LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/PMK.08/2014 TENTANG

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PMK.08/2012 TENTANG

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R )

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA.

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN. PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.OlO/ 2017

DAFTAR ISI 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH...

Kata Pengantar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/21/PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH. BAB I KETENTUAN UMUM

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PPPs PRIORITY PROJECTS

2 Undang Nomor 3 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5669); MEMUTUSK

Edisi Triwulan II Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan mengacu pada Rencana Usaha Penyedian Tenaga Listrik

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TRIWULAN III TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

SURAT EDARAN Nomor: 63/SE/DC/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21/PBI/2014 UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK DAN SURAT EDARAN NO.16/24/DKEM

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 20 /PBI/2014 TENTANG PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGELOLAAN UTANG LUAR NEGERI KORPORASI NONBANK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Edisi Triwulan IV Tahun 2010

PENGELOLAAN RISIKO DALAM PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN. Oleh: Sinthya Roesly, S.T., M.M., M.B.A., M.Eng.Sc.

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

2 Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957); 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 ten

Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2014 TENTANG

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Revisi ke 05 Tanggal : 21 Oktober 2013

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SEMESTER II TAHUN 2014 DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG

Revisi ke : 03 Tanggal : 2 Juni 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 3 TAHUN 2015

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

Transkripsi:

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan

Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia. Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi: Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah; Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah; Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah; Pengelolaan Debt Swap. Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan Juli 2017. Klasifikasi Pinjaman dan Hibah Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman berupa: Pinjaman Dalam Negeri Pinjaman Dalam Negeri (PDN) bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan Daerah. Pinjaman Luar Negeri Pinjaman Luar Negeri bersumber dari: - Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. - Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. - Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE). - LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana tersebut dipergunakan untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2017 hal 1

PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut: Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan. Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan. Kilas Kinerja Selama bulan Juli 2017, aktivitas pengelolaan pinjaman meliputi penandatanganan enam perjanjian baru yaitu lima Perjanjian Pinjaman Multilateral, dan satu Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE. Nilai Pinjaman (Juta USD) 200.0 12.89% 850.0 54.78% 101.7 6.55% 400.0 25.78% Kemenhan Kemensos KemenPUPERA Kemenkeu Pada bulan Juli 2017 juga dilakukan amandemen terhadap enam perjanjian pinjaman terdiri dari dua Perjanjian Pinjaman Multilateral, dua Perjanjian Pinjaman Bilateral, satu Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE, serta satu Perjanjian Induk Pinjaman Dalam negeri. Pengelolaan Pinjaman 1. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada Juli 2017 terdiri dari lima Perjanjian Pinjaman Multilateral, dan satu Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE dengan total komitmen senilai USD1,55 miliar ekuivalen Rp20,79 trilyun. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2017 hal 2

Perjanjian Pinjaman Multilateral pertama, yaitu perjanjian dengan IDB senilai USD250,00 juta ditandatangan pada 16 Mei 2017 pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan IDB di Jeddah, Arab Saudi. Penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut baru dilaporkan pada bulan Juli 2017 dikarenakan dokumen perjanjian memerlukan proses pengadministrasian terlebih dahulu di IDB dan diterima pemerintah Indonesia pada akhir Juli 2017. Pembiayaan dimaksudkan untuk kegiatan Development of Trans South-South Java Road yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan melalui pengembangan/pembangunan ruas jalan baru sepanjang pantai selatan pulau Jawa di tiga provinsi (Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur). Disamping itu, proyek ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan di wilayah Selatan Jawa. bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perjanjian Pinjaman Multilateral kedua adalah perjanjian dengan World Bank untuk Indonesia Social Sector Assisstance Reform Project senilai USD200,00 juta, yang ditandatangani pada 10 Juli 2017 bertujuan untuk (i) perluasan cakupan dan lingkup Program Keluarga Harapan (PKH) terutama untuk daerah remote dan dengan kebutuhan khusus; (ii) penguatan delivery system PKH dan (iii) perbaikan koordinasi antara PKH dan program bantuan sosial lainnya. Bertindak selaku Executing Agency Kementerian Sosial. Pinjaman ini merupakan pinjaman pertama dengan konsep Program for Result (P4R), dimana pencairan pinjaman didasarkan pada hasil yang dicapai oleh program. Perjanjian Pinjaman Multilateral ketiga berupa perjanjian pinjaman program dengan ADB yang digunakan untuk membiayai Financial Market Development and Inclusion Program - Subprogram 2 senilai USD400,00 juta, ditandatangani pada 18 Juli 2017 yang bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sektor keuangan yang stabil, dalam dan inklusif guna mendukung Pemerintah dalam mencapai tujuan jangka menengah serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Bertindak selaku Executing Agency Kementerian Keuangan. Perjanjian Pinjaman Multilateral selanjutnya berupa perjanjian co-financing dengan ADB senilai USD 500 juta dan AIF senilai USD 100 Juta, untuk membiayai kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program, ditandatangani pada 31 Juli 2017 dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, melalui kegiatan perbaikan sistem dan kapasitas pengelolaan operasi, pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jaringan irigasi. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Berikutnya adalah Perjanjian Pinjaman LPKE/KSA berupa perjanjian pinjaman dengan Eksportkreditt Norge AS - Norway senilai USD101,66 juta yang di-countersign oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pada 13 Juli 2017. Pinjaman digunakan untuk pengadaan alutsista Kementerian Pertahanan. 2. Amandemen Perjanjian Pinjaman Perjanjian pinjaman yang di-amandemen pada bulan Juli 2017 terdiri dari dua perjanjian Pinjaman Multilateral, dua Perjanjian Pinjaman Bilateral, satu perjanjian Pinjaman KSA/LPKE dan satu Perjanjian Induk Pinjaman Dalam Negeri. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2017 hal 3

Pembangunan PLTU Parit Baru di Kalimantan Barat (www.pontianakpost.co.id) Perjanjian Pinjaman Multilateral yang di-amandemen pada bulan Juli 2017 berjumlah dua perjanjian. Perjanjian Pinjaman Multilateral yang pertama adalah perjanjian dengan IFAD untuk kegiatan Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia senilai SDR30,3 juta yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat miskin pedesaan dan mata pencaharian petani di 11 Kabupaten di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Amandemen berupa realokasi antar kategori yang disetujui IFAD pada 26 Juli 2017. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Pertanian. Perjanjian pinjaman kedua merupakan perjanjian pinjaman dengan ADB untuk kegiatan Metropolitan Sanitation Management Investment Program senilai USD120,00 juta yang bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat di, Jambi, Makasar dan Pekanbaru. Amandemen berupa perubahan jumlah lokasi proyek, jumlah target sambungan rumah, perubahan paket pembiayaan dan realokasi antar kategori. Amandemen di-countersign Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pada 28 Juli 2017. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perjanjian Pinjaman Bilateral yang di-amandemen berjumlah dua perjanjian. Perjanjian pertama berupa perjanjian dengan ICO-Spanyol untuk membiayai kegiatan Animal Husbandry Technology and Practices Improvement to Accelerate the Meat and Milk Production, Indonesian Institute of Sciences Research Center for Biotechnology senilai EUR7,35 juta yang bertujuan untuk peningkatan teknologi dan aplikasi peternakan. Amandemen berupa perubahan klausul perjanjian pinjaman untuk mengakomodasi perubahan klausul dalam kontrak, disetujui oleh ICO-Spanyol pada 2 Juni 2017. Bertindak sebagai Executing Agency adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perjanjian kedua berupa perjanjian dengan CEXIM China untuk membiayai kegiatan Parit Baru Coal Fired Steam Power Plant Project senilai USD132,19 juta, bertujuan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bekayang Kalimantan Barat. Pembangunan PLTU Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2017 hal 4

dimaksudkan untuk menyediakan daya listrik kepada 1,8 juta rumah tangga di Kalimantan Barat. Amandemen berupa perpanjangan availability period dari 2 Juli 2017 menjadi 2 Mei 2018 di-countersign Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pada 17 Juli 2017. Bertindak sebagai Executing Agency adalah PT PLN (Persero). Perjanjian Pinjaman KSA/LPKE yang di-amandemen pada Juli 2017 berupa perjanjian dengan PT.BNI (Persero) cabang Hongkong senilai USD3,06 juta digunakan untuk pengadaan almatsus di Kepolisian RI. Amandemen berupa perpanjangan availability period dari 31 Mei 2017 menjadi 31 Oktober 2017 di-countersign Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko pada 17 Juli 2017. Selanjutnya perjanjian pinjaman yang di-amandemen pada bulan Juli 2017 adalah Perjanjian Induk Pinjaman Dalam Negeri Tahun Anggaran 2013 Tahap II dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jateng (Persero) senilai Rp176,55 miliar untuk pengadaan alutsita di Kementerian Pertahanan berupa amandemen perpanjangan masa penarikan dari 30 Juni 2017 menjadi 30 September 2017 yang telah disetujui pada 17 Juli 2017. Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2017 hal 5