BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

Keywords: water supply, water demand, water balance,cropping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

ANALISIS DEBIT ANDALAN

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

ABSTRAK. Kata Kunci : DAS Tukad Petanu, Neraca air, AWLR, Daerah Irigasi, Surplus

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS

BAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Analisis Ketersediaan Air Embung Tambakboyo Sleman DIY

KOMPARASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN SISTIM CONTINOUS FLOW DAN INTERMITTEN FLOW. Abstrak

Dr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA

ABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi

Bab III TINJAUAN PUSTAKA

MENUJU KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAS CIKAPUNDUNG HULU : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

Kata kunci : Kebutuhan Irigasi, Kebutuhan Non Irigasi, keandalan waduk

TINJAUAN PUSTAKA. Neraca Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan yang berkelanjutan seperti yang dikehendaki oleh pemerintah

SIMULASI POTENSI DAN KAPASITAS EMBUNG SUNGAI PAKU TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAGI MASYARAKAT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI FAKTOR PENYEDIAAN AIR RELATIF SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR PADA BENDUNG PESUCEN

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA

DAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.

Studi Kasus Penggunaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Ketibung Kabupaten Lampung Selatan

PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei.

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

Gambar 2.1. Diagram Alir Studi

SEMINAR HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 URAIAN UMUM

TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Daerah Irigasi Banjaran merupakan Daerah Irigasi terluas ketiga di

STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TANAMAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR HUTAN (STUDI KASUS SUB DAS LANDAK, DAS KAPUAS)

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR

HALAMAN PENGESAHAN...

3 BAB III METODOLOGI

ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

NERACA AIR WADUK SUNGAI PAKU TERHADAP KEBUTUHAN AIR BAKU BAGI MASYARAKAT Water Balance of Paku River Reservoir to Standart Water Needs for the People

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. 2. Mengumpulkan data, yaitu data primer dan data sekunder

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Sub DAS Cikapundung

ANALISIS KESEIMBANGAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI TABANIO KABUPATEN TANAH LAUT

BAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan

PENYEDIAAN AIR BAKU DAN PENGENDALIAN BANJIR DI KAWASAN KOTA PAMEKASAN DAN SEKITARNYA

STUDI PEDOMAN POLA OPERASI EMBUNG KULAK SECANG UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI DESA JATIGREGES KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi

STUDI POLA LENGKUNG KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI TILONG

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan zaman serta bertambahnya jumlah penduduk dengan

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BENDUNG MRICAN1

WATER BALANCE DAS KAITI SAMO KECAMATAN RAMBAH

KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING

Analisis Ketersediaan Air Sungai Talawaan Untuk Kebutuhan Irigasi Di Daerah Irigasi Talawaan Meras Dan Talawaan Atas

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7

ABSTRAK Faris Afif.O,

KEANDALAN ANALISA METODE MOCK (STUDI KASUS: WADUK PLTA KOTO PANJANG) Trimaijon. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru

Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

KATA PENGANTAR. perlindungan, serta kasih sayang- Nya yang tidak pernah berhenti mengalir dan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat

PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI MULAI IDENTIFIKASI MASALAH PENGUMPULAN DATA PENENTUAN LOKASI EMBUNG

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.

Analisa Ketersediaan Air Bersih untuk Kebutuhan Penduduk di Kecamatan Pauh Kota Padang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013 di

ANALISIS NERACA AIR SUNGAI MOAYAT DI TITIK BENDUNG MOAYAT

RANCANGAN TEKNIS RINCI (DED) BANGUNAN UTAMA BENDUNG DAN JARINGAN IRIGASI D.I. SIDEY KABUPATEN MANOKWARI PAPUA TUGAS AKHIR

PEMAKAIAN MODEL DETERMINISTIK UNTUK TRANSFORMASI DATA HUJAN MENJADI DATA DEBIT PADA DAS SELOREJO TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehilangan air pada suatu sistem hidrologi. panjang, untuk suatu DAS atau badan air seperti waduk atau danau.

Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Dalam suatu penelitian dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar penelitian agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam analisis penelitian yang akan dilakukan. Bab ini menyajikan pembahasan penelitian atau kajian dari berbagai sumber yang telah dilakukan sebelumnya, dan bertujuan untuk memperkuat materi maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu dalam analisis ketersediaan dan kebutuhan air irigasi dan metode pengendalian yang digunakan untuk menjawab permasalahan. Berdasarkan bab sebelumnya telah dibahas mengenai informasi umum tentang permasalahan dan profil Daerah Irigasi Soropadan di Daerah Aliran Sungai Elo, Kabupaten Temanggung. Tinjauan pustaka ini menguraikan secara umum perbedaan dan persamaan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 2.2. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu digunakan sebagai tinjauan pustaka untuk memperdalam pengetahuan tentang bidang yang akan diteliti, mengetahui hasil penelitian yang pernah dilaksanakan dan memperjelas hubungan antara masalah dengan teori yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian yang digunakan dalam tinjauan pustaka tersebut berupa karya ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal, skripsi, maupun disertasi. Pada pembahasan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya memiliki perbedaan dan persamaan baik dari sisi permasalahan yang diangkat dan metode yang digunakan. Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dipublikasikan dibahas pada sub-bab berikut.

6 2.2.1 Analisis Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Pakisan Analisis ini dilakukan oleh Dwi Afri Ananta (2012), Mahasiswa S1 Jurusan Teknik Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini dilatar belakangi adanya kebijakan pemerintah indonesia yang memberikan perhatian lebih pada pembangunan dan pengembangan sektor pertanian. Salah satu upaya untuk memanfaatkan secara optimal kebijakan tersebut ialah dengan pembangunan jaringan irigasi sehingga air yang mengalir dapat dimanfaatkan untuk mengairi tanaman. Sehingga dibutuhkan analisis untuk mengetahui kebutuhan dan ketersedian neraca air di Daerah Irigasi Pakisan. Dari analisis tersebut dapat diketahui kelebihan atau kekurangan air di saluran irigasi. Metode penelitian yang dilakukan dengan menghitung ketersediaan air dengan menetukan debit andalan (Q 80%) dan kebutuhan air tanam dipetak persawahan dengan menghitung nilai evapotranspirasi, fase pertumbuhan, luas tanaman, curah hujan efektif dan efisiensi saluran irigasi. Dari ketersediaan dan kebutuhan air tesebut dianalisis menggunakan metode neraca air untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan air. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bawa potensi debit air berkisar antar 846-1136 L/detik, debit air akan meningkat dan mencapai puncak pada bulan Januari hingga akhir Mei. Sedangkan kebutuhan air berkisar antara 304-1087 L/detik, kebutuhaan air akan meningkat pada musim kemarau. Dari hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa potensi debit yang ada sangat mencukupi untuk kebutuhan air tanam. 2.2.2 Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Rencana Embung Jetis Suruh, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta Penelitian ini merupakan karya ilmiah yang dilakuan oleh Sujendro (2013), staf pengajar/dosen Jurusan Teknik Sipil, STTNAS Yogyakarta. Penulis melakukan studi di Dusun Jetis Suruh, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman dengan dilatar belakangi adanya pertumbuhan kawasan permukiman dan industri yang sangat pesat sehingga dapat

7 menyebabkan berkurangnya daerah resapan dan terganggunya keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhaan air dari waktu ke waktu. Untuk mengantisipasi hal tesebut penulis memberikan solusi/strategi berupa tampungan embung yang dibangun di Dusun Jetis Suruh dengan pertimbangan embung merupakan salah satu teknologi paling murah, cepat dan efektif serta haslnya terlihat langsung. Guna menjamin air yang ditampung maka diperlukan analisis atau kajian ketersediaan air. Ketersediaan air ini merupakan salah satu prasyarat untuk dibuat embung, oleh karena itu sangat penting untuk memprediksi ketersediaan air agar syarat perencanaan pembangunan embung tersebut layak untuk ditindak lanjuti. Metode yang digunakan dalam perhitungan studi ini menggunakan metode F.J. Mock untuk mengestimasikan hujan menjadi debit aliran. Digunakan data data antara lain: data hujan setengah bulanan data penguapan atau data meteorologi dan data peta (luas DAS). Data hujan setengah bulanan diambil dari 3 stasiun yaitu: Stasiun Ledoknongko, Stasiun Kemput, dan Stasiun Angin-angin dengan periode 20 tahun data (1984-2003). Data klimatologi berupa kelembaban relatif, kecepatan angin, temperatur dan lama penyinaran. Data data tersebut digunakan untuk menghitung Evaporasi Potensial. Untuk menghitung pola tata tanam dibutuhkan data evapotranspirasi actual, curah hujan efektif, pengaruh masa pengolahan lahan dan pertumbuhan. Dari hasil perhitunan menggunakan F.J. Mock didapatkan debit yang mengalir di Sungai Jetis Suruh sepanjang waktu dengan debit aliran yang berfluktuasi, sehingga wilayah ini sangat melimpah debit airnya. Sehingga perencanaan pembangunan embung menjadi layak untuk ditindaklanjuti. Penulis juga memberikan saran agar air yang melimpah tersebut harus dijaga kelestariannya dengan konservasi dan penjagaan vegetasi DAS. Debit surpus yang selama ini terbuang perlu dipikirkan pendayagunaannya misalnya sebagai bahan baku air minum PDAM.

8 2.2.3 Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pada DAS Sampean Analisis ini dilakukan oleh Indra Kusuma Sari (2012), Mahasiswa Pascasarjana Teknik Pengairan Universitas Brawijaya. Penulis dalam menyelesaikan analisis ini di latar belakangi adanya perkembangan wilayah di Kabupaten yang akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan. Pemenuhan kebutuhan pangan dan aktivitas penduduk selalu erat kaitanya dengan kebutuhan air. Kecenderungan yang akan terjadi ialah ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan air dan ketersediaan air di masa mendatang diperlukan upaya pengkajian komponen-komponen kebutuhan air, serta efisiensi penggunaan air. Metode yang digunakan dalam kajian ini bersifat deskriptif yang merupakan analisis fenomena pada masa lampau bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pada periode tertentu sebagai dasar perencanaan untuk masa mendatang, tahapan dalam kajian ini meliputi : 1. Pengumpulan data-data. 2. Menghitung kebutuhan air total, yaitu: rumah tangga, irigasi, industri dan kebutuhan non domestik. 3. Menghitung debit ketersediaan air pada DAS Sampean dengan menghitung ketersediaan debit air pada bangunan. 4. Debit andalan berdasarkan data pengukuran debit sungai dan debit intake pada bendung dengan periode 10 tahun. 5. Melakukan analisis kebutuhan air total untuk proyeksi 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun ke depan. 6. Analisis neraca air, agar diketahui kondisi daerah yang mengalami defisit dan surplus untuk kondisi saat ini, 2, 5, 10 dan 20 tahun mendatang. Kesimpulan yang didapat dari analisis ini ialah ketersediaan air pada DAS Sampean untuk sektor domestik dan non domestik yang dikelolah oleh PDAM belum tercukupi dan beberapa daerah mengalami defisit air baik saat ini maupun 20 tahun mendatang.

9 2.3. PENELITIAN SEKARANG Penelitian yang akan dilakukan dengan judul Analisis Kebutuhan dan Ketersedian Air Untuk Daerah Irigasi Soropadan Pada DAS Hulu Sungai Elo, dilatar belakangi tidak berjalannya dengan baik rencana pola tata tanam di wilayah DI Soropadan Kabupaten Temanggung. Daerah Irigasi Soropadan masuk dalam pengawasan PSDA Jawa Tengah karena terletak diantara Kabupaten Magelang dan Temanggung. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder diantaranya ialah : data curah hujan, data klimatologi, data pola tanam dan jaringan irigasi. Curah hujan rata-rata dihitung berdasarkan metode thiessen dengan mengunakan tiga data stasiun hujan yaitu: Sempu, Pringsurat dan Ngablak. Dengan periode hujan 15 tahun, periode 15 tahun ini digunakan perdasarkan pedoman dari Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01 menyatakan Agar analisisnya cukup tepat dan andal, catatan data yang diperlukan harus meliputi jangka waktu paling sedikit 20 tahun. Jika persyaratan ini tidak bisa dipenuhi, maka metode hidrologi analitis dan empiris bisa dipakai. Tabel 2.1 Debit Andalan No Catatan Debit Metode Parameter Perencanaan Data cukup (20 Analisis frekuensi distribusi Debit rata rata tengah 1a tahun atau frekuensi normal bulan dengan lebih) kemungkinan tak dipenuhi 20% Data terbatas Analisis frekuensi rangkaian Seperti pada 1a debit dihubungkan dengan dengan ketelitian 1b rangkaian curah hujan yang mencangkup waktu lebih lama kurang dari itu Data minim Model simulasi pertimbangan air Seperti pada 1b atau tidak ada dari F.J. Mock atau metode dengan ketelitian 2 NRECA dan yang serupa. Curah hujan didaerah aliran sungai, evapotranspirasi, vegetasi, tanah dan karakter geologis sebagai data masukan kurang dari itu (Sumber : Kriteria perencanaan KP-01)

10 Perhitungan ketersediaan air irigasi menggunakan debit andalan dengan metode F.J.Mock, perhitungan debit andalan meliputi perhitungan data curah hujan, evapotranspirasi metode penman, keseimbangan air pada permukaan tanah, limpasan (run off) dan tampungan air tanah (ground water storage). Perhitungan kebutuhan air irigasi berdasarkan pola tanam yang diterapkan pada masing masing daerah irigasi. Kebutuhan air irigasi terdiri dari kebutuhan air padi (NFR), kebutuhan air konsumtif (E tc ), dan kebutuhan air untuk palawija (NFR). Akhir dari penelitian analisis kebutuhan dan ketersediaan air irigasi ini berupa data kebutuhan dan ketersediaan air di DAS Elo saat ini. Sehingga apabila hasil perhitungan kebutuhan air irigasi lebih besar/kecil/sama dari ketersediaan air irigasi yang ada, akan disimpulkan sebagai informasi aktual untuk masyarakat pada Daerah Irigasi Soropadan.

11 Tabel 2.2 Perbandingan penelitian dengan yang pernah dilakukan Peneliti Dwi Afri Ananta Sujendro Indra Kusuma Sari dkk Khafidz Rahmawan Karya Tulis Tugas Akhir Karya Ilmah Tugas Akhir Tugas Akhir Judul Analisis Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Pakisan Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi Pada Rencana Embung Jetis Suruh Donoharjo Ngaglik Sleman, Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pada DAS Sampean Analisis Kebutuhan dan Ketersedian Air Untuk Daerah Irigasi Soropadan Pada DAS Hulu Sungai Elo Yogyakarta Universitas Universitas Jember STTNAS Universitas UII Yogyakarta Yogyakarta Brawijaya Tahun 2012 2013 2012 2015 Lokasi Daerah Irgasi Pakisan Kabupaten Jetis Suruh, Donoharji, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta DAS Sampean, Kabupaten Daerah Irigasi Soropadan, Kabupaten Temanggung Metode FJ. Mock FJ. Mock Basic Month FJ. Mock Perhitungan (90%) Debit Hasil Akhir Adanya potensi Debit mengalir Ketersediaan air - debit air yang lebih sepanjang tahun pada DAS untuk kebutuhan air dan melimpah sampean belum tanam. sehingga mencukupi perencanaan kebutuhan untuk embung layak saat ini dan untuk ditindak mendatang lanjuti