ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN Umar 1* 1,2 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani no 1 Kartasura, Jawa Tengah * Email: Umar@ums.ac.id Abstrak Perkembangan industri di Indonesian memberikan dampak pada perkembangan sistem kelistrikan. Kebutuhan energi listrik terus meningkat, hal ini bisa menjadi masalah serius jika PLN tidak membuat perencanaan yang baik. Peningkatan efisiensi harus selalu menjadi perhatian. Perencanaan pembuatan penyulang baru dari GI yang berbeda untuk mensuplai permintaan tambahan kebutuhan listrik industri merupakan langkah mengefisiensikan penyaluran energi listrik atau mengurangi rugi daya listrik PLN. Tujuan penelitian ini menganalisa perhitungan rugi daya akibat perubahan jaringan/penambahan penyulang sehingga dapat diketahui efisiensi yang bisa diperoleh. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan software ETAP 12.6 untuk mengetahui kontribusi penyulang baru terhadap rugu-rugi daya. Analisis simulasi terhadap perencanaan penyulang baru didapatkan hasil rugi-rugi daya aktif dari semula 306 kw dan rugi-rugi daya reaktif 986 kvar menjadi 231 kw dan 786 kvar Kata kunci: efisiensi, ETAP 12.6, rugi-rugi daya 1. PENDAHULUAN Penyaluran energi listrik merupakan hal penting yang harus diperhatikan PT. PLN(Persero). PT. PLN dituntut memberikan keandalan dan efisiensi dalam penyaluran energi listrik kepada konsumen. Sistem tenaga listrik terdiri pembangkitan, jaringan tranmisi, dan jaringan distribusi (sistem tegangan menengah dan tegangan rendah). Penyaluran energi listrik ke beban akan mengalami rugi-rugi teknis (losses), berupa rugi-rugi daya dan rugi-rugi energi Secara umum baik buruknya suatu sistem penyaluran dan distribusi tenaga listrik terutama ditinjau dari kualitas tegangan yang diterima oleh konsumen. Perkembangan sistem kelistrikan saat ini telah mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penyaluran energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisisensi yaitu dengan mengurangi rugi daya dan meminimalkan jatuh tegangan pada jaringan. Jatuh tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada jaringan tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah(jtr) dan saluran rumah (Anumaka, 2012). PT. PLN(Persero) merupakan salah satu perusahaan listrik yang melayani kebutuhan listrik bagi konsumen perumahan dan industri. Untuk melayani kebutuhan listrik di industri, membutuhkan suplai daya yang cukup besar, sehingga PT. PLN(Persero) distribusi memerlukan penambahan jaringan baru agar mampu melayani permintaan daya yang cukup besar dari industri tersebut (Arashloo, et all 2014). PT. Sinar Agung Selalu Sukses (SASS) adalah industri dibidang pengembangan komponen otomotif saat ini memperoleh beban daya dari PLN GI Palur sebesar 3,465 MW. Permintaan tambahan daya PT. SASS membuat PT. PLN(Persero) merencanakan sebuah jaringan baru yang akan disuplai dari PLN GI Masaran sebesar 6,93 MW. 32
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengacu pada beberapa metodologi yaitu : Studi literature, pengumpulan data, analisis data, perancangan sistem, dan pengujian rancangan dengan menggunakan software ETAP 12.6 Penelitian dilakukan dengan mengambil data skema diagram satu garis PT. SASS TD 555-6930KV dan drawing ETAP sistem kelistrikan penyulang 17 rayon Palur dari PT.PLN Rayon Palur Gambar 1 merupakan diagram segaris rancangan yang akan di kerjakan dan di simulasikan. Garis berwarna hijau adalah jalur penyulang 17, mendapat suplai dari GI Palur trafo I sebesar 60MVA. Jarak GI sampai PT. SASS adalah 10 Km. Penyulang baru akan suplai dari trafo II GI Masaran yang berkapasitas 60MVA. Gambar garis warna merah adalah jarak dari Masaran sampai lokasi PT. SASS. Jarak PT. SASS 4 Km dari penyulang 12 Masaran. Tujuan pembuatan jaringan baru ini, mampu meningkatkan efisiensi pada penyulang 17 Palur serta mampu mengurangi rugi-rugi daya pada sistem kelistrikan penyulang 17 Palur. Gambar 1. Diagram segaris 20 kv PT. SASS 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pertama dilakukan simulasi perhitungan pada penyulang 17 PT. PLN Rayon Palur yang terdapat di PT. SASS. Besar daya 555 KVA dengan beban 500 KVA, rugi rugi daya dari sistem kelistrikan keseluruhan pada penyulang 17 menunjukan daya aktif dan reaktif sebesar 31,8KW dan 87,6 kvar. Sedangkan rugi daya aktif dan reaktif di PT. SASS adalah 8,0 kw dan 31,8 kvar sedangkan nilai jatuh tegangannya kecil atau marginal dengan nilai persentase tegangan sebesar 97,14% artinya jatuh tegangan sebesar 2,86%. 33
Tabel 1. Hasil simulasi tahap pertama Tahap kedua simulasi perhitungan di PT. SASS dengan suplai daya sebesar 3,465 MVA pada penyulang palur yang berkapasitas trafo 3,5 MVA. Hasil simulasi menunjukan rugi daya aktif dan reaktif di PT. SASS adalah 62,1 KW dan 245,8 kvar. Rugi rugi daya lebih besar dibandingkan dengan simulasi tahap. Hal ini karena beban pada PT. SASS bertambah dari 500 kva menjadi 3.465 kva. Sementara nilai tegangan sebesar 95,94% artinya jatuh tegangan sebesar 4,06%. 34
Tabel 2. Hasil simulasi tahap 2 Tahap ketiga simulasi perhitungan dengan beban 6,9 MVA di PT. SASS pada penyulang 17 Palur, rugi daya aktif dan reaktif di sistem kelistrikan penyulang 17 Palur adalah 306,0 kw dan 986,0 kvar, sedangkan rugi daya aktif dan reaktifnya di PT. SASS adalah 124,9 kw dan 494,7 kvar. persentase tegangan di PT. SASS sebesar 94,75% yang artinya jatuh tegangannya 5,25% Tahap keempat simulasi perhitungan di PT. SASS setelah dialihkan ke penyulang 12 Masaran dengan suplai trafo II berkapasitas 60 MVA, penyulang ini dirancang untuk mengurangi rugi daya yang terjadi pada sistem penyulang 17 Palur. Rugi daya aktif dan reaktif penyulang 17 Palur setelah pengalihan sebesar 231 KW dan 786,2 kvar, sedang rugi daya aktif dan reaktif di PT. SASS 122,8 KW dan 486,3 kvar. Nilai persentase tegangan di PT. SASS naik menjadi 96,14% dari semula 94,75%, artinya lebih baik 1,39% dari sebelum pembuatan jaringan baru. 35
Tabel 3. Hasil simulasi tahap 3 36
Tabel 4. Hasil simulasi tahap 4 4. PENUTUP Hasil penelitian dan simulasi perhitungan di PT. SASS menggunakan software ETAP dapat disimpukan yaitu : 1. Simulasi perhitungan penyulang baru dari GI Masaran menunjukan berkurangnya rugi-rugi daya pada penyulang 17 Palur dari semula rugi daya aktif sebesar 306 KW dan rugi daya reaktif sebesar 986 kvar menjadi 231 KW dan 786 kvar. 2. Penyulang baru juga menunjukan berkurangnya rugi-rugi daya di PT. SASS dari semula rugi daya aktif 124,9 KW dan rugi daya reaktif sebesar 494,7 kvar menjadi 122,8 KW dan 486,3 kvar 3. Nilai persentase tegangan di bus 163 sebelum ada penyulang baru di sistem kelistrikan Palur sebesar 93,45% sedangkan seteleah ada penyulang baru nilai persentase tegangan menjadi 95,06%. 5. DAFTAR PUSTAKA Anumaka, M. C. (2012). Analysis of Technical Losses in Electrical Power System Nigerian 330Kv Network As a Case Study. International Journal of Research and Reviews in Applied Sciences, 12(August), 320 327. Arashloo, R. S., Romeral Martinez, J. L., Salehifar, M., & Sala, V. (2014). Impact of neutral point current control on copper loss distribution of five phase PM generators used in wind power plants. Advances in Electrical and Computer Engineering, 14(2), 89 96. 37