BAB IV ANALISIS PANDANGAN ULAMA DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN ANTAR DUSUN NGULON NGALOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI REPENAN DALAM WALIMAH NIKAH DI DESA PETIS SARI KEC. DUKUN KAB. GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PRIMBON JAWA TENTANG KEHARMONISAN DALAM PERKAWINAN

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELARANGAN NIKAH DIKALANGAN KIAI DENGAN MASYARAKAT BIASA DI DESA BRAGUNG KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERNIKAHAN SIRRI SEORANG ISTRI YANG MASIH DALAM PROSES PERCERAIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV ANALISIS URF TERHADAP PEMBERIAN RUMAH KEPADA ANAK PEREMPUAN YANG AKAN MENIKAH DI DESA AENG PANAS KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

BAB V PENUTUP. yang dapat kita ambil dari pembahasan tesis ini. Yaitu sebagai berikut:

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

BUYUT POTROH SEBELUM PROSESI AKAD NIKAH DI DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

ISTIKHA<RAH DI DESA GULBUNG KECAMATAN PANGARENGAN

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN JILU DI DESA DELING KECAMATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

MBAREP DI DESA KETEGAN KECAMATAN TANGGULANGIN

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kriteria calon pasangan tidak hanya ditentukan berdasarkan doktrin agama, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah SWT yang pada hakikatnya sebagai makhluk

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

BAB IV ANALISIS SADD AL-DHARI> AH TERHADAP PRAKTIK KEGIATAN PEDAGANG KAKI LIMA DI FASILITAS UMUM PERUMAHAN TAMAN PINANG INDAH SIDOARJO

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB IV ANALISIS MAṢLAḤAH TENTANG POLIGAMI TANPA MEMINTA PERSETUJUAN DARI ISTRI PERTAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KEBOLEHAN PENDAFTARAN PENCATATAN PERKAWINAN PADA MASA IDDAH

A. Pertimbangan Hukum Hakim dalam Perkara Perceraian Putusan. mediator yang tujuannya agar dapat memberikan alternatif serta solusi yang terbaik

MENTELU DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN LAMONGAN

Bab IV. Pesanggrahan kecamatan Kwanyar kabupaten Bangkalan tradisi merrik lengkaan. Adapun faktor yang melatar belakangi tradisi merrik lengkaan dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN BUKA TUTUP (STUDI KASUS DI DESA BLITAR)

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN DUA SAUDARA KANDUNG PADA TAHUN YANG DI DESA PARADO KECAMATAN PARADO KABUPATEN BIMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO: PERLAWANAN TERHADAP PUTUSAN VERSTEK

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

BAB II. SADD Al-DHARIAH DAN MANAJEMEN RISIKO DALAM ISLAM

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

yang dapat membuahi, didalam istilah kedokteran disebut Menarche (haid yang

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PERJANJIAN PRANIKAH PASCA PERKAWINAN (Studi Kasus di Desa Mojopilang Kabupaten Mojokerto)

PENETAPAN Nomor 0004/Pdt.P/2014/PA.Pkc DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN. beberapa model kerangka berfikir yang kontradiksi antara Adat dan Hukum Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. mensyariatkan perkawinan sebagai realisasi kemaslahatan primer, yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB V PEMBAHASAN. A. Praktek Dan Pemahaman Masyarakat Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru tentang Kafa ah Dalam Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV USIA PERKAWINAN OLEH BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB IV. A. Analisis Tentang Deskripsi Pasangan Kawin Sirri Di Desa Blimbing. Pernikahan secara sirri di Desa Blimbing Kecamatan Mojo

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB V ANALISIS. 1. Pendapat ulama yang Melarang Keluar Rumah dan Berhias Bagi Wanita Karier.

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan dalam Islam merupakan anjuran bagi kaum muslimin. Dalam undang

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN. perkawinan, tujuan hak dan kewajiban dalam perkawinan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 0051/Pdt.P/PA.Gs/2010 TENTANG WALI ADLAL KARENA PERCERAIAN KEDUA ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

BAB IV ANALISIS TERHADAP METODE IJAB QABUL PADA MASYARAKAT SUKU SAMIN

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

tradisi jalukan pada saat pernikahan. Jalukan adalah suatu permintaan dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan sesuai dengan ketentuan agama dan peraturan perundang-undangan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

P U T U S A N. Nomor 0891/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PANDANGAN ULAMA DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN TERHADAP LARANGAN PERKAWINAN ANTAR DUSUN NGULON NGALOR A. Analisis Terhadap Faktor-faktor Larangan Perkawinan Antar Dusun Ngulon Ngalor di Desa Sukomalo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Masyarakat Desa Sukomalo masih memegang teguh tradisi yang ditinggalkan oleh sesepuh desa, mengenai faktor-faktor penyebab dilarangnya perkawinan antar dusun ngulon ngalor. Awal munculnya larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor adalah suatu tradisi dari nenek moyang yang dianggap sebagai suatu yang sangat sakral dan wajib dipatuhi dan membawa bencana apabila dilanggar, hal itu terjadi karena pengaruh adat Budhaisme di Sukomalo masih kental sehingga tidak ada pihak yang berani melanggarnya. Jika perkawinan antar dusun ngulon ngalor, dilanggar maka perkawinan itu akan dirundung beberapa masalah baik tidak lancar perekonomiannya maupun kematian orang yang melakukan perkawinan tersebut. 67

68 Perkawinan antar dusun ngulon ngalor adalah merupakan salah satu tradisi dari kepercayaan masyarakat terhadap mitos-mitos yang masih berkembang didalam masyarakat, meskipun besar kemungkinan adanya sejarah dan latar belakang, namun menurut dari pendapat penulis tradisi itu hanyalah sebatas mitos belaka dan tidak harus diikuti oleh masyarakat.kebenaran tradisi ini hanyalah kebetulan semata yang mana pelaku perkawinan antar dusun ngulon ngalor mengalami masalah dalam rumah tangganya. Tradisi larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor tersebut dilakukan berdasarkan aturan dari kalender Jawa seperti yang biasanya dilakukan dalam perhitungan atau pelaksanaan hari baik dalam perkawinan dan ada hubungannya dengan yang disebut petung jawi, Yaitu perhitungan baik buruk yang dilukiskan dalam lambang atau watak hari, tanggal,bulan, tahun dan lain-lainya 79 Petung jawi sudah ada sejak dahulu yang diturunkan dari generasi ke generasi,merupakan catatan dari leluhur berdasarkan baik buruk yang dicatat dalam primbon hal ini mereka laksanakan agar dalam perkawinan itu tercipta keberkahan hidup jauh dari sebuah kemaksiatan.oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa itu semua bisa dilaksanakan asal tidak menyalahi aturan. 79 Sayyid Qodir,Mujarobat,(Bintang Dua,Surabaya 1992),26.

69 B. Analisis Pandangan Ulama Terhadap Larangan Perkawinan Antar Dusun Ngulon Ngalor Perkawinan menurut masyarakat Desa Sukomalo, Kecamatan Kedungpring adalah pernikahan yang dilakukan untuk menyatukan seorang yang berlainan jenis kelamin dan menghalalkan suatu hubungan,yang terpenting dalam pernikahan tersebut salah satu pengantin bukan dari dusun ngulon ngalor mengenai larangan perkawinan itu Ulama.Mempunyai dua versi pandangan Sebagaimana yang diketahui dari hasil wawancara K>H Tolibul huda benar-benar mengatakan bahwa tradisi larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor itu adalah haram dengan dasar bahwa larangan tersebut bukan merupakan salah satu larangan yang tercantum dalam surat an-nisa ayat 23.karena larangan pernikahan itu ada 2 yaitu yang bersifat abadi adalah hubungan nasab, mus{ha>harah, dan rad{a ah sedangkan yang bersifat sementara seperti menikah dengan wanita yang dalam masa iddah dan mengumpulkan dua orang saudara dalam satu perkawinan. dan itu semua merupakan larangan perkawinan yang tidak boleh dilaksankan oleh semua orang. Drs Sukijan mengatakan bahwa larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor itu haram karena tidak ada ketentuannya di dalam Islam karena hal itu bertentangan dengan hukum perkawinan Islam dan Kompilasi

70 Hukum Islam yang terdapat dalam pasal 39 menjelaskan larangan pekawinan itu ada tiga yaitu nasab, mus}ha>rah dan rad{a ah. Mahrus Nuru>ddin bahwasanya larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor itu hanyalah mitos belaka karena perkawinan itu akan sah apabila dipenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuai dengan ketentuan dari Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 14 dan UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pasal 6, kecuali apabila larangan sesuai dengan ketentuan dari surat an-nisa ayat 23. K. Abdul Halim berpendapat dengan mengatakan bahwa tradisi larangan perkawinan tersebut memang ada dan mengakar di masyarakat. Tradisi tersebut bukan sengaja menyimpang Hukum Islam, akan tetapi hanyalah cara masyarakat untuk mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu untuk memenuhi tuntutan hajat tabiat kemanusiaan, hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam ikatan perkawinan untuk membentuk keluarga yang tentram (sakin>ah), cinta kasih (mawaddah) dan penuh (warahm>ah), agar dapat melahirkan keturunan yang s{holih atau s{holihah dan berkualitas menuju kehidupan atau terwujudnya rumah tangga bahagia. dengan kesimpulan tradisi tersebut tetap dijalankan asalkan tidak bertentangan dengan hukum Islam dan merusak aqidah. Fathur rahman bahwasanya adat tersebut harus tetap dijalankan,dengan alasan yakni demi kebaikan dan keselamatan seseorang

71 setelah melangsungkan perkawinan dan masyarakat pada umumnya,beliau mengatakan bahwa tradisi larangan perkawinan itu sudah ada sejak nenek moyang. karena itu agar dapat diperoleh tujuan perkawinan Untuk menciptakan ketentraman hati yang timbul karena rasa kecintaan dan kasih sayang 80 Larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor dalam islam tidak di terangkan secara jelas, Dalam al-qur an surat an-nisa ayat 23 lebih menunjukkan adanya larangan pada orang-orang yang tidak boleh dinikahi secara terperinci,bukan sebuah larangan perkawinan yang tidak mempunyai dasar seperti larangan perkawinan diatas.akan tetapi larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor itu bisa laksanakan demi menjaga kebaikan penghidupan masyarakatnya. Berdasarkan pemaparan di atas yang disampaikan oleh ulama Desa Sukomalo tentang pandangan terhadap larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor baik yang berpandangan larangan itu tidak sesuai dengan Syari at hukum Islam,maupun yang berpandangan bahwa larangan perkawinan tersebut digunakan sebagai rasa kehati-hatian dalam memilih jodoh.ditinjau dari segi S}add z ari>ah S}add z ari>ah adalah perbuatan yang dilakukan seseorang yang sebelumnya mengandung kemas}lahatan,tetapi berakhir dengan kerusakan, 80 Ali Alhamidy,Islam dan Perkawinan,(Bandung:PT Al Ma arif,1983),19.

72 seperti contoh hibah ( memberikan sesuatu kepada orang lain,tanpa ikatan apa-apa) dalam syari at Islam merupakan perbauatan baik yang mengandung kemas}lahatan.akan tetapi bila tujuannya tidak baik, misalnya untuk menghindarkan dari kewajiban zakat maka hukumnya dilarang,hal itu didasarkan pada pertimbangan, bahwa hukum zakat adalah wajib dan hibah adalah sunnah. 81 Ada 3 kreteria yang menjadikan suatu perbuatan itu dilarang, yaitu: a. perbuatan yang tadinya boleh dilakukan itu mengandung kerusakan. b. kemafsadatan lebih kuat dari pada kemas}lahatan c. \perbuatan yang dibolehkan syara memngandung lebih banyak kemas}lahatan. 82 Menurut pendapat Ulama Malikiyah dan Hanabilah dapat menerima kehujjahan sebagai salah satu dalil syara Alasan mereka antara lain: 1. Firman Allah SWT.dalam surat Al-An am :108 81 Romli,Mu<qoronah mazahib fi ushul (Jakarta:Gaya Media Pratama,1999),158. 82 Rachmat Sya>fi i,ilmu Ushul Fiqh Bandung:Pustaka Setia,1999),132.

ج ج ج ج 73 Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan 2. Hadis Rasuluallah, SAW anatara lain قي ج س ج ج ق ن ج ج ك ن ج ج ا دي ا ا ا ك ق ج ي ج ج ج ج ا ن أ ك ا ا ك ا ال ا ك ك ا ن ل ج ج ج ق ج ج Sesungguhnya sebesar-besar dosa adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya.lalu Rasuluallah SAW.ditanya, Wahai Rasuluallah,bagaimana mungkin seseorang akan melaknat ibu dan bapaknya,rasuluallah menjawab, Seseorang yang mencaci maki ayah orang lain,maka ayahnya juga akan dicaci maki orang lain,dan seseorang mencaci maki ibu orang lain,maka orang lainpun akan mencaci ibunya. Menurut Ulama Hanafiyah,Syafi yah, dan Syi ah dapat menerima s}add al-dzari ah dalam masalah-masalah tertentu saja dan menolaknya dalam masalah-masalah lain.sedangkan Imam Syafi i menerimanya apabila dalam keadaan uzur,misalnya seorang musafir atau yang sakit dibolehkan

74 meninggalkan shalat Jum at dan dibolehkan menggantinya dengan sholat dzuhur.namun,sholat dhuhurnya harus dilakukan secara diam-diam, agar tidak dituduh meninggalkan sholat jum at. Menurut husein hamid, salah seorang guru besar ushul fiqih fakultas hukum Universitas Kairo, Ulama Hanafiyah dan Syafiiyah menerima satu s}add zari> ah apabila kemafs}adatan yang akan muncul benar-benar akan terjadi atau sekurang-kurangnya kemungkinan besar (galabah zari> ah) Adapun larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor yang terjadi di Desa Sukomalo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan,merupakan suatu yang perbuatan yang apabila dikerjakan menimbulkan kemas}lahatan yang mana larangan perkawinan tersebut diterapkan untuk menunjukkan sikap kehati-hatian dalam memilih calon suami atau calon isteri agar kelak rumah tangga yang akan dijalani itu damai dan tentram. oleh karena itu para orang tua apabila ingin menikahkan anaknya ia akan sangat memperhatikan apakah calon suami atau calon istri anaknya berasal dari dusun ngulon ngalor hal itu dilakukan agar pernikahan tersebut memberikan kebaikan jauh dari segala kemud}aratan sehingga rumah tangganya tidak dirundung masalah seperti mati rezeki atau mati orangnya,walaupun larangan perkawinan antar dusun ngulon ngalor tidak ada ketentuannya dalam syari at Islam akan tetapi itu dilaksanakan demi

ك 75 menjaga kebaikan dari masyarakatnya, keadaan yang bisa memberikan manfaat agar terhindar dari kemud}aratan maka diperbolehkan. sesuai dengan kaidah sebagai berikut yaitu: ا ا ك ج ا ج ج ك ك ا ع ل ى ج ج Artinya: menolak kerusakan harus di dahulukan dari pada menarik kemas}lahatan 83 Redaksi kaidah ini menjelaskan apabila dalam suatu perkara terlihat adanya manfaat yang sifatnya sebatas praduga berat(galabah azh zhann),karena syara sendiri banyak menentukan hukum berdasarkan padangan yang berat,di samping perlunya sikap hati-hati(ikhtiyat). 83 Imam Masbukin, Qawa,id al-fiqhiyah (Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2001