Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Organisasi. Oleh: Muhammad Ridha Intifadha 1

dokumen-dokumen yang mirip
SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA

Bandung, 26 Mei 2016

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

Bandung, 13 Juli 2017

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI ORGAN UTAMA UPI SEBAGAI PTN BADAN HUKUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016

PERATURAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 41291/UN4.A/SN.07/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Kebijakan Akademik UGM. Hardyanto Soebono Ketua Senat Akademik UGM

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2000 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25920/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TUGAS, TATA KERJA DAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 07/SK/SA/2004 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB SENAT AKADEMIK

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Universitas Sumatera ljtara MAJELTS WAL AMANAT

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PUSAT STUDI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

MANUAL MUTU UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya disingkat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1999 TENTANG PENETAPAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SEBAGAI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 81/PSK/HKTL/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENENTUAN ANGGOTA SENAT FAKULTAS

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN PEMERINTAH UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA

Transkripsi:

Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Organisasi Oleh: Muhammad Ridha Intifadha 1 1 Deputi Divisi Kajian Kebijakan BK MWA UI UM 2013 Prolog Universitas Indonesia, layaknya institusi lainnya, membutuhkan berbagai organisasi yang diharapkan dapat membantu lembaga pendidikan ini untuk maju dan berkembang sesuai dengan kepentingan UI. Organisasi tersebut layaknya suatu pemerintahan di suatu Negara yang mempunyai fungsi dan wewenangnya masingmasing atas dasar check and balance, serta konsep good governance. Akan tetapi, seiring dengan perubahan status UI, maka organisasi yang terdapat di dalamnya pun tidaklah tetap atau dengan kata lain: terus menerus berganti. Sesuai dengan amanat Undang Undang Pendidikan Tinggi, pada saat ini, status UI merupakan PTN BH atau Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Secara umum, status UI sebagai PTN BH tidak ubahnya dengan status sebelumnya, yaitu PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan PP 152 tahun 2000. Setidaknya perbedaan umum dari status hukum ini dapat dilihar dari gambar berikut:

Apabila dilihat dari tabel di atas, maka secara umum terdapat 4 organisasi yang ada di UI saat ini, yaitu 1) Majelis Wali Amanat atau MWA; 2) Rektor; 3) Dewan Guru Besar atau DGB; dan 4) Senat Akademik. Secara esensial, MWA tidak akan ada bila status UI selain PT BHMN (PTN BH). Fungsi MWA akan digantikan oleh Pemerintah melalui Menteri/ Dirjen Pendidikan Tinggi bila nantinya UI berstatus PTN non BHMN. Secara umum, MWA dianggap sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah yang membuat kebijakan di UI secara umum. MWA merupakan representasi berbagai kepentingan dari UI, yaitu menteri, rektor, dosen, masyarakat, karyawan (pegawai), dan mahasiswa. MWA merupakan suatu organisasi yang muncul sebagai memenuhi fungsi check and balance terhadap Rektor. Rektor sendiri merupakan organisasi eksekutif (pelaksana, penyelenggara atau pengelola) dari berbagai kebijakan yang terdapat di UI, dengan sebelumnya terdapat persetujuan oleh MWA. Di sisi lain, DGB maupun Senat Akademik berada dalam wilayah akademik. DGB adalah organ UI yang menjalankan fungsi pengembangan keilmuan, penegakan etika, dan pengembangan budaya akademik. Sedangkan Senat Akademik adalah organ UI yang menyusun, merumuskan, dan menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik. Dalam hal ini, penulis tidak akan mengulang kembali penjelasan mengenai deskripsi, tugas, wewenang, maupun kegiatan dari berbagai organisasi yang ada di UI. Penulis pun tidak akan menjabarkan lebih lanjut apa kelebihan dan kekurangan adanya organisasi organisasi UI dan bagaimana bila statusnya nanti berubah kembali menjadi PTN non BHMN diakibatkan Judicial Review Undang Undang Pendidikan Tinggi. Penulis dalam hal ini mencoba memperlihatkan komparasi antara organisasi yang ada di UI berdasarkan PP 152/2000 tentang penetapan UI sebagai BHMN dan PP 68/2013 tentang statuta UI. MAJELIS WALI AMANAT Bentuk Lepas Tangan Pemerintah Terdapat satu perbedaan mendasar mengenai tugas MWA dalam PP 68/2013 jika dibandingkan PP 152/2000. Dalam PP 68/2013, tugas MWA hanya diperlihatkan dalam 7 poin. Akan tetapi, dalam PP 152/2000 tugas MWA diperlihatkan dalam 8 poin berbeda. 1 tugas MWA yang dihilangkan melalui peraturan baru adalah bersama Pimpinan Universitas (Rektor)

menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Menteri (Pasal 16 ayat 1 poin e dari PP 152/2000). Bagi penulis, poin yang dihilangkan tersebut memperlihatkan adanya upaya lepas tangan pemerintah terhadap UI. Sekalipun terdapat fakta bahwa terdapat unsur menteri dalam MWA, namun tingkat kehadiran Menteri dalam rapat MWA sangat rendah. Secara sederhana, UI dianggap telah mandiri dan otonom untuk mengelola sendiri Universitas Indonesia.Dalam beberapa literatur, kondisi ini disebut sebagai Liberalisasi Pendidikan Tinggi. Setidaknya hal ini dijelaskan oleh Ka Ho Mok dalam menjelaskan liberalisasi pendidikan tinggi di Asia. Ka Ho Mok memulai dari perubahan paradigma kebijakan dan tata kelola yang terjadi pada sistem pendidikan tinggi. Perubahanperubahan tersebut, ialah: 1. Pendanaan perguruan tinggi negeri dari pemerintah berkurang dan pendanaan dari masyarakat meningkat. Pemerintah mengandalkan inisiatif sektor privat dan pasar dalam mengembangkan pendidikan tinggi. 2. Perubahan pola manajemen dan tata kelola dari perguruan tinggi negeri dari dominasi pemerintah dan sentralisasi tata kelola ke proses korporatisasi dan inkorporasi (peleburan menjadi badan usaha yang sah). 3. Banyak universitas yang mengembangkan kewirausahaannya untuk menjalin dan membentuk hubungan dengan industri untuk mempromosikan perkembangan inovasi teknologi untuk menambah pemasukan pendanaan. REKTOR Semakin Ketat dengan Persyaratan dan Tugas Baru Dalam PP 152/2000, syarat untuk mereka yang mendaftarkan diri sebagai Rektor hanya berjumlah 6 poin, sedangkan dalam PP 68/2013 terdapat 3 poin baru yang tidak ada dalam peraturan sebelumnya, yaitu 1. belum berusia 60 (enam puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Rektor sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan; 2. bebas dari kepentingan politik, ekonomi, maupun kepentingan pihak di luar UI lainnya yang bertentangan dengan kepentingan UI; dan

3. tidak pernah ditetapkan menjadi terdakwa atas dugaan melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun. Di sisi lain, terdapat perubahan redaksional kata kata dari persyaratan calon Rektor dalam poin e, yaitu memiliki jiwa kewirausahaan yang terdapat di PP 152/2000 berubah menjadi memiliki kreativitas untuk pengembangan potensi UI dalam PP 68/2013 di poin yang sama. Perbedaan selanjutnya ditemukan dalam penjabaran tugas dan kewajiban Rektor UI. Dalam PP 152/2000 terdapat 14 poin, di mana 5 di antaranya tidak terdapat dalam PP 152/2000. Sementara itu, dalam PP 68/2013 hanya terdapat 11 poin dengan adanya 2 poin baru yang tidak terdapat dalam peraturan sebelumnya. Lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel komparasi berikut : Tabel Komparasi Tugas Rektor UI antara PP 152/2000 dan PP 68/2013 PP 152/2000 PP 68/2013 Menyusun Rencana Strategis berdasarkan Menyiapkan rencana strategis untuk disetujui kebijakan umum MWA yang memuat MWA sasaran dan tujuan universitas yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahun universitas Menyiapkan RKA dan perubahannya untuk disahkan MWA Melaksanakan penyelenggarakan pendidikan, Mengelola pendidikan, penelitian, penelitian, pengabdian kepada masyarakat pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dengan menetapkan peraturan, kaidah dan sesuai dengan RKA tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum Mengelola seluruh kekayaan universitas dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan universitas Membina hubungan dengan alamat, lingkungan universitas dan masyarakat pada umumnya. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada menteri bersama MWA Mengangkat dan memberhentikan tenaga pendidikan, tenanga administrasi, dan golongan tenaga kerja lain yang ditetapkan oleh universitas; Mengelola kekayaan UI dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan UI Membina dan mengembangkan hubungan baik UI dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja dan keuangan UI kepada MWA Mengangkat dan memberhentikan pegawai yang berstatus bukan pegawai negeri sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

Mengangkat pimpinan fakultas dan pimpinan unit unit yang berada di bawahnya; Dapat mendirikan, membubarkan, dan/atau menggabungkan fakultas fakultas yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi yang dapat tersusun atas jurusan/bagian dan unit unit pelaksana akademik lainnya yang dipandang perlu, atas persetujuan Senat Akademik universitas Membina tenaga kependidikan, peserta didik, tenaga administrasi, dan golongan tenaga kerja lain yang ditetapkan oleh universitas Mengangkat Guru Besar yang diusulkan oleh Senat Akademik universitas dan Dewan Guru Besar Melaporkan secara berkala kepada Majelis Wali Amanat mengenai kemajuan universitas Mendelegasikan pelaksanaan tugas pimpinan universitas di tingkat fakultas dan unit lain kepada pimpinan fakultas dan pimpinan unit lain di lingkungan universitas Mengangkat dan memberhentikan pejabat di bawah Rektor, pimpinan Fakultas, dan pimpinan unitunit lain yang berada di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku Mendirikan, menggabungkan, dan/atau membubarkan Fakultas, Departemen dan/atau program studi yang dipandang perlu, atas persetujuan SA Melaksanakan fungsi manajemen UI yang baik Menindaklanjuti rekomendasi dan keputusan unsurunsur organisasi UI sesuai fungsi dan perannya Menyelenggarakan pembukuan universitas Jika dilihat secara umum, Rektor tidaklah berkuasa seperti dahulu seperti tidak dapat mengangkat Guru Besar baru di Universitas Indonesia. Di sisi lain, beberapa tugas kemudian dapat terangkum dalam peraturan yang baru, yaitu melalui diksi melaksanakan fungsi manajemen UI yang baik (pasal 36 ayat 1 poin f dalam PP 68/2013). Selain itu, terdapat beberapa penyederhanaan bahasa yang memudahkan pembaca peraturan untuk dapat memahaminya. SENAT AKADEMIK Sekadar Mengawasi dan Memberikan Pertimbangan? Berdasarkan keanggotaan, Senat Akademik yang terdapat dalam PP 68/2013 tidak berbeda jauh dengan PP 152/2000, yaitu anggota exofficio yang terdiri dari Rektor, Dekan Fakultas dan

pemimpin sekolah (departemen); wakil Guru Besar dari setiap Fakultas; dan wakil Dosen bukan Guru Besar dari setiap Fakultas. Apa yang berbeda atau hanya terdapat di dalam PP 152/2000 adalah terdapatnya Ketua Program PascaSarjana dan Kepala Perpustakaan Universitas dalam keanggotaan Senat Akademik. Perbedaan selanjutnya (kembali) dapat dilihat dari tugas dan kewajiban Senat Akademik secara khusus. Dalam PP 152/2000 terdapat 10 poin, di mana 6 di antaranya tidak terdapat dalam PP 152/2000. Sementara itu, dalam PP 68/2013 hanya terdapat 6 poin dengan adanya 2 poin baru yang tidak terdapat dalam peraturan sebelumnya. Lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel komparasi berikut: Tabel Komparasi Tugas Senat Akademik antara PP 152/2000 dan PP 68/2013 PP 152/2000 PP 68/2013 Merumuskan norma dan tolok ukur Menetapkan norma dan ketentuan akademik penyelenggaraan universitas serta mengawasi penerapannya Memberikan masukan kepada Majelis Wali Amanat berdasarkan penilaiannya atas kinerja Memberi pertimbangan kepada MWA tentang kinerja Rektor di bidang akademik pimpinan dalam masalah akademik Memberikan masukan kepada pimpinan dalam penyusunan Rencana Stategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Melaksanakan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan universitas Memberikan masukan, nasihat, dan teguran kepada Pimpinan universitas dalam pengelolaan universitas dalam bidang akademik Memberikan masukan kepada Menteri mengenai penilaian atas kinerja Majelis Wali Amanat Menyusun kebijakan akademik universitas, mengesahkan gelar, serta pengembangan universitas Menyusun kebijakan penilaian prestasi dan etika akademik, kecakapan, serta kepribadian civitas akademika Memberikan pertimbangan/masukan kepada Rektor dalam menyusun dan/atau mengubah RPJP, Renstra, atau RKA dalam bidang akademik Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan Memberi pertimbangan pada Rektor terkait dengan pembukaan, penggabungan, atau penutupan Fakultas, Departemen, dan program studi Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di UI yang telah ditetapkan dalam Renstra

Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan Merumuskan tata tertib kehidupan kampus Secara umum, apa yang terlihat dari tabel komparasi di atas adalah kurangnya peran Senat Akademik dalam hal menentukan kebijakan. Peraturan yang baru mempelihatkan bahwa Senat Akademik berperan dalam hal pengawasan dan pemberi pertimbangan. Penentuan kebijakan hanya dalam tataran akademik semata, berbeda dengan peraturan sebelumnya yang memperlihatkan bahwa Senat Akademik dapat merumuskan tata tertib kehidupan kampus. Selain itu, peraturan yang baru ini memperlihatkan (sekali lagi) adanya penyederhanaan diksi dibandingkan peraturan sebelumnya, sehingga memudahkan pemahaman bagi pembacanya. DEWAN GURU BESAR beraksi dengan banyak tugas baru Jika dibandingkan organisasi UI lainnya, maka DGB (Dewan Guru Besar) memiliki porsi tugas yang lumayan besar (dan banyak) berdasarkan PP 68/2013 ini. Tugas dan Kewajiban DGB tertuang dalam pasal 41 ayat 1 dalam PP 68/2013, yaitu 1. melakukan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika sivitas akademika; 2. menetapkan dan memastikan pelaksanaan kode etik sivitas akademika; 3. memberikan pertimbangan dan arahan dalam pengembangan keilmuan di UI baik dalam disiplin ilmu tertentu, maupun untuk menuju ke arah pengembangan multi disiplin dan lintas disiplin; 4. memastikan penerapan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; 5. melakukan penilaian dan memberikan persetujuan pada kenaikan jabatan fungsional lektor kepala dan Guru Besar untuk ditindaklanjuti oleh Rektor; 6. melakukan pemeriksaan dan menyusun rekomendasi sanksi terhadap pelanggaran norma dan etika oleh sivitas akademika untuk ditetapkan dan dilaksanakan oleh Rektor;

7. mengusulkan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan dan penghargaan akademik untuk ditetapkan oleh Rektor; 8. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan DGB Fakultas; 9. melakukan pemantauan, pengembangan, dan penjaminan otonomi keilmuan di UI; dan 10. memberikan pertimbangan/masukan kepada Rektor dalam penyusun dan/atau perubahan RPJP, Renstra, atau RKA di bidang akademik. Dalam hal ini, bila dibandingkan dengan PP 152/2000, pembahasan mengenai DGB terlihat lebih diberikan batasan yang jelas dalam peraturan baru ini. Dalam PP 152/2000 hanya dikatakan bahwa Dewan Guru Besar melakukan pembinaan kehidupannya akademik dan membina integritas moral serta etika akademika universitas tanpa adanya pasal atau peraturan lebih lanjut mengenai tugas dan kewajiban DGB sebenarnya secara rigit. Hal ini kembali memperlihatkan bahwa PP 68/2013 lebih mudah untuk dipahami dibandingkan peraturan sebelumnya. Epilog Secara umum, penulis melihat bahwa organisasi UI dalam PP 152/2000 dan PP 68/2013 tidak berbeda terlalu jauh, baik dari segi keanggotaan maupun tugaswewenang. Peraturan yang baru memperlihatkan penyederhanaan diksi dan bahasa dibandingkan peraturan sebelumnya. Selain itu, statute UI ini pula memperlihatkan adanya bentuk pembatasan baru bagi semua organisasi di UI. Akan tetapi, di sisi lain, peraturan yang baru ini pula memperlihatkan adanya bentuk lepas tangan dari pemerintah atas UI. Hal inilah yang dianggap sebagai bentuk otonomi perguruan tinggi, yang ditandai oleh beberapa proses, yaitu privatisasi, liberalisasi, dan komersialisasi. Dalam hal ini, penulis pun mendoakan agar konflik kepentingan antar organisasi UI di masa lampau tak lagi terjadi di UI. Semoga UI diberikan yang terbaik olehnya. Ya, Semoga.

Sumber Referensi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 152 tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 68 tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia Ka Ho Mok, Liberalization of the Privateness in Higher Education: Funding Strategies, Changing Governance, and Policy Implications in Asia di dalam P. N Teixeira dan D. Dill (ed), Public Vices, Private Virtues? Assesing the Effects of Marketization in Higher Education. (Netherland: Sense Publishers, 2001) Putra, Galih Ramadian Nugroho. 2012. Politik Pendidikan: Liberalisasi Pendidikan Tinggi Periode 20002012 (Studi Komparasi: Indonesia dan India). Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia