KAJIAN TEKNIS & EKONOMIS ERUBAHAN KAAL IKAN ALAT TANGKA CANTRANG MENJADI ALAT TANGKA GILL NETT DITINJAU DARI SISTEM ENGGERAK KAAL (STUDI KASUS KM. ROJOKOYOSAMUDRO 7 GT) Rabbi Radhiya, Hartono Yudo, Kiryanto ) S Teknik erkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Email : RabbiRadhiya@gmail.com Abstrak Tipe/jenis dan spesifikasi dari kapal ikan, erat kaitannya dengan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan dan teknik/metoda penangkapan ikan yang dilakukan, sesuai dengan jenis ikan yang akan ditangkap (target species). Berdasarkan jenis alat penangkap ikan yang dipergunakan, terdapat beberapa tipe kapal ikan, diantaranya kapal pukat tarik (trawler) dan kapal jaring insang (gill netter). erbedaan tipe menunjukkan karakteristik yang berbeda. terbitnya peraturan Menteri Kelautan dan erikanan Nomor 2 Tahun 25 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela (trawl) dan pukat tarik membuat para pemilik kapal dengan alat tangkap tersebut harus mengganti alat tangkapnya dalam tugas akhir ini melakukan analisa perubahan kapal ikan alat tangkap cantrang menjadi alat tangkap gill nett sehingga perlu dilakukanya analisa terhadap stabilitas, hambatan dan kecepatan serta system penggerak kapal. Hambatan yang terjadi pada saat kapal berkecepatan 5 knot adalah sebesar 3,3 kn, dan stabilitas dari kapal cantrang maupun Gill Nett sudah memenuhi ketentuan yang terdapat pada International Maritime Organisation (IMO). Berdasarkan hasil pengukuran, diameter propeller yang digunakan melebihi diameter yang seharusnya didapatkan melalui perhitungan yaitu tidak melebihi,2 m sehingga perlu adanya pergantian propeller dengan ukuran yang sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan hal tersebut disarankan propeller baru dengan tipe B4-55 dengan Ae/Ao,2 dapat mengahasilkan sebesar 72% untuk kecepatan 5 knot pada putaran 66 Rpm. Biaya perubahan yang direncanakan akibat pergantian alat adalah sebesar Rp.75..,-. Kata kunci Motor penggerak, Stabilitas,Hambatan,ropeller.. ENDAHULUAN Terbitnya peraturan Menteri Kelautan dan erikanan Nomor 2 Tahun 25 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela (trawl) dan pukat tarik (seine nets) membuat para pemilik kapal ikan dengan alat tangkap trawl/cantrang harus mengganti alat tangkap merea salah satu solusimya yaitu merubah mengunakan alat tangkap jenis gill nett, akan tetapi perubahan tersebut akan diikuti oleh perubahan karakterisitik kapal ikan terutama pada bagian system penggerak agar bisa mendapatkan kecepatan dinas (vs) yang diinginkan, sehingga diperlukan kajian menggunakan metode Engine ropeller Mtaching untuk mengetahui nya Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini permasalahan akan dibatasi sebagai berikut :. Kapal yang digunakan adalah kapal penangkap ikan jenis cantrang. 2. Tidak membahas olah gerak kapal 3. Tidak membahas alat tangkap. 4. Tidak merubah mesin penggerak dari land engine menjadi marine engine 5. Kajian ekonomi menghitung biaya perubahan. Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:. Melakukan redesign perubahan rencana umum pada kapal ikan cantrang menjadi gill nett. 2. Melakukan analisa stabilitas, hambatan dan kecepatan konversi kapal cantrang menjadi kapal Gill nett. 3. Melakukan analisa system penggerak kapal agar mendapatkan kecepatan dinas (vs) yang diinginkan. 4. Melakukan analisa ekonomi perhitungan biaya perubahan Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 426
2. TINJAUAN USTAKA 2. Kapal erikanan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3, Tahun 24, Tentang erikanan, dalam asal dinyatakan bahwa kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain, yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. 2.2 Hambatan Kapal Kapal yang bergerak maju diatas gelombang akan mengalami suatu perlawanan yang disebut hambatan. Hambatan tersebut merupakan gaya fluida yang melawan gerakan kapal, dimana sama dengan komponen gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. R T = R v + R w + R App [3] Tahanan gesek ( R v ) Tahanan gelombang ( R w ) erhitungan hubungan model dengan kapal (model ship allowance) R app 2.2 Stabilitas Kapal Stabilitas merupakan keadaan kapal saat berada diatas permukaan air. Stabilitas kapal dapat diperhitungkan berdasarkan besar hambatan, muatan, dan keadaan permukaan air dalam keadaan tenang atau bergelombang. Gambar.kedudukan M, B, G pada sebuah kapal Speed (v) : 5 knot Spesifikasi Mesin enggerak utama : Merk : Nissan RE 8 Max rated output : 289, H/23 RM Gear box : D 3 A Ratio 5 : ropeller : diameter : 36 cm, daun 4 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari literature (jurnal, buku, dan data yang didapat pada penelitian sebelumnya ). 3.2 engolahan Data Tahapan pengolahan data pad atugas akhir ini adalah sebagai berikut :. embuatan permodelan Lines plan dan General Arrangement menggunakan software Autocad dan Maxsurf. 2. Melakukan identifikasi analisa hambatan kapal dan kecepatan menggunkan software hullspeed. 3. erhitungan stabilitas dengan software Hydromax.. 4. erhitungan analisa Engine matching propeller menggunakan data spesifikasi mesin yang tetap pada kapal cantrang lama. 5. erhitungan analisa engine matching ropeller menggunakan data mesin kapal cantrang yang lama untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk kapal gill nett yang di rencanakan. 6. erhitungan analisa ekonomi biaya perubahan kapal ikan cantrang menjadi Gill nett. 3.3 Diagram Alir enelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini terangkum secara sistematis dalam diagram alir di bawah ini: 3. METODOLOGI ENELITIAN 3. Metodologi enelitian Data rimer Berikut data utama ukuran kapal KM. RojoKoyoSamudro : Length over all (LOA): 24.3 m Breadth (B) : 7.48 m Depth (H) : 3,5 m Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 427
3.6 Mulai Studi Lapangan. Identifikasi kapal dan system penggerak kapal 2. Mendapatkan dimensi kapal (ukuran utama) 3. Wawancara dengan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kebutuhan data penulis (pemilik kapal & Nahkoda kapal) engumpulan Data - Melakukan identifikasi kapal ikan cantrang : - Membuat permodelan - Melakukan Analisa Hambatan dan Kecepatan - Studi Literatur. Jurnal tentang EM 2. Jurnal tentang hambatan & kecepatan 3. Jurnal software Delfship dan software maxsurf 4. Jurnal & buku kapal perikanan TIDAK Analisa Data - Rencana Umum - Analisa Engine ropeller Matching - Analisa Stabilitas validasi YA Analisa penkonversian. erencanaan Rencana umum 2. Analisa stabilitas 3. Analisa Engine ropeller Matching Gambar 4. ermodelan menggunakan Maxsurf Analisa ekonomis Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 2 diagram alir penelitian Gambar 4. Lines plan menggunakan Auto Cad 4.HASIL DAN EMBAHASAN 4.engolahan Data emodelan dianalisa nilai hambatannya dengan menggunakan Software Maxsurf dan Auto cad Data ukuran utama model kapal berdasarkan hasil pengukuran di lapagan: LOA : 24,3 meter Lebar (B) max : 7.48 meter Tinggi (H) max : 3,5 meter Sarat (T) : 2,94 meter Setelah dilakukan permodelan di software Maxsurf di dapatkan hasil : Displacement : 22,5 m 3 LWL : 2.33m WSA : 269 m 2 WA : 25,79 m 2 Coeff rismatic :,78 Coeff Block :,48 Gambar 4. Rencana umum cantrang Auto Cad Alat tangkap Cantrang berdasarkan hasil pengukuran :. Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. anjang : 58 m b. Lebar : 27,8 m c. Berat :,8 ton Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 428
kecepatan 5 knot ada 3.3 kn dengan daya yang di perlukan adalah,5 H. 4.3 Stabilitas Kapal Sedangkan untuk perhitungan stabilitas dihitung dengan menggunakan Maxsurf Stability. erhitungan stabilitas dihitung dalam berbagai kondisi pembebanan (loading condition) sesuai yang ditentukan IMO A.749 (8) Chapter 3.5. ada tugas akhir ini penulis merencanakan dengan 4 kondisi dengan hasil sebagai berikut Gambar 4. Rencana umum Gill Nett Auto Cad eralatan alat tangkap gill nett yang direncanakan adalah sebagai berikut :.Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. panjang : 25 m b. lebar : 28 m c.berat :,9 2 ton 2. power block 3. Roller 4.2 Hambatan Kapal Dalam penentuan nilai hambatan dan power (EH) pada model kapal ikan dengan menggunkan metode holtrop dari paket perhitungan pada program software maxsurf dengan kecepatan maksimum sampai dengan knot. Tabel. Analisa software hullspeed Kecepatan Hambatan ower (Kn) (kn) (hp).2,5 2.6,83 3.3 2,647 4 2.2 6,4 5 3.3,5 6 4.8 2,42 7 7.2 34,859 8.6 64,76 9 22 36,362 32.4 223,434 Kondisi I : kapal kosong Kondisi II : kondisi kapal saat keberangkatan dengan muatan kosong dan tanki bbm berisi penuh Kondisi III : pada saat kapal hauling kapal dengan pembebanan pada alat tangkap, dengan kondisi tanki bbm tersisa 5% dan muatan 5% Kondisi IV : kondisi kapal saat kembali ke pelabuhan dengan kondisi palka terisi penuh dan bbm tersisa %. Tabel 2. Analisa stabilitas kondisi Criteria Area -3 Area -4 Area 3-4 IMO min Kondisi I Cantrang Gill nett 3,5 m.deg 3.273 2,4 5,57 m.deg 2.63 2,43,79 m.deg 8,364 8,3 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.846.83 Angle of Max GZ 25, deg 38 39 GFM,5 m.764.78 GMT Fishing Vessel,35 m.764.78 Berdasarkan hasil analisa menggunakan Software Maxsurf nilai hambatan kapal pada Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 429
Tabel 3. Analisa stabilitas kondisi 2 Criteria Area -3 Area -4 Kondisi II IMO min Cantrang Gill nett 3,5 m.deg 2,522,479 5,57 m.deg 2,374 9,24 Area 3-4,79 m.deg 7,852 7,645 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.792.77 Angle of Max GZ 25, deg 35 36 GFM,5 m.65.62 GMT Fishing Vessel,35 m.65.62 Tabel 4. Analisa stabilitas kondisi 3 Criteria Kondisi III IMO min Cantrang Gill nett Tabel 5. Analisa stabilitas kondisi 4 Criteria Area -3 Area -4 Area 3-4 Kondisi IV Cantran Gill IMO g nett min 3,5 m.deg 8,65 7,563 5,57 m.deg 2,347,85,79 m.deg 4,282 4,288 Max GFZ 3 /Grtr,2 m.438.436 Angle of Max GZ 25, deg 32 32 GFM,5 m.6.23 GMT Fishing Vessel,35 m.6.23.5.25.75.5.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.764 GM m Max GZ =.846 m at 38 deg. -.25 Area -3 Area -4 3,5 m.deg 9,5 8.442 5,57 m.deg 4,298 3,76 Gambar 5 Grafik nilai GZ cantrang l pada.25 kondisi I 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.78 GM m Area 3-4,79 m.deg 5.292 5.39.75 Max GZ =.83 m at 39 deg. Max GFZ 3 /Grtr,2 m.537.538.5.25 Angle of Max GZ GFM 25, deg 33 34,5 m.77.23 -.25 Gambar 6 Grafik nilai GZ cantrang l GMT Vessel Fishing,35 m.77.23 Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 43
.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.65 GM m 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.6 GM m.6 Max GZ =.792 m at 35 deg. Max GZ =.438 m at 32 deg..75.4.5.2.25 -.2 -.25 Gambar 7 Grafik nilai GZ cantrang l -.4 Gambar Grafik nilai GZ cantrang l.25 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.62 GM m.7 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.23 GM m.6.5 Max GZ =.436 m at 32 deg..75 Max GZ =.77 m at 36 deg..4.3.5.25 -.25.8.6.4.2 -.2 Gambar 8 Grafik nilai GZ cantrang l 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.77 GM m Max GZ =.537 m at 33 deg. -.4.8.6.4.2 -.2 Gambar 9 Grafik nilai GZ cantrang l 4.2.3.: Initial 3..2.4: GMt Initial for vessels GMt GM >= at 24m. deg in length =.23 GM m Max GZ =.538 m at 34 deg. -.4 Gambar Grafik nilai GZ cantrang l.2. -. -.2 -.3 -.4 Gambar 2 Grafik nilai GZ cantrang l Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai luasan di bawah kurva GZ pada poin, 2, dan 3 untuk kapal pada semua kondisi masih di atas nilai standart IMO. Artinya, pada sudut yang diasumsikan sebagai titik tenggelam kapal (downflooding point) yaitu antara - 3 derajat, - 4 derajat dan 3-4 derajat. Kapal masih dalam kondisi yang stabil karena mempunyai momen pembalik (righting moment) yang besar. Sedangkan IMO pada poin 4 dan 5 menyebutkan bahwa jarak dan sudut oleng minimum pada nilai aksimum tidak boleh kurang dari,2 m dan 25 derajat. Dari hasil perhitungan pada semua kondisi menyatakan bahwa nilai asih berada di atas standart persyaratan yang ditetapkan IMO. Aturan IMO pada poin 6 menyebutkan bahwa jarak metacenter gravity (MG) untuk fishing vessels minimum adalah,35 m dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai MG pada semua kondisi nilainya berada di atas nilai standart persyaratan yang ditetapkan IMO. Artinya, kondisi ini dapat dinyatakan stabil karena mempunyai nilai MG positif. Dengan asumsi jika titik G (gravity) dan M (metacenter) berhimpitan (G = M) maka tidak akan Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 43
membentuk momen kopel sehingga stabilitas kapal dinyatakan indifferent. Berdasarkan hasil analisa menngunakan Software Hydromax kondisi kapal dalam keadaan aman berdasarkan IMO A.749 (8) Chapter 3.5. 4.7 Analisa Sistem enggerak Kapal Spesifikasi Mesin enggerak utama : Merk : Nissan RE 8 (289,H ) Max rated output : 26 H / 22 RM Gear box : D 3 A Ratio 5 : ropeller : diameter :,36 m, daun 4 EH = RT dinas x Vs =3,3 x 2,57 = 8,2 kw ~,5 H BHmcr = BHscr/.85 = 23,84/,85 H =28,4 H Berdasarkan hasil perhitungan daya mesin yang dibutuhkan adalah 28,4 H dan untuk mesin yang saat ini digunakan memiliki daya maksimum 289, H pada 23 Rpm dan pada torsi max yaitu 4 Rpm menghasilkan daya sebesar 3,44 H sehingga daya mesin sudah memenuhi kebutuhan. Tetapi terdapat efisiensi yang sangat kecil,hal ini dapat dilihat melalui : E B,5 245,7 =,4 ~ 4 % 4.8 erhitungan ropeller x= D + a + b [6] x= D + (,6 x D) + (,8 X D) x =,4D D = x /,4 D =,39 /,4 =,29 ~,2 m Sehingga didapatkan karakteristik ropeller sebagai berikut : Tipe : B4-55 Diameter :,2 m itch :,44 m /D :,2 Ae/Ao : 55 Jumlah daun : 4 Blade section : B-series Dengan menggunakan propeller yang baru didapatkan Tabel 5. Rpm ropeller dengan rasio gear box :5 ropeller Engine RM Kwatt hp RM hp 4 567.7697.768 2 26 8 4542.58 6.86492 4 52 2 5329.78 2.549 6 78 6 36337.26 48.6993 8 4 2 797.22 95.43 3 24 22638.3 64.3353 2 56 28 94745 26.9583 4 82 32 29698. 389.5355 6 28 36 4394. 554.635 8 234 4 567769.7 76.84 2 26 44 7557.5 2.64 22 289 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi yang dihasilkan oleh propeller pada saat kondisi Daya maksimum yaitu hanya 4 %. [2] Diameter propeller ideal untuk kapal adalah,2 m [6]. sedangkan propeller yang dimiliki oleh kapal saat ini sebesar,36 m sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan kapal. Gambar 3 Kurva ropeller Engine Matching Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 432
4.9 erhitungan Ekonomis Biaya erubahan Estimasi perkiraan biaya pergantian alat tangkap kapal ikan alat tangkap cantrang menjadi alat tangkap Gill nett dapat terlihat sebagai berikut : Tabel 6. erencanaan biaya pergantian alat No Equipment Quantity rice ower Rp. 75..,- Block 2 Jaring 55 c Rp 5..,- 3 Roller Rp. 3..,- Total Rp. 75..,- *BBI 24 kapal KM Rojo Koyo Samudro adalah Tipe B4-8 dengan diameter,2 m, /D, Ae/Ao,2, dengan julmah daun 4. Dengan menggunakan propeller tersebut dapat menghasilkan sebesar 75 % sehingga kapal dapat melaju dengan kecepatan 5 Knot pada putaran propeller 66 Rpm. 4. erkiraan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pergantian alat tangkap adalah sejumlah Rp.75..,- 5.2 Saran. Untuk meningkatkan efisiensi system penggerak dalam pemilihannya perlu diadakanya perhitungan yang sesuai serta menggunakan mesin marine use demi mendapatkan efisiensi yang baik dalam system penggerak kapal. 5. KESIMULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :. Melakukan pergantian alat tangkap dengan alat tangkap baru yang di rencanakan. eralatan alat tangkap gill nett yang direncanakan adalah sebagai berikut :.Jaring, dengan spesifikasi sebagai berikut : a. panjang : 25 m b. lebar : 28 m c.berat :,9 2 ton 2. power block 3. Roller 2. Dari hasil analisa software hullspeed didapatkan besarnya hambatan yang dialami kapal pada kecepatan 5 knot adalah 3.3 kn dan membutuhkan daya mesin sebesar.5 hp H. Lalu Berdasarkan hasil analisa stabilitas dengan menggunakan software Hydromax untuk kapal ikan alat tangkap cantrang dan gill nett sudah memenuhi standar yeng telah ditentukan oleh IMO A.749 (8) Chapter 3.5. 3. Berdasarkan hasil perhitungan propeller yang direkomendasikan untuk DAFTAR USTAKA [] Adji, Surjo W. (25), Engine- ropeller Matching, Diktat Kuliah Sistem ropulsi Kapal, Jurusan Teknik Sistem erkapalan FTK ITS, Surabaya. [2] Fyson, John (985), Design of Small Fishing Vessels, FAO UN, Fishing News Books Ltd, England. [3] Holtrop, J. G,G,G J Mennen. An approximate power prediction method. [4] Manik, arlindungan.28. Buku Ajar ropulsi Kapal. Universitas Diponergoro. Semarang [5] Mulyanto, RB.Agung, wahyono, K, sapto pamungkas.22.kapal perikanan. Balai Besar enelitian Ikan [6] Lewis, Edward, rinciples of Naval Architecture Second Revision, Jersey:SNAME,988 [7] YANMAR diesel engine instruction book Jurnal Teknik erkapalan - Vol. 4, No. 2 April 26 433