BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi atau yang sering disebut TV merupakan media elektronik yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan informasi. Televisi mulai di kenal di Indonesia sekitar tahun 1962 yaitu bertepatan dengan pelaksanaan Olahraga Asia IV (Asian games IV) di jakarta. Pertandingan tersebut disiarkan oleh TVRI. TVRI (Televisi Republik Indonesia) diresmikan oleh presiden Soekarno tanggal 24 Agustus 1962. Dimulai dari TVRI muncullah berbagai macam stasiun stasiun tv swasta. Dunia pertelevisian di Indonesia sudah jauh mengalami perkembangan. Masing masing stasiun televisi mempunyai strategi untuk menarik perhatian penonton. Mereka berlomba lomba untuk menyiarkan program program jurnalistik dan artistik dengan penyajian dan pengemasan yang berbeda beda. Persaingan yang begitu ketat mendorong setiap stasiun televisi untuk menciptakan dan menayangkan program program yang kreatif, memiliki keunikan, ciri khas dan berkualitas. Hal hal tersebut merupakan kunci utama kesuksesan sebuah program. Semua stasiun televisi membutuhkan siaran televisi/program televisi agar dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menyiarkan, menyebarkan, menginformasikan berita atau hiburan kepada khalayak luas. Sumadiria menyatakan bahwa: siaran televisi merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologial, dan dimensi dramatikal. Sebelum peneliti melanjutkan pembahasan peneliti akan memaparkan sedikit profile dan sejarah Trans tv. Trans TV adalah sebuah stasiun televisi swasta yang 1
2 dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan motto "Milik Kita Bersama". Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 dan mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Saat itu Trans TV sudah membangun stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Trans TV kemudian pertama mengudara sejak diresmikan Presiden Megawati Soekarno Putri tanggal 15 Desember 2001 TRANS TV memulai siaran secara resmi. Siaran televisi atau sebuah program televisi walaupun jenisnya sama dengan program lainnya tetapi jika memiliki hal berbeda maka program tersebut memiliki tempat khusus dihati para penontonnya. Dewasa ini program program yang menyajikan tentang kekerasan, ketegangan, mengeksploitasi kriminalitas dan mengandung unsur informasi yang berat tidak lagi banyak diminati oleh para penonton. Acara acara ini dapat menambah penat pikiran mereka. Hal ini dikaji dari padatnya rutinitas sehari hari yang membuat seseorang membutuhkan penyegaran ketika dia mempunyai waktu luang, seperti sore hari sesudah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, pulang sekolah, pulang kuliah, atau pulang kerja. Program acara dalam bentuk hiburan lebih dicari dan diminati oleh penonton. Terutama pada saat mereka memiliki waktu luang yang banyak seperti pada saat weekend. Bagi orang orang dengan rutinitas yang sama setiap harinya (ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa/i, pekerja kantoran, dll) waktu luang ini akan mereka manfaatkan untuk relaksasi. Seperti bepergian dengan kerabat atau keluarga, memasak, berwisata kuliner, dan lain lain. Saat ini acara memasak dan wisata kuliner sudah banyak bermunculan di tv. Acara acara tersebut dikemas berbeda beda dan memiliki ciri khasnya masing masing.
3 Pada dasarnya semua orang suka makanan enak. Rasa ingin tahu tentang bagaimana proses membuat makanan tersebut mendorong para pecinta kuliner dan penggemar makanan ingin berwisata kuliner atau belajar memasak. Hanya saja terbatas pada waktu dan kesempatan. Kita cenderung membeli makanan yang sudah jadi daripada memasak. Padahal memasak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menambah pengalaman juga skill kita. Sebagai salah satu stasiun televisi di Indonesia yang memiliki komitmen untuk menghiasi layar kaca dengan program program bermutu, Trans Tv memiliki beberapa acara masak dan kulineri (ala chef, kuliner pilihan dan gula gula). Peneliti akan mengambil program acara GulaGula untuk diteliti. Alasan peneliti memilih GulaGula adalah GulaGula merupakan program acara memasak yang bermutu, memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Selain itu GulaGula memiliki rating dan share yang lumayan tinggi untuk program acara memasak di Trans Tv. GulaGula adalah program acara kuliner yang tayang di Trans Tv setiap hari Sabtu pukul 08.00 WIB. Keunggulan dari program acara memasak ini adalah GulaGula hadir membuat perbedaan dalam pengemasannya yaitu travelling sambil memasak. GulaGula sukses memadukan travelling mengelilingi Indonesia dengan memasak makanan enak. Segmen memasak di GulaGula selalu dilakukan di outdoor sambil menceritakan tempat dimana chef berada dimulai dari sejarah, keunikan, sampai makanan khas di daerah tersebut. Program memasak yang sudah ada di TV pada umumnya adalah memasak makanan utama. Belum pernah ada program memasak yang khusus berkonsentrasi untuk Sweet, cake and pastry atau dessert atau yang lebih kita kenal dengan hidangan penutup. Bara Pattiradjawane adalah chef dan host dalam program ini. Travelling dan memasak merupakan perpaduan kegiatan yang menarik bagi para pecinta wisata dan
4 kuliner. Bagi para ibu rumah tangga kegiatan memasak merupakan kegiatan sehari hari mereka yang akan menarik jika dipadukan dengan travelling. Pada umumnya para penonton khususnya para ibu rumah tangga suka mencoba memasak resep resep dari acara memasak atau kuliner yang mereka tonton. Selain mendapat info mengenai resep masakan para ibu rumah tangga juga mendapat referensi tentang tempat berwisata. Travelling dan makanan enak adalah dua hal yang menarik untuk mengisi akhir pekan mereka dengan keluarga tercinta. Peneliti ingin melihat bagaimana acara GulaGula memberikan pengaruh bagi para penontonnya. Khususnya bagi para ibu rumah tangga. Oleh karena itu peneliti akan meneliti lebih dalam lagi mengenai hal ini dalam sebuah karya tulis berbentuk skripsi dengan judul : Pengaruh program memasak GulaGula di Trans Tv terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga. 1.2 Ruang Lingkup Agar menghindari ruang lingkup yang terlalu luas dan melenceng dari tujuan penelitian maka peneliti membuat batasan dalam karya tulis ini. Batasan tersebut adalah : 1. Bagaimana pengaruh program GulaGula di Trans Tv terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga? 1.3 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan latar belakang serta ruang lingkup diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
5 1. Untuk melengkapi persyaratan kelulusan di jenjang S1 jurusan Marketing Communication di Bina Nusantara. 2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku memasak ibu rumah tangga. 3. Untuk mengetahui program memasak GulaGula di Trans TV 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh acara GulaGula di Trans Tv terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga. 1.3.2 Manfaat Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis : Peneliti berharap agar penelitian ini memberikan masukan dan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi di dunia akademik. Bagi Universitas Bina Nusantara penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah pengetahuan yang dapat menjadi pedoman dan dianalisa kembali oleh mahasiswa/i Bina Nusantara. 2. Manfaat Praktis : Peneliti berharap karya tulis ini dapat memberikan masukan bagi tim produksi GulaGula dan Trans Tv untuk membuat program GulaGula tersebut lebih dicintai penonton dan dapat meningkatkan kualitas program. 3. Manfaat Sosial : Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk mengetahui program memasak yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi para ibu rumah tangga.
6 1.4 Metodologi Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metodologi yang didasari data yang berasal dari hasil pengukuran serta berdasarkan variabel penelitian yang ada. Objek kajian dari metodologi penelitian kuantitatif adalah ilmu pasti. Metodologi dalam penelitian kuantitatif didesain secara spesifik dan berfokus kepada suatu permasalahan saja. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode yang paling tepat untuk penelitian ini karena semua hasil yang diperoleh dari penelitian berdasarkan data pasti yang telah didapat melalui responden (para penonton GulaGula). Peneliti berfokus pada suatu permasalahan saja yaitu pengaruh acara GulaGula terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga. 1.4.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian format deskriptif. Penelitian dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. (Bungin, 2005 : 36) Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian kejadian relative,
7 distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. (Riduwan, 2004 : 49) Peneliti menggunakan metode deskriptif karena peneliti mempunyai tujuan untuk mengungkapkan bahwa ada pengaruh tayangan GulaGula terhadap perilaku memasak pada ibu rumah tangga dengan menjelaskan, meringkaskan dan mengangkat ke permukaan pengaruh program GulaGula terhadap ibu rumah tangga. Penelitian survei digunakan oleh peneliti agar peneliti menemukan bahwa ada hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis, yaitu perilaku memasak ibu rumah tangga. 1.4.2 Jenis Data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan: 1. Data primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. (Bungin, 2009 : 122) Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari responden yaitu para ibu rumah tangga di daerah Jakarta Pusat. 2. Data Sekunder Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. (Bungin, 2009: 122) Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku buku ilmiah, internet, dokumen dari Trans TV dan lain sebagainya.
8 1.4.3 Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini ada dua cara, yaitu : 1. Angket/kuesioner: Angket/kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden, setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti angket, angket akan dikembalikan kepada peneliti. (Bungin, 2009 : 123) 2. Dokumenter Dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Sifat utama dari data ini tak terbatas ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal hal yang telah silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini antara lain foto, rundown program, tape, mikrofilm, disc, dll. (Bungin, 2009 : 124) 1.4.4 Langkah langkah Pengumpulan Data Kuesioner membutuhkan responden agar dapat dijalankan. Pertanyaan pertanyaan di dalam angket tidak akan bisa terjawab dan angket tidak akan bisa disebarkan tanpa adanya responden. Sebelum penelitian ini dimulai peneliti telah terlebih dahulu menentukan responden yang akan terlibat dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini berasal daripara ibu rumah tangga di daerah Jakarta Pusat. Alasan peneliti memilih para ibu rumah tangga di daerah Jakarta Pusat adalah target audience acara GulaGula berusia antara 25-40 tahun. Para ibu rumah tangga rata rata berusia 25 tahun keatas. Peneliti tidak akan
9 melakukan penelitian secara keseluruhan kepada semua ibu rumah tangga yang menjadi target acara GulaGula, melainkan peneliti akan menentukan sampel secara acak untuk mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dibatasi dengan jumlah yang dibutuhkan untuk penelitian ini. 1.4.5 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Untuk melengkapi data data yang dibutuhkan untuk penelitian ini peneliti melakukan survei di dua RT yaitu di Jalan Kramat V RT 05 RW 09 Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen dan di Jalan Cempaka I RT06 RW 09 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih. Penelitian dilakukan dari pagi hingga sore hari. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2012 hingga selesai. 1.4.6 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2009 : 80) Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas atau populasi terhingga. Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. (Margono, 2004 : 118) Berdasarkan pengertian diatas, peneliti memiliki beberapa syarat dalam menentukan populasi yang sudah disesuaikan dengan program GulaGula. Target audience program GulaGula ini berusia 25 40 tahun. Usia para ibu rumah tangga termasuk dalam target audience mereka. Penelitian ini akan
10 meneliti bagaimana pengaruh program GulaGula terhadap perilaku masak di kalangan ibu rumah tangga. Peneliti akan meneliti para ibu rumah tangga di Jakarta yang tersebar di lima wilayah. Peneliti memilih para ibu rumah tangga yang tinggal di Jakarta Pusat sebagai populasi penelitian. Agar penelitian ini efektif dan menghemat waktu maka peneliti hanya akan melakukan penelitian ke rumah rumah pada saat pagi hingga sore hari. Jadi, populasi yang terlibat dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga di daerah Jakarta Pusat. 1.4.7 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah random sampling. Random sampling atau penarikan sampel secara acak (random) adalah sejenis sampling yang memungkinkan setiap elemen dalam populasi yang sedang diteliti (atau populasi target), mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sampel semacam itu menjamin bahwa objek sampelnya terpilih tanpa bias dan memberikan dasar statistik untuk menentukan keyakinan yang terkait dengan proses inferensi. (Kazmir, 2004 : 3) Peneliti menggunakan random sampling agar setiap ibu rumah tangga dapat mendapat kesempatan untuk menjadi sample dalam penelitian ini. 1.4.8 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara cara tertentu, yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap, serta dianggap mewakili populasi. (Sarwono, 2010 : 36). Menurut Husaini dan Purnomo Setiady dalam buku mereka sampel adalah sebagian anggota populasi
11 yang diambil menggunakan teknik tertentu. (Usman, 2003 : 44) Bayley (1982) berpendapat sampel paling kecil adalah 30 (Irawan, 2002 : 57) Peneliti menggunakan rumus slovin untuk menentukan sampel yang akan diambil dari jumlah populasi yang ada: N = N 1 + Ne ² Keterangan : n = number of samples ( jumlah sampel ) N = total of population (jumlah seluruh populasi) E = error tolerance ( persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, misalnya 10 % atau 0,1 ) 1.4.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data data yang diperoleh di lapangan harus mengalami pengolahan, penyajian, dan analisis supaya pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita. Peneliti harus melakukan uji validitas dan reliabilitas pada angket yang telah disebar sebelumnya. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan realiabilitas menunjukkan adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. (Sarwono, 2010 : 36)
12 Mari Singarimbunan dan Sofyan Effendi dalam Metode Penelitian Survey, reliabilitas adalah tingkatan kemantapan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama. Tentu saja dengan syarat bahwa pada saat pengukuran tidak berubah. 1.4.10 Hipotesis Hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo (kurang) dan kata thesis (pendapat). Kedua kata itu kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam dialek Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis. Pengertian ini diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian itu hanya dapat dibuktikan dengan menguji hipotesis dimaksud dengan data di lapangan. (Bungin, 2009 : 75) Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut : Ha : Ada pengaruh dari acara GulaGula di Trans Tv terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga. Ho : Tidak ada pengaruh dari acara GulaGula di Trans Tv terhadap perilaku memasak ibu rumah tangga.
13 1.5 Sistematika Penelitian Sebelum bab pendahuluan ini berakhir peneliti akan membeberkan garis besar bab demi bab penelitian skripsi ini. Bab bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang menjadi landasan dilakukanya penelitian ini. Ruang lingkup penelitian sebagai pedoman batasan batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Manfaat yang akan didapat dari pencapaian penelitian. Hipotesis mengenai hasil penelitian dan metodologi yang digunakan peneliti dalam menjalankan penelitian ini. BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang terdiri dari teori teori umum serta teori teori khusus yang berhubungan dengan judul penelitian peneliti. BAB 3 Objek Penelitian Dalam bab ini berisi mengenai metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data, darimana saja sumber data, sampel, permasalahan masalah, pemecahan masalah. BAB 4 Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yaitu berupa pengaruh acara GulaGula terhadap perilaku memasak para ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini dirinci dalam penyajian data penelitian, pengolahan data yang didapat dalam penelitian, serta pembahasan dan juga analisis pemecahan masalah.
14 BAB 5 Simpulan dan Saran Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang telah dilakukan. Peneliti juga mencoba mengajukan saran saran dan rekomendasi yang mungkin bermanfaat bagi Trans TV dan berguna bagi penelitian penelitian yang akan datang mengenai ilmu komunikasi pertelevisian.