BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, atau Korea menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. selalu tumbuh dan berkembang. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memiliki peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati tempat yang penting dalam pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. tingkat ASEAN sudah jauh tertinggal dari Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan perilaku manusia agar menjadi manusia pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003). Pendidikan merupakan salah satu instrumen penting dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM yang tinggi merupakan salah satu komponen pendukung paling utama bagi keberhasilan pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan mustahil tercipta SDM yang berkualitas dan siap bersaing dengan SDM dari negara lain. Kemajuan dibidang ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi hanya dapat dicapai melalui proses pendidikan. Pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, baik untuk menumbuhkembangkan watak kepribadian bangsa serta memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa dalam berbagai kehidupan. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan ditempuh melalui berbagai cara dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Mulai dari kebijakan anggaran, muatan kurikulum, peningkatan kualifikasi guru, sistem 1

2 kenaikan pangkat, dan sebagainya. Peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan di Indonesia merupakan masalah aktual yang selalu menuntut perhatian semua kalangan. Prestasi belajar siswa di sekolah selalu dihubungkan dengan prestasi belajar sehari-hari di sekolah. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa di sekolah yaitu dengan melihat peringkat aktualisasi dari kegiatan belajar, salah satunya adalah berbentuk prestasi belajar yang dicapai seseorang. Mengacu pada uraian di atas, bahwa prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan perilaku sebagai hasil usaha yang disadari dan dapat diukur melalui evaluasi berdasarkan norma tertentu. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik, yang dapat dilihat dari nilai ujian tengah semester (UTS), nilai ujian akhir semester (UAS), ataupun nilai ujian nasional (UN). Hal ini mengidentifikasikan bahwa mutu pendidikan salah satunya dapat dilihat dari tinggi rendahnya nilai ujian akhir sekolah. Siswa dikatakan berhasil jika nilai yang diperolehnya memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Data awal yang diperoleh dari lapangan, yaitu di kelas XI IPS SMAN se- Kota Tasikmalaya menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang diperoleh untuk mata pelajaran Akuntansi sudah memenuhi standar nilai KKM, atau dengan kata lain kelas XI IPS SMAN se-kota Tasikmalaya memiliki nilai Akuntansi yang tinggi. Di bawah ini merupakan data rinci nilai rata-rata mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMAN se-kota Tasikmalaya.

3 Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UAS Kelas XI Program IPS Mata Pelajaran Akuntansi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2009/2010 No Sekolah KKM Nilai Persentase Selisih Rata-Rata Selisih 1 SMA Negeri 1 Tasikmalaya 73 83,42 10,42 14,27 2 SMA Negeri 2 Tasikmalaya 73 85,69 12,69 17,38 3 SMA Negeri 3 Tasikmalaya 70 78,43 8,43 12,04 4 SMA Negeri 4 Tasikmalaya 60 77,68 17,68 29,47 5 SMA Negeri 5 Tasikmalaya 73 81,6 8,60 11,78 6 SMA Negeri 6 Tasikmalaya 70 76,43 6,43 9,19 7 SMA Negeri 7 Tasikmalaya 65 74,21 9,21 14,17 8 SMA Negeri 8 Tasikmalaya 65 75,67 10,67 16,42 9 SMA Negeri 9 Tasikmalaya 65 72,73 7,73 11,89 10 SMA Negeri 10 Tasikmalaya 60 71,84 11,84 19,73 Jumlah 674 777,70 103,70 156,34 Rata-Rata 67,4 77,77 10,37 15,63 Sumber: SMAN se-kota Tasikmalaya Dari tabel 1.1, terbukti bahwa rata-rata nilai Akuntansi kelas XI IPS SMAN se-kota Tasikmalaya sudah memenuhi standar KKM. Rata-rata nilai KKM mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya adalah 67,4, sedangkan rata-rata nilai UAS adalah 77,77 sehingga persentase selisih kenaikannya sebesar 15,63%. Persentase selisih kenaikan antara rata-rata nilai prestasi dengan KKM, dapat ditulis secara berurut dari persentase kenaikan terbesar sampai terkecil, yaitu: SMA Negeri 4 Tasikmalaya 29,47%; SMA Negeri 10 Tasikmalaya 19,73%; SMA Negeri 2 Tasikmalaya 17,38%; SMA Negeri 8 Tasikmalaya 16,42%; SMA Negeri 1 Tasikmalaya 14,27%; SMA Negeri 7 Tasikmalaya 14,17%; SMA Negeri 3 Tasikmalaya 12,04%; SMA Negeri 9 Tasikmalaya 11,89%; SMA Negeri 5 Tasikmalaya 11,78%; SMA Negeri 6

4 Tasikmalaya 9,16%. Persentase tersebut membuktikan bahwa rata-rata nilai Akuntansi telah memenuhi standar KKM. Tingginya prestasi belajar siswa menjadi salah satu alasan ketertarikan mengadakan penelitian, sama halnya ketertarikan atas rendahnya prestasi belajar siswa. Tingginya nilai Akuntansi kelas XI IPS SMAN se-kota Tasikmalaya dapat disebabkan oleh banyak faktor, keberhasilan dalam meraih prestasi belajar sendiri dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang bersumber dari luar diri siswa yang diduga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar antara lain guru. Guru merupakan komponen yang memiliki peranan strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Guru merupakan kunci dalam setiap upaya peningkatan mutu, relevensi, dan efisiensi pendidikan. Di tangan gurulah mutu pendidikan dapat diupayakan ke arah yang lebih baik, hal tersebut menuntut guru agar mampu mempersiapkan kompetensinya secara optimal, karena bagaimanapun juga kompetensi guru mencerminkan kinerja guru atau kemampuan guru dalam mengajar di kelas sehingga dapat dipastikan semakin baik kinerja guru, maka besar kemungkinan prestasi belajar siswa akan meningkat pula. Oemar Hamalik (2003:36) mengemukakan bahwa: Proses belajar dan hasil belajar siswa bukan saatnya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar

5 yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar siswa berada pada tingkat optimal. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan, arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya. Jabatan seorang guru merupakan suatu profesi yang menuntut mempunyai kompetensi keguruan untuk menunjang profesinya. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sertifikat tersebut diberikan kepada guru yang telah memenuhi syarat. Untuk memiliki sertifikasi pendidik tidak semudah membalikkan telapak tangan, dan perlu kerja keras para guru. Sertifikasi pendidik akan dapat diperoleh jika guru sungguh-sungguh belajar dan tentunya akan dapat diperoleh oleh guruguru yang berkualitas dan menunjukkan kinerja baik. Hal ini merupakan peluang guru untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. Kinerja guru sebagai manifestasi tugas kesehariannya tentu saja tidak hanya terfokus pada penyampaian informasi yang harus diterima siswa melainkan sebagai seperangkat aktivitas integratif dan dinamis yang memungkinkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 1.2 Rumusan Masalah berikut: Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dapat dirumuskan sebagai

6 1. Bagaimana gambaran kinerja guru mata pelajaran Akuntansi SMAN se- Kota Tasikmalaya. 2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 3. Seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran kinerja guru pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya.

7 1.4 Kegunaan Penelitian Dari informasi yang ada, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat. Peneliti mengungkapkan bahwa ada dua manfaat dari hasil penelitian, yaitu: 1. Toeritis (Akademik) a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian lebih lanjut baik sebagai perluasan dari penelitian terdahulu maupun sebagai replekasi penelitian sebelumnya secara lebih mendalam dikemudian hari terutama yang berhubungan dengan kinerja guru. Disamping itu, peneliti juga akan memperoleh pengalaman berpikir dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran. b. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 2. Empiris (Praktis) a. Bagi penulis Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis khususnya tentang pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya. Memberikan bekal bagi peneliti berupa pengalaman kemasyarakatan sebagai calon guru di masa yang akan datang agar

8 dapat mendidik dan mengajar siswa dengan pengajaran yang berkualitas. b. Bagi sekolah Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran Akuntansi SMAN se-kota Tasikmalaya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Akuntansi. c. Pihak lain Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi khususunya untuk penulisan karya ilmiah dengan topik yang sama dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam.