DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGUKURAN SUHU BASAL TUBUH WANITA DENGAN MICROCONTROLLER ESP 8266 TUGAS AKHIR

MONITORING DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN PULSE SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLLER TUGAS AKHIR

APLIKASI PEMBELAJARAN UNSUR-UNSUR KIMIA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY TUGAS AKHIR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang mempunyai peranan yang begitu penting

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB III RANCANG BANGUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I-1

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI INTERFACING KENDALI MULTI- OUTPUT PADA SMART HOME

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

HeartDroid: RANCANG BANGUN VISUALISASI ELECTROCARDIOGRAM (ECG) MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. lunak (software) aplikasi Android dan perangkat keras (hardware) meliputi

Sistem Pengecekan Water Meter Berbasis Internet Menggunakan Wemos D1

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman kopi dengan layanan berbasis. pengguna. Adapun penjelasan tahapan tahapan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA KOLAM IKAN BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE

Perancangan Aplikasi Monitoring Suhu pada Ruangan DMZ Berbasis Web dan Mobile

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

PEMBANGUNAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL BERPROTOKOL ZIGBEE UNTUK MONITORING SUHU PADA RUANGAN SERVER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat. Sebelum menggunakan alat non-contact thermometer ini ada beberapa hal

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMONITOR KELEMBAPAN TANAH DAN SUHU PADA BUDIDAYA CACING TANAH MENGGUNAKAN ARDUINO UNO TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Seiring

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

MONITORING DUA PARAMETER DATA MEDIK PASIEN (SUHU TUBUH DAN DETAK JANTUNG) BERBASIS ARUINO NIRKABEL

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Analisis Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di masyarakat Indonesia. Sepeda motor merupakan kendaran bermotor

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Rancang bangun Smart home ini dibuat untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGHITUNGAN JUMLAH PENGUNJUNG DAN SCORE BASKET BALL PADA TIME ZONE MENGGUNAKAN INFRARED, SEVEN SEGMEN DAN PORT PARALEL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMP MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA BERBASIS MOBILE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: RANCANG BANGUN KOMPOR LISTRIK DIGITAL IOT

BAB III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat berusaha untuk mengoptimalkan teknologi smartphone

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam bentuk website maupun dalam bentuk aplikasi android pada sisi klien.

Realisasi dan Perancangan Perangkat Kontrol Sistem Catu Daya di SMKN 2 Kendal dengan SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

ALAT MONITORING SUHU MELALUI APLIKASI ANDROID MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN MODUL SIM800L BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI

Angkasa Pura Digital Signage pada Bandar udara Syamsudinnor Banjarmasin

BAB IV TAMPILAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH Diah Risqiwati* 1, Nurimalita 2 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Diah Risqiwati, Nurimalita e-mail: risqiwati@umm.ac.id *1, nurimalita@umm,ac,id *2 Abstrak Suhu basal tubuh adalah suhu yang dicapai oleh tubuh ketika istirahat atau tidur atau tidak sedang melakukan aktivitas apapun. Biasanya untuk mendapatkan suhu basal tubuh dilakukan pengukuran dipagi hari setelah bangun tidur. Suhu basal tubuh ini digunakan untuk menentukan kapan wanita mulai memasuki masa ovulasi, hal ini memberi kemudahan kepada pasangan yang menginginkan kehamilan ataupun tidak. Mikrokontroler merupakan suatu sistem pengendali berukuran mikro, yang dapat digunakan bersamaan dengan alat elektronik lainnya. Keunggulan yang dimiliki mikrokontroler yaitu sebagai suatu sistem kendali. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun alat monitoring pengukuran suhu basal tubuh wanita dengan menggunakan mikrokontroler ESP8266 dan sensor MLX90614. Rangkaian tersusun atas rangkaian sensor suhu MLX90614, mikrokontroler ESP8266 dan web server untuk memproses data. Berdasarkan hasil pengujian yang diuji pengambilan suhu tubuh pada dua siklus secara berulang-ulang diketahui ada penurunan suhu dari hari sebelumnya yang menandakan mulai memasuki masa subur.dengan nilai rata-rata sebesar 0.76 0 C. Kata kunci: Suhu Basal Tubuh, Ovulasi, Mikrokontroler, Sensor, Web Server 1. Pendahuluan Menghitung masa subur tidak hanya dengan melihat siklus menstruasi saja, ada banyak cara untuk menentukan masa subur seorang wanita salah satunya dengan mengukur suhu tubuh basal. Suhu basal tubuh adalah suhu yang dicapai oleh tubuh ketika istirahat, tidur atau tidak sedang melakukan aktivitas apapun. Untuk mendapatkan hasil terbaik mengukur suhu tubuh dilakukan pada pagi hari, setelah bangun tidur dengan catatan tidak melakukan kegiatan apapun dengan waktu yang sama. Pengukuran dan pencatatan suhu basal tubuh digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur atau masa ovulasi sehingga bisa digunakan sebahai perencanaan kehamilan. Diperlukan termometer basal untuk mengukur suhu tubuh yang diletakkan pada lidah bagian bawah dan menutup mulut ketika masa pengukuran berlangsung selama beberapa menit [1]. Pengecekan suhu basal tubuh wanita banyak dilakukan secara manual dan terkadangan sulit dilakukan dikarenakan harus mencatat suhu tubuh mereka sendiri setiap hari dan menganalisa kenaikannya setiap hari. Pencatatan manual biasanya dilakukan ketika masa menstruasi terjadi. Pada 10 hari dari hari pertama menstruasi, secara berkala akan dicatat suhu tubuh dari hari ke hari, dan diusahakan pencatatan dilakukan pada jam yang sama. Penelitian sebelumnya (Kim Hwan Jeong dkk) dilakukan estimasi siklus menstruasi dengan menggunakan metode Covarian Stationary Time Series Analysis dengan Suhu Basal Tubuh, dengan metode ini dilakukan analisa siklus temperature suhu tubuh untuk memprediksi siklus menstruasi selanjutnya[3], namun belum dapat mendeteksi masa ovulasi. Penelitian yang dilakukan ini dapat mendeteksi penurunan suhu basal tubuh yang terjadi sehingga dapat diketahui kapan masa ovulasi dari wanita tersebut dan dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan. Pada penelitian Monitoring Suhu Basal Tubuh Wanita dengan Menggunakan Infrared Temperature Sensor dengan Mikrokontroller ESP8266 ini diharapkan nantinya dapat memantau secara real time dan berkala ketika melakukan pengukuran suhu basal tubuh setiap harinya, monitoring tersebut dapat dilihat melalui handphone Android oleh siapapun yang terhubung dalam jaringan yang sama dengan jaringan sistem mikrokontroller[5][6]. Untuk mendukung scalability maka digunakan teknologi web service sebagai solusi pertukaran data[2]. Pengukuran suhu basal tubuh akan direkam SENTRA 2017 V - 1

secara otomatis dan data suhu tubuh akan diolah menggunakan komputasi agar dapat dideteksi suhu minimum saat ovulasi. Outputnya adalah berupa peringatan bahwa wanita tersebut telah memasuki masa ovulasi dengan karakteristik penurunan suhu sampai 0.5 derajat Celcius atau bahkan lebih. Data akan disimpan dan diolah pada web server yang dapat diakses dengan menggunakan sistem android[4]. 2. Metode Penelitian Pengecekan suhu basal tubuh wanita banyak dilakukan secara manual dan terkadangan sulit dilakukan dikarenakan harus mencatat suhu tubuh mereka sendiri setiap hari dan menganalisa kenaikannya setiap hari. Pencatatan manual biasanya dilakukan ketika masa menstruasi terjadi. Pada 10 hari dari hari pertama menstruasi, secara berkala akan dicatat suhu tubuh dari hari ke hari, dan diusahakan pencatatan dilakukan pada jam yang sama. Lalu pada 10 hari tersebut dicari suhu yang paling maksimal, dan ditarik titik 0.05 0.1 derajat celcius diatas suhu maksimumnya. Dari titik tersebut akan ditarik sebuah garis yang dinamakan Cover Line (garis suhu). Suhu saat terjadi ovulasi biasanya lebih rendah dibanding suhu saat menstruasi. Suhu saat menstruasi sebesar 36.00 derajat celcius, terjadi selama 8 hari. Suhu setelah menstruasi berkisar antara 36.1-36.3 derajat celcius. Suhu saat ovulasi, biasanya 35.8 derajat celcius. Suhu setelah ovulasi, biasanya 36.4-36.7 derajat celcius. Jika suhu setelah ovulasi bertahan di angka 36.4-36.7 derajat celcius selama 18 hari, dan melewati tanggal menstruasi, mungkin saja terjadi kehamilan. Deteksi dilakukan bila diketahui nilai minimum suhu badan tubuh sebelum terjadi kenaikan suhu tubuh kembali. 2.1 Arsitektur Sistem Arsitektur sistem ini terdiri dari sensor MLX90614 mengambil data dengan memancarkan sinyal gelombang inframerah yang diarahkan ke objek anggota tubuh telinga untuk menangkap suhu tubuh yang dikeluarkan. Kemudian data yang didapat dikirimkan ke android dengan menggunakan media transmisi wifi ESP8266 dan suhu ditampilkan diaplikasi android kemudian penyimpanan data suhu akan disimpan pada webserver. Hasil pengukuran suhu yang disimpan pada server dapat dilihat pada history pengukuran berupa grafik pada android dengan akses koneksi internet. Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini: Gambar 2.1 Arsitektur Sistem 2.2 Flowchart Alur Sistem Flowchart menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Pada sistem ini flowchart menjelaskan bagian input, proses dan output dari sistem, Proses untuk mendapatkan nilai suhu yaitu dimulai dari sensor MLX90614 yang mengambil nilai suhu dengan memancarkan sinar inframerah. Input berasal dari android berupa data pengguna ketika melakukan login dengan memasukkan username dan password, kemudian data input berasal dari sensor MLX90614 yang nantinya di jadikan nilai data suhu dan diproses oleh mikrokontroler yaitu ESP8266 dalam penelitian ini, dan jika nilai sudah didapat maka mikrokontroler akan mengirimkan data untuk ditampilkan pada sistem Android dan nilai data akan disimpan pada sistem database. Adapun rancangan flowchart alur sistem di bawah ini: V - 2 SENTRA 2017

Gambar 2.2 Flowchart Alur Sistem Rangkaian Gambar 2.3 Flowchart Alur Sistem Android SENTRA 2017 V - 3

Gambar 2.4 Flowchart Alur Sistem Server Pada Gambar 2.2 merupakan flowchart alur sistem rangkaian yang menjelaskan sensor MLX90614 dihubungkan dengan mikrokontroller ESP8266 yang dikoneksikan dengan aplikasi android dan server untuk digunakan dalam pengambilan data suhu pada objek. Setelah data tersebut ditangkap dengan media gelombang inframerah maka data akan ditampilkan pada sistem android. Pada Gambar 2.3 merupakan flowchart alur sistem android yang menjelaskan alur kerja sistem pada android yang diawali dengan register pengguna apabila belum memiliki akun. Kemudian pengguna diharuskan login untuk mengakses beberapa menu pada aplikasi android. Ada beberapa menu diantara nya adalah menu hitung subur yang digunakan untuk mengetahui kapan memasuki masa subur dalam bentuk kalender, menu suhu tubuh untuk digunakan menampilkan hasil yang dilakukan pengukuran suhu basal dari rangkaian mikrokontroller dan menu grafik untuk menampilkan hasil data pegukuran dalam bentuk grafik. Pada Gambar 2.4 merupakan flowchart alur sistem server yang menjelaskan alur kerja sistem pada server yang menerima inputan dari android kemudian disimpan pada database server. Apabila ada perintah untuk menampilkan data suhu hasil pengukuran maka server akan mengirimkan data suhu pada android untuk ditampilkan berupa grafik. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil pengujian alat mikrokontroller Basalmometer ini diujikan kepada wanita yang sedang haid dengan mengambil nilai suhu basal tubuh yang diukur dengan menggunakan Aplikasi Basalmometer. Pengukuran yang dilakukan selama 2 siklus dimulai dari hari pertama haid setiap harinya sampai diperoleh beberapa data suhu. Data yang menandakan mulai memasuki masa ovulasi dilihat dengan data suhu pertama kali dari pengukuran yang mengalami penurunan 0.5 0 C dari suhu sebelumnya. Data dapat dilihat pada Tabel 3.1 yang terjadi penurunan suhu pada hari ke-9 disiklus bulan Agustus dan pada hari ke-9 disiklus bulan September. V - 4 SENTRA 2017

No. Nama Pengguna Usia 1 Elin 22 Tabel 3.1 Data Hasil Pengujian Hari Tgl. ke - Pengukuran Nilai Suhu Keterangan 10 Agustus 35.94 sehat 11 Agustus 36.30 sehat 1 12 Agustus 36.23 haid 2 13 Agustus 36.21 haid 3 14 Agustus 36.25 haid 4 15 Agustus 36.21 haid 5 16 Agustus 36.24 haid 6 17 Agustus 36.23 haid 7 18 Agustus 36.30 haid 8 19 Agustus 36.60 selesai haid 9 20 Agustus 35.82 selesai haid 10 21 Agustus 35.61 sehat 11 22 Agustus 35.63 sehat 12 23 Agustus 35.65 sehat 13 24 Agustus 36.61 sehat 14 25 Agustus 36.62 sehat 15 26 Agustus 36.23 sehat 16 27 Agustus 36.69 sehat 17 28 Agustus 36.70 sehat 18 29 Agustus 36.63 sehat 19 30 Agustus 36.65 sehat 20 31 Agustus 36.77 sehat 21 01 September 36.64 sehat 22 02 September 36.65 sehat 23 03 September 36.55 sehat 24 04 September 36.75 sehat SENTRA 2017 V - 5

25 05 September 36.76 sehat 26 06 September 36.72 sehat 27 07 September 36.79 sehat 28 08 September 36.58 sehat 29 09 September 36.43 sehat Siklus pada bulan September 1 10 September 36.21 haid 2 11 September 36.20 haid 3 12 September 36.25 haid 4 13 September 36.29 haid 5 14 September 36.30 haid 6 15 September 36.27 haid 7 16 September 36.33 sehat 8 17 September 36.63 sehat 9 18 September 35.89 sehat 10 19 September 35.77 sehat 11 20 September 35.80 sehat 12 21 September 35.83 sehat 13 22 September 36.65 sehat 14 23 September 36.52 sehat 15 24 September 36.72 sehat 16 25 September 36.70 sehat 17 26 September 36.67 sehat 18 27 September 36.67 sehat 19 28 September 35.69 sehat Dari hasil pengujian data siklus yang pertama pada saat memasuki masa ovulasi suhu tubuh mengalami penurunan sebesar 0.78 0 C dan dari data siklus kedua suhu tubuh mengalami penurunan sebesar 0.74 0 C. Maka dari dua siklus tersebut dapat diambil rata rata penurunan suhu sebesar 0.76 0 C,yang artinya bahwa pada uji pengguna selama 2 siklus berturut turut terjadi penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba di kisaran 0.76 0 C dan mulai saat itulah terjadinya masa ovulasi. V - 6 SENTRA 2017

37 AGUSTUS 36.8 36.6 36.4 36.2 36 35.8 35.6 35.4 35.2 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Gambar 3.1 Grafik Data Pengukuran siklus ke-1 Pada Gambar 3.1 merupakan data hasil pengukuran pada siklus pertama dibulan Agustus yang dilakukan pengguna setiap harinya dalam bentuk grafik untuk melihat secara detail penurunan dan kenaikan suhu yang terjadi saat pengukuran. 36.80 SEPTEMBER 36.60 36.40 36.20 36.00 35.80 35.60 35.40 35.20 35.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Gambar 3.2 Grafik Data Pengukuran Siklus ke-2 Pada Gambar 3.2 merupakan data hasil pengukuran pada siklus kedua dibulan September yang dilakukan pengguna setiap harinya dalam bentuk grafik untuk melihat secara detail penurunan dan kenaikan suhu yang terjadi saat pengukuran. SENTRA 2017 V - 7

Nama Pengguna Tabel 3.2 Data Hasil Pengujian Perbandingan dengan Termometer Digital Usia Elin 22 Hari ke - Tgl. Pengukuran Nilai Suhu (ᵒC ) Termometer Basalmometer Digital Error (ᵒC) 1 10-Sep-16 36.0 36.1 0.1 2 11-Sep-16 35.7 35.7 0 3 12-Sep-16 42.6 42.7 0.1 4 13-Sep-16 36.1 36.1 0 5 14-Sep-16 36.3 36.3 0 6 15-Sep-16 36.0 36.4 0.4 7 16-Sep-16 38.1 38.1 0 8 17-Sep-16 37.1 37.2 0.1 9 18-Sep-16 37.4 37.6 0.2 10 19-Sep-16 34.8 34.9 0.1 11 20-Sep-16 35.9 35.9 0 12 21-Sep-16 36.0 36.2 0.2 13 22-Sep-16 36.4 36.4 0 14 23-Sep-16 37.8 37.8 0 15 24-Sep-16 38.5 38.5 0 16 25-Sep-16 37.6 37.7 0.1 17 26-Sep-16 37.5 37.7 0.2 18 27-Sep-16 36.6 36.8 0.2 Pada Tabel 3.2 merupakan hasil pengujian pengukuran suhu dengan cara membandingkan nilai keakuratan suhu dengan menggunakan termometer digital. Pada data pengambilan suhu didapat ratarata error sebesar 0.094444. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, penulis membuat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Sistem ini dirancang dengan menggunakan ESP8266 sebagai mikrokontroller, rangkaian sistem mikrokontroller ESP8266 dapat bekerja dengan baik atau sesuai dengan rencana awal sehingga perangkat pendukung lainnya juga dapat bekerja dengan baik sesuai dengan hasil pengujian 2. Sensor MLX90614 setelah dilakukan pengujian, sensor dapat bekerja sesuai dengan perencanaan awal yaitu sensor dapat mengambil data suhu basal tubuh dan juga sensor mengirimkan data ke mikrokontroler ESP8266. 3. Dari hasil perhitungan penurunan suhu basal tubuh ketika memasuki masa ovulasi diperoleh ratarata sebesar 0.76 0 C 4. Dari hasil pengujian suhu tubuh sensor, ketika dibandingkan dengan Termometer Digital terdapat rata-rata error sebesar 0.094 0 C Referensi [1] Girsang, Bina Melvia. 2014. Pengukuran Suhu Basal Tubuh (SBT) Sebagai Metode Kontrasepsi Mandiri dan Penilaian Ovulasi pada Wanita Usia Subur di Desa Sngai Rambutan. Universitas Sriwijaya. [2] Jose, Deepa V., Lakshmi, Priya C., G. Priyadarshi., Monisha, Singh. 2015. Challenges and Issues in Android App Development- An Overview. [3] Kim, Hwan Jeong dkk.. Journal of Medical and Bioengineering Vol 5, No. 1. [4] Ma, Li., Lei, Gu., Jin, Wang. 2014. Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitos Engineering. Vol.9. 187-198. [5] MLX90614 Family Single and Dual Zone Infrared Termometer in TO-39. 2013. Melexis (Microelectronic Integrated Systems) V - 8 SENTRA 2017

[6] Yuni N. Ni Putu, Jesi Pebralia, et al. 2015. Studi Penerapan Sensor MLX90614 Sebagai Pengukur Suhu Tinggi secara Non-kontak Berbasis Arduino dan Labview. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains. SENTRA 2017 V - 9