PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL ARIAS

662 Aplikasi Model Sains...

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

Keywords: guided inquiry, science

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 5 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN Fendi Arif Wibowo 1, Triyono 2, Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Kepodang 67 A Panjer, Kebumen Email: fendifendol11@gmail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: Application of Inquiry Model with concrete media in Improving Learning Build Size Flat in Class V SDN 5 Kebumen. The purpose of this study is to improve learning broad flat wake grade students of SDN 5 Kebumen. Classroom Action Research (CAR) collaborative was conducted in three cycles. Each cycle consists of two meetings. Each meeting consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were students of class V SDN 5 Kebumen's 27 siswa.teknik data collecting techniques and nontes test. The validity of the data in this study using triangulation of data sources and triangulation techniques. Menggunakananalisis data analysis descriptive qualitative data consists of data reduction, data presentation, and conclusion. The study was stopped after the process and student learning outcomes reached KKM = 70 as much as 85% of students. The results showed that the application of the inquiry model with concrete media can improve learning broad flat wake grade students of SDN 5 Kebumen. Keywords: inquiry, concrete media, learning outcomes Abstrak: Penerapan Model Inkuiri dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Luas Bangun Datar pada Siswa Kelas V SDN 5 Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran luas bangun datar pada siswa kelas V SDN 5 Kebumen. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 5 Kebumen yang berjumlah 27 siswa.teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan nontes. Validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakananalisis data kualitatifdeskriptifyang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dihentikan setelah proses dan hasil belajar siswa mencapai KKM = 70 sebanyak 85% siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model inkuiri dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran luas bangun datar pada siswa kelas V SDN 5 Kebumen. Kata Kunci: inkuiri,media konkret, hasil belajar 460

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 466 461 PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa. Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar guna menyiapkan sumber daya manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Pendidikan nasional di Indonesia mempunyai suatu tujuan. Berdasarkan Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehubungan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Upaya meningkatkan mutu pendidikan dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap untuk mengembangkan kecakapan hidup agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa mendatang. Upaya yang telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia diantaranya adalah penyempurnaan kurikulum yang terus dilakukan. Kurikulum di Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan tuntutan kebutahan dan perkembang-an zaman.kurikulum yang diterap-kan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiksn (KTSP). Jihad (2008:129) KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum. Pembelajaran di sekolah dapat berlangsung dengan baik apabila ada komunikasi positif antara guru dengan siswa, guru dengan guru, dan antara siswa dengan siswa. Oleh karena itu, komunikasi positif harus diciptakan agar pesan dari suatu materi yang ingin disampaikan, dapat diterima oleh siswa dengan baik. Guru diharapkan mampu membimbing aktivitas dan potensi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Guru juga diharapkan dapat lebih kreatif untuk menarik minat belajar siswa. Hal ini perlu dilaksanakan agar kualitas pembelajaran menjadi lebih baik. Salah satu pembelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih adalah Matematika. Matematika sebagai ilmu logika memiliki objek dasar abstrak yang dapat berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip. Dari objek dasar itu berkembang menjadi objek-objek lain, misalnya pola pikir deduktif dan konsisten, struktur-struktur dalam matematika yang ada dewasa ini, juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbukti dengan banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Matematika. Pelajaran Matematika diberikan pada semua jenjang pen-didikan dimulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Matematika sebagai ilmu dasar begitu cepat mengalami perkembangan. Hal itu

462 Penerapan Model Inkuiri... terbukti dengan semakin banyak-nya kegiatan Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran Matematika di SD dapat dilihat di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006. Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari Matematika, sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Namun pada kenyataanya, pem-belajaran Matematika yang ditemui peneliti di SD N 5 Kebumen masih jauh dari tujuan pembelajaran di atas. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V SDN 5 Kebumen yang di-laksanakan Tanggal 12 November 2015, diketahui bahwa banyak siswa yang mengalami hambatan dalam belajar. Terutama pada pemahaman konsep, gagasan serta penguasaan terhadap ketrampilan-ketrampilan Matematika. Berdasarkan wawancara dengan siswa kelas V SDN 5 KebumenTanggal 12 November 2015, diketahui bahwa mereka mengalami hambatan dalam belajar khususnya mengenai pemahaman konsep yang abstrak. Anak usia SD hanya bisa memahami konsepkonsep yang konkret. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan Tanggal 12 November 2015, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa kelas V SDN 5 Kebumen diketahui bahwaguru menjelaskan konsep Matematika tanpa menjelaskan cara menemukan konsep, sehingga kurang me-ngembangkan kemampuan berpikir siswa. Kemudian penggunaan media dalam proses pembelajaran belum dikembangkan dengan baik. Adanya media yang disediakan sekolah belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal dengan pemilihan media yang tepat dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil UTSkelas V tahun ajaran 2015/2016 yang dilaksanakan oleh 27 siswa, diperoleh sebanyak 14 atau 52 % dari 27 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. Siswa yang mendapatkan nilai 70 berjumlah 13 siswa atau 48 %. Jika keadaan demikian terus dibiarkan, maka akan berdampak buruk pada kegitan pembelajaran khususnya Matematika. Untuk itu perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Diantaranya pemili-han model dan media yang

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 466 463 tepat yang sesuai dengan karakter siswa. Peneliti mengajukan model Inkuiri dan media konkret untuk memecahkan masalah tentang pembelajaran Matematika di SDN 5 Kebumen. Sanjaya (2006: 196) menyatakan bahwa model pembelajaran Inkuri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sagala (2011: 89) juga menyatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi juga hasil menemukan (inquiry) sendiri sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa. Peneliti juga mengajukan penggunaan media konkret untuk memecahkan masalah tentang pembelajaran Matematika di SDN 5 Kebumen. Menurut Hamdani (2011: 188) media konkret yaitu media yang tidak diproyeksikan berupa benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Wahyudi (2008: 2) media konkret yaitu model penyajian pembelajaran menggunakan bendabenda konkret atau nyata yang ada di sekitar siswa. Keunggulan penggunaan media konkret adalah mempertajam pengalaman dan ingatan siswa terhadap materi yang dipelajari. Rumusanmasalahdalampeneliti aniniyaitu: (1) bagaimana langkahlangkah penerapan model inkuiri dengan media konkret? (2) apakah media konkret dapat me-ningkatkan pembelajaran luas bangun datar? (3) apakah kendala yang dihadapi dan solusinya? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan langkah-langkah media konkret, (2) meningkatkan pembelajaran luas bangun datar siswa kelas V SD melalui penerapan model inkuiri dengan media konkret, dan(3) mendeskripsikan kendala dan solusinya. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Kebumen yang berlokasi di Kelurahan Kebumen, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 5 Kebumentahun ajaran 2015/2016, yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan nontes. Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes berupa soal evaluasi, dan instrumen nontes berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dokumen, dan kamera (Arikunto, 2013: 193). Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data dan triangulasi teknik (Sanjaya, 2013: 112). Triangulasi sumber meliputi guru kelas V SDN 5 Kebumen, siswa kelas V SDN 5 Kebumen,dan dokumen. Sedangkan triangulasi teknik meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013: 335). Model penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini

464 Penerapan Model Inkuiri... adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Prosedur penelitian tindakan ini meliputi 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan model inkuiri terbimbing dengan media konkret dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkahnya, yaitu: (1) orientasi, (2) merumusakan masalah, (3) membuat hipotesis, (4) melakukan percobaan, (5) mengumpulkan dan menganalisa data, (6) membuat kesimpulan, (7) mengaplikasikan kesimpulan. Data hasil observasi yang diperkuat dengan wawancara terkait media konkret pada pembelajaran luas bangun datar oleh guru padasiklus I, II, dan III dapat dilihat pada Tabel 1. berikut. Tabel 1. Analisis Observasi terhadap Guru dalampenerapan Model Inkuiri dengan Media Konkret Siklus I II III Persentase 83,75 90,75 91,50 (%) Berdasarkan Tabel 1., hasil observasi terhadap guru dalampenerapan model inkuiri terbimbing dengan media konkret mengalami peningkat-an disetiap siklusnya. Pada siklus I baru mencapai 83,75%, pada siklus II 90,75% dan pada siklus III mencapai 91,50%. Peningkatan tersebut sudah mencapai indikator kinerja penelitian yaitu 85%. Adapun analisispenerapan model inkuiri dengan media konkret yang dilaksanakan siswa dapat dilihat pada Tabel 2. berikut. Tabel 2. Analisis Observasi terhadap Siswa dalampenerapan Model Inkuiri dengan Media Konkret Siklus I II III Persentase 87,75 89,75 90,75 (%) Berdasarkan Tabel 2., hasil observasi terhadap siswadalampenerapan model inkuiri dengan media konkret mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Pada siklus I mencapai 87,75%, pada siklus II 89,75%, dan pada siklus III mencapai 90,75%. Peningkatan tersebut sudah mencapai target indikator kinerja 85%. Selain penilaian proses dalam pembelajaran luas bangun datar dapat diketahui juga hasil belajar siswa. Berikut disajikan perbandingan nilai hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III yang dapat dilihat pada Tabel 3. berikut. Tabel 3.Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tiap Siklus Ketuntasan Hasil Belajar Rata- Belum Tuntas rata Tuntas Siklus 1 72,72 78% 12% Siklus 2 81,64 93% 7% Siklus 3 85,46 89% 11% Berdasarkan Tabel 3., dapat dilihat bahwa pada siklus I skor ratarata sebesar 72,72 dengan presentase ketuntasan siswa yaitu78%, pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata menjadi 81,64 dengan persentase ketuntasan93% dan pada

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 466 465 siklus III mengalami peningkatan rata-rata menjadi 85,46 namun persentase ketuntasan menurun menjadi 89%. Hasil tersebut sudah memenuhi indicator kinerja penelitian yaitu 85%. Pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan media konkret membuat siswa berpikir kritis untuk mencari pengetahuanya sendiri. Hal tersebut, sesuai dengan yang disampaikan Sutarmi (2013) yang menyatakan bahwa penggunaan model inkuiri dengan media nyata atau konkret dapat meningkatkatkan pembelajaran Matematika. Sanjaya (2011: 196) juga menyatakan Model Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban suatu masalah yang dipertanyakan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentangpenerapan model inkuiri dengan media konkretdalam peningkatan pembelajaran luas bangun datar siswa kelas V SD Negeri5 Kebumenyang dilaksanakan dalam tiga siklus maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah media konkretterdiri dari enam langkah yaitu: (1) orientasi, (2) merumusakan masalah, (3) membuat hipotesis, (4) melakukan percobaan, (5) mengumpulkan dan menganalisa data, (6) membuat kesimpulan, (7) mengaplikasikan kesimpulan.penerapan model inkuiri dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran luas bangun datar pada siswa kelas V yang meliputiproses dan hasil belajar. Kendala penelitian ini adalah guru belum menggunakan media secara maksimal, dan siswa tidak memerhatikan penjelasan guru. Solusi dari kendala tersebut adalah mendiskusikan dengan guru skenario pembelajaran dan memotivasi siswa untuk selalu memerhatikan penjelasan guru. Peneliti memberikan beberapa saran membangun sebagai berikut: (1) bagi guru, penerapan model inkuiri dengan media konkret hendaknya dijadikan sebagai alternatif bagi guru untuk meningkatkan pembelajaran luas bangun datar di kelas V, (2) bagi siswa, hendaknya senantiasa mengembangkan potensi dalam dirinya seperti kreativitas, rasa ingin tahu, kerja sama dalam pembelajaran, (3) bagi sekolah,hendaknya senantiasa memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperkaya pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran yang inovatif, salah satunya dengan menerapkan model inkuiri dengan media konkret dengan menyesuaikan mata pelajaran dan materi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, (4) bagi peneliti lainyang hendak melaksana-kan penelitian sejenis, disarankan untuk melaksanakan simulasi dan pengarahan yang jelas kepada guru sehingga guru akan lebih memahami langkah-langkah media konkret. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.

466 Penerapan Model Inkuiri... Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Bandung: Multi Pressindo. Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media..(2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan. Bandung: Alfabeta. Wahyudi. (2008). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Surakarta.