BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pranata pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adanya keterbukaan informasi serta persaingan yang ketat di antara organisasiorganisasi.

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk

EVALUASI IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LAS BERORIENTASIKAN PRODUK KRIYA LAS TERALIS DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Kemajuan pendidikan di suatu Negara selalu berkorelasi positif terhadap kemajuan peradaban bangsa tersebut. Undang-undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Adanya perubahan kurikulum memberikan keleluasaan bagi para pendidik untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi dan potensi sekolah, dan satuan pendidikan masing-masing. Hal ini sangat prospektif bagi dunia pendidikan, karena sangat besar peluang bagi para pendidik untuk menunjukkan profesionalisme dan mengajak anak didik agar lebih kreatif dan inofatif dalam belajar. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain: hasil belajar, proses belajar mengajar, metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar, fasilitas belajar dan profesionalisme guru. Proses belajar mengajar merupakan unsur yang paling penting yang harus diperhatikan, karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik tersebut dapat mencapai tujuan pendidikan.

2 SMK merupakan salah satu fasilitas pendidikan kejuruan setara Sekolah Menengah Atas yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk menciptakan individu yang mandiri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga memiliki tujuan khusus, yaitu: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menangah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih. 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih (Anonymous 2008). SMK memiliki tiga mata pelajaran yang digolongkan menjadi mata pelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran ini, golongan mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang penting bagi SMK. Mata pelajaran produktif dikembangkan sesuai dengan program keahlian yang diselenggarakan, begitu pula dengan SMK Negeri 4 Padangsidimpuan tempat penulis akan melakukan penelitian. SMK Negeri 4 Padangsidimpuan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki jurusan teknik bangunan dengan program keahlian teknik konstruksi batu dan beton, yang mana lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang kejuruannya. Untuk mewujudkan harapan tersebut, SMK Negeri 4 Padangsidimpuan memiliki mata pelajaran produktif untuk mendukung

3 tercapainya lulusan yang bermutu, diantaranya adalah mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan. Berdasarkan hasil observasi awal penulis pada 23 Januari 2014, menunjukkan bahwa nilai harian mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan (IBB) pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1: Daftar Kumpulan Nilai Ilmu Bahan Bangunan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton Tahun Nilai Jumlah Siswa Persentase Ket 2013-2014 < 70 70 79 80 89 90 100 9 orang 10 orang 9 orang - 32,14% 35,72% 32,14% - Tidak Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten Sumber : Daftar Kumpulan Nilai Siswa Mata Pelajaran IBB SMKN 4 Padangsidimpuan Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 4 Padangsidimpuan adalah 70. Dari data Tabel 1 di atas ternyata 32,14% berada di bawah nilai KKM (tidak kompeten) sedangkan 67,86% berada di atas nilai KKM. Dari hasil observasi yang dilakukan juga bahwa strategi pembelajaran yang digunakan masih banyak menitikberatkan guru sebagai pusat informasi (teacher centered). Partisipasi siswa dalam menerima pelajaran juga cenderung masih rendah yang pada akhirnya nilai hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan masih belum memuaskan. Berikut indikator yang menunjukkan hal tersebut. Pertama, pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centered). Kedua, siswa kurang memiliki kesiapan dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Ketiga, siswa tidak mampu menggunakan waktu dalam proses belajar mengajar dengan efektif. Keempat, siswa kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya

4 kepada guru maupun kepada teman sendiri. Kelima, siswa tidak terbiasa bersaing dalam mengemukakan ide maupun gagasannya kepada orang lain. Berdasarkan uraian permasalahan di atas perlu diadakan perubahan strategi dalam menyampaikan isi pembelajaran dan memberdayakan sumber-sumber yang ada di lingkungan sekolah maupun yang siswa miliki. Untuk mengantisipasi masalah ini salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah mengubah model pembelajaran yang sesuai sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Pertanyaan Dari Siswa (Quetions Students Have) selanjutnya penulis sebut Strategi Pembelajaran Aktif QSH. Dengan memperlihatkan strategi pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar Ilmu Bahan Bangunan, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Questions Students Have Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padangsidimpuan.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Kurangnya partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran IBB di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 2. Hasil belajar IBB pada siswa kelas X pada Tahun Pembelajaran 2013/2014 masih rendah dan ingin ditingkatkan lagi. 3. Siswa cenderung pasif ketika berlangsung proses belajar mengajar IBB. 4. Guru belum menerapkan strategi pembelajaran aktif QSH dalam meningkatkan partisipasi dan hasil belajar IBB pada kelas X SMK Negeri 4 Padangsidimpuan. C. Pembatasan Masalah Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif QSH dalam upaya meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 4 Padangsidimpuan. 2. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IBB pada sub Kompetensi Dasar mendeskripsikan bahan bangunan batu dan beton dengan indikator

6 pembelajaran: jenis-jenis agregat, jenis-jenis bahan pengikat hidrolis, pemeriksaan bahan bangunan batu dan beton. 3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah menerapkan strategi pembelajaran aktif QSH dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran IBB di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2015/2016? 2. Apakah menerapkan strategi pembelajaran aktif QSH dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IBB pada sub Kompetensi Dasar mendeskripsikan bahan bangunan batu dan beton dengan indikator pembelajaran: jenis-jenis agregat, jenis-jenis bahan pengikat hidrolis, pemeriksaan bahan bangunan batu dan beton di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2015/2016?

7 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui peningkatan partisipasi belajar siswa pada mata pelajaran IBB di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif QSH pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IBB sub Kompetensi Dasar mendeskripsikan bahan bangunan batu dan beton dengan indikator pembelajaran: jenis-jenis agregat, jenis-jenis bahan pengikat hidrolis, pemeriksaan bahan bangunan batu dan beton di kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 4 Padangsidimpuan Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif QSH pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain manfaat penelitian secara teoretis dan manfaat penelitian secara praktis. Berikut ini merupakan manfaat penelitian secara praktis: 1. Bagi siswa, yaitu terbimbing untuk aktif berpartisipasi dalam pembelajaran serta memperoleh hasil belajar lebih baik.

8 2. Bagi guru, yaitu dalam bentuk tindakan nyata membantu usahanya dalam meningkatkan partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas sehingga akan tercapai kualitas proses secara optimal pada gilirannya dapat memperoleh hasil belajar lebih baik. 3. Bagi sekolah, yaitu dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain. 4. Bagi peneliti, yaitu dapat membantu mahasiswa/ penelitiuntuk mengetahui dan mempelajari cara penulisan ilmiah. Sedangkan secara teoretis, penelitian memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut ( Moh. Nazir: 2005:13). 2. Untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. 3. Melakukan pengajuan terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya, sehingga akan diperoleh hasil yang dapat menggugurkan atau memperkuat teori atau hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 4. Mengembangkan, menggali, dan memperluas lebih dalam sebuah masalah atau teori keilmuan menjadi lebih dalam sebagai sarana dalam memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat.