APLIKASI STRUKTUR MEMBRAN PADA BANGUNAN STADION TOKYO DOME DI JEPANG

dokumen-dokumen yang mirip
TAR 219 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR. Contoh Bangunan dengan Sistem Struktur Pneumatik. Nadia Dianissa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

PENGGUNAAN STRUKTUR ATAP MEMBRAN PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR SUN VALLEY MUSIC PAVILION

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

Structure As Aesthetics of sport

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB III ELABORASI TEMA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Arsitektur V Bangunan Bentang Lebar

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB XI KUDA-KUDA DAN ATAP

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB 5 KONSEP. Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

PEMAHAMAN TEKNOLOGI BANGUNAN PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR DAN BANGUNAN TINGGI

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN BAB I: PENDAHULUAN

Konstruksi Rangka. Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

plat lengkung atau plat lipat yang tebalnya kecil dibandingkan dengan dimensi

BAB VI HASIL PERANCANGAN

TUGAS 1 STRUKTUR BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

BAB III METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data Lapangan 3.2. Studi Pustaka 3.3. Metodologi Perencanaan Arsitektural dan Tata Ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Struktur dan Konstruksi II

BAB 2 LANDASAN TEORI

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB III METODOLOGI DESAIN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN )

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

Transkripsi:

APLIKASI STRUKTUR MEMBRAN PADA BANGUNAN STADION TOKYO DOME DI JEPANG Gambar 1. Tampak perspektif Tokyo Dome Tokyo Dome yang berada di Tokyo, Jepang merrupakan bangunan hasil desain dari Nikken Sekkei Ltd, Takenaka Corporation. Luas bangunan ini 115.221 m2 dengan jumlah lantai adalah 6 lantai (2 lantai basement). Bangunan in selesai dibangun pada tahun 1988. Sistem struktur yang digunakan pada bangunan yaitu campuran antara sistem struktur membran pada atap stadion dan sistem struktur rangka takenaka pada atap bagian depan ( hall ) stadion. Material khusus pada atap stadion menggunakan material membran fiberglass yang diperkuat dengan kabel baja pra tegang. Untuk atap hall digunakan sistem struktur takenaka membentuk rangka ruang yang tetrahedral dengan penutup atap dari material kaca. Gambar 2. Tampak perspektif Tokyo Dome Gambar 3. Tampak depan Tokyo Dome Tokyo Dome merupakan jawaban atas harapan agar tetap dapat menonton pertandingan base ball, meskipun dalam keadaan hujan. Takenaka corporation berperan penting untuk merealisasikan The big egg sebagai bangunan bentang lebar struktur membran yang pertama kali dibangun di Jepang. Terobosan teknologi sangat diperlukan untuk mensukseskan proyek ini. Teknologi tersebut meliputi

system struktur, material-material baru, pencegahan gempa, perlawanan terhadap beban angin, penghawaan buatan, pencahayaan, akustik, salju yang mencair dan pemeliharan. Terdapat dua tipe struktur membran yaitu 1. air-support type : Merupakan Struktur membran jenis struktur Pneumatik, membran dibuat membengkak ( menggelembung ) dengan meningkatkan tekanan udara di dalam ruangan ( indoor ) lebih 0,3 % terhadap tekanan udara di luar ruang. 2. Suspension membrane type : dimana penguatan/penegangan dimasukan ke dalam membran, yang prinsipnya menyerupai payung. Gambar 4. Tipe suspensi membran Gambar 5. Tampak atas Tokyo Dome, membran yang dipertegang ANALISA SISTEM STRUKTUR PADA STADION TOKYO DOME Penyaluran Beban Untuk menyesuaikan dengan tuntutan fungsi ruang stadion dimana tidak memungkinkan menempatkan kolom pada tengah-tengah bangunan maka sistim struktur yang dapat diplikasikan adalah sistem struktur membran. Dalam hal ini, permasalahan teknis yang dimiliki oleh bentang lebar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara beban-beban yang dipikul dengan berat sendiri struktur tersebut. Pada struktur ini, bidang menerima beban, membentuk ruang dan sekaligus memikul beban. Kekuatan utamanya terletak pada bebasnya arah gaya-gaya yang bekerja padanya. Namun arah penyaluran gaya pada bangunan Tokyo Dome disesuaikan dengan geometri ruang yang dinaunginya. Hal ini mempengaruhi penempatan arah labran yang yang berfungsi sebagai penyalur beban ke dua kolom penumpu utama, yang menuju ke pondasi rakitan. Penggunaan pondasi rakit merupakan pilihan yang lebih ekonomis daripada penggunaan pondasi tiang pancang.

Udara sebagai penumpu strutur Arah gaya penyaluran beban pada tokyo dome Gambar 6. Gaya yang terjadi pada Tokyo Dome Untuk memikul berat beban sendiri dimanfaatkan tekanan udara panas yang ekuivalen dengan berat membran itu sendiri, sehingga mampu menopang membran dan tidak memerlukan kolom di tengah stadion. Tekanan udara panas juga mampu mengelembungkan permukaan membran sehingga tampilan menjadi lebih atraktif. Pemilihan jenis struktur air supported dipilih untuk mengantisipasi pengaruh angin, karena beban angin yang sangat besar, seminimal mungkin harus diketahui gayanya untuk menentukan besar tekanan membran saat di gelembungkan Material-material Membran Material-material membran melindungi bangunan dari sinar yang menyilaukan mata, namun memungkinkan cahaya menyinari ruang terbuka yang dapat dicapai tanpa bayang-bayang. Permukaan material membran dilapisi dengan teflon yang membuatnya bertahan terhadap kotoran, memungkinkan penampilannya menarik untuk diutamakan

Gambar 7 dan 8. Material membran yang dilapisi bahan teflon Material membran yang mampu melindungi bangunan dari silau sinar Contoh lain membran bahan teflon (PTFE), dipiliha karena bahan yang lebih transparan mampu melindungi silau matahari namun tetap lebih terang sekaligus dapat sebagai penahan kotor debu Material membran dilapisi oleh bahan teflon(ptfe) sebagai penahan kotor Gambar 9. Potongan Tokyo Dome Permukaan Atap Kabel kabel dari kawat baja terpasang pada permukaan atap dengan dua arah yang tegak lurus satu dengan yang lain, dan teflon pelapis material membran fiberglass diletakkan/dibubuhi terbentang diantara kabel-kabel. Kabel yang terpasang tegak lurus dan membentang pada permukaan atap PTFE pelapis material membran yang terbentang diantara kabel-kabel Gambar 10. Potongan Tokyo Dome Kabel yang terpasang tegak lurus dan membentang pada permukaan atap, dipergunakan untuk mempertahankan bentuk membran saat di gelembungkan Gambar 10. atap Tokyo Dome Kabel kawat baja yang juga difungsikan sebagai pra tegang pada membran pneumatik tipe air support.hal ini digunakan agar tetap stabil pada pembebanan yang diberikan

Pada membran Tokyo Dome perlu adanya pra tegang karena dengan cara ini membran mudah bengkok dan dapat ditekan oleh gas atau udara. Dapat diketahui juga, dalam teori membran tidak menggunakan pra tegang dapat membentangi ruangan yang besar sekali dengan tekanan udara yang mengimbagi beratnya sendiri dari membran yang mengambang. Namun dalam prakteknya membran perlu diberi pra tegang supaya menjadi stabil terhadap pembebanan yang tak simetris. Inilah alasan mengapa membran pada Tokyo Dome tetap memerlukan pra tegang dari kabel-kabel. Tekanan udara Udara dipompakan ke sisi dalam kubah, untuk meningkatkan tekanan udara dalam menjadi 0,003 atm lebih besar terhadap sisi luar dan membuat membran membengkak di bagian luar. Perbedaan tekanan ini berbanding lurus dengan perbedaan antara permukaan tanah dengan lantai 4 bangunan Perbedaaan tekanan udara dalam dan luar kubah yang dapat menggelembungkan kubah Gambar 11. Potongan Tokyo Dome Pencairan Salju Pada saat salju mencair, sebuah mesin unit pencair salju beroperasi, memompa udara hangat diantara dua membran, kemudian mencairkan salju Salju yang jatuh di atas atap dapat dibuat mencair dengan memompakan udara yang lebih hangat yang dioperasikan oleh sistem unit operasi

Management Sistem kontrol tekanan udara dan sistem pencair salju beroperasi sesuai dengan perubahan kondisi udara seperti angin yang kuat dan permukaan salju. Keseluruhan sistem ini dikendalikan oleh sistem manajemen operasi komputer. Detail Struktur Gambar 13. Hubungan membran dengan bangunan Gambar 14 dan 15. Detail struktur pada fasade Keistimewaan Struktur membran pada stadion Tokyo Dome 1. Ruang terbuka tanpa kolom memiliki aplikasinya terhadap ruang latihan yang luas, termasuk fasilitas-fasilitas olahraga seperti stadion olah raga dan senam 2. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua sistem lain 3. Struktur membran yang diaplikasikan pada Tokyo Dome terbukti mengurangi biaya dari struktur atap bentang lebar yang dikatakan dua kali lipat proporsi bangunan berbentang sejenis 4. Struktur membran ini memiliki keuntungan ekonomis karena pencahayaan buatan tidak diperlukan di siang hari. Gambar 16. Interior Tokyo Dome waktu siang hari, tidak membutuhkan cahaya lampu

KESIMPULAN Bangunan Tokyo Dome merupakan stadion pertama yang beratap di Jepang. Pemilihan sistem struktur sangat sesuai dengan kondisi iklim dan tuntutan fungsionalnya dimana udara panas yang dikompresikan ke dalam membrane, selain sebagai elemen pemikul berat beban sendiri juga dapat dimanfaatkan unrtuk mencairkan salju. Sifat dasar membrane yang hanya tahan terhadap gaya tarik, disempurnakan dengan cara penambahan elemen labrang prategang yang berfungsi sebagai titik-titk tangkap gaya dan penyalur beban sehingga system strukturnya dapat memenuhi tuntutan bangunan bentang lebar. Ketepatan pemilihan system struktur dan penggunaan material yang sesuai adalah hal yang paling esensial dalam desain suatu bangunan. Dan bangunan Tokyo Dome sebagai bengunan bentang lebar yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan olah raga baseball dapat terakomodir dengan baik secara sturktural. Daftar Pustaka http://sarangsyaoran.blogspot.com/2012/09/tokyo-big-egg-tokyo-dome.html http://id.wikipedia.org/wiki/tokyo_dome