Grtr,2 m.537.538.5.25 Angle of Max GZ GFM 25, deg 33 34,5 m.77.23 -.25 Gambar 6 Grafik nilai GZ cantrang l GMT Vessel Fishing,35 m.77.23 Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 43

.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.65 GM m 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.6 GM m.6 Max GZ =.792 m at 35 deg. Max GZ =.438 m at 32 deg..75.4.5.2.25 -.2 -.25 Gambar 7 Grafik nilai GZ cantrang l -.4 Gambar Grafik nilai GZ cantrang l.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.62 GM m.7 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.23 GM m.6.5 Max GZ =.436 m at 32 deg..75 Max GZ =.77 m at 36 deg..4.3.5.25 -.25.8.6.4.2 -.2 Gambar 8 Grafik nilai GZ cantrang l 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.77 GM m Max GZ =.537 m at 33 deg. -.4.8.6.4.2 -.2 Gambar 9 Grafik nilai GZ cantrang l 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.23 GM m Max GZ =.538 m at 34 deg. -.4 Gambar Grafik nilai GZ cantrang l.2. -. -.2 -.3 -.4 Gambar 2 Grafik nilai GZ cantrang l Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai luasan di bawah kurva GZ pada poin, 2, dan 3 untuk kapal pada semua kondisi masih di atas nilai standart IMO. Artinya, pada sudut yang diasumsikan sebagai titik tenggelam kapal (downflooding point) yaitu antara - 3 derajat, - 4 derajat dan 3-4 derajat. Kapal masih dalam kondisi yang stabil karena mempunyai momen pembalik (righting moment) yang besar. Sedangkan IMO pada poin 4 dan 5 menyebutkan bahwa jarak dan sudut oleng minimum pada nilai aksimum tidak boleh kurang dari,2 m dan 25 derajat. Dari hasil perhitungan pada semua kondisi menyatakan bahwa nilai asih berada di atas standart persyaratan yang ditetapkan IMO. Aturan IMO pada poin 6 menyebutkan bahwa jarak metacenter gravity (MG) untuk fishing vessels minimum adalah,35 m dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai MG pada semua kondisi nilainya berada di atas nilai standart persyaratan yang ditetapkan IMO. Artinya, kondisi ini dapat dinyatakan stabil karena mempunyai nilai MG positif. Dengan asumsi jika titik G (gravity) dan M (metacenter) berhimpitan (G = M) maka tidak akan Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 43

membentuk momen kopel sehingga stabilitas kapal dinyatakan indifferent. Berdasarkan hasil analisa menngunakan Software Hydromax kondisi kapal dalam keadaan aman berdasarkan IMO A.749 (8) Chapter 3.5. 4.7 Analisa Sistem enggerak Kapal Spesifikasi Mesin enggerak utama : Merk : Nissan RE 8 (289,H ) Max rated output : 26 H / 22 RM Gear box : D 3 A Ratio 5 : ropeller : diameter :,36 m, daun 4 EH = RT dinas x Vs =3,3 x 2,57 = 8,2 kw ~,5 H BHmcr = BHscr/.85 = 23,84/,85 H =28,4 H Berdasarkan hasil perhitungan daya mesin yang dibutuhkan adalah 28,4 H dan untuk mesin yang saat ini digunakan memiliki daya maksimum 289, H pada 23 Rpm dan pada torsi max yaitu 4 Rpm menghasilkan daya sebesar 3,44 H sehingga daya mesin sudah memenuhi kebutuhan. Tetapi terdapat efisiensi yang sangat kecil,hal ini dapat dilihat melalui : E B,5 245,7 =,4 ~ 4 % 4.8 erhitungan ropeller x= D + a + b [6] x= D + (,6 x D) + (,8 X D) x =,4D D = x /,4 D =,39 /,4 =,29 ~,2 m Sehingga didapatkan karakteristik ropeller sebagai berikut : Tipe : B4-55 Diameter :,2 m itch :,44 m /D :,2 Ae/Ao : 55 Jumlah daun : 4 Blade section : B-series Dengan menggunakan propeller yang baru didapatkan Tabel 5. Rpm ropeller dengan rasio gear box :5 ropeller Engine RM Kwatt hp RM hp 4 567.7697.768 2 26 8 4542.58 6.86492 4 52 2 5329.78 2.549 6 78 6 36337.26 48.6993 8 4 2 797.22 95.43 3 24 22638.3 64.3353 2 56 28 94745 26.9583 4 82 32 29698. 389.5355 6 28 36 4394. 554.635 8 234 4 567769.7 76.84 2 26 44 7557.5 2.64 22 289 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi yang dihasilkan oleh propeller pada saat kondisi Daya maksimum yaitu hanya 4 %. [2] Diameter propeller ideal untuk kapal adalah,2 m [6]. sedangkan propeller yang dimiliki oleh kapal saat ini sebesar,36 m sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan kapal. Gambar 3 Kurva ropeller Engine Matching Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 432

4.9 erhitungan Ekonomis Biaya erubahan Estimasi perkiraan biaya pergantian alat tangkap kapal ikan alat tangkap cantrang menjadi alat tangkap Gill nett dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 6. erencanaan biaya pergantian alat No Equipment Quantity rice ower Rp. 75..,- Block 2 Jaring 55 c Rp 5..,- 3 Roller Rp. 3..,- Total Rp. 75..,- *BBI 24 kapal KM Rojo Koyo Samudro adalah Tipe B4-8 dengan diameter,2 m, /D, Ae/Ao,2, dengan julmah daun 4. Dengan menggunakan propeller tersebut dapat menghasilkan sebesar 75 % sehingga kapal dapat melaju dengan kecepatan 5 Knot pada putaran propeller 66 Rpm. 4. erkiraan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pergantian alat tangkap adalah sejumlah Rp.75..,- 5.2 Saran. Untuk meningkatkan efisiensi system penggerak dalam pemilihannya perlu diadakanya perhitungan yang sesuai serta menggunakan mesin marine use demi mendapatkan efisiensi yang baik dalam system penggerak kapal. 5. KESIMULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :. Melakukan pergantian alat tangkap dengan alat tangkap baru yang di rencanakan. eralatan alat tangkap gill nett yang direncanakan adalah sebagai berikut :.Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. panjang : 25 m b. lebar : 28 m c.berat :,9 2 ton 2. power block 3. Roller 2. Dari hasil analisa software hullspeed didapatkan besarnya hambatan yang dialami kapal pada kecepatan 5 knot adalah 3.3 kn dan membutuhkan daya mesin sebesar.5 hp H. Lalu Berdasarkan hasil analisa stabilitas dengan menggunakan software Hydromax untuk kapal ikan alat tangkap cantrang dan gill nett sudah memenuhi standar yeng telah ditentukan oleh IMO A.749 (8) Chapter 3.5. 3. Berdasarkan hasil perhitungan propeller yang direkomendasikan untuk DAFTAR USTAKA [] Adji, Surjo W. (25), Engine- ropeller Matching, Diktat Kuliah Sistem ropulsi Kapal, Jurusan Teknik Sistem erkapalan FTK ITS, Surabaya. [2] Fyson, John (985), Design of Small Fishing Vessels, FAO UN, Fishing News Books Ltd, England. [3] Holtrop, J. G,G,G J Mennen. An approximate power prediction method. [4] Manik, arlindungan.28. Buku Ajar ropulsi Kapal. Universitas Diponergoro. Semarang [5] Mulyanto, RB.Agung, wahyono, K, sapto pamungkas.22.kapal perikanan. Balai Besar enelitian Ikan [6] Lewis, Edward, rinciples of Naval Architecture Second Revision, Jersey:SNAME,988 [7] YANMAR diesel engine instruction book Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 433