BAB V ANALISIS DATA. untuk mengetahui pengaruh modal perusahaan (X1), produktivitas tenaga kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

Berikut sebuah penelitian:

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) BASE CAMP KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Transkripsi:

75 BAB V ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitiaan ini menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh modal perusahaan (X1), produktivitas tenaga kerja (X2), upah tenaga kerja (X3), terhadaap jumlah tenaga kerja (Y). Di dalam Kabupaten Lampung Timur. Sebelum melakukkan analisis regresi linier terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik, meliputiuji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi meliputi: uji hipotesis secara parsial, uji hipotesis secara serempak dan analisis koefisien daterminasi. Pengujian instrumen data dalam penelitiaan ini menggunakan uji validitas. A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Basuki, 2015). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertannya pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tarsebut.

76 TABEL 5.1 Hasil Uji Validitas Variabel penjelas Anti-image Correlation Keterangan LNMODAL 0.629 Hasil valid LNOUTPUT 0.846 Hasil valid LNUPAH 0.739 Hasil valid KMO and Bartlett's Test Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah 0.671 Hasil valid Nilai KMO sebesar 0.671 menandakan bahwa instrumen valid karena sudah memenuhi batas 0.50 (0.671 > 0.50). korelasi anti image menghasilkan korelasi yang cukup tinggi untuk masing-masing item, yaitu 0.629 (LNMODAL), 0.846 (LNOUTPUT), dan 0.739 (LNUPAH). B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Autokorelsi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu koreklasi yang terjdi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan Metode uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesisi nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

77 b. Jika d terletak antara du dan (4-dU), maka hipotesisi nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika letak d terletak antara dl dan du atau diantara (4-dU) dan (4- dl), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel ststistik Durbin-Watson yang berantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan (Basuki, 2015). Tabel 5.2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Durbin-Watson 1.753 dl 1.55351 du 1.71278 Keterangan Tidak Terdapat Autokorelasi Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah Nilai Durbin Watson pada output dapat dilihat pada tabel 5.2 yaitu sebesar 1.753, sedangkan nilai dl (1.55351) dan nilai du (0.171278). deteksi autokorelasi jika 2.247 > 1.71278 maka tidak terdapat autokorelasi. 2. Uji Multikolinieritas Multikolinearitas atau kolinearitas ganda (multicollinearity) adalah adanya hubungan linear antara peubah variabel bebas dalam Model Regresi Ganda. Jika hubungan linier antar peubah bebas X dalam model regresi ganda adalah kolerasi sempurna maka peubah-peubah tersebut berkolinearitas ganda sempurna (Perfect Multicollinearity) (Basuki, 2015).

78 Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + E... (5.1) Dimana: X1: Modal Perusahaan X2: Output Tenaga Kerja X3: Upah Tenaga Kerja Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Ringkasan hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 5.3 berikut: Variabel Bebas TABEL 5.3 Hasil Uji Multikolinearitas Colinearity Statistics Tolerance Vif X1 0.797 1.254 X2 0.773 1.293 X3 0.889 1.125 Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah Kesimpulan Bebas Multikolinearitas Bebas Multikolinearitas Bebas Multikolinearitas Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai VIF atau Variance inflation (VIF = I/Tolerance) untuk X1 sebesar 1.254, X2 sebesar 1.293, dan X3 sebesar 1.125 yang kesemuannya kurang dari 10. Dan jika menggunakan nilai tolerance untuk X1 sebesar 0.797, untuk X2 sebesar 0.773, X3 dan sebesar 0.889, yang kesemuannya lebih besar dari 10% (0.1). hasil tersebut men\nunjukkan model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

79 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasitisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Basuki, 2015). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang benar adalah homoskedastisitas. Untuk mendeteksi dengan caraa melihat gambar plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED sebagai (X) dengan residualnya SRESID sebagai (Y).

80 TABEL 5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Variabel Terikat Bebas Sig.T e^2 X1 1.000 X2 1.000 X3 1.000 Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah Keterangan Tdk Terjadi Heteroskedastisitas Tdk Terjadi Heteroskedastisitas Tdk Terjadi Heteroskedastisitas Hasil perhitungan diatas menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat (e^2). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

81 C. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan regresi linier berganda dengan program SPSS 16.0 disajikan pada tabel 1.3 berikut: TABEL 5.5 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Variabel Independen B t.stat Sig.t Konstanta -6.770-6.424.000 Modal (X1).713 7.983.000 Hasil Produksi (X2).275 2.557.013 Upah (X3).574 2.730.008 R-Sq.636 F-Stat 45.809 Sig.F 0.000 a Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah Hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi nsebagai berikut: Y = -6.770+0.713LnX1-0.275LnX2+0.574LnX3+e Tabel 5.6 menjelaskan hasil uji hipotesisi variabel modal, tenaga kerja, upah terhadap variabel tenaga kerja Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka hasil koefisien regresinya dapat diinterprestasikan sebagai berikut: - Nilai konstanta (α0) = -6.770 dapat diartikan apabila semua variabel bebas (Modal, Output tenaga kerja, Upah tenaga kerja) dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan, maka jumlah tenaga kerja sebesar -6.770. nilai konstanta hasil dari regresi linier berganda, disini

82 konstan -6.770 menandakan berpengaruh negarif. Konstanta negatif menendakan terjadi penurunan jumlah tenaga kerja sebesar -6.770 ketika semua variabel bebas bersifat konstan. - Nilai koefisien ẞ1 = 0.713berarti jika modal (X1) berubah 1 persen, maka jumlah tenaga kerja akan mengalami perubahan sebesar 0.713 persen, asumsi variabel yang lain (upah tenaga kerja, dan output tenaga kerja) tetap. Koefisien modal bernilai positif maka, modal mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah tenga kerja. Apabila modal meningkat 1 persen maka, jumlah tenaga kerja akan meningkat sebesar 0.713 persen. - Nilai koefisien ẞ2 = 0.275 berarti jika output tenaga kerja (X2) berubah 1 persen, maka jumlah tenaga kerja akan mengalami perubahan sebesar 0.275 persen, asumsi variabel yang lain (upah tenaga kerja, dan output tenaga kerja tenaga kerja) tetap. Koefisien output tenaga kerja bernilai positif maka, hasil produksi mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah tenga kerja. Apabila output tenaga kerja meningkat 1 persen maka, jumlah tenaga kerja akan meningkat sebesar 0.275persen. - Nilai koefisien ẞ2 = 0.574 berarti jika upah (X2) berubah 1 persen, maka jumlah tenaga kerja akan mengalami perubahan sebesar 0.574 persen, asumsi variabel yang lain (upah tenaga kerja, dan output tenaga kerja tenaga kerja) tetap. Koefisien upah bernilai positif maka, hasil produksi mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah tenga kerja.

83 Apabila upah meningkat 1 persen maka, jumlah tenaga kerja akan meningkat sebesar 0.574 persen. D. Uji Hipotesis Dan Analisis Data 1. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) berguna untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variable dependent. Tabel 5.6 menunjukkan besarnya R square adalah.636, hal ini berarti 63.6% variasi jumlah penyerapan tenaga kerja perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung Timur dijelaskan oleh faktor-faktor upah tenaga kerja, output tenaga kerja dan modal. Dan 0.364 di jelaskan oleh faktor lain. 2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik ) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah faktor-fator upah tenaga kerja, output tenaga kerja, dan modal secara individual berpengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di dalam setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur.

84 TABEL 5.6 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Variabel Independen B T.Stat T. Tabel Kesimpulan Modal (X1).713 7.983 1.294 Berpengaruh Positif (Ha Diterima) Berpengaruh Hasil Produksi (X2).275 2.557 1.294 Positif (Ha Diterima) Berpengaruh Upah (X3).574 2.730 Sumber: Analisis Data SPSS Data Diolah 1.294 Positif (Ha Diterima)

85 a. Pengujian Terhadap Variabel Modal 1) Hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : ẞ1 = 0, artinya modal tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Ha : ẞ1 0, artinya modal berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. 2) Kriteria pengujian Dengan taraf nyata 10% dan n = 78 (df = 78-1-3=74) diperoleh nilai t tabel sebesar 1.294. Ho diterima atau Ha ditolak bila jika t hitung > t tabel Ho ditolak atau Ha diterima bila t hitung < t tabel 3) Kesimpulan Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 7.983 lebih besar dari t tabel 1.294 >0,05, maka H0, ditolak dan Ha diterima. Artinya menerima hipotesis bahwa modal (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja (Y) di Kabupaten Lampung Timur.

86 GAMBAR 5.1 Uji T Untuk Variabel Modal b. Pengujian terhadap variabel output tenaga kerja. 1) Hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : ẞ1 = 0, artinya output tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Ha : ẞ1 0, artinya output tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. 2) Kriteria pengujian Dengan taraf nyata 10% dan n = 78 (df = 78-1-3=74) diperoleh nilai t tabel sebesar 1.294. Ho diterima atau Ha ditolak bila jika t hitung > t tabel Ho ditolak atau Ha diterima bila t hitung < t tabel 3) Kesimpulan Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2.557 lebih besar dari t tabel 1.294>0,05, maka H0, ditolak dan Ha diterima. Artinya

87 menerima hipotesis bahwa output tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur. Daerah Ho diterima T tabel = 1.294 Daerah Ha diterima T stat = 2.557 GAMBAR 5.2 Uji T Untuk Variabel Hasil Produksi c. Pengujian terhadap variabel upah tenaga kerja 1) Hipotesis nol dan hipotesis alternatif H0 : ẞ1 = 0, artinya upah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. Ha : ẞ1 0, artinya upah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur. 2) Kriteria pengujian Dengan taraf nyata 10% dan n = 78 (df = 78-1-3=74) diperoleh nilai t tabel sebesar 1.294. Ho diterima atau Ha ditolak bila jika t hitung > t tabel Ho ditolak atau Ha diterima bila t hitung < t tabel 3) Kesimpulan

88 Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2.730 lebih besar dari t tabel 1.294>0,05, maka H0, ditolak dan Ha diterima. Artinya menerima hipotesis bahwa upah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur. Daerah Ho diterima T tabel = 1.294 Daerah Ha diterima T stat = 2.730 GAMBAR 5.3 Uji T Untuk Variabel Upah 3. Uji F ( Simultan ) Uji f dalam analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (modal (X1), produktivitas (X2), dan upah (X3) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (penyerapan tenaga kerja (Y)), (basuk dan yuliadi, 2015). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apabila semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Ho : B1 = b2.= bk = 0... (3.3) Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis

89 alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau HA : b1 b2. Bk 0... (3.4) Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang secara bersama sama signifikan terhadap variabel tenaga kerja. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh nilai F hitung = 45.809 dengan signifikansi F sebesar 0,000. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka nilai tabel dengan df1 = 3 dan df2 = n-k-1= 78-3-1 = 78 diperoleh F tabel sebesar 2.02. Maka F hitung (45.809) > F tabel (2,02), atau signifikansi F sebesar 0,000 menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengartikan bahwa Ha diterima dan Ho ditoilak. Yang mengartikan bahwa hipotesis di terima yaitu adanya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Daerah Ho diterima f tabel = 2,02 Daerah Ha diterima f stat = 45.809 GAMBAR 5.4 Uji F (Pengujian Secara Simultan)

90 E. Pembahasan Dan Analisis Data Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis serta analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang penyerapan tenaga kerja kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung Timur, maka hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh modal terhadap penyerapan tenaga kerja Koefisien elastisitas variabel modal sebesar 0.713 dan mempunyai hubungan positif yang sesuai dengan hipotesis, hal ini berarti apabila terjadi kenaikan pada modal sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pada penyerapan tenaga kerja sebesar 0.713% dan sebaliknya. Jumlah investasi dalam penanaman modal pada perusahaan akan menambah teknologi yang akan meningkatkan penambahan pada tenaga kerja (karyawannya) untuk meningkatkan jumlah output barang atau jasa yang diminta oleh konsumen. Variabel modal signifikan pada taraf 1% (0,01) sebesar 0.0000 terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur yang meliputi 23 kabupaten dan 1 (satu) kota selama kurun waktu tahun 2017. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini bahwa varibel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung Timur. hasil ini didukung oleh beberapa peneliti terdahulu

91 yang membuktikan bahwa variabel modal sebagai variabel bebas terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat tenaga kerja diantaramya: Peneliti pertama adalah Rizky (2012), Purwanto (2014), Awanis (2015), Widiastuti (2016) dan diakhiri oleh peneliti Swastika (2017). Dalam perekonomian makro kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Lalu peningkatan dalam permintaan agregat akan membawa perubahan pada kapasitas produksi suatu perekonomian yang kemudian akan dikuti oleh pertambahan dalam kebutuhan akan tenaga kerja untuk proses produksi, yang menandakan bertambahnya lapangan pekerjaan (Sukirno, 2011). 2. Pengaruh hasil produksi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten lampung timur Koefisien elastisitas variabel hasil produksi sebesar 0.275 dan mempunyai hubungan positif, hal ini berarti apabila terjadi kenaikan pada hasil produksi sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pada penyerapan tenaga kerja sebesar 0.275%, dan sebaliknya. Variabel hasil produksi signifikan pada taraf 1% (0,01) sebesar 0.013. Hasil produksi yang berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini bahwa variabel produktivitas diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung Timur. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

92 dilakukan oleh beberapa peneliti terdahaulu yang menggunakan variabel produktivitas sebagai variabel bebas dan membuktikan bahwa variabel produktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu tenaga kerja, peneliti terdahulu di awali dengan peneliti Risky pada tahun (2012), lalu Purwanto (2014) dan peneliti Widiastuti tahun (2016). Hasil ini juga di dukung oleh teori (Simanjuntak, 2001) yang menyatakan bahwa pertambahan permintaan akan hasil produksi tersebut akan menaikan permintaan tenaga kerja. Pertambahan produktivitas kerja dapat mempengaruhi kesempatan kerja. 3. Pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur Koefisien elastisitas variabel upah sebesar 0.574 dan mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar 0.574, hal ini berarti apabila terjadi kenaikan pada upah sebesar 1%, maka akan terjadi kenaikan pada penyerapan tenaga kerja sebesar 0.574%, dan sebaliknya. Hasil tersebut berlainan dengan hipotesis bahwa upah berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung Timur. Namun hasil ini didukung oleh beberapa peneliti terdahulu yang membuktikan bahwa variabel upah sebagai variabel bebas terbukti berpengaruh

93 positif dan signifikan terhadap variabel terikat tenaga kerja diantaramya: Peneliti pertama adalah Risky (2012), Cahyadi (2013), Purwanto (2014), dan Awanis (2015). Hasil ini didukung dengan teori bahwa Kenaikan tingkat upah disertai oleh penambahan tenaga kerja hanya akan terjadi bila suatu perusahaan mampu meningkatkan harga jual barang (Simanjuntak, 2011) dengan kata lain kemungkinan perusahaan reparasi mampu meningkatkan harga jual barang. 4. Secara simultan atau bersama-sama variabel modal, tingkat upah atau gaji dan produktivitas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 45.809 dengan signifikansi F sebesar 0,000 lebih besar dari nilai F tabel yaitu sebesar 2,02 dengan menggunakan tingkat derajat kepercayaan 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel upah (X1), produktivitas (X2), dan modal (X3) secara bersama-sama terhadap variabel terikat penyerapan tenaga kerja (Y) dapat diterima. 5. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung timur adalah variabel modal dilihat dari nilai standized yang paling besar, sehingga peningkatan modal diharapkan mampu mengatasi jumlah pengangguran yang ada di daerah Kabupaten Lampung Timur, sebab semakin bertambah modal usaha maka penyerapan tenaga kerja semakin tinggi.

94 6. Variabel upah, produktivitas, dan modal berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja pada perusahaan reparasi kendaraan. Pengaruh Tiga variabel tersebut cukup besar yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R²) yang tinggi, yaitu sebesar 0.636. Dengan demikian variasi perubahan penyerapan tenaga kerja pada perusahaan reparasi kendaraan di Kabupaten Lampung timur sebesar 0.636% dijelaskan oleh variabel unit usaha, modal, dan tingkat upah/gaji. Sedangkan sisanya 0.364% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.