BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tolak ukur kemajuan bangsa adalah usia harapan hidup penduduknya, semakin panjang usia harapan hidup selain sebagai kebanggaan juga merupakan tantangan, mengingat tidak sedikit masalah yang bisa timbul akibat dampak proses menua. Karakteristik penyakit pada lansia berupa penyakit multiple, degeneratif, dan kronis. Penyakit asam urat (Artritis Gout) adalah salah satu penyakit yang umumnya di derita oleh kalangan lanjut usia. Penyakit ini timbul secara seketika, episode nyeri berlebih, terjadi kemerahan atau memar pada sebagian sendi dan bengkak pada sendi. Hal ini merupakan tipe inflamasi artritis paling umum. Asam urat (Artritis Gout) lebih banyak diderita oleh pria dari pada wanita, biasanya wanita mengalami asam urat setelah manopouse. Penyakit asam urat terjadi akibat adanya peningkatan kadar asam urat dalam darah. Peningkatan asam urat ini kemudian menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh, yang pada akhirnya membentuk kristal garam pada persendian tubuh sehingga akhirnya menyebabkan peradangan sendi. Peradangan sendi yang terjadi berupa pembengkakan yang disertai nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti lutut, jari kaki, siku, pergelangan kaki dan juga pergelangan tangan. Nyeri yang muncul umumnya terjadi secara tiba-tiba, sehingga pada umumnya penderita asam urat sulit untuk melakukan gerakan-gerakan yang terlalu energik, seperti berolahraga atau begerak terlalu cepat. Ada salah satu jenis olahraga yang gerakannya tidak terlalu energik dan sudah banyak dilakukan oleh sebagian besar lansia di Indonesia yaitu senam tera. Senam ini resmi diperkenalkan oleh MENPORA pada tanggal 31 Maret 1
2 1987.Awalnya senam ini bernama Senam Pernapasan Thay chi 18 Gerakan menjadi Senam Tera Indonesia dengan : 17 Gerakan Peregangan, 25 Gerakan persendian, 20 Gerakan Pernapasan. Senam Tera Indonesia merupakan latihan phisik dan mental, memadukan gerakan bagian-bagian tubuh dengan teknik dan irama pernapasan melalui pemusatan pemikiran yang dilaksanakan secara teratur, serasi, benar dan berkesinambungan. Senam ini bersumber dari senam pernapasan Tai Chi yaitu senam yang mepunyai dasar olah pernapasan yang dipadukan seni bela diri, yang di Indonesia dikombinasikan dengan gerak peregangan dan persendian jadilah sebagai olah raga kesehatan. Dalam gerakan persendian sudah mencakup menggerakkan sendi leher, sendi bahu, sendi pinggul, pergelangan kaki dan pergelangan tangan. Gerakan ini tidak terlalu energik yang mana penderita asam urat mudah untuk melakukan gerakan-gerakan ini. Senam tera dengan demikian sangat cocok untuk lansia karena mengurangi resiko cedera. Gerakannya aman karena dilakukan dengan cara peregangan dan ditahan sambil berbafas bebas bukan gerakan yang tersentak-sentak. Senam tera termasuk latihan Kalistenik (bahasa Yunani yang berarti kekuatan yang cantik). Sangat cocok bagi lansia yang memiliki kadar asam urat yang abnormal karena untuk menurunkan kadar asam urat harus berolahraga secara teratur dengan memperhatikan (1) kontinuitas (menjadikan olahraga sebagai suatu gaya hidup untuk menjaga endurance), (2) frekuensi (3-4 kali/minggu), (3) durasi (30-45 menit/kali olahraga), (4) intensitas (intensitas harus minimal atau dengan kata lain olahraga harus menghasilkan keringat tanpa terengah-engah serta tidak menimbulkan perasaan lelah tetapi menimbulkan perasaan segar), (5) gerakan (yaitu kombinasi antara gerakan dinamis yang tidak terlampau cepat, regangan/stretching, gerakan mengayun lengan
3 serta menggeletarkan jaro-jari tangan serat gerakan pernafasan), (6) tipe (senam pernafasan atau senam tera) (Hartono:2006). Oleh karena itu apabila lansia melakukan olahraga senam Tera keadaan kesehatan fisik pada lansia akan terjaga, dapat melakukan aktivitasnya dan dianggap produktif oleh masyarakat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di posyandu lansia Dusun Gondang, wilayah kerja puskesmas Bumiaji Kota Batu pada bulan Agustus, jumlah lansia yang aktif mengikuti program lansia di posyandu lansia ini berjumlah 62 lansia, dimana 45 wanita dan 17 laki-laki. Dari 62 lansia ini yang rutin mengikuti senam tera di kelompok senam tera Indonesia sasana Desa Tulungrejo berjumlah 20 orang, 14 orang berjenis kelamin perempuan dan sisanya berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil tes asam urat didapatkan data bahwa dari 10 lansia wanita yang tidak mengikuti senam tera hanya 3 lansia yang memiliki kadar asam urat normal, sedangkan yang 7 lansia lainnya kadar asam uratnya masih tergolong tinggi. Dan dari 10 lansia wanita yang rutin mengikuti senam tera hanya 4 lansia yang memiliki kadar asam urat tinggi, sedangkan 6 lansia lainnya kadar asam uratnya normal. Peneliti tertarik memilih daerah Kecamatan Bumiaji sebagai tempat penelitian dikarenakan banyak lansia yang memiliki kadar asam urat melebihi ambang batasnya. Selain itu dari kelima kecamatan yang berada di wilayah kota Batu, kecamatan Bumiaji mempunyai jumlah lansia paling banyak yaitu 6244 lansia atau 31% dari lima kecamatan yang ada. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Efektifitas senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kota Batu.
4 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah efektif senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kota Batu? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kota Batu. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi kadar asam urat pada lansia sebelum melakukan senam tera. 2. Untuk mengidentifikasi kadar asam urat pada lansia sesudah melakukan senam tera. 3. Untuk menganalisa pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Dusun Gondang Desa Tulungrejo Kota Batu. 1.4 Manfaat Penelitianan 1.4.1 Bagi Responden Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman lansia tentang asam urat dan pentingnya olahraga senam tera.
5 1.4.2 Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah pengalaman dalam penelitian untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat selama kuliah dan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian terhadap teori yang telah diperoleh dan sekaligus sebagai bahan bacaan di perpustakaan. 1.4.4 Bagi Instansi Kesehatan Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang asam urat dan juga meningkatkan program-program guna menurunkan kadar asam urat khususnya dengan cara olahraga senam tera pada masyarakat. 1.4.5 Bagi Masyarakat Membantu memberikan pengetahuan baik bagi masyarakat, lembaga masyarakat, keluarga maupun lansia itu sendiri mengenai pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia. 1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan asam urat dan senam tera pada lansia. 1.5. Keaslian Penelitian Menurut sepengetahuan penulis, peneitian tentang pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia ini beum pernah dilakukan di Universitas Muhammdiyah Malang. Adapun penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:
6 1. Penelitian dilakukan oleh Titin Sukartini & Nursalam (2006) tentang manfaat senam tera terhadap kebugaran lansia. Penelitian ini adalah Quasy Experimental dengan jumah responden sebanyak 60 orang di Panti Sosial Tresna Werda Bahagia Magetan. Bahan Penelitian, darah vena dari lansia yang diambil melalui vena cubiti. Lembar observasi meliputi denyut nadi istirahat, tekanan darah, dan frekuensi nafas. Analisis menggunakan uji statistik t-test menunjukkan p = 0,04 untuk sistolik dan p = 0,041 untuk diastolik yang artinya ada pengaruh latihan senam tera terhadap peningkatan kebugaran ditunjukkan dengan tekanan darah pada lansia yang stabil. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Munir (2010) membuktikan bahwa ada hubungan hasil uji chi square senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking-Tuban. Pada penelitian ini sampelnya sebanyak 64 responden dari populasi 76 orang yang aktif mengikuti posyandu lansia dan diambil dengan cara simple random sampling, variabel independen dalam penelitian ini adalah senam lansia (senam tera) dan variabel dependentnya adalah kesegaran jasmani pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisa uji statistik secara chi square antara variabel senam lansia (senam tera) dengan variabel kesegaran jasmani pada lansia di dapatkan hasil X 2 hitung = 23,4577 lebih dari X 2 tabel = 9,488 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara senam lansia (senam tera) dengan kesegaran jasmani pada lansia. 3. Peneitian oleh Ni Wayan Sukarni (2010) tentang efektifitas senam tera terhadap kadar kolesterol pada lansia di RW. 02 Polowijen Kota Malang.
7 Penelitian ini adalah Obsesrvasional analtik dengan pendekatan cross sectional. Sampel digunakan adalah peserta senam tera Kridha Ssembada RW 02 Polowijen Kota Malang sebanyak 36 orang dengan metode total sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji t-test paired. Hasil analisa uji t-test paired dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai t hitung sebesar 6,512. P value : 0,001 Nilai tersebut berada di daerah penerimaan H1 ( t tabel = 1,69). Dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang nilai kurang dari α0,05 (0,001 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh sangat signifikan menurunkan kolesterol.