PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN (PEMROGRAMAN C++)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA TESIS

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

Pengembangan modul IPA fisika berbasis discovery untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII SMP negeri 1 Puhpelem

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK SISWA KELAS VII SMP BERDASARKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kemajuan jaman, sehingga teknologi yang ada dapat

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN (PEMROGRAMAN C++) Ria Amalia, Eric Dwi Putra IKIP PGRI Jember Email: 87ria.amalia@gmail.com, ric_chaenk@yahoo.co.id Abstrak: Makalah ini memaparkan laporan hasil dari penelitian pengembangan modul mata kuliah algoritma dan pemrograman (Pemrograman C++). Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan modul untuk mata kuliah Algoritma dan Pemrograman (Pemrograman C++) yang valid, praktis, dan efektif. Selain mengembangkan modul, penelitian ini juga dikembangkan instrumen penelitian yaitu lembar validasi, lembar observasi, tes, dan angket. Uji coba yang dilakukan meliputi Uji Ahli, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Kelompok Besar. Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman yang valid, praktis dan efektif. Kata Kunci: Pengembangan, Modul PENDAHULUAN Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat mengakibatkan perkembangan di berbagai bidang ilmu. Berkaitan dengan hal tersebut, aplikasi matematika sebagai pendukung bidang ilmu yang lain juga mengalami perkembangan misalnya pemrograman. Pembelajaran tersusun dari beberapa komponen yang saling mendukung. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pribadi [1] pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah sistem dengan komponen-komponen yang saling terkait untuk mencapai tujuan yaitu tercapainya kompetensi atau penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap oleh siswa yang diperlukan untuk melakukan tindakan atau pekerjaan. Sebagai upaya untuk membekali mahasiswa calon pendidik diperlukan beberapa mata kuliah yang secara nyata memberikan kontribusi untuk menunjang profesionalitas di dunia kerja. Algoritma dan Pemrograman merupakan mata kuliah wajib di prodi pendidikan matematika IKIP PGRI Jember. Capaian Pembelajaran untuk mata kuliah ini yaitu mahasiswa mampu mengaplikasikan pemrograman C++ untuk merancang suatu program. Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti, selama ini pengajar di IKIP PGRI Jember belum mempunyai modul mata kuliah algoritma dan pemrograman. Pengajar hanya memakai sumber belajar dari buku teks yang dijual bebas. Faktanya beberapa materi yang di buku tersebut perlu disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa IKIP 1

PGRI Jember. Pengajar biasa mengkombinasikan beberapa sumber belajar di setiap pembelajaran. Kegiatan belajar dan pembelajaran memerlukan sumber belajar untuk memperlancar tercapainya tujuan belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat berupa nara sumber, buku, media non-buku, teknik, dan lingkungan (BSNP, [2]). Association for Educational Communications and Technology (AECT) & Banks (dalam Komalasari, [3]) menyatakan sebagai berikut. Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar terbagi dua: a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contohnya adalah buku pelajaran, modul, program audio, dan sebagainya. b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain. Modul merupakan perangkat pembelajaran yang dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran. Dengan harapan, penggunaan modul dapat mengoptimalkan pembelajaran mata kuliah Algoritma dan Pemrograman. Indriyanti N.M dan Endang [4] menyebutkan jika ciri-ciri modul adalah sebagai berikut: (1) Didahului oleh pernyataan sasaran belajar; (2) Pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menggiring partisipasi siswa secara aktif; (3) Memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan; (4) Memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas pelajaran; (5) Memberi peluang bagi perbedaan antar individu siswa; dan (6) Mengarah pada suatu tujuan belajar tuntas. Berdasarkan paparan di atas, sangatlah penting untuk membuat modul mata kuliah algoritma dan pemrograman yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Jember. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian untuk mengembangkan Modul Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman (Pemrograman C++). METODE Makalah ini merupakan hasil penelitian. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang sering disebut penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan di IKIP PGRI Jember. Subjek penelitian yaitu mahasiswa semester 6 tahun akademik 2016/2017 IKIP PGRI Jember. 2

Prosedur pengembangan terdiri dari empat tahap yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Tetapi untuk tahap disseminate (penyebaran) tidak dilakukan dalam penelitian pengembangan ini karena adanya keterbatasan waktu dan biaya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: lembar validasi, lembar observasi, tes, dan angket. Uji coba yang dilakukan meliputi Uji Ahli (Validasi), Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Kelompok Besar. HASIL Sesuai dengan metodologi penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian pengembangan, maka hasil penelitian pengembangan terfokus pada hasil-hasil pengukuran, penilaian atau masukan-masukan ketika menyusun produk (Modul) sampai dengan uji coba lapangan yang terangkum dalam paparan proses pengembangan dan temuan penelitian berikut ini. 1. Pengembangan Instrumen Penelitian Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu 1) Lembar Validasi, 2) Lembar Observasi, 3) Angket dan 4) Tes. Berikut ini adalah disajikan instrumen yang dikembangkan dan aspek yang diukur. Tabel 1. Instrumen yang dikembangkan Instrumen Aspek yang diukur Kevalidan RPP Kevalidan Modul Lembar Validasi Kevalidan Lembar Observasi Kevalidan Tes Kevalidan Angket Keterlaksanaan Modul Lembar Observasi Aktivitas Mahasiswa Angket Respon Mahasiswa Penguasaan Materi Algoritma dan Tes Pemrograman C++ 2. Pengembangan Modul Modul yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki kriteria valid, praktis dan efektif. Hasil validasi digunakan untuk menentukan kevalidan dari Modul sebelum pelaksanaan uji coba. Selain itu, hasil validasi tersebut yang mendasari apakah Modul telah siap untuk diuji coba. Proses validasi dilakukan dengan menyerahkan Modul kepada validator untuk menilai Modul dengan Lembar validasi yang telah dikembangkan. Data hasil validasi Modul dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Data hasil validasi Modul dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 3

Tabel 2. Rekapitulasi hasil validasi modul Skor Ii Ai Va No Aspek yang Dinilai Validator V1 V2 V3 I ORGANISASI MODUL 2,5 1. Rumusan Tujuan Pembelajaran 3 3 3 3 2,6 2. Rumusan Pokok Bahasan 2 2 3 2,3 3. Penjabaran Materi 3 3 2 2,6 II PROSEDUR 1. Fisibilitas 2 2 2 2 2,5 2. Urutan kerja 2 2 3 2,3 3. Adanya kegiatan praktikum 3 3 3 3 4. Keterbacaan/bahasa 3 3 3 3 III PERTANYAAN/MASALAH 1. Kesesuaian dengan tujuan 3 2 3 2,6 2,4 pembelajaran dengan pokok bahasan 2. Masalah yang disajikan mendukung 2 2 2 2 penemuan konsep, prinsip atau prosedur 3. Masalah yang disajikan 3 3 2 2,6 meningkatkan kecenderungan mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan berpikir 4. Masalah yang disajikan melatih 2 2 2 2 peningkatan komunikasi matematis mahasiswa tentang pengetahuan yang dipelajari. 5. Keterbacaan/bahasa 3 3 3 3 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai diperoleh skor Va (rata-rata seluruh aspek) yaitu 2,5 maka sesuai dengan kriteria kevalidan yang telah ditetapkan pada penelitian ini yaitu 2 Va 3 (valid), disimpulkan bahwa draft Modul dikategorikan valid. 2.2 Data Kepraktisan Modul 4

Uji coba kelompok kecil modul dilaksanakan kepada enam mahasiswa IKIP PGRI Jember. Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk mengamati keterbacaan modul. Hasil yang diperoleh ketika uji coba kelompok kecil dipaparkan sebagai berikut. a. Mahasiswa dapat menyelesaikan semua tugas dalam modul sesuai dengan waktu yang disediakan b. Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa ketika menggunakan modul seperti berikut. Tabel 3. Daftar pertanyaan saat uji coba kelompok kecil Modul ke- Pertanyaan/Komentar 1 Untuk tugas nomor satu, apakah hasil penjumlahan dan perkalian dijadikan satu? 2 Apa yang dimaksud bil bukan bilangan ganjil positif? 3 Apa yang dimaksud dengan kalimat Hasilnya jika nilainya? Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat uji coba kelompok kecil, maka dilakukan revisi terhadap modul. Adapun hasil revisi modul disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4. Revisi modul setelah uji coba kelompok kecil Modul ke- Sebelum revisi Setelah revisi 1 Output pada tugas nomor 1: hasil penjumlahan dan perkalian 2 Pada tugas nomor 1: Hasilnya jika nilainya Output pada tugas nomor 1: a. hasil penjumlahan b. hasil perkalian Pada tugas nomor 1: Pada Output, jjka nilainya Uji coba kelompok besar yang dilakukan pada mahasiswa program studi Pendidikan matematika IKIP PGRI Jember. Adapun data yang diperoleh saat pelaksanaan uji coba kelompok besar yaitu data hasil observasi keterlaksanaan modul, data ketuntasan belajar mahasiswa, serta respon mahasiswa ketika menggunkanan modul dalam pembelajaran. Modul dikatakan praktis apabila pendidik menyatakan bahwa modul tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan hasil observasi 5

keterlaksanaan Modul memenuhi kategori tinggi. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi keterlaksanaan modul yang dikembangkan. Tabel 5. Rekapitulasi hasil observasi keterlaksanaan modul Observasi Keterlaksanaan Modul Pertemuan ke- Ai Rt2 (Observer ke-) Ai 1 2 1 2 2,71 2.35 2 2.14 2.57 2.35 3 2.71 2.57 2.64 4 2.71 2.14 2.42 5 2.57 2.71 2.64 Va 2.48 Berdasarkan hasil uji coba lapangan mengenai observasi keterlaksanaan Modul diperoleh skor Va (rata-rata seluruh aspek) yaitu 2,48 sehingga dapat disimpulkan bahwa Modul yang dikembangkan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi. 2.3 Data Keefektifan Modul Modul dikatakan efektif jika (a) mahasiswa mengalami ketuntasan belajar dan (b) mahasiswa memberikan respon positif. Ketuntasan belajar adalah hasil pengajaran yang dicapai mahasiswa/ kelompok siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Berikut ini data ketuntasan belajar mahasiswa setelah pembelajaran menggunakan modul. Tabel 6. Rekapitulasi data ketuntasan mahasiswa 6

No NAMA Tugas (15%) Prak (15%) UTS (30%) UAS (40%) Nilai Akhir 1 RU 80 82 71 80 77.6 2 TI 80 78 61 78 73.2 3 SK 80 85 75 73 76.4 4 RT 80 78 70 81 77.1 5 GN 80 83 65 82 76.7 6 LY 78 78 63 70 70.3 7 AK 80 82 67 95 82.4 8 KZ 80 88 81 95 87.5 9 FD 80 75 69 82 76.7 10 FM 82 78 75 85 80.5 11 SN 80 83 65 82 76.7 12 AV 78 85 71 95 83.7 13 NA 82 82 71 65 71.9 14 AS 78 81 75 90 82.3 15 FN 83 82 75 85 81.2 16 NI 80 82 75 85 80.8 17 IS 80 75 71 70 72.5 18 RD 80 78 70 90 80.7 19 M 83 78 81 95 86.4 20 ASR 77 78 66 95 81.5 21 DA 80 78 72 75 75.3 22 AK 80 78 85 73 78.4 23 KN 80 75 85 72 77.5 24 HL 80 75 75 80 77.7 25 KK 82 77 95 75 82.3 26 SA 80 78 71 80 77 27 RA 80 78 91 70 79 28 MI 80 73 71 75 74.2 29 AB 78 81 84 75 79 30 MA 72 88 66 95 81.8 31 AK 82 77 91 75 81.1 32 NR 80 78 91 78 82.2 33 IA 78 75 88 95 87.3 34 SA 72 82 75 95 83.6 35 CI 85 78 85 80 81.9 36 RA 75 78 68 95 81.3 37 AT 78 78 80 72 76.2 38 QA 78 80 78 78 78.3 7

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 5 mahasiswa yang memperoleh nilai akhir di bawah 75. Artinya ketuntasan belajar mahasiswa secara klasikal mencapai 86,8%. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketuntasan belajar mahasiswa telah terpenuhi. Selain ketuntasan belajar, untuk respon mahasiswa terhadap penggunaan modul diperoleh hasil yaitu terdapat 34 mahasiswa yang menyatakan bahwa modul yang dikembangkan membantu mahasiswa dalam memahami tentang materi algoritma dan pemrograman. Dengan kata lain, sebanyak 89,4% mahasiswa memberikan respon yang positif terhadap penggunaan modul. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam proses pengembangan modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman ini terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan produk yang dihasilkan. Keunggulan modul yang dihasilkan yaitu: a) Modul yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik mahasiswa program studi pendidikan matematika IKIP PGRI Jember, b) Modul yang dihasilkan merupakan panduan praktikum mata kuliah algoritman dan pemrograman yang mendukung pembelajaran berjalan secara optimal, c) Modul yang dihasilkan memiliki kriteria valid, praktis dan efektif. Berdasarkan uji coba lapangan yang telah dilakukan, maka modul yang dihasilkan memiliki kelemahan yaitu perlu menambahkan tugas-tugas sebagai latihan. Karena tugas dalam modul dapat dikerjakan dalam kegiatan praktikum dalam satu tatap muka. Beberapa saran yang diajukan untuk mengoptimalkan penggunaan modul lebih lanjut dalam pembelajaran yaitu: 1) Pendidik perlu melakukan wawancara secara mendalam terhadap pengguna modul baik terhadap dosen maupun mahasiswa, 2) Modul yang disusun masih perlu disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa program studi matematika di angkatan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Pribadi, A. Benny. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. [2] Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. [3] Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. [4] Indriyanti, N.Y dan Endang S. 2010. Pengembangan Modul (Diberikan dalam Pelatihan Pembuatan e-module bagi Guru-Guru IPA Biologi SMP Se-Kota Surakarta menuju Open Education Resources). 8