LAPORAN GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN AGAM METODE DIGITAL (PROGRAM ARC VIEW 3.

dokumen-dokumen yang mirip
I. Digitasi (Digitizing) Daftar Isi. 1) Aktifkan extension JPEG (JFIF) Image Support : FILE EXTENSIONS

C. Prosedur Pelaksanaan

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA

Sistem Tampilan Data

BAB IX. Ringkasan Modul:

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Survei adalah

LAYOUT. A. Membuat Layout dari sebuah View. B. Membuat Layout melalui Window Project

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcView 3.2

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

10. PEMBOBOTAN (WEIGHTING)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SCREEN DIGITIZING. A. Digitasi Point (Titik)

LAMPIRAN PROSEDUR ANALISA DENGAN ARCGIS

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Latihan 2 : Displaying data

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA III DIGITASI GARIS ATAU LINE

Registrasi Image dengan ARC VIEW

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN: Pengantar Aplikasi Arcview 3.3

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VII Buffer, Dissolve, Union, Intersect

BAB V ANALISIS SPASIAL

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

Modul ArcView. ArcView merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi

BAB 10 LAYOUT PETA. Pada tab General, atur units map ke meter, display ke meter, klik OK. Rubahlah simbol warnanya

8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100%

LAYOUT PETA. Subjek Matter: 4.1 Menyajikan komponen peta dalam layout 4.2 Membaca dan menggunakan peta hasil layout. Zoom to 100% untuk memperbesar

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA II TRANSFORMASI PROYEKSI DAN DIGITASI ON SCREEN

Dekstop Mapping (Bagian 1)

XVIII. LAYOUT PETA. out, pan, fix zoom in dan out, zoom to whole page (full extent)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL DASAR ArcGIS ver Pelatihan Software Himpunan Mahasiswa Sipil UNS

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA IV DIGITASI POLYGON

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

BAB II. Ringkasan Modul:

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

GEOPROCESSING. Geoprocessing

Dekstop Mapping (Bagian 2)

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Siswanto, Kemal W., UPN Veteran Jawa Timur 42. Zoom Out. Zoom Control. Zoom to 100%

Klik menu pulldown View GeoProcessing Wizard... kemudian setelah itu akan muncul kotak dialog GeoProcessing berikut dengan fungsi-fungsinya.

PENDAHULUAN. Halaman 1 Dari 19

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

PRAKTIKUM-4 GEOPROCESSING DI ARCVIEW

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

MODUL 2 REGISTER DAN DIGITASI PETA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab 13 Print Composer Map Layout dan Cetak

BAB 3 KOREKSI KOORDINAT

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

GeoProsessing merupakan fasilitas yang paling sering digunakan dalam mengolah data spasial. Melalui GeoProsessing kita dapat membuat data baru

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA VIII SCORING

TUTORIAL ARCVIEW BAB 1. Amir Rachman Syarifudin

Menggambar dengan ArcView. Oleh : Tantri Hidayati S, M.Kom

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

PERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA. Oleh: Andri Oktriansyah

Registrasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

BAB XI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

Teknik Digitasi. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

MODUL PENGENALAN SOFTWARE ARCVIEW 3.3

MEMBUAT PETA POTENSI LONGSOR DAN RAWAN BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN ArcGIS 10.0

MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS

3. DIGITASI ON SCREEN. 1. Pastikan data raster yang akan didigitasi telah melalui proses Geo Referencing

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB IV INPUT DATA SPASIAL (PARAMETER LAHAN KRITIS)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

EVALUASI ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN TAMBAK DI KABUPATEN SAMPANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

2. GEO REFERENCING. A. Georeferencing menggunakan koordinat yang tertcantum dalam peta analog.

VIEW. Menampilkan Data Spasial. - Mahasiswa dapat menampilkan data-data spasial dengan menggunakan software Arcview

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan I Pengenalan MapInfo

STUDI PEMANTAUAN LINGKUNGAN EKSPLORASI GEOTHERMAL di KECAMATAN SEMPOL KABUPATEN BONDOWOSO dengan SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LATIHAN : DIJITASI PETA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB IV. Ringkasan Modul:

2.1.1 Macam-macam Data pada GIS

BAB VII. Ringkasan Modul:

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 7 BUFFER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

LAMPIRAN Menggabungkan Citra dari Wikimapia dengan metode Panavue; Metode Panavue. 2. Kemudian pilih File, lalu New Project

Visualisasi. Subjek Matter: 4.1 Membuat dan Menambah Field dan Record 4.2 Mengolah data atribute

Bab 8 Georeference Data Raster

Transkripsi:

LAPORAN GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN AGAM METODE DIGITAL (PROGRAM ARC VIEW 3.3) OLEH: DEDY FITRIAWAN 05.64914 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga peta dan laporan hasil pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital program ArcView GIS versi 3.3 ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari zaman kebodohan kepada zaman yang berilmu pengetahuan. Peta dan laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital program ArcView GIS versi 3.3 ini dibuat sebagai syarat perkuliahan Sistem Informasi Geografis. Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Geografis jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan Peta dan laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital program ArcView GIS versi 3.3. Penulis menyadari peta dan laporan pembuatan peta ini masih jauh dari kesempurnaan, disebabkan karena keterbatasan penulis yang masih dalam proses belajar. Kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi karya di masa depan yang lebih baik. Semoga peta dan laporan pembuatan peta ini bermanfaat untuk kita semua. Amin. Padang, januari Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i hal DAFTAR ISI... ii I. TUJUAN... 1 II. BAHAN DAN ALAT... 1 III. PETA YANG DIKERJAKAN... 1 IV. LANDASAN TEORI... 1 V. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PETA...4 1. Membuka Program Arcview GIS 3.3 (Running Program)... 4 2. Digitasi Objek... 7 3. Analisis GIS... 11 4. Editing Peta dan Atribut Hasil Overlay... 13 5. Tampilan Peta... 16 PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAB. AGAM PETA KELAS LERENG KAB. AGAM PETA INTENSITAS CURAH HUJAN KAB. AGAM PETA TINGKAT KEPEKAAN TANAH TERHADAP EROSI KAB. AGAM PETA JENIS TANAH KAB. AGAM

GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN METODE DIGITAL (PROGRAM ARC VIEW 3.3) I. TUJUAN Agar mahasiswa geografi mampu membuat peta secara digital dan bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan peta yang dikerjakan secara manual dan digital. II. BAHAN DAN ALAT 1. Hardware, dengan komponen komputer yang mendukung seperti memory minimal 128 MB, dengan speed processor minimal 800 Mhz (setara pentium 3) 2. Software, menggunakan program arcview GIS versi 3.3 3. Scanner 4. Peta dasar/manual, antara lain peta jenis tanah/kepekaan terhadap erosi, peta kelas curah hujan, dan peta kelas lereng. 5. Printer 6. Kertas hvs ukuran A4 III. PETA YANG DIKERJAKAN 1. Peta tingkat kepekaan tanah terhadap erosi 2. Peta kelas curah hujan 3. Peta kelas lereng 4. Peta arahan penggunaan lahan (hasil overlay) IV. LANDASAN TEORI Peta merupakan catatan hasil observasi dan pengukuran informasi keruangan keadaan muka bumi yang digambarkan dalam peta dapat digunakan untuk berbagai keperluan, dan data dalam peta hanya dapat diungkap kembali secara visual. Data yang dimasukkan dalam peta dapat berupa titik, garis atau bidang/polygon dan pada umumnya diikat dan ditentukan oleh letak secara sistem koordinat, dalam beberapa jenis peta ditambah dengan ikatan ketinggian. (Dulbahri, 1993).

Analisis keruangan dapat dilakukan dengan cara tumpang susun/overlay beberapa peta, untuk keperluan tersebut harus dibuat beberapa peta transparan dengan skala yang sama, dengan cara ini dapat diperoleh peta gabungan yang bersifat padu (integrated). Setiap data dan informasi pada sistem overlay terikat oleh lokasi masing-masing, sehingga keterpaduan analisis juga terikat oleh lokasi tersebut. Pelaksanaan overlay dengan cara manual memerlukan waktu yang lama dan sulit, sehingga ada kesalahan sukar untuk dikontrol. Keterbatasan peta baik dalam pembuatan, penyimpanan maupun pemanfaatan serta pembaharuan peta, menyebabkan manusia mencari upaya agar data yang diperlukan dapat dengan mudah didapat dan gambaran keruangannya dapat diperoleh dengan jelas. Kemajuan teknologi dalam memadukan penimbunan (storage) dan pengayaan data keruangan tidak dapat memenuhi keinginan para ahli/pakar dalam berbagai bidang. Perkembangan komputer dalam bidang digital dapat memadukan bukan saja penimbunan, dan pengayaan data, tapi juga manipulasinya. Pemanfaatan digital memungkinkan dilakukannya penanganan data dalam jumlah besar, penayangan dan manipulasinya sehingga digunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan (Dulbahri, 1993). SIG merupakan sistim komputer yang dirancang untuk menyimpan data yang baru hubungan dangan lokasi geografi didalam bank data, dan untuk memproses dan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan. (Bern) Sejalan dengan perkembangan IPTEK, SIG ini dapat dapat dilakukan dengan menggunakan komputer. Adapun proses yang dapat dilakukan yaitu : 1. Data input 2. Data manajemen 3. Data manipulator dan analisis 4. Data out put

1. Skor data dan peta yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dan Peta Arahan Penggunaan Lahan secara overlay adalah: a. data dan peta kemiringan lereng Kelas Kemiringan lereng Kriteria Skor 1 0-8% Datar 20 2 8,01 15 % landai 40 3 15,01 25 % Agak curam 60 4 25,01 45 % Curam 80 5 > 45 % Sangat curam 100 Sumber : Supli Effendi (2000: 76) b. data dan peta kepekaan tanah terhadap erosi Ke Jenis tanah Kepekaan skor las terhadap erosi 1 Alluvial, Gleisol, Planosol, Hiodromorf Tidak peka 15 kelabu, Laterik air tanah. 2 latosol Agak peka 30 3 Tanah hutan coklat, Tanah mediteran. Kepekaan 45 sedang 4 Andosol, Laterik, Grumosal, Podsol, Peka 60 Podsolic. 5 Regosol, Litosol, Renzina Sangat peka 75 Sumber : Supli Effendi (2000: 76) c. data dan peta intensitas curah hujan Kelas Intensitas (mm/hr) Keterangan skor 1 0-13,60 Sangat rendah 10 2 13,61 20,70 Rendah 20 3 20,71 27,70 Sedang 30 4 27,71 34,80 Tinggi 40 5 > 34,80 Sangat tinggi 50 Sumber : Supli Effendi (2000: 76)

2. Skor data dan peta arahan penggunaan lahan Pengklasifikasian Penggunaan Lahan Menurut SK. Mentan No. 837/Kpts/II/1980 Kelas Skor Harkat 1 < 100 Kawasan fungsi budi daya tanaman semusim dan permukiman 2 100 124 Kawasan fungsi budi daya tanaman tahunan 3 125-174 Kawasan fungsi penyangga 4 > 174 Kawasan fungsi lindung Sumber : Supli Effendi (2000: 76) V. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PETA 1. Membuka Program Arcview GIS 3.3 (Running Program) Untuk dapat bekerja dengan program ArcView GIS 3.3, maka pertamatama yang harus dilakukan adalah menginstall (memasang) program tersebut pada PC, dengan memasukkan CD key, serta mengikuti instruksi penginstallan dengan benar. Setelah program terinstall dengan benar, maka dapat dibuat shortcut seperti pada gambar. Setelah itu baru program dapat dibuka (open) dan memulai pekerjaan. a. Install input CD key create shortcut open program

b. Wellcome to ArcView GIS with a new view OK c. Add data klik yes input peta hasil scan dari partisi dan folder data anda

d. Checklist kotak peta peta muncul e. Klik view register and transform beri titik ikat (koordinat degree) sampai terisi semua kolom reg&transf (4 titik ikat) klik write world file f. Simpan peta yang telah diberi koordinat pada satu folder dan partisi tempat tugas anda berada, untuk sementara peta akan hilang. Panggil kembali peta yang disimpan tadi, tutup tool register and transform, dan lakukan digitasi.

2. Digitasi Objek Digitasi adalah kegiatan utama dalam pembuatan peta digital, yaitu proses mengkorversi data raster ke data vector. Data raster adalah gambar objek yang kualitasnya tergantung pada ukuran pixel (picture element), sedangkan data vector adalah data yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya. Tipe objek dalam GIS ada tiga yaitu; a) point (titik) seperti kota, bangunan, kecamatan, kelurahan dan lainnya. b) line (garis) seperti jalan, sungai, rel kereta api, garis kontur. Dan c) polygon (luasan) seperti penggunaan lahan, kelas lereng, geologi, tanah dan geomorfologi. Meskipun ada tiga objek dalam GIS, pada dasarnya cara mengerjakannya hampir sama, hanya perbedaan pada penentuan tema yang akan dipakai, dan kursor yang digunakan. Pada pembuatan peta arahan penggunaan lahan kali ini, akan dibahas lebih rinci mengenai digitasi polygon (luasan). Untuk menggunakan simbol yang lain, caranya tidak jauh berbeda dengan poligon, hanya menukar tema awal pendigitan peta. Hasil peta yang baik, tergantung dari cara dan teknik anda dalam mendigit peta. Diharuskan ketelitian dan kehati-hatian dalam pendigitan, agar hasil peta maksimal dan tingkat kesalahan yang kecil. Untuk mempermudah pendigitan gunakan right-click (klik kanan) untuk zoom-out dan zoom-in peta (memperbesar dan memperkecil tampilan peta). a. klik view new theme polygon OK

b. Simpan data polygon anda di partisi dan folder yang sama dengan peta yang telah diberi titik ikat (koordinat) pada langkah 1 point f. Ganti nama file dari theme2.shp menjadi nama peta editing, misalkan pada gambar lereng agam.tiff. maka hanti menjadi lereng agam.shp. harus diingat pada penggantian nama harus disertai shp dibelakang file. c. Klik tahan tool draw pilih kursor sesuai kegunaan digitasi dimulai Untuk mendigit peta kelas lereng, kita menggunakan theme polygon, adapun kursor yang digunakan dalam polygon antara lain: Digunakan untuk membuat polygon Digunakan untuk memotong polygon Digunakan untuk menghubungkan polygon satu dengan yang lain d. Pilih kursor diatas, kemudian lakukan digitasi dengan menyusuri batasbatas objek luasan pada peta. Lakukan pada seluruh bidang dalam peta, sampai sesuai dengan yang asli. Untuk memperbaiki kesalahan dalam membuat polygon, klik tool vertek edit, kemudian klik tahan pada objek yang akan diedit, kemudian digeser dengan menggunakan mouse.

e. Setelah seluruh peta terdigit, isilah tabel ID untuk membedakan polygon satu dengan yang lainnya. Maka antara polygon satu dengan yang lain akan tampil dengan warna dan ID yang berbeda. Klik open theme table isi data base pada atribut (ID)

f. Double click pada salah satu warna pada simbol peta, ganti legend type dari single symbol ke unique value. Kemudian values field disetting dengan keterangan. Ganti warna sesuai kebutuhan dengan mengklik dua kali (double click) pada symbol dalam legend editor, dan terakhir klik apply. Maka peta akan muncul dengan warna yang berbeda tergantung pada keterangan yang telah diisikan dalam tabel atribute. g. Setelah semua proses diatas telah selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan satuan pemetaan yang anda buat. Satuan pemetaan pada ArcView berupa koordinat UTM atau koordinat derajat (degree). Satuan pemetaan ini berguna untuk menentukan besaran skala pada waktu kita melakukan LayOut. Cara yang dilakukan adalah klik view, properties, ganti menjadi seperti gambar.

Hal ini dikarenakan dari awal kita telah memasukkan koordinat dengan koordinat derajat (degree), maka pada setting di atas map unit diganti dengan decimal degree. Tetapi kalau dari awal pemberian koordinat adalah dengan koordinat UTM, maka map unit diganti dengan meters. Begitu juga dengan distance unit diganti dengan meters, baik untuk koordinat UTM maupun degree. 3. Analsis GIS Kelebihan GIS dengan ArcView dibandingan software lainnya adalah dalam analisis keruangan. Keunggulan ini menyebabkan software GIS ArcView banyak digunakan untuk memperbaharui data dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan akurat. Analisis keruangan yang terdapat pada software ini berupa overlay, spatial analysis, three dimention analysis (3D), dan buffer analysis. Overlay merupakan tumpang susun peta dengan skala yang sama dengan tujuan untuk menghasilkan informasi baru, spatial analysis merupakan suatu teknis analisa untuk menentukan jarak terdekat, three dimention untuk menampakkan gambar tiga dimensi suatu daerah, yaitu dengan kenampangan panjang, lebar, dan tinggi. Untuk pembuatan peta arahan penggunaan lahan, metode analisis yang dipakai adalah overlay, adapun langkah-langkahnya adalah: a. Buatlah satu layer yang berisikan peta-peta yang akan di overlay. Misalkan peta intensitas curah hujan dengan kepekaan tanah.

b. Klik view geo processing wizard intersect two theme next

Input peta yang akan di overlay dan pilih tempat penyimpanan output peta hasil overlay. Samakan semua kegiatan penyimpanan dalam satu partisi misalkan partisi D dan dalam satu folder, misalkan folder tugas SIG. Kemudian klik finish. Maka akan muncul peta hasil overlay seperti pada gambar, Peta tersebut belum diedit, kelihatan dari tampilan yang hanya satu warna. Dalam tabel atribut juga belum diedit. Overlay dengan intersect two theme hanya dapat dilakukan dengan 2 buah peta yang bebeda. Jika ada tiga peta atau lebih dapat dilakukan dengan mengoverlaykan peta hasil overlay dengan peta lain. Sebagai contoh untuk membuat peta arahan pengggunaan lahan, dibutuhkan tiga peta; peta curah hujan, kepekaan tanah, dan kemiringan lereng. Kegiatan tadi hanya sampai dua peta, yaitu peta curah hujan dan kepekaan tanah. Sehingga perlu dilakukan overlay sekali lagi dengan peta kemiringan lereng. 4. Editing peta dan atribut hasil overlay a. Peta yang telah dioverlay, (saat ini semua peta; kepekaan tanah, intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng telah di overlay) secara otomatis tabel attribute juga akan tergabung (join). Maka untuk mendapatkan data baru bagi peta arahan penggunaan lahan, langkah sejanjutnya adalah dengan membuat tabel baru berisikan data base peta arahan penggunaan lahan.

b. Klik tabel start editing klik edit add field c. Isilah field definition dengan atribute baru yaitu overlay. Lalu isilah semua tabel field yang baru sesuai dengan ketentuan pengharkatan dalam teori. Setelah semua tabel terisi lalu lakukan langkah untuk menampilkan peta dalam keadaan warna berbeda seperti pada point (2.f.).

d. Peta hasil overlay dengan atribut dan data yang baru, peta arahan penggunaan lahan. e. Namun peta di atas belum tampil cantik karena masih terdapat garisgaris bekas polygon sebelumnya. Maka untuk dapat menghilangkannya dapat digunakan geo processing wizard seperti langkah overlay. Tetapi sekarang yang di klik adalah dissolve features bassed on an attribute.

Ikuti perintah seperti intersect two theme atau pada point (3.b). maka akan muncul peta hasil dissolve. 5. Tampilan Peta Menampilkan peta atau melakukan layout peta merupakan pekerjaan tahap akhir dalam analisis keruangan. Untuk menghasilkan peta yang baik hendaknya layout peta disusun berdasarkan kaidah kartografi yang berlaku. Yaitu dengan adanya skala, judul peta, arah orientasi, indeks peta, informasi (legenda), grid dan koordinat peta. Untuk menampilkan peta yang baik juga dibutuhkan seni yang berguna untuk mengatur komposisi objek yang terdapat dalam peta sehingga peta tersebut terlihat indah dan menarik untuk dipelajari (family Annas, 2003) a. Klik view layout pilih use paper (landscape atau portrait) OK b. Untuk mensetting tampilan grid, klik layout kemudian ambil properties. Setting grid spacing dari 0.25 menjadi 0.00025 baik vertical maupun horizontal, lalu klik OK.

c. Untuk mensetting kertas, lakukan perintah yang sama dengan point (b) diatas, ambil page setup, kemudian atur menurut kebutuhan. Termasuk didalamnya ukuran kertas dan ukuran garis pinggir. d. Untuk mensetting skala peta pada kertas, klik dua kali pada peta, maka akan muncul kotak dialog seperti gambar. Ubah scale dari automatic menjadi user specified scale. Isi skala 1 : berapa yang kita inginkan dan harus sesuai dengan ukuran kertas, agar tampilan peta bagus dan sesuai dengan ukuran kertas. Lalu klik OK. e. Untuk settingan tampilan skala garis, klik dua kali pada skala garis, lalu atur style dengan model yang diinginkan. Ganti unitnya dari mil menjadi kilometer. Aturlah intervalnya menurut skala dan sesuai keinginan. f. Untuk mengubah symbol peta kita harus memecah symbol dari group menjadi ungroup, caranya: klik pointer klik symbol yang akan diedit. Setelah aktif simbol yang akan diedit klik graphics simpilify. Setelah symbol peta terpecah barulah kita dapat melakukan pengeditan peta pada symbol peta. Untuk mengubah symbol peta klik 2 kali pada

symbol yang akan di ubah, maka akan keluar kotak dialog color palette, barulah kita dapat merubah symbol. Untuk merubah tulisan pada symbol, klik 2 kali tulisan yang akan kita ubah, maka akan keluar text properties, ganti tulisan yang kita inginkan Ok. Selanjutnya klik windows klik show symbol ganti jenis huruf dan ukurannya Ok g. Untuk membuat grid dan titik koordinat pada peta, klik grid and graticules pada tool. Klik next dan ganti display grid as dari tic marks menjadi line, kemudian klik next dan preview. Setelah itu klik finish. h. Buatlah unsur-unsur peta yang lain seperti judul, editing legenda, inset, nama pembuat peta, sumber peta dan arah orientasi. Klik tool text pada tool cursor, kemudian klik pada bagian yang akan dibuat tulisan (text). Gunakan tool window, kemudian show symbol window untuk editing simbol dan tulisan. Aturlah sedemikian rupa posisi dan ukuran huruf berdasarkan kaidah kartografi dengan seni. Agar tampilan peta tampak indah dan tepat guna. Terakhir simpan project dengan partisi dan folder yang sama dengan file-file yang lain. Kemudian di print. SELESAI

DAFTAR PUSTAKA Family Anas.com, 2003. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis dengan program R2V, Arc/Info, dan Arcview. Family Anas, Jojgakarta Triyatno, Suasti, Febriandi, 2005. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis dengan program ArcView GIS versi 3.3, Jurusan Geografi, Universitas Negeri Padang, Padang.