BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Pekanbaru Jl. HR.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara acak penuh, hanya satu karakteristik saja. 1. Pretest-Postest Control Group Desain T 1 X T 2 T 1 - T 2

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Desain.Model Eksperimen

Transkripsi:

24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya tidak dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan adalah Pretest-Posttes Control Grup Design. Desain ini terdiri dari dua kelas yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest yang beik, bila nilai kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan. 1 Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain kelompok kontrol pratest-pasca tes acak ( Randomized Pretest-Posttest Control Group Design), yang biasa divisualisasikan sbb: 2 Kelompok Pretes Perlakuan Postes Acak A 0 X 0 Acak B 0 0 Keterangan : A kelompok eksperimen B kelompok kontrol 1 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2007), h, 112 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 204 24

25 Setelah diuji bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang sama dan secara analisis menunjukkan tidak ada perbedaan kemampuan awal, maka kedua kelas di pilih secara acak untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Semester Genap tahun 2013/2014 di kelas VII MTs Al Fajar Kota Pekanbaru. 3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Dalam penelitian ini, populasi dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau target population. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita. 3 Populasi umum dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Al Fajar Kota Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi target dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas VII MTs Al Fajar Kota Pekanbaru, yang terdiri dari 3 kelas. b. Sampel Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah terdiri atas 2 kelas dengan 1 kelas menjadi kelas kontrol dan 1 kelas lagi menjadi kelas eksperimen, dengan pengujian homogenitas dan normalitas terlebih dahulu. Kemudian dilakukan uji perbedaan (tes -t) untuk mengetahui bahwa kelas sampel yang akan diambil memiliki kemampuan yang 3 Ibid, h. 250

26 sama. Untuk menentukan dua kelas yang menjadi sampel, penulis akan menggunakan teknik random sampling. Random sampling adalah tata cara pengambilan sampel dimana semua memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih. 4 Uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, uji homogenitas untuk mengetahui kesamaan variansi sampel siswa kelas VII. Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al Fajar sebanyak 2 lokal yaitu lokal VIIB sebagai kelas kontrol dan lokal VIIC sebagai kelas eksperimen. 4. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang penjabarannya adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas yaitu model pembelajaran tipe Inside-Outside Circle. b. Variabel terikatnya adalah kemampuan komunikasi matematika. B. Teknik Pengumpulan data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Metode observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan pada setiap kali pertemuan. 4 Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2010), h. 48

27 2. Dokumentasi Dokumentasi ini dilakukan untuk mengetahui sejarah sekolah, sarana dan prasarana sekolah, keadaan siswa dan guru serta masalahmasalah yang terkait dengan administrasi sekolah. Serta data tentang hasil dan prestasi belajar matematika siswa diperoleh langsung dari guru bidang studi matematika. 3. Tes Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. 5 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini merupakan tes uji coba, Pretest (tes awal) dan Posttest (tes akhir). Soal berbentuk essay terdiri dari 5 soal komunikasi matematika. Hasil tes awal yang diperoleh akan mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa sebelum diberi perlakuan dan tes akhir akan digunakan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematika siswa setelah diberi perlakuan. 2009), h. 53 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Cet.10, (Jakarta: Bumi Aksara,

28 C. Uji Coba Instrumen Sebelum soal-soal pretes-postes diajukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu diujikan untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen. 6 Dalam menentukan validitas digunakan rumus prodect moment yaitu: ( ) ( ). ( ). ( ). {. ( ) } Keterangan : Koefisien korelasi tiap item Banyaknya Subjek Uji Coba Jumlah Skor Item Jumlah Skor Total Jumlah Kuadrat Skor Item Jumlah Kuadrat Skor Total Jumlah Perkalian Skor Item dan Skor Total 6 Hartono, Analisis Item Instrumen, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2010), h. 81

29 Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : 2 1 Distrubusi tabel T untuk 0,05 dan derajat kebebasan dk n - 2 Kaidah keputusan: Jika > berarti valid Jika berarti tidak valid Jika instrumen itu valid, maka Kriteria yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal tertulis pada tabel III.1. TABEL III.1 KRITERIA VALIDITAS BUTIR SOAL Besar r Interpretasi 0,80 < r < 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Cukup tinggi 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah Sumber: Riduwan, Rumus dan Data Statistik, 2010. Dari Tabel III.1 disimpulkan bahwa delapan item alat ukur dinyatakan Valid sebanyak lima item, yaitu: item pertanyaan pada No.1, No.2, No.5, No.6 dan No.8 (digunakan atau dipakai), sedangkan yang dinyatakan Tidak Valid sebanyak tiga item yaitu: item pertanyaan pada No.3, No.4, dan No.7 (diperbaiki atau dihilangkan). Untuk lebih lengkapnya perhitungan uji Validitas ini dapat dilihat pada Lampiran G.

30 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketetapan atas ketelitian alat evaluasi, sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Untuk mengetehui reliabilitas seluruh tes menggunakan rumus Spearan Brown: 7 2. 1 + Keterangan : Nilai Reliabilitas Korelasi product Moment antara belahan (ganjil-genap) Kriteria pengujiannya diukur dengan melihat koefisien reliabilitasnya pada Tabel III.2. 8 TABEL III.2 PROPORSI RELIABILITAS TES Reliabilitas Tes Evaluasi 0,80 < 1,00 Sangat tinggi 0,60 < 0,80 Tinggi 0,40 < 0,60 Cukup 0,20 < 0,40 Rendah 0,00 < 0,20 Sangat rendah Dari Tabel III.2 disimpulkan bahwa delapan item alat ukur dinyatakan Reliabel sebanyak enam item, yaitu: item pertanyaan pada No.1, No.2, No.5, No.6, No.7 dan No.8 (digunakan atau dipakai), 7 Riduwan, Belajar Mudah (Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula), (Bandung: Alfabeta,2011), h. 102 8 Mas ud Zein dan Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Pekanbaru: Pusaka Riau, 2012), h. 83

31 sedangkan yang dinyatakan Tidak Reliabel sebanyak dua item, yaitu: item pertanyaan pada No.3, dan No.4 (diperbaiki atau dihilangkan). Untuk lebih lengkapnya perhitungan uji reliabilitas ini dapat dilihat pada Lampiran G. 3. Daya Pembeda Daya pembeda adalah angka yang menunjukkan perbedaan kelompok tinggi dengan kelompok rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: 1 2 Keterangan: DP Daya Pembeda SA Jumlah skor atas SB Jumlah skor bawah T Jumlah siswa pada kelompok atas dan bawah S max Skor maksimum S min Skor minimum

32 Proporsi daya pembeda soal yang digunakan dapat dilihat pada Tabel III.3. TABEL III.3 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Kriteria DP < 0 Sangat Jelek 0,00 DP < 0,20 Jelek 0,20 DP < 0,40 Cukup 0,40 DP < 0,70 Baik 0,70 DP < 1,00 Sangat Baik Daya pembeda untuk tes hasil ujicoba disajikan pada Tabel III.4. TABEL III.4 HASIL RANGKUMAN DAYA PEMBEDA SOAL Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi 1 0,08 Jelek 2 0,33 Cukup 3 0,50 Baik 4 0,21 Cukup 5 0,69 baik 6 0,11 Jelek 7 0,25 Cukup 8 0,29 Cukup Dari Tabel III.4, dua dari delapan soal tes kemampuan komunikasi matematika tersebut memiliki daya beda soal yang jelek, yaitu soal nomor 3 dan 6. Kemudian, empat dari delapan soal tes kemampuan komunikasi matematika tersebut memiliki daya beda soal yang cukup, yaitu soal nomor 2, 4, 7 dan 8. Sedangkan yang lainnya memiliki daya beda soal yang baik. Untuk lebih jelasnya, perhitungan daya pembeda ini dapat dilihat pada Lampiran G.

33 4. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat digunakan rumus: + Kriteria penetuan tingkat kesukaran soal secara rinci disajikan pada Tabel III.5. TABEL III. 5 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Indeks Kesukaran Interpretasi 0,70 1,00 Mudah 0,30 0,69 Sedang 0,00 0,29 Sukar Tingkat kesukaran untuk tes ujicoba disajikan pada Tabel III.6. TABEL III.6 HASIL UJICOBA TINGKAT KESUKARAN SOAL Nomor Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi Tingkat Kesukaran 1 0,88 Mudah 2 0,58 Sedang 3 0,58 Sedang 4 0.52 Sedang 5 0,54 Sedang 6 0,47 Sedang 7 0,79 Mudah 8 0,69 Sedang Hasil ujicoba tingkat kesukaran soal dari tabel III.6, dapat disimpulkan bahwa sebanyak dua soal dari delapan soal merupakan kategori mudah dan enam soal lainnya merupakan kategori sedang. Untuk lebih jelasnya, perhitungan tingkat kesukaran soal ini dapat dilihat pada Lampiran G.

34 D. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Awal Sebelum sampel diberi perlakuan, maka perlu dianalisis dahulu melalui uji homogenitas dan uji normalitas. Hal ini dilakukan untuk melihat tidak ada perbedaan dari kedua kelompok sampel. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal berasal dari nilai tes awal (pretest). a. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk melihat kedua kelompok sampel yang akan diteliti homogen atau tidak. Pada penelitian ini kelas yang akan diteliti sudah diuji homogenitasnya dengan cara menguji data nilai pretes semua kelas VII dan hasilnya dibandingkan dengan F tabel. Uji homogenitas yang akan digunakan pada penelitian ini adalah uji F, yaitu: 9 Jika pada perhitungan data awal diperoleh < maka sampel dikatakan mempunyai variansi yang sama atau homogen. b. Uji Normalitas Sebelum menganalisis data dengan tes t, maka data tes harus diuji normalitasnya dengan chi kuadrat. Penelitian ini, untuk menguji normalitas data menggunakan rumus chi kuadrat yaitu: 10 9 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 250. 10 Riduwan, Op. Cit, h. 132

35 Keterangan: : nilai chi kuadrat : frekuensi yang di observasi : frekuensi yang diharapkan Dapat dikatakan normal apabila, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar > dinyatakan tidak normal. c. Test t Untuk menguji kesamaan rata-rata menggunakan rumus tes t. Karena sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel kecil (N < 30) yang tidak berkolerasi maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 11 1 + 1 Keterangan: Mean Variabel X Mean Variabel Y Standar deviasi X Standar deviasi Y N Jumlah sampel 11 Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 206

36 2. Analisis data Akhir Analisis tahap akhir merupakan analisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan uji persamaan dua rata-rata setelah melihat ada perbedaan dari kedua kelompok sampel. Hasil tes akhir ( postest) ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Analisis hipotesis menggunakan skor nilai tes berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematika dengan pembelajaran tipe IOC dan konvensional. a. Uji Homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk melihat kedua kelompok sampel dengan pembelajaran tipe IOC dan konvensional yang akan diteliti homogen atau tidak. Jika homogen maka dapat menentukan rumus uji t yang akan digunakan. b. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran tipe IOC dan konvensional berdistribusi normal atau tidak. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata kemampuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jenis uji hipotesis yaitu:

37 1) Jika data berdistribusi homogen dan normal maka pengujian hipotesis menggunakan tes t, dengan rumus : 1 + 1 Keterangan: Mean Variabel X Mean Variabel Y Standar deviasi X Standar deviasi Y N Jumlah sampel 2) Jika data berdistribusi normal tetapi tidak memiliki varians yang homogen maka pengujian hipotesis menggunakan tes, dengan rumus: 12 + Keterangan : means kelas eksperimen means kelas kontrol varians kelas eksperimen varians kelas kontrol 12 Sudjana, Op.cit, h. 240

38 sampel kelas eksperimen sampel kelas kontrol 3) Jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu menggunakan uji Mann-Whitney U, dengan rumus : 13 + 1 2 + 1 2 Keterangan: jumlah peringkat 1 jumlah peringkat 2 jumlah rangking pada jumlah rangking pada 13 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 153

39 Setelah dilakukan uji hipotesis maka dapat disimpulkan dengan ketentuan : a. Apabila t 0 t t maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle dengan siswa konvensional di MTs Al Fajar Kota Pekanbaru. b. Apabila t 0 < t t maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Inside-Outside Circle dengan siswa konvensional di MTs Al Fajar Kota Pekanbaru.