BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. merupakan salah satu bentuk masdar dari kata kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan masalah karena Rasulullah saw. ada bersama-sama sahabat dan

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG ARAH KIBLAT

DAFTAR PUSTAKA. Adib, Munawir A Fatah, Al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progresif, 1999, hlm. 583.

BAB IV ANALISIS TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID AGUNG BANTEN. A. Analisis terhadap Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Banten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan seluruh tubuhnya ke arah Ka bah yang berada di Masjidil Haram, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengahadap kiblat adalah salah satu syarat sah shalat. Kiblat yang

SAATNYA MENCOCOKKAN ARAH KIBLAT. Oleh: Drs. H. Zaenal Hakim, S.H. 1. I.HUKUM MENGHADAP KIBLAT. Firman Allah dalam Surat al-baqarah ayat 144: Artinya:

Cara Mudah Penentuan Arah Kiblat

BAB II KONSEP UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. A. Pandangan Para Ulama Tentang Arah Kiblat. dari,, yang secara sederhana dapat kita artikan menghadap.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari lintasan benda-benda langit pada orbitnya masing-masing.

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT. A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu fitrah manusia. Nilai itulah yang diajarkan oleh al-qur an. Al-Qur an

BAB IV ANALISIS FUNGSI DAN AKURASI JAM MATAHARI PERUMAHAN KOTABARU PARAHYANGAN PADALARANG JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah

PENINGKATAN PEMAHAMAN TAKMIR MASJID DI WILAYAH MALANG TERHADAP PENENTUAN AKURASI ARAH KIBLAT

BAB II LANDASAN TEORI. hukum menghadap kiblat dan cara menentukan arah kiblat sangat

BAB IV ANALISIS METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Analisis Konsep Pemikiran Slamet Hambali tentang Metode

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

BAB IV AKURASI METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT MASJID AGUNG AT TAQWA BONDOWOSO JAWA TIMUR

(Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: Abstrak

BAB II ARAH KIBLAT DAN ANDROID. Meninjau dari segi bahasa kata kiblat berasal dari akar kata - -

,, yang berarti menghadap. 1 Kamus Besar

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN LINGKARAN JAM TANGAN ANALOG. A. Prinsip Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Lingkaran Jam

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

BAB IV ANALISIS KOMPARASI ISTIWAAINI KARYA SLAMET HAMBALI SEBAGAI PENENTU ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT

BAB I PENDAHULUAN. artinya Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Kalimat tersebut diulang

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang pelayaran sudah dikenal oleh masyarakat dunia. sejak lama. Ekspedisi-ekspedisi besar pernah dilakukan hingga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sesuai tuntutan zaman, baik pada zaman pra-

METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT

BAB IV ANALISIS METODE BAYANG-BAYANG AZIMUTH TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID BAITUR ROHIM

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menentukan arah Kiblat ketika hendak melaksanakan shalat. Bagi

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DAN AKURASI BENCET DI PONDOK PESANTREN AL-MAHFUDZ SEBLAK DIWEK JOMBANG SEBAGAI PENUNJUK WAKTU SALAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. Secara etimologi, kata kiblat berasal dari bahasa arab, yang

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN SAADOEDDIN DJAMBEK TENTANG ARAH KIBLAT. A. Penentuan Arah Kiblat Pemikiran Saadoeddin Djambek

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu falak merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENOLAKAN SERTIFIKASI ARAH KIBLAT DI MASJID BAITURRAHMAN SIMPANG LIMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR

BAB IV AKURASI METODE ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI DESA SRUNI, KEC. JENGGAWAH, KAB. JEMBER JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEDOMAN PRAKTIS PENENTUAN ARAH KIBLAT KARYA M. MUSLIH HUSEIN

BAB II ARAH KIBLAT PERSPEKTIF SYAR I. adalah salah satu bentuk masdar dari kata kerja

BAB I PENDAHULUAN. menghadap kiblat di dalam shalat merupakan syarat sah shalat. Dengan demikian

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL WAKTU SALAT PROGRAM MAWAAQIT VERSI A. Analisis Sistem Hisab Awal Waktu Salat Program Mawaaqit Versi 2001

BAB II ARAH KIBLAT. 1. Pengertian Arah Kiblat menurut Bahasa. melakukan shalat. Kata kiblat berasal dari bahasa Arab, yaitu salah

BAB IV APLIKASI DAN UJI AKURASI DATA GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) DAN AZIMUTH MATAHARI PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK HISAB ARAH KIBLAT

DAFTAR PUSTAKA. Abd al-mu thi, Fathi Fawzi Misteri Ka bah (Kisah Nyata Kiblat Dunia Sejak Nabi Ibrahim hingga Sekarang), Jakarta: Zaman, 2010.

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN TIM HISAB DAN RUKYAT HILAL SERTA PERHITUNGAN FALAKIYAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II DISKURSUS ARAH KIBLAT DAN METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT. menuju kepada Kakbah (Baitullah) yang berada di kota Makkah. Arah

,, yang berarti menghadap. 1 Kiblat secara

SISTEM KOORDINAT GEOGRAFIK

MENYAMBUT ISTIWA UTAMA 16 JULI 2013 ; AYO LURUSKAN ARAH KIBLAT KITA!

BAB I PENDAHULUAN. Arah kiblat merupakan arah yang dituju oleh umat Islam dalam

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM BENCET KARYA KIAI MISHBACHUL MUNIR MAGELANG

BAB II DASAR TEORI PERANCANGAN APLIKASI PERHITUNGAN MIZWALA QIBLA FINDER. kiblat kedua kata ini saling berhubungan satu sama lain.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. Definisi kiblat dalam kitab Irsyâd al-murîd 1 adalah

BAB V PENUTUP. menghadap ke bangunan Ka bah, shalatnya tidak sah. Sedangkan orang. perbedaan pendapat, adapun pendapat itu adalah :

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Susiknan Kalender Islam ke Arah Integrasi Muhammadiyah NU, Yogyakarta: Museum Astronomi Islam, 2012

BAB III METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT ISTIWAAINI DAN THEODOLITE. 5 Agustus 1954 di sebuah desa kecil bernama Bajangan, kecamatan

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam

BAB IV ANALISIS TERHADAP HISAB RUKYAT WAKTU SALAT ASAR. A. Analisis Kedudukan Bayang-Bayang Matahari Awal Waktu Salat

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam ajaran Islam, menghadap arah Kiblat merupakan suatu

SEGITIGA BOLA DAN ARAH KIBLAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. Secara etimologi kiblat berasal dari bahasa Arab yaitu yaitu salah. satu bentuk mashdar dari kata kerja

BAB I PENDAHULUAN. sahnya shalat, seperti dalam dalil-dail syara kesalahan dalam menghadap kiblat

A. JUDUL. Oleh. Drs. H. Nabhan Maspoetra, MM

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan arah kiblat pada dasarnya mengkaji posisi atau markaz

BAB I PENDAHULUAN. kepada nabi Muhammad saw ketika melaksanakan misi suci yaitu Isra Mi raj,

BAB I PENDAHULUAN. sempurna dibanding dengan mahkluk ciptaannya yang lain. Kesempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. wajib benar benar menghadap Ka'bah itu ( 'ain Ka'bah) tetapi orang yang jauh

BAB II HISAB RUKYAH ARAH KIBLAT. Pengertian kiblat menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu.

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

BAB II PENENTUAN UTARA SEJATI. disebut utara, tetapi bisa juga menyebutnya dengan istilah arah utara. Mencari

Menyikapi Fatwa Arah Kiblat. Written by Monday, 19 July :12

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE

BAB I PENDAHULUAN. menghadap kiblat,shalatnya tidak sah. Umat Islam di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. sahnya ibadah shalat. Ini sudah merupakan kesepakatan para ulama bahwa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

PENGENALAN PENGUKURAN ARAH KIBLAT DI TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH/SEKOLAH DASAR MELALUI MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SUDUT

BAB II KONSEP UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. 1. Pengertian Kiblat menurut Bahasa. dalam bahasa Arab merupakan bentuk masdar dari kata

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB II FIKIH MENGHADAP KIBLAT

METODE Penentuan dan Akurasi Arah Kiblat Masjid-Masjid di Tulungagung

BAB IV ANALISIS METODE HISAB WAKTU SALAT DALAM PROGRAM SHOLLU VERSI 3.10

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus

BAB IV ANALISIS METODE AZIMUTH BULAN SEBAGAI ACUAN PENENTUAN ARAH KIBLAT. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimuth Bulan

BAB I STUDI ANALISIS HISAB ARAH KIBLAT DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR. Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT adalah Dia menjalankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH ISLAM Waktu Praktis Penentuan Arah Kiblat

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM ISTIWA DALAM KITAB SYAWARIQ AL-ANWAR

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2002.

0 o 0 0 BT. Dari hasil perhitungan diperoleh azimuth Mushola Miftahul Huda terhadap

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB ARAH KIBLAT DR. ING KHAFID DALAM PROGRAM MAWĀQIT 2001

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

BAB II HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN ARAH KIBLAT

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ARAH KIBLAT A. Pengertian Kiblat 1. Pengertian Kiblat secara Etimologi Secara etimologi, kata kiblat berasal dari kata (qiblah) yang merupakan salah satu bentuk masdar dari kata kerja (qabala yaqbalu qiblatan) yang artinya menghadap 1, dapat juga berarti pusat pandangan. 2 Kata ini memiliki definisi yang sama dengan kata jihah, syaţrah dan simt yang berarti arah menghadap. Kata kiblat ini sering disandarkan pada kata-kata jihah al-kiblat, simt al-kiblat, dan sebagainya yang semuanya memiliki arti yang sama yaitu arah menghadap kiblat. 3 Kata kiblat yang berasal dari bahasa Arab alqiblah ( ا ) secara harfiah berarti arah (al-jihah) dan merupakan bentuk fi lah dari kata al-muqābalah yang berarti keadaan (ا) menghadap. 4 Ada beberapa definisi yang dipaparkan dalam pemaknaan esensi kiblat itu sendiri. Dari berbagai sumber literatur yang ada, kiblat bisa didefinisikan kedalam beberapa makna. Diantaranya sebagai berikut: 1 Ahmad Warson Munawir, al-munawir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya : Pustaka Progressif, 1997, hlm. 1087-1088. Lihat Louis Ma luf, al-munjid fî al-lughah wa al- Alam, Beirut : Darul Masyriq, 1986 2 Ahmad Warson Munawir, Ibid. 3 Kata ini digunakan dalam kitab Tibyan al-miqat, Khulashah al-wafiyah, Durus al- Falakiyyah, dan beberapa kitab falak yang lain. 4 Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pedoman Hisab Muhammadiyah, Yogyakarta: Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2009, Cet ke-ii, hlm. 25. 18

19 a) Translasi dari Wikipedia Qiblah (Arabic:, also transliterated as Kiblah or Qiblah) is an Arabic word for the direction that should be faced when a Muslim prays during Salat. Most mosques contain a niche in a wall that indicates the Qiblah. 5 b) Kamus Al Munawwir Kata kiblat berasal dari akar kata - - (qabila yaqbalu qubulan) yang berarti mengambil ataupun menerima. Akan tetapi padanan kata ini lebih dekat dengan kata menghadap yang berada didepannya. 6 (qābala) yang diartikan c) Didalam buku Astronomy in the Service of Islam Pada bab XII dalam buku ini, David A. King memaparkan pendapatnya tentang esensi Kakbah dan kiblat sesuai dengan fakta-fakta tekstual. Diantara pendapatnya adalah sebagai berikut: Kakbah awal mulanya adalah tempat penyembahan terhadap berhala bagi bangsa Arab dari beberapa sumber yang masih diragukan. 7 Semenjak abad ketujuh, menjadi pusat dari salat orang Islam. Hukum Islam mewajibkan bagi umat Islam untuk salat menghadap kiblat, yaitu 5 Arti: Kiblat dalam bahasa arab: hanya diterjemahkan kepada kata qiblah atau qiblih, arah yang harus dihadap ketika seorang Muslim ketika melaksanakan Salat. Sebagian besar Masjid memiliki tempat di dinding yang ditujukan kepada kiblat. lihat (www.wikipedia.com) tentang definisi kiblat. 6 Ahmad Warson Munawwir, Kamus...op.cit, hlm. 1087. 7 David A. King, Astronomy in The Service of Islam, USA : Variorum, 1984, bag. IV, hlm. 1.

20 menghadap Kakbah dan menghadap arah Makkah sebagai tanda persatuan. 8 d) Didalam Buku Islamic Mathematical Astronomy The Qibla, or direction of Mecca, defines the direction of prayer in Islam. 9 The determination of the qibla for a given locality is a mathematical problem of some complexity which was of considerable interest to medieval muslim scholars. 10 (Kiblat, atau arah Makkah, ialah definisi tentang arah bagi para Mushalli (orang yang salat) dalam agama Islam. Penentuan tempat sebagai kiblat merupakan sebuah masalah matematis dari berbagai kerumitan yang sangat mengambil perhatian para Ilmuwan Muslim pada abad pertengahan). 2. Pengertian Kiblat secara Terminologi Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, kiblat didefinisikan sebagai bangunan Kakbah atau arah yang dituju kaum muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah. 11 Pengertian tersebut juga terdapat dalam Ensiklopedi Islam yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia mendefinisikan kiblat sebagai suatu arah tertentu bagi kaum muslimin untuk mengarahkan wajahnya dalam melakukan salat. 12 8 Ibid. 9 Disitir dari buku Islamic Mathematical Astronomy pada bab XIII, Al- Khalili s Qibla halaman 81, yang disusun oleh David A. King mengambil definisi kiblat dari Table Encyclopaedia of Islam 10 Ibid. 11 Abdul Azis Dahlan, et al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. Ke-1, 1996, hlm. 944. 12 Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama / IAIN, Ensiklopedi Islam, Jakarta: CV. Anda Utama, 1993, hlm. 629.

21 Adapun beberapa pendapat para ahli falak tentang definisi arah kiblat secara terminologi diantaranya adalah: a. Slamet Hambali memberikan definisi arah kiblat sebagai arah menuju Kakbah (Makkah) lewat jalur terdekat yang mana setiap muslim dalam mengerjakan salat harus menghadap ke arah tersebut. 13 b. Menurut Muhyiddin Khazin, yang dimaksud kiblat adalah arah atau jarak terdekat sepanjang lingkaran besar 14 yang melewati ke Kakbah (Makkah) dengan tempat kota yang bersangkutan. 15 c. Menurut Susiknan Azhari, arah yang dihadapkan oleh muslim ketika melaksanakan salat, yakni arah menuju ke Kakbah di Makkah. 16 d. Menurut Ahmad Izzuddin, arah yang menuju ke Kakbah (Baitullah) yang berada di kota Makkah, dimana arah tersebut dapat ditentukan dari setiap titik di permukaan Bumi. 17 e. Harun Nasution dkk mengartikan kiblat sebagai arah untuk menghadap pada waktu salat. 18 13 Slamet Hambali, Ilmu Falak I (Tentang Penentuan Awal Waktu Salat dan Penentuan Arah Kiblat di Seluruh Dunia),t.th., hlm. 84. 14 Lingkaran pada permukaan bola langit yang dibuat melalui pasangan titik-titik pada permukaan bola langit yang berlawanan dan bertitik pusat pada titik pusat bola langit. Dengan demikian bidang lingkaran besar tersebut senantiasa menyinggung titik pusat bola langit. Lingkaran besar ini dapat dibuat sebanyak mungkin (tak terhingga) dan setiap lingkaran besar membagi bola langit menjadi dua bagian yang sama besar. Dalam bahasa Inggris disebut Great Circlesedang dalam bahasa Arab disebut Dairah Adzimahatau DairahKabirah. Lihat Susikan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, Cet ke-ii, hlm. 132. 15 Muhyiddin khazin, Ilmu Falak Dalam Teori Dan Praktek, Yogyakarta: Buana Pustaka, cet. ke-1, 2004, hlm. 3. 16 Susiknan Azhari, Ensiklopedia Hisab Rukyah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet ke 2, 2008, hlm.175 17 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis: Metode Hisab-Rukyah Praktis dan Solusi Permasalahannya, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2012, hlm 17 18 Harun Nasution, et al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Djambatan, 1992, hlm. 563.

22 f. Abdul Aziz Dahlan dan kawan-kawan mendefinisikan kiblat sebagai bangunan Kakbah atau arah yang di tuju kaum muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah. 19 g. Ma rufin Sudibyo mengartikan arah kiblat sebagai azimuth yang mengikuti jarak terpendek antara Kakbah dan sebuah titik di permukaan Bumi. Hal ini berdasarkan Arah di antara dua titik di permukaan Bumi secara matematis adalah azimuth yang mengikuti jarak terpendek di antara kedua titik tersebut. 20 Dari beberapa uraian definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kiblat adalah arah menuju Kakbah (Makkah) lewat jalur terdekat sepanjang lingkaran besar yang mana setiap umat Islam diwajibkan menghadap arah tersebut pada waktu melaksanakan ibadah salat. B. Dasar Hukum Menghadap Kiblat 1) Surat al-baqarah ayat 115 ) ' ( #$%!" 345,678 //012. *+,- 9::,; Dan kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 115) 21 19 Abdul Azis Dahlan, et al., Ensiklopedi...loc.cit. 20 Ma rufin Sudibyo, Sang Nabi Pun Berputar; Arah Kiblat dan Tatacara Pengukurannya, Solo : TInta Medina, 2011, hlm. 115. 21 Departeman Agama RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, Bandung : CV Penerbit Diponegoro, 2007, cet. V, hlm.18

23 Ayat ini diturunkan saat Nabi Muhammad saw. tinggal di Madinah, beliau bermaksud untuk menjelaskan kepada penduduk Madinah tentang arah kiblat mereka, yaitu terletak di antara arah timur dan barat. Dengan demikian maksud ayat ini bukanlah pengertian secara umum yang berlaku bagi semua daerah di seluruh belahan dunia. Pendapat lain menjelaskan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang tidak mengetahui arah kiblat, sehingga kiblat bagi orang tersebut kemana saja, karena semua arah baik timur, barat, selatan maupun utara adalah milik Allah. 22 2) Surat Al-Baqarah Ayat 144 B,C ( @6A6-" >?77 < F GG D,E MNBF BHI5FJ IL6 B C ( OPQ C @:N" F<OS G 7. 7V TU5 ' F7 N$> Y ( 4 WX 7E\F. H[,- > Z L7. @6_7`0>!"]^ 'b^ 7[T L6!a > N$,C,Lf#c efv cd j 7 hhfi_7,f g 7V 9: ;7[!6!7 Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.dan sesungguhnya orangorang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil haram itu adalah 22 Abu Fida Isma il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tafsir al-qur an al- Azhim, Beirut : Dar al-fikr, 1992, Jilid I,.hlm 149

س/ 24 benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 144) 23 Ayat ini dijelaskan bahwa nabi Muhammad saw. menengadah wajahnya ke langit berulang kali, menanti turunnya wahyu, dan merindukan perintah untuk menjadikan Kakbah sebagai kiblat, karena Kakbah adalah kiblat Nabi Ibrahim as. dan beliau berdo a akan Islamnya orang Arab, serta karena orang-orang Yahudi mengatakan bahwa nabi Muhammad saw. telah berpaling dari kiblatnya di Mekah dan mengikuti kiblat orang-orang Yahudi. 24 Sedangkan Hadis-hadis nabi Muhammad saw. yang membicarakan tentang kiblat memang cukup banyak jumlahnya. Hadis tersebut antara lain adalah: a) Hadis riwayat Muslim أ ن د - و+ *ن () '! ا% أ $ " الله أ! أن رل الله و<=: 2 ا%>ء 2%: 4 8 ھ 2 ل و<=: ر< F E وھ+ ر*ع 2 $ Cة 2 { 3 /4!ى }%12? ا%>@ ا%'ام ا%@ و $ا ر* J 2 دى أI إ ن ا%/ % 2 %ا * ھ+!' 25 ا%/ Bercerita Abu Bakar bin Abi Saibah, bercerita Affan, bercerita Hammad bin Salamah, dari Tsabit dari Anas: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. (pada suatu hari) sedang salat dengan menghadap Baitul Maqdis, 23 Departeman Agama RI, Al-Qur an...op.cit, hlm.22 24 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilal al-qur an, Beirut: Dar as-syuruq, 1992, hlm. 227 25 Abu al-husain Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim al-qusyairi al-naisabury, Shahih Muslim, Juz. I, Beirut : Dar al-kutub al- Ilmiyyah, t.t, hlm. 423

25 kemudian turunlah ayat Sesungguhnya Aku melihat mukamu sering menengadah ke langit, maka sungguh Kami palingkan mukamu ke kiblat yang kamu kehendaki. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.Kemudian ada seseorang dari bani Salamah bepergian, menjumpai sekelompok sahabat sedang ruku pada salat fajar. Lalu ia menyeru Sesungguhnya kiblat telah berubah. Lalu mereka berpaling seperti kelompok Nabi, yakni ke arah kiblat (HR. Muslim). Hadis di atas menjelaskan tentang peristiwa terjadinya perpindahan kiblat dari Masjid al-aqsha di Yerussalam ke Masjid al-haram (Kakbah) yang ada di Mekkah. b) Hadis riwayat Bukhari?ء!) ل ا%زاق أ M! ا <(L ا س ل % دFM ا%" - $"الله-و+- ا%د 2 M ج ر* R ر* PJ 2" إ 'ق J<% "2!ا- =* و%+ F() M ج "P -E 26 ا% Jو ل ھTها%/ Bercerita Ishaq bin Nasr, bercerita Abdul Razzak, bercerita Ibnu Juraij, dari Atha berkata aku telah mendengar dari Ibnu Abbas: Bahwa sesungguhnya Nabi saw ketika masuk ke Baitullah beliau berdoa di sudutsudutnya, dan tidak salat di dalamnya sampai beliau keluar. Kemudian setelah keluar beliau salat dua rakaat di depan Kakbah, lalu berkata inilah kiblat. (HR. Shahih Bukhari). Hadis ini menunjukkan bahwa yang dinamakan kiblat adalah bangunan fisik Kakbah itu sendiri. Berdasarkan hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa menghadap kiblat ke Kakbah merupakan suatu keharusan bagi orang yang melaksanakan salat, sehingga para ahli fikih besepakat mengatakan bahwa menghadap kiblat merupakan syarat sahnya F 26 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-bukhari, Shahih al-bukhari, Juz. I, Beirut : Dar al-kutub al- Ilmiyyah, t.t, hlm. 176

26 salat. Oleh karena itu tidak sah salat seseorang tanpa menghadap kiblat, sehingga tidak boleh dalam shalat menghadap ke arah selain Kakbah. C. Pendapat Ulama tentang Arah Kiblat Para ulama sepakat bahwa siapa saja yang mampu melihat Kakbah secara langsung, dalam hal ini berada di hadapan Kakbah atau berada di sekitar Masjidil Haram, wajib baginya menghadap persis ke Kakbah dan tidak boleh dia berijtihad untuk menghadap ke arah lain. 27 Bagi mereka yang tidak dapat melihat Kakbah maka para ulama berbeda pendapat. Imam Syafi i berpendapat bahwa wajib bagi seluruh umat Islam untuk menghadap kiblat (Kakbah) ketika salat fardlu, sunah, jenazah, sujud syukur, dan sujud tilawah. Orang yang berada di Makkah akan tetapi tidak dapat melihat langsung ke arah Kakbah atau orang bertempat tinggal di luar Makkah harus bersungguh-sungguh dalam menentukan arah kiblat baik dengan petunjuk bintang-bintang, Matahari, Bulan, gunung, arah hembusan angin atau segala cara untuk mengetahui arah kiblat. 28 Pendapat para Imam mazhab selain Imam Syafi i tentang menghadap kiblat bagi orang yang tidak dapat melihat Kakbah antara lain: 29 Imam Hanafi, Hambali, Maliki, dan sebagian kelompok Imamiyah menjelaskan, kiblat orang yang jauh dari Kakbah adalah arah dari bangunan Kakbah (jihah 27 Muhammad Jawad Mughniyah, Al-Fiqh Ala Al-Madzahib Al-Khamsah, diterjemahkan oleh Masykur A. B, Afif Muhammad dan Idrus Al-Kaff, Fiqih Lima Mazhab, Jakarta : Lentera, 2007, cet. V, hlm. 77. Lihat juga Sayyid Sabiq, Fiqh as-sunnah, Kairo: Dar al-fath, jilid I, 1999, hlm. 115 28 Abu Abdullah Muhammad Bin Idrisas-Syafi i, al-umm, Beirut: Dar al-kutub al- Alamiyah, tt, hlm. 190 29 Muhammad Jawad Mughniyah, Al-Fiqh...,op. cit, hlm.. 77

27 al-ka bah). 30 Adapun dalil yang dikemukakan oleh Jumhur adalah sabda nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Ibn Majah dan al-tirmidzi yang berbunyi : 31 أ أ ھ(ة و 'E UJE أ 'E 32 ل: لرل الله$" الله-و+ E ا% U قوا% W ب Bercerita Muhammad Ibn Abi Ma shar, dari Muhammad Ibn Amru dari Abi Salamah Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda: Apa yang berada di antara Timur dan Barat adalah Kiblat. Hadis itu menunjukkan bahwa semua arah yang berada di antara utara dan selatan termasuk kiblat. Jika diwajibkan menghadap fisik Kakbah, maka tidak sah salatnya orang-orang yang berada dalam shaf yang sangat panjang yang jauh dari Kakbah karena tidak bisa memastikan salatnya menghadap fisik Kakbah. Padahal umat Islam sudah sepakat bahwa salatnya orang-orang tersebut adalah sah karena yang diwajibkan bagi mereka yang tidak dapat melihat Kakbah adalah menghadap ke arah Kakbah. 33 D. Metode-Metode Penentuan Arah kiblat Penentuan arah kiblat selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai dengan keilmuan dan kualitas serta kapasitas intelektual yang dimiliki oleh masyarakat Islam, dilihat dari alat-alat yang digunakan untuk mengukurnya. Setiap alat pasti memilik kekurangan dan kelebihan masing- 30 Ibid 31 Wahbah Zuhaili, al-fiqh al-islami wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-fikr, 1997, Jilid 1, hlm. 758 32 Ahmad bin Syu aib al-khurasany an-nasa i, Sunan an-nasa i, Beirut : Dar al- Fikr,1999, Juz IV, hlm. 175 33 Ibnu Rusyd, Bidayah al-mujtahid wa Nihayah al-muqtashid, Beirut: Dar al-fikr, tt, Jilid I, hlm. 80

28 masing serta tingkat keakuratan yang berbeda-beda, mulai dari tingkat keakuratan yang rendah hingga tingkat keakuratan yang tinggi. Menurut Slamet Hambali, terdapat lima metode yang berkembang di Indonesia selama ini 34, di antaranya : a. Metode pengukuran arah kiblat menggunakan alat bantu kompas. b. Metode pengukuran arah kiblat menggunakan alat bantu tongkat istriwa dengan mengambil bayangan Matahari sebelum zawal dan sesudah zawal. c. Metode Pengukuran arah kiblat menggunakan raṣdul qiblat global. d. Metode Pengukuran arah kiblat menggunakan raṣdul qiblat lokal. e. Metode Pengukuran arah kiblat menggunakan alat bantu Theodolite berdasarkan posisi Matahari setiap saat. Metode-metode tersebut merupakan metode penentuan arah kiblat yang berkembang di Indonesia. Namun pada kenyataannya terdapat metodemetode baru yang berkembang hingga kini seperti Mizwala Qibla Finder karya Hendro Setyanto. Menurut penulis dari berbagai metode-metode dalam pengukuran arah kiblat, bisa dikelompokkan menjadi tiga metode berdasarkan perkembangannya, yaitu metode alamiah, metode klasik dan metode modern. Berikut macam-macam metode penentuan arah kiblat yang berkembang dan digunakan di Indonesia berdasarkan kelompoknya: 2013. h. 23. 34 Slamet Hambali, Ilmu Falak Arah Kiblat Setiap Saat, Yogyakarta: Pustaka Ilmu, cet.i,

29 1. Metode Alamiah a. Rasi Bintang Orion Pada rasi bintang ini terdapat tiga bintang yang berderet yang bisa dijadikan penunjuk arah kiblat secara langsung. Tiga bintang tersebut di antaranya Mintaka, Alnilam, dan Alnitak. Dengan menarik garis dari ketiga bintang tersebut, arah kiblat langsung dapat ditentukan. Rasi orion akan berada di langit Indonesia ketika waktu subuh pada bulan Juli. Kemudian akan kelihatan lebih awal pada bulan Desember. Pada bulan Maret rasi Orion akan berada di tengah-tengah langit pada waktu maghrib. 35 Namun penentuan arah kiblat dengan metode ini hanya sebatas perkiraan saja, karena akurasinya masih belum dapat dipertanggung jawabkan. Gambar 2.1 : Bentuk Rasi Orion dan Penentuan Arah Kiblat 36 WIB 35 Slamet Hambali, Ilmu Falak...,op. cit, hlm. 29. 36 Sumber gabar : www.rukyatulhilal.org diakses pada tanggal 04 April 2014 pukul 10. 55

30 b. Tongkat Istiwa Tongkat istiwa adalah sebuah tongkat yang ditancapkan tegak lurus pada bidang datar dan diletakkan pada tempat terbuka, sehingga Matahari dapat menyinari dengan bebas. 37 Tongkat istiwa ini dikenal juga dengan nama Gnomon. Di Indonesia fungsi utama tongkat istiwa ini adalah untuk mencocokan jam istiwa dan penunjuk waktu-waktu salat. 38 Meskipun acuannya adalah Matahari, penggunaan tongkat istiwa dalam menentukan arah kiblat adalah untuk menentukan arah utara sejati, yaitu dengan menancapkan tongkat di bidang datar pada tengah-tengah garis lingkaran. Garis lingkaran ini berfungsi untuk menjadi penanda bayangan ujung tongkat ketika menyentuhnya saat sebelum kulminasi 39 Matahari dan setelahnya. Kemudian dua titik bayangan tadi diambil garis lurus dan itulah arah timur dan barat sejati. Untuk mendapat arah utara sejati, maka buatlah garis tegak lurus dari garis timur-barat tadi. Selanjutnya dapat diperkirakan ke mana arah kiblat, dengan menggunakan rumus trigonometri. 37 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2012, hlm. 65 38 Menurut David A. King, penunjuk waktu sholat ini adalah waktu salat duhur dan ashar, karena waktu salat tersebut berhubungan dengan panjang bayangan Matahari. Lihat David A King, op. cit, bag. VIII, hlm. 2 39 Kulminasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyatakan bahwa pada saat itu benda langit mencapai ketinggian yang tertinggi pada peredaran semu hariannya. Lihat Susiknan Azhari, Ensiklopedia Hisab Rukyah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005, hlm. 91

31 c. Raṣdul Qiblat Salah satu metode penentuan arah kiblat yaitu dengan mengetahui posisi Matahari (Raṣdul Qiblat). Raṣdul Qiblat adalah ketentuan waktu di mana benda yang terkena sinar Matahari mengarah ke arah kiblat. Raṣdul Qiblat ini ada dua jenis yaitu Raṣdul Qiblat tahunan dan Raṣdul Qiblat harian 40 a) Raṣdul Qiblat Tahunan Raṣdul Qiblat Tahunan atau juga disebut dengan Istiwa Utama atau Istiwa A dhom adalah melintasnya Matahari melewati titik tepat di atas kepala (Zenit) suatu tempat. Istiwa sendiri adalah saat Matahari melewati meridian suatu tempat yang juga menjadi pertanda masuknya waktu Zuhur. Akibat sumbu Bumi miring 66,5 terhadap bidang orbitnya menyebabkan selama setahun Matahari terlihat bergeser posisinya. Pergeseran ini antara 23,5 LU pada bulan Juni sampai 23,5 LS pada bulan Desember. Saat sudut deklinasi Matahari sama dengan nilai lintang suatu tempat maka di tempat tersebut terjadi Istiwa Utama. 41 40 Slamet Hambali, Ilmu Falak 1...op.cit, hlm. 192 41 Motuha Arkanuddin, Teknik Penentuan Arah Kiblat: Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: LP2IF Rukyat Hilal Indonesia (RHI), tt, hlm. 9

32 Gambar 2.2 Raṣdul Qiblat Tahunan 42 Pada saat Matahari mencapai titik kulminasi di atas kakbah maka deklinasi Matahari sama dengan garis lintang kakbah. Hal demikian terjadi pada setiap tanggal: 43 Tanggal 27 Mei tahun kabisat jam 11j 57m 16d LMT atau 09j 17m 56d GMT Tanggal 28 Mei tahun basithah pada jam 11j 57m 16d LMT atau 09j 17m 56d GMT. Tanggal 15 juli tahun kabisat pada jam 11j 57m 16d LMT atau 09j 17m 56d GMT Tanggal 16 Juli tahun Basithah pada jam 12j 06m 03d LMT atau 09j 26m 43d GMT 42 http://hazis.files.wordpress.com/2009/05/rashdul_qiblat1.jpg?w=627, diakses pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 pada jam 21.23 WIB 43 Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak...op.cit, hlm.72

33 b) Raṣdul Qiblat Harian Raṣdul Qiblat harian adalah ketika Matahari berada di jalur Kakbah bayangan Matahari berimpit dengan arah yang menuju Kakbah untuk suatu lokasi atau tempat, sehingga pada waktu itu setiap benda yang berdiri tegak lurus di lokasi yang bersangkutan akan langsung menunjukan arah kiblat. Posisi Matahari seperti itu dapat diperhitungkan kapan akan terjadi. 44 2. Metode Klasik a. Astrolabe atau Rubu Mujayyab Astrolabe atau Rubu Mujayyab adalah suatu alat untuk menghitung fungsi geneometris, yang sangat berguna untuk memproyeksikan suatu peredaran benda langit pada lingkaran vertikal. 45 Alat ini terbuat dari kayu atau papan berbentuk seperempat lingkaran, salah satu mukanya yang sudah diberi gambar seperempat lingkaran dan garis-garis derajat serta garisgaris lainnya. 46 Fungsi utama dari alat ini adalah untuk melakukan perhitungan dalam ilmu falak. Lebih detail lagi alat ini merupakan komputer analog, yang berfungsi untuk memecahkan banyak masalah astronomi dan persoalanan penentuan waktu. Selain untuk menentukan waktu salat dan arah kiblat, pada abad pertengahan 44 Muhyidin Khazin, Ilmu Falak...,op. cit, hlm.74 45 Ahmad Izzudin, Ilmu Falak...,op. cit. hlm 61 46 Badan Hisab dan Rukyah Departemen Agama, Almanak Hisab Rukyah, Jakarta : Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 1991, hlm. 132.

34 astrolabe dengan piringan yang dapat diganti-ganti, disesuaikan pada penggunaan pada lokasi geografi yang berbeda, dapat dimanipulasi untuk memberikan berbagai bentuk data penentu waktu dan perputaran tahunan benda-benda langit, pengukuran di atas Bumi, dan informasi astrologi. 47 Untuk aplikasi penentuan arah kiblat, rubu mujayyab berfungsi sebagai penentu besaran busur. Sehingga dalam penggunaannya, terlebih dahulu dibutuhkan arah mata angin sejati, yang selanjutnya menggunakan rubu mujayyab untuk menentukan sudut arah kiblatnya. b. Kompas Kompas 48 merupakan alat navigasi yang berupa jarum magnetis di mana disesuaikan dengan medan magnet Bumi untuk menunjukkan arah mata angin. 49 Namun konsep kerja kompas didasarkan pada medan magnet Bumi di mana setiap magnet memiliki kutub. Kutub utara magnet Bumi berada sekitar 1400 mil 47 Ahmad Izzuddin, loc. cit. 48 Kompas adalah penunjuk arah mata angin, kompas merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan hisab rukyah. Pada saat pengukuran arah kiblat dan rukyatul hilal alat ini membantu untuk menentukan true north. Namun untuk menentukan true north harus dilakukan koreksi deklinasi magnetic. Koreksi ini tidak sama untuk setiap saat dan tempat. Dalam menggunakan alat ini, hendaknya dijaga agar terhindar dari pengaruh magnetis benda-benda sekitarnya. Oleh karena itu, kompas yang baik disamping harus memiliki gerak yang bebas dan skala azimuth yang teliti, juga harus diberi sangkar atau tempat yang menjauhkan dari pengaruh magnetis benda-benda sekitarnya. Lihat Susiknan Azhar, Ensiklopedi Hisab Rukyah, op. cit hlm. 125-126. 49 Arah mata angin yang dapat ditunjukkan oleh jarum kompas, di antaranya Utara/North (disingkat U atau N), Barat/West (disingkat B atau W), Timur/East (disingkat T atau E), Selatan/South (disingkat S), Barat laut/northwest (antara barat dan utara, disingkat NW), Timur laut/north-east (antara timur dan utara, disingkat NE), Barat daya/south-west (antara barat dan selatan, disingkat SW), Tenggara/South-East (antara timur dan selatan, disingkat SE). Ahmad Izzuddin, op. cit, hlm 65

35 atau sekitar 2250 km sebelah selatan dari dari kutub utara sebenarnya. Tepatnya di pulau Bathurst di utara Kanada. Kutub utara kedudukannya tidak berada pada satu titik dengan kutub Bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa utara magnet dengan utara sebenarnya tidak berimpit. 50 Dengan demikian hasil yang ditunjuk oleh jarum kompas tidak selalu mengarah pada Titik Utara Geografis (true north). Penyimpangan jarum kompas dari arah Utara-Selatan geografis (true north) pada suatu tempat disebut deklinasi magnet (magnetic variation). Penyimpangan jarum kompas ke kiri/ke kanan dari titik utara sejati dinyatakan sebagai deklinasi negatif (declination west) dan deklinasi positif (declination east). Besar deklinasi magnet selalu berubah-ubah tergantung pada posisi tempat dan waktu 51. Untuk wilayah Indonesia besar deklinasi magnet lebih kurang antara -1 sampai +6 (1 west -6 east). 52 3 50 Boona, dkk, THAB: Teknik Hidup di Alam Terbuka, Bandung: True North, 2011, hlm. 51 Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak...,op. cit, hlm.59 52 Badan Hisab dan Rukyah Departemen Agama, Almanak...op.cit, hlm. 159-160

36 c. Mizwala Qibla Finder Gambar 2.3. Mizwala Qibla Finder 53 Mizwala Qibla Finder adalah metode penentuan arah kiblat yang dikembangkan oleh Hendro Setyanto. Metode ini menggunakan mizwah (back azimuth) sebagai patokan arah. Penentuan arah kiblat dengan mizwala ini yaitu dengan menggunakan sinar Matahari, mengambil bayangan pada waktu yang dikehendaki. 54 Dalam Mizwala Qibla Finder terdapat beberapa komponen penting pembentuk mizwala yaitu bidang Level sebagai alas bidang, Bidang Dial sebagai acuan pengukuran yang dilengkapi dengan lingkaran kosentris, Gnomon atau tongkat pembentuk bayangan dan tripod sebagai pengatur kedataran. 55 53 Diambil dari toturial Qibla Finder Manual.Ppt pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2014 pada jam 11.45 WIB 54 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...,op.cit, hlm. 72. 55 Hendro Setyanto, Mizwala Qibla Finder.ppt

37 3. Metode Modern a) Theodolite Gambar 2.4. Komponen mizwala 56 Theodolite adalah instrument optic survey yang digunakan untuk mengukur sudut dan arah yang dipasang pada tripod. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut horisontal (Horizontal Angel = HA) dan sudut vertikal (Vertical Angel = VA). Alat ini banyak digunakan sebagai piranti pemetaan pada survei Geologi dan Geodesi. Theodolite dianggap sebagai alat yang paling akurat diantara metode-metode yang sudah ada dalam menentukan arah kiblat. Berpedoman pada posisi dan pergerakan Matahari dan bantuan satelit-satelit GPS, Theodolite dapat menunjukkan suatu posisi hingga satuan detik busur (1/3600). 57 Theodolit diangga sebagai alat yang paling akurat diantara metode-metode yang sudah ada dalam penentuan arah kiblat. Dengan bantuan pergerakan benda langit yaitu Matahari, theodolit dapat menunjukkan sudut hingga satuan detik busur. Dengan 56 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...,loc.cit 57 Mutoha Arkanuddin, Modul Pelatihan Perhitungan dan Pengukuran Arah Kiblat, disampaikan pada tanggal 26 September 2007 di Masjid Syuhada Yogyakarta, hlm. 13

38 mengetahui posisi Matahari yaitu memperhitungkan azimuth Matahari, maka utara sejati ataupun azimuth kiblat suatu tempat akan dapat ditentukan secara akurat. 58 b) Software-software Penentu Arah Kiblat a) Qibla Locator Gambar 2.5 Software Qibla Locator 59 Salah satu software yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui arah kiblat masjid atau mushala di sekitar rumah kita yaitu Qibla locator atau seperti Qibla direction. Dengan menggunakan bantuan satelit posisi tempat kita berada dapat kita ketahui dan kita dapat melihat sendiri hasil dari garis merah yang ada, apakah bangunan masjid dan mushola sudah menghadap ke Kakbah atau belum. Aplikasi ini dapat kita buka di www.qiblalocator.com. 60 WIB 58 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...,op. cit, hlm. 55 59 http://www.qiblalocator.com/, diakses pada hari Sabtu, 22 Maret 2014 pada jam 22.30 60 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...,op. cit, hlm.73

39 b) Google Earth Gambar 2.6 Software Google Earth 61 Software ini adalah salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar azimuth tempat di mana kita berada. Dengan menggunakan satelit kita dapat mengetahui daerah yang kita inginkan lalu kita tandai sampai pada titik Kakbah langsung. Dengan menandai sebuah kota dan Kakbah kemudian menghubungkannya melalui penggaris akan terlihat besar azimuth kota tersebut terhadap Kakbah. Aplikasi software ini dapat kita gunakan setelah ketika kita mendownload di www.googlearth.com dan menginstalnya di komputer. Software hanya dapat bekerja dengan bantuan koneksi jaringan internet sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. 62 61 Diambil dari software Google Earth, diakses pada hari Sabtu, 22 Maret 2014 pada jam 21.28 WIB 62 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...op.cit, hlm.73

40 c) Al-Miiqat Gambar 2.7 Software al-miiqat 63 Software yang memudahkan user untuk mengetahui arah kiblat suatu tempat dan jadwal awal waktu salat ini merupakan buah karya dari seorang dosen IAIN Walisongo Alek Burhani dengan Ahmad Izzuddin. Praktisnya seseorang bisa memasukan lintang dan bujur suatu tempat, maka akan diketahui azimuth kiblat tempat tersebut. Jadwal waktu salat yang ada pun di setting dengan ketinggian tempat yang bisa dirubah. 64 63 Diambil dari software al-miqaat 64 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak...,op.cit, hlm.74