BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu media yang memproses seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong setiap manusia dapat merespon semua perkembangan tersebut. logis, kreatif dan kemauan berkerjasama secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

BAB I PENDAHULUAN. abstrak melalui ceramah dan ilustrasi melalui gambar di papan tulis. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah dalam proses belajar dan pembelajaranperlu ditangani

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

belum secara intensif dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan IPTEK adalah bidang pendidikan, di mana pada dasarnya

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dengan persiapan yang baik dan matang, hal tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan konsep siswa di sekolah sering diindikasikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kualitas generasi yang akan datang. Dalam peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya laju perkembangan ilmu dan teknologi pada saat ini membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. guru bukan hanya sekedar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia juga sebagai mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik. Salah satunya adalah teknologi informasi dan komputer khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan nasional adalah

peran dalam membantu negara untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. ahli dari negara lain, maka sangat perlu ditanamkan sikap profesional dalam

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan sebuah Negara, maka makin baik pula tingkat kemakmuran Negara tersebut. Hal itu di sebabkan oleh karena masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang bisa mengerjakan segala sesuatu dengan cepat dan masyarakat yang bisa melakukan segala sesuatu dengan cepat haruslah masyarakat yang berpendidikan. Itu lah mengapa pendidikan sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Menurut Ghazali (2011), Pendidikan tidak hanaya memberikan asupan bagi Raga (dalam hal ini direpresentasikan dengan otak) tetapi juga asupan untuk rohani berupa moralitas untuk menentukan sikap baikburuk atau benar-salah. Selain itu, pendidikan juga merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah sarana dan wahana dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan dikembangkan melalui proses belajar dan pembelajaran. Oleh karena itu pendidikan harus mendapat perhatian lebih. Berbagai masalah dalam proses belajar perlu diselaraskan dan distabilkan agar kondisi belajar tercipta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta dapat diperoleh seoptimal mungkin. Salah satu usaha yang telah diakukan oleh pengelola pendidikan untuk mengembangkan pendidikan di negara ini dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan mengoptimalkan 1

2 sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia. Seiring dengan perkembangan serta kemajuan teknologi yang semakin pesat, dunia pendidikan pun perlu mengadakan inovasi atau pembaharuan dalam berbagai bidang termasuk dalam strategi pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan selalu menjadi masalah yang menarik untuk terus dibahas dan dikembangkan. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada unsur manusia. Setelah penulis melakukan wawancara pada beberapa orang guru, penulis mengetahui bahwa para guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dikarenakan masih minimnya media yang digunakan oleh para guru tersebut. Para guru masih menggunakan media berupa gambar. Pembelajaran yang menyenangkan atau tidak membosankan akan mampu membangkitkan semangat belajar siswa sehingga minat dan kemauan belajarnya timbul. Seorang guru harus mampu membangkitkan minat dan kemauan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Salah satu cara adalah guru harus inovatif dan kreatif dalam mengajar. Guru yang melakukan banyak inovasi dan kreatif dalam mengajar, maka akan membangkitkan semangat belajar siswa-siswanya. Sebaliknya, guru yang tidak melakukan inovasi dan tidak kreatif dalam mengajar akan membuat siswa bosan terhadap materi yang ia ajarkan. Arsyad dalam Syahputra, (2011 : 16) menyatakan bahwa : Media merupakan bagian dari komunikasi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Baik buruknya komunikasi yang dilakukan ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran merupakan media untuk menyampaikan pesan. Penggunaan media yang tepat oleh pendidik akan mengoptimalkan proses komunikasi yang terjadi sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat dicapai sesuai yang telah direncanakan.

3 Media yang sering digunakan adalah media cetak (diktat, modul, handout, buku teks, poster, majalah, surat kabar, dll.), sementara itu media sederhana yang tetap dimanfaatkan adalah papan tulis. Media audio visual (overhead transparancy, video/film, kaset audio, siaran TV/radio), dan media elektronik (komputer, internet) masih belum secara maksimal dimanfaatkan, meskipun dibeberapa tempat sudah mulai digunakan. Media memegang peranan penting dalam hal proses komunikasi. Agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Namun kenyataan yang ada di dunia pendidikan adalah banyak dari pendidik yang tidak mengembangkan media itu sendiri dengan berbagai alasan. Kemudian dalam hal pemanfaatan media, selain daripada kreativitas pendidik yang dituntut tinggi, pertimbangan instruksional juga menjadi salah satu faktor yang menentukan. Pengembangan media pembelajaran sangat penting dalam dunia pendidikan, tak lain untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan media yang ada saat ini. Selain itu, media yang dirancang oleh pendidik itu sendiri dapat dengan tepat memenuhi sasaran dari yang sudah ditetapkan. Karena sudah pasti pendidik memahami kebutuhan, potensi sumber daya dan lingkungan masingmasing, terlebih lagi dapat mengasah kemampuan inovasi dan kreativitas dari pendidik itu sendiri yang dapat meningkatkan profesionalitas pendidik. Pemakaian media pembelajaran diharapkan juga dapat membantu disaat guru tidak bisa hadir untuk menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya.

4 Media Pembelajaran ini dapat mengurangi suasana yang statis, seperti siswa yang tidak aktif dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan. Selain hal-hal yang disampaikan di atas, kegunaan lain dari penggunaan alat bantu pembelajaran yang beragam akan dapat menciptakan variasi belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan terhadap siswa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan nasional yang memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan. Berdasarkan kurikulum spektrum (spektrum, 2009) SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Dari hasil wawancara penulis kepada beberapa lulusan SMK, lulusan SMK terbukti banyak yang belum mampu menjadi sesuatu seperti apa yang telah direncanakan sebelumnya, baik keinginan orang tua maupun dengan apa yang terdapat didalam kurikulum. Diantaranya lulusan SMK memiliki prestasi atau hasil belajar yang rendah. Berbicara mengenai prestasi, maka tidak lepas dari hasil belajar siswa, karena dari hasil belajar merupakan prestasi. Untuk mengatasi permasalah tersebut, maka salah satu solusinya adalah penggunaan media pembelajaran, disamping peranannya yang sama pentingnya dengan faktor-faktor pendidikan yang lain, akan tetapi hal ini kadang kurang terlalu diperhatikan oleh para pendidik. Karena di era yang sekarang berkembang

5 ini, pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar, melainkan hanyalah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Stabat (SMK Negeri 1 Stabat), merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan berbagai bidang ilmu keteknikan. Salah satu Contoh Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Siswa di teknik keahlian ini dilatih agar mampu memahami dan memperaktikkan ilmu Instalasi Motor Listrik. Namun, tidak jarang diperoleh siswa yang masih bingung terhadap pelajaran yang ia terima. Hal ini terbukti dari penguasaan siswa terhadap Standar Kompetensi Instalasi Motor Listrik yang masih banyak memiliki nilai yang rendah, yaitu < 70,00. Padahal KKM yang ditetapkan untuk pelajaran ini adalah 70,00. Angka tersebut ditetapkan oleh Kemendiknas untuk mata diklat produktif pada kompetensi keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan. Banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas praktek kejuruan sesuai dengan syarat yang diatur, sehingga nilai yang didapat siswa masih dibawah rata-rata nilai kelulusan, sehingga mereka diwajibkan mengikuti remedial. Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa guru bidang studi mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hal tersebut didapati bahwasanya dalam sistem pembelajaran di sekolah tersebut memang jarang dimanfaatkannya media pembelajaran, serta kurangnya ketersediaan yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Salah satu multimedia interaktif adalah dengan menggunakan Adobe Flash CS 6 dengan menampilkan materi pelajaran melalui bantuan program software

6 aplikasi sehingga dalam proses belajar mengajar, pengajar dapat menampilkan materi pelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. Menurut beberapa ahli, Adobe Flash CS 6 merupakan software yang tepat untuk membuat berbagai bentuk sajian yang dapat mendukung berbagai media, seperti video, animasi, gambar dan suara. Penggunaan multimedia interaktif dengan Adobe Flash CS 6 dalam pembelajaran bisa dijadikan alternatif media pembelajaran untuk mengatasi kendala-kendala seperti tidak adanya alat peraga. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik Pada Kelas XI TIPTL SMK Negeri 1 Stabat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat di identifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Penggunaan media pembelajaran sekarang belum efektif. 2. Hasil belajar Instalasi Motor Listrik siswa masih rendah. 3. Keadaan pendidik sekarang ini sudah memadai untuk membuat media pembelajaran multimedia interaktif. 4. Rancangan pembelajaran mata pelajaran Instalasi Motor Listrik di SMK Negeri 1 Stabat menggunakan media pembelajaran Multimedia interaktif.

7 C. Pembatasan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah serta identifikasi masalah yang telah dituliskan, mengingat juga keterbatasan penulis dalam hal kemampuan, waktu, dana, serta untuk membuat penelitian ini semakin terarah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Peneliti membatasi masalah bagaimana pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash CS 6 terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Stabat pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, dan batasan masalah yang terdapat di atas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS 6 pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik? 2. Bagaimana tanggapan para siswa terhadap media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS 6 pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik? 3. Apakah multimedia interaktif yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran Instalasi Motor Listrik? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat di atas, maka tujuan penelitian ini antara lain : 1. Mengetahui pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS 6 pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik.

8 2. Mengetahui tanggapan para siswa terhadap media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash CS 6 pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik. 3. Mengetahui apakah multimedia interaktif yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran Instalasi Motor Listrik. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi teoritis a. Mempermudah pemahaman konsep mengenai Instalasi Motor Listrik? b. Memberikan masukan kepada guru di sekolah, media yang dapat digunakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa. 2. Dilihat dari segi Praktis a. Memberikan informasi dan gambaran bagi calon guru dan guru bidang kompetensi Instalasi Motor Listrik dalam menentukan media pembelajaran yang baik digunakan. b. Dapat dijadikan bahan pada proses pembelajaran.