Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE INQUIRI DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

Keyword:Question and answer, word card

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA KARTU MUATAN DALAM PENINGKATANPEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 Rina Mardiyati 1, Wahyudi 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail: riena_naya@yahoo.co.id 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen S1 PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Cooperative Learning Type STAD with Charge Card Media in Improving Student Learning Integer Class IV SDN 5 Kutosari Academic Year 2012/2013. This study aims to: (1) describe the learning process, (2) improving math learning, and (3) the constraints and possible solutions. This research was conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were students of class IV SDN 5 Kutosari totaling 30 students. Source of data derived from students, teachers, and documents. Data collection techniques were observation, testing, and documentation. Analysis technique of data used includes reduction of data, data presentation, and conclusing or verification. The percentage of student mastery before action was 70%, after the implemented action first cycle increased to 90%, the second cycle increased to 100%, and the third cycle increased again to 100%. The results showed that the application of cooperative learning type STAD with the charge card media can improve the learning integers fourth grade primary school students. Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers Abstrak: Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Kartu Muatan dalam Peningkatan Pembelajaran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN 5 Kutosari Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan proses pembelajaran, (2) peningkatan pembelajaran matematika, serta (3) kendala dan solusinya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 5 Kutosari yang berjumlah 30 siswa. Sumber data berasal dari siswa, guru, dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.persentase ketuntasan siswa sebelum tindakan adalah 70%, setelah dilaksanakan tindakan siklus I meningkat menjadi 90%, siklus II meningkat menjadi 100%, dan siklus III meningkat kembali menjadi 100%. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat siswa kelas IV sekolah dasar. Kata kunci: pembelajaran, STAD, media kartu muatan, bilangan bulat PENDAHULUAN Guru masih menggunakan metode ceramah dengan alasan lebih mudah digunakan. Salah satunya pelaksanaan pembelajaran di SDN 5 Kutosari lebih banyak didominasi oleh pemberian ceramah. Kegiatan pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara aktif 99 mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi menjadi tidak maksimal, hal ini menjadikan siswa kurang semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini menyebabkan matematika tidak mudah dipahami dan berdampak siswa kurang tertarik sehingga perlu adanya jembatan agar matematika dapat mudah

100 Penerapan Pembelajaran Kooperatif dipahami yang salah satunya mencari dan memilih metode serta media pembelajaran matematika yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat dan menantang. Wahyudi (2008: 3) mengemukakan, Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya yang sudah diterima, sehingga kebenaran antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas. Johnson dan Myklebust (1976) mengemukakan, Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubunganhubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu universal dalam bentuk bahasa simbol yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif untuk memudahkan manusia berfikir. Wahyudi (2008: 92) menyatakan bahwa Bilangan bulat merupakan gabungan antara bilangan asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Isjoni (2012: 74) menyatakan bahwa Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Rusman (2012: 213) menyatakan bahwa Dalam STAD siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Dari ketiga pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada proses pembelajaran dengan metode STAD, siswa terbentuk dalam beberapa kelompok di mana siswa dituntut untuk saling memotivasi dan saling membantu serta diajak untuk berkompetisi dengan kelompok yang lain. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Suprijono (2012: 133-134), yaitu: (1) Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lainlain); (2) Guru menyajikan pelajaran; (3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; (4) Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu; (5) Memberi evaluasi; (6) Kesimpulan. Sedangkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Supinah dan Agus (2009: 61), yaitu: (1) Guru menyajikan pelajaran atau menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal; (2) Pembentukan kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll); (3) Diskusi kelompok untuk penguatan materi. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; (4) Guru memberi tes/kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa secara individu. Pada saat menjawab tes/kuis/pertanyaan tidak boleh saling membantu di antara anggota kelompok; (5) Kesimpulan, yaitu diantaranya memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: (1) Pembentukan

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm. 99 105 101 kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll); (2) Guru menyajikan pelajaran atau menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal; (3) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok secara diskusi. Anggota kelompok yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; (4) Guru memberi kuis kepada seluruh siswa secara individu. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu di antara anggota kelompok; (5) Penyimpulan terhadap hasil kuis; (6) Kelompok memperoleh penghargaan jika nilai rata-rata mencapai suatu standar/kriteria yang ditetapkan. Media kartu muatan tergolong dalam media visual yang tidak dapat diproyeksikan. Media kartu muatan termasuk jenis realia. Anitah (2009: 146) menyatakan bahwa realia atau disebut juga objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Media Kartu Muatan dalam Peningkatan Pembelajaran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN 5 Kutosari Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapanpembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan yang dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013?, (2) apakah media kartu muatan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013, (3) apakah kendala dan solusi penerapan media kartu muatan dalam peningkatan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013?. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan yang dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013, (2) untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe STADdengan media kartu muatan dapat meningkatkan hasil belajarbilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013, (3) untukmenemukan kendala dan solusi pelaksanaan media kartu muatan dalam peningkatan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SDN 5 Kutosari yang beralamat di Jalan Mangkusari No. 30, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2012/2013. Penelitian tindakan dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Juli 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN5 Kutosaritahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 1) siswa, 2) guru (teman sejawat), 3) dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain 1) tes, dilaksanakan setelah melaksanakan proses pembelajaran, 2) observasi, data pelaksanaan tindakan saat pembelajaran 3) dokumentasi, berupa hasil belajar matematika siswa, foto, dan video pelaksanaan pembelajaran. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain lembar soal tes, lembar observasi, dan kamera digital. Validitas data dalam penelitian ini yaitu menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber data. Triangulasi teknik dengan membandingkan data tes, observasi, serta dokumentasi. Triangulasi

102 Penerapan Pembelajaran Kooperatif sumber data, dengan membandingkan data siswa kelas IV, pengamat (guru dan teman sejawat), serta dokumen (tes hasil belajar siswa, foto, dan video audio visual pembelajaran). Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Indikator kinerja pada penelitian yaitu: 1) guru menerapkan langkahlangkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan minimal 85%, 2) penguasaan keterampilan proses mencapai 85%, dan 3) 85% dari jumlah siswa mampu memperoleh nilai KKM yaitu 70. Metode penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. Menurut Suharsimi Arikunto ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 16).Pelaksanaan penelitian ini meliputi 3 siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Namun apabila dalam tiga siklus masih belum memenuhi indikator kinerja maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Kutosari yang terletak di Jalan Mangkusari No. 30, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah kelas IV tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak menjadi hambatan bagi siswa dalam bergaul satu sama lain. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan dan menganalisis nilai ulangan harian siswa kelas IV tahun ajaran 2011/2012 tentang bilangan bulat. Dari analisis tersebut ditemukan banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu 70. Pelaksanaan pembelajaran di SDN 5 Kutosari lebih banyak didominasi oleh pemberian ceramah. Kegiatan pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara aktif mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi tidak maksimal, hal ini menjadikan siswa kurang semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya inovasi pembelajaran dan minimnya motivasi dari guru menyebabkan kemampuan serta potensi yang dimiliki oleh siswa tidak tergali secara sempurna. Berbagai hal tersebut mengisyaratkan adanya suatu permasalahan yang perlu dicari jalan keluarnya. Mengingat bahwa guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, maka guru dituntut untuk selalu proaktif dan responsif terhadap hal-hal yang terjadi baik di dalam kelas, di luar kelas, ataupun di lingkungan sekitar serta perkembangan siswanya. Mengingat pentingnya peranan guru dalam dunia pendidikan sangatlah wajar bila pembelajaran harus direncanakan dengan baik. Guru juga perlu menggunakan metode pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Sebab media pembelajaran merupakan sarana yang penting dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsepkonsep materi yang bersifat abstrak lebihlebih untuk siswa sekolah dasar. Penerapan media kartu muatan dirasa dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat. Data pendukung untuk memperkuat hasil pengamatan yaitu peneliti melakukan pratindakan dengan memberikan pretest atau tes uji coba kepada siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013 yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm. 99 105 103 6 Februari 2013. Adapun materinya yaitu tentang mengurutkan bilangan bulat. Tes uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi bilangan bulat. Hasil pretest siklus I pertemuan 1 pada siswa kelas IV SDN 5 Kutosari yang berjumlah 30 siswa, terdapat 21 siswa yang memenuhi KKM dan 9 siswa yang belum memenuhi KKM. Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 0 sampai 100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai antara 0-9 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 10-19 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 20-29 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 30-39 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 40-49 sebesar 16,67%, yang mendapat nilai antara 50-59 sebesar 6,67%, yang mendapat nilai 60-69 sebesar 6,67%, yang mendapat nilai antara 70-79 sebesar 23,33%, yang mendapat nilai antara 80-89 sebesar 23,33%, yang mendapat nilai antara 90-99 sebesar 16,67%, dan yang mendapat nilai 100 sebesar 6,67%. Jumlah nilai seluruh siswa sebesar 2120 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 70,67. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 dan nilai terendahnya yaitu 40. Pada siklus I pertemuan ke-1 jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa. Jumlah persentase yang mencapai KKM 86,67%. Sedangkan pada pertemuan ke-2 terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM, yakni menjadi 93,33%. Hasil pembelajaran pada siklus I rata-rata persentase proses pembelajaran yaitu 86,53%, rata-rata persentase aktivitas siswa yaitu 86,39%, dan rata-rata persentase ketuntasan belajar yaitu 90%. Sedangkan rata-rata dari ketiga aspek tersebut yaitu 87,64% yang merupakan hasil pembelajaran secara menyeluruh. Maka hasil pembelajaran siklus I memenuhi indikator capaian kinerja yaitu 85%. Beberapa kendala, antara lain: (1) penggunaan bahasa masih menggunakan bahasa tidak baku, (2) pembagian kelompok menyita waktu banyak, (3) siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) pada saat kegiatan pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan. Berdasarkan kendala pada siklus I, solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru dalam pembelajaran menggunakan bahasa baku, (2) pembagian kelompok dilakukan sehari sebelum penelitian agar tidak menyita waktu banyak, (3) guru membantu siswa dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) guru akan menegur siswa yang tidak memperhatikan. Pada siklus II pertemuan ke-1 100%. Sedangkan pada pertemuan ke-2 juga 100%. Hasil pembelajaran pada siklus II rata-rata persentase proses pembelajaran yaitu 89,03%, rata-rata persentase aktivitas siswa yaitu 89,45%, dan rata-rata persentase ketuntasan belajar yaitu 100%. Sedangkan rata-rata dari ketiga aspek tersebut yaitu 92,83% yang merupakan hasil pembelajaran secara menyeluruh. Maka hasil pembelajaran siklus II memenuhi indikator capaian kinerja yaitu 85%. Beberapa kendala, antara lain: (1) pada saat kegiatan pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan, (2) penggunaan bahasa dalam pembelajaran kurang baku.berdasarkan kendala pada siklus II, solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, (2) guru menggunakan bahasa Indonesia baku dalam mengajar. Pada siklus III pertemuan ke-1 100%. Sedangkan pada pertemuan ke-2 juga 100%. Hasil pembelajaran pada siklus III rata-rata persentase proses pembelajaran yaitu 92,23%, rata-rata persentase aktivitas siswa yaitu 92,78%, dan rata-rata persentase ketuntasan belajar yaitu 100%. Sedangkan rata-rata dari ketiga aspek tersebut yaitu 95% yang merupakan hasil pembelajaran secara

104 Penerapan Pembelajaran Kooperatif menyeluruh. Maka hasil pembelajaran siklus III memenuhi indikator capaian kinerja yaitu 85%. Beberapa kendala, antara lain: (1) pada saat kegiatan pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan, (2) penggunaan bahasa yang kurang baku. Berdasarkan kendala pada siklus III, solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru akan menegur siswa yang tidak memperhatikan, (2) guru akan menggunakan bahasa yang baku dalam pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media kartu muatan dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat siswa kelas IV. Hal ini dibuktikan dengan proses pembelajaran yang semakin meningkat yaitu persentase proses pembelajaran siklus I yaitu 86,53% meningkat pada siklus II menjadi 89,03% dan meningkat pada siklus III menjadi 92,23%. Persentase aktivitas siswa siklus I yaitu 86,39% meningkat pada siklus II menjadi 89,45% dan meningkat pada siklus III menjadi 92,78%. Selain itu hasil belajar siswa juga meningkat yang dibuktikan dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 90% meningkat pada siklus II menjadi 100% dan pada siklus III 100%. Pembelajaran secara keseluruhan pada siklus I yaitu 87,64% meningkat pada siklus II menjadi 92,83% dan meningkat pada siklus III menjadi 95%. Jadi, hasil pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. SIMPULANDAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan dalam peningkatan pembelajaran bilangan bulat melalui langkah yang tepat adalah: (1) pembentukan kelompok, (2) guru menjelaskan materi dengan menggunakan media kartu muatan, (3) siswa berdiskusi menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan cara menggunakan media kartu muatan yang telah disediakan, (4) kuis/pertanyaan, (5) penyimpulan, dan (6) penghargaan. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan yang sesuai dengan langkahlangkah yang tepat, dapat meningkatkan pembelajaran bilangan bulat di kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013. Persentase ketuntasan pada siklus I mencapai 90%, pada siklus II mencapai 100%, dan siklus III mencapai 100%. Kendala yang ditemui pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media kartu muatan dalam peningkatan pembelajaran bilangan bulatsiswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2012/2013, yaitu: (1) penggunaan bahasa kurang baku, (2) pembagian kelompok menyita waktu banyak, (3) siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) pada saat kegiatan pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan. Adapun solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru menggunakan bahasa baku, (2) pembagian kelompok dilakukan sehari sebelum penelitian, (3) guru membantu siswa dalam menyampaikan hasil diskusi, (4) guru akan menegur siswa yang tidak memperhatikan. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, antara lain: (1) bagi guru sebaiknyadalam penyampaian materi menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga memberikan kemudahan siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi; (2) bagi siswa sebaiknya siswa harus lebih aktif, kreatif, jujur, disiplin, dan meningkatkan keberanian menyampaikan ide atau pendapat dalam

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm. 99 105 105 proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan, pemahaman, dan meningkatkan hasil belajar; (3) bagi sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya dengan mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat; (4) bagi peneliti lain hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan dapat memberikan sumbangan ilmu yang lebih inovatif bagi pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS. Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni, H. (2012). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Supinah & W, D Agus. (2009). Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative. Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wahyudi. (2008). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS.