1. NAMA : H. M. BUDI S. SUDARMADI 2. NIP : 19680526 199403 1 008 3. NIK DAN NPWP : 3275032605680009 dan 29.454.870.6-407.000 4. TEMPAT /TGL. LAHIR : MADIUN, 26 Mei 1968 5. AGAMA : Islam 6. PANGKAT : PEMBINA TINGKAT I 7. JABATAN : Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. BIODATA 8. PENDIDIKAN : 1. Sarjana Ilmu Pemerintahan, Magister Ilmu Pemerintahan (Institut Ilmu Pemerintahan dan Universitas Padjajaran Bandung) 2. Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Republik Indonesia. 9. DIKLAT STRUKTURAL : 1. Lulusan Terbaik, Diklat ADUMLA Tahun 1999 (Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia) 2. Lulusan Terbaik, Diklat Pimpinan Tingkat III Tahun 2005 (Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia) 10. RIWAYAT JABATAN : 1. Kepala Sub Direktorat Dekonsentrasi & Tugas Pembantuan, Direktorat Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri R.I. Tahun 2005 2011.
2. Kepala Sub Direktorat otonomi Khusus Wilayah I, Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2011 2014. 3. Kepala Bagian Protokol Sekretariat Jenderal, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2014-2015. 4. Kepala Sub Direktorat Tanggap Darurat dan Pasca Bencana, Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2015 2016 5. Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerjasama, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2016 sekarang 11. PENGHARGAAN: 1. Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun. 2. Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun 12. ISTERI : Dra. Hj. SITI HARLI SAPARIA, M.Ed. 13. ANAK : 1. ANISA SITI MARIANI KRIYA UTAMI (Mahasiswi Teknik Industri, Fakultas Teknik, UGM) 2. FADILA SITI RAHMA (Mahasiswi Teknik Pangan, Fakultas Pertanian, UNS) 14. ALAMAT KANTOR : Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri. Jl. Medan Merdeka Utara Nomor 7-8 Jakarta Pusat. Telp./Faks. 021-3142933, HP. 08129043328. Email : subdit.kecamatan@gmail.com budis.sudarmadi68@yahoo.co.id 15. ALAMAT RUMAH : Jl. Duta Harapan IV. Nomor 11 A, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 17123. Telp/Faks. 021. 88976751
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI WILAYAH KECAMATAN Disampaikan Oleh : H. M. BUDI S. SUDARMADI DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017
DASAR PENYELENGGARAAN Pasal 18 (1) UUD 45 PEMERINTAHAN NKRI dibagi atas daerah-daerah PROV & daerah PROV itu dibagi atas KAB/KOTA, yg tiap-tiap PROV, KAB & KOTA itu mempunyai pemerintahan daerah yg diatur dgn UU. Pasal 18B (1) UUD 45 NKRI mengakui & menghormati Satuan2 PEMDA yg BERSIFAT KHUSUS & ISTIMEWA yg diatur dgn UU. Pasal 18 B (2) UUD 45 NKRI mengakui & menghormati kesatuan2 masy hukum adat beserta hak2 TRADISONALNYA sepanjang masih hidup & sesuai dgn perkembangan masy & prinsip NKRI diatur dgn UU.
ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UTK MEWUJUDKAN TUJUAN BERNEGARA : DESEN 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia TP DEKON 2. Memajukan Kesejahteraan Umum 3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa 4. Melaksanakan Ketertiban Dunia
SISTEM PEMERINTAHAN NKRI M P R D P R D P D PRESIDEN B P K M A M K Kementerian Negara Dewan Pertimbangan TNI/Polri LEMBAGA NEGARA LAINNYA DEKONSENTRASI DESENTRALISASI TUGAS PEMBANTUAN DELEGASI (DESENTRALISASI FUNGSIONAL) GUB. & INSTANSI VERTIKAL DAERAH OTONOM DAERAH OTONOM BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL BUP/WALKOT PEMDA PROV dilimpahkan PEMDA KAB/KOTA CAMAT
PERBEDAAN NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL (Winter, William O) NEGARA KESATUAN NEGARA FEDERAL 1.Pusat dan Daerah Satu Sistem Manajemen PEM 2.Sumber Kewenangan PEOPLE NATIONAL GOV STATE/LOCAL GOV 1.Pusat dan Daerah Dua Sistem Manajemen PEM 2.Sumber Kewenangan PEOPLE STATE/LOCAL GOV NATIONAL GOV
LANJUTAN NEGARA KESATUAN 3. SISTEM PENGAWASAN a. Pengawasan Pusat THDP Daerah lebih ketat b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg sama bobotnya 1) Akuntabilitas kpd PEM KUAT 2) Akuntabilitas kpd Rakyat KUAT NEGARA FEDERAL 3. SISTEM PENGAWASAN a. Pengawasan Pusat thdp Daerah lebih longgar b. Terdapat Dua Akuntabilitas yg tdk sama bobotnya 1) Akuntabilitas kpd PEM TERBATAS 2) Akuntabilitas kpd Rakyat lebih kuat
LANJUTAN NEGARA KESATUAN Keberadaan KEMENDAGRI (Selalu ada Kemendagri atau sebutan lain yg berfungsi sbg penyerasi kepentingan Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah) NEGARA FEDERAL Keberadaan KEMENDAGRI (Biasanya ada Kemendagri atau dgn sebutan lain tetapi perannya tdk sebesar pd Kemendagri di Negara Kesatuan) PEMERINTAH PUSAT KEMENDAGRI PEMERINTAH DAERAH
UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR PEMERINTAHAN DAERAH JUMLAH PENDUDUK YANG BESAR, WILAYAH INDONESIA YANG LUAS, BERANEKA RAGAM SUKU BANGSA 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1945 (Bercirikan Sentralistik) 2. Undang Undang Nomor. 22 Tahun 1948 (Bercirikan Sentralistik) 3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 1957 (Bercirikan Desentralistik) 4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1965 (Bercirikan Desentralistik 5. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1974 (Bercirikan Sentralistik) 6. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Bercirikan Desentralistik) 7. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Bercirikan Desentralistik) 8. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Bercirikan Desentralistik) PERLU SEGERA MELAKUKAN REVISI PP NO. 19 TH 2008 TENTANG KECAMATAN. SAAT INI RPP TENTANG KECAMATAN MENUNGGU PERSETUJUAN BAPAK PRESIDEN R.I
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT 1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan 3. Keamanan 4. Agama 5. Yustisi 6. Moneter dan Fiskal Nasional 1.DILAKSANAKAN SENDIRI (KP/KD) 2. DEKON URS PEM CONCURRENT URS. PEM-AN WAJIB. 1. Pelayanan Dasar (SPM) 2. Non Pelayanan Dasar URS. PEM-AN PILIHAN. PUM 1. BINAWAS KEBANGSAAN & KETAHANAN NAS dlm Pengamalan Pancasila, Pelaksanaan UUD 1945, Pelestarian Bhineka Tunggal Ika, Pemertahanan & Pemeliharaan Keutuhan NKRI 2. Binawas PERSATUAN & KESATUAN BANGSA. 3. Bina Kerukunan Antar Suku & Intra Suku, Umat Beragama, Ras, & Gol. Lainnya guna mewujudkan STABILITAS KEAMANAN LOKAL, REGIONAL & NASIONAL. 4. Penanganan konflik sosial sesuai Per UU. 5. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS ANTAR INSTASI PEMERINTAHAN di wilayah Prov, Kab & Kota utk menyelesaikan permasalahan dgn memperhatikan prinsip demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan & kekhususan, potensi, keanekaragaman daerah sesuai Per UU. 6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila. 7. Pelaksanaan urs. PEM. yg BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH & tidak dilaksanakan oleh INSTANSI VERTIKAL.
Lanjutan KONKUREN URS. PEM. WAJIB YAN DASAR Pendidikan, Kesehatan, PU & Penataan Ruang, Perum Rakyat & Kawasan Permukiman, TRANTIBUM DAN LINMAS (Trantibum, Bencana, & Kebakaran) & Sosial. ditentukan SPM nya URS. PEM. PILIHAN (Pusat, Prov., Kab/Kota) Kelautan & Perikanan, Pariwisata, Pertanian,Kehutanan, ESDM, Perdagangan, Perindustrian, & Transmigrasi mengacu pada NSPK NON YAN DASAR Naker, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Pangan, Pertanahan, Likungan Hidup, Adminduk Capil, PMD, Pengendalian Penduduk & KB, Perhubungan, Kominfo, Koperasi UKM, Penanaman Modal, Kepemudaan & Olah raga, Statistik, Pesandian, Kebudayaan, Perpustakaan & Kearsipan,
ALUR APBN DARI PEMERINTAH PUSAT KE PEMERINTAH DAERAH PUSAT Belanja Pusat di PUSAT DAERAH A P B N Belanja Pemerintah PUSAT 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Pembayaran Bunga Utang 5. Subsidi 6. Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain Belanja Untuk DAERAH K/L 1.Dana Perimbangan (Dana Bagi Hasil, DAU dan DAK) 2. Dana OTSUS & ISTIMEWA Belanja Pusat di DAERAH 6 Urusan ABSOLUT Kanwil di Daerah KONKUREN & PUM Dikerjakan sendiri/upt/balai Dilimpahkan ke GUB, Bup/walkot sbg WKL PEM Ditugaskan ke PROV, KAB/KOTA Kantor Daerah Dana Sektoral di DAERAH Dana DEKON DANA TP APBD DANA DESEN HIBAH 3. Dana Desa 12 Dana Darurat
PROVINSI KAB KOTA KEC KEL DESA Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk 34 Provinsi 416 98 7.201 8.478 74.957 1.913.578,68 255.153.932 Berdasarkan Revisi Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
APBD APBD UU NO. 23 TAHUN 2014 TUGAS CAMAT BUPATI/WALIKOTA ATRIBUTIF DELEGATIF 1. MENGOORDINASIKAN: a. Kegiatan pemberdayaan masy; b. Trantibum; c. Penerapan dan penegakan Perda dan Perkada; d. Pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; e. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yg dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan; 2. BINWAS PENYELENGGARAAN KEGIATAN DESA DAN/ATAU KELURAHAN; 3. Melaksanakan Urs kewenangan Daerah Kab/kota yg tdk dilaksanakan OPD. PUM APBN Mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot utk melaksanakan sebagian Urs Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah Kab/kota APBN/ APBD TUGAS LAIN SESUAI PER UU Kec. atau disebut nama lain adalah bagian wilayah dari Daerah Kab/Kota yg dipimpin Camat
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN KECAMATAN UNSUR PERBANDINGAN UU 5 TAHUN 74 UU 22 TAHUN 99 UU 32 TAHUN 04 UU 23 TAHUN 2014 KEDUDUKAN KECAMATAN Wilayah Administrasi Pemerintahan Lingkungan Kerja Perangkat Daerah Perangkat Daerah Bagian Wilayah dari Kab/Kota KEDUDUKAN CAMAT Kepala Wilayah Perangkat Daerah KEWENANGAN CAMAT Atributif Delegatif Perangkat Daerah Atributif & Delegatif Kepala Perangkat Daerah di Kec. & Pelaksana Urs PUM di Wilayah Kec. Atributif & Delegatif KOORDINASI WILAYAH MUSPIKA Tidak Ada Tidak Ada FORKOPIMKA KLASIFIKASI KECAMATAN Sama Sama Sama Tipe A = BEBAN BESAR B = BEBAN KECIL PEMBIAYAAN APBN APBD APBD APBD & APBN PELANTIKAN CAMAT Gubernur Bup/Walkot Bup/Walkot Bup/Walkot. Dpt dibatalkan oleh Gub
MUATAN RPP TUGAS CAMAT MENDAPAT PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA 1. Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot utk melaksanakan sebagian Urs Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah Kab/Kota. 2. Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot dilakukan berdasarkan pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn karakteristik Kec. dan kebutuhan masy pada Kec. yg bersangkutan. 3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek perizinan dan non perizinan. 4. Kewenangan non perizinan meliputi: rekomendasi; koordinasi; pembinaan; pengawasan; fasilitasi; penetapan; penyelenggaraan; & kewenangan lain yg dilimpahkan. 5. Pelimpahan sebagian kewenangan bersifat wajib terhadap urs pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum & penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, sosial, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 6. Pelimpahan sebagian bersifat pilihan terhadap sebagian urs pemerintahan konkuren 7. Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot ditetapkan dgn Keputusan Bup/Walkot berpedoman pd PP. 8. Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan kewenangan Bup/Walkot kepada camat berpedoman pada Permendagri
TUGAS CAMAT DALAM MUATAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KECAMATAN DAN KELURAHAN 1. Menyelenggaraan urusan pemerintahan umum; 2. Mengoordinasikan keg. pemberdayaan masy.; 3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan TRANTIBUM; 4. Mengoordinasikan penerapan & penegakan PERDA & PERKADA; 5. Mengoordinasikan pemeliharaan SARPRAS; 6. Mengoordinasikan penyelenggaraan keg. pemerintahan yg dilakukan oleh perangkat daerah di KEC.; 7. BINWAS penyelenggaraan keg. desa dan/atau kelurahan; 8. Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah KAB/KOTA yg tdk dilaks. oleh unit kerja perangkat daerah KAB/KOTA yg ada di KEC.; dan 9. Melaksanakan tugas lain sesuai dgn ketentuan PER-UU. 10.Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah KAB/KOTA. 11.Dapat melaksanakan TUGAS PEMBANTUAN dari kementerian/lpnk & Provinsi kpd daerah KAB/KOTA.
TUGAS CAMAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH UMUM 1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 45, pelestarian Bhineka Tunggal Ika serta pemertahanan & pemeliharaan keutuhan NKRI; 2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; 3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, & golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, & nasional; 4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan PER-UU; 5. Koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dg memperhatikan prinsip demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dgn ketentuan PER-UU; 6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila; dan 7. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
TUGAS CAMAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH UMUM 1. Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya 1 (satu) kecamatan dilimpahkan kpd camat yang bersangkutan oleh BUP/WALKOT sbg penyelenggara urusan pemerintahan umum di KAB/KOTA. 2. Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya lintas KEC. diselenggarakan oleh BUP/WALKOT & dibantu oleh instansi vertikal sesuai dgn PER-UU. 3. Pembiayaan urusan pemerintahan umum bersumber dr APBN melalui dana dekonsentrasi dari kementerian yg membidangi urusan pemerintahan umum yg di alokasikan kepada BUP/WALKOT sbg pelaksana urusan pemerintahan umum. 4. Tata cara pelaksanaan urusan pemerintahan umum oleh camat dilaksanakan sesuai PERU-UU
TUGAS CAMAT DALAM MENGOORDINASIKAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Mendorong partisipasi masyarakat utk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup KEC. dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di desa/kelurahan dan KEC.; 2. Melakukan pembinaan & pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yg mempunyai program kerja & keg. Pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja KEC.; 3. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masy. Di wilayah KEC. Baik yg dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun swasta; 4. Melakukan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masy. Sesuai dgn PER-UU; 5. Melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaan masy. Di wilayah kerja KEC. kpd BUP/WALKOT dgn tembusan kpd perangkat daerah yg membidangi urusan pemberdayaan masy.
TUGAS CAMAT DALAM PEYELENGGARAAN TRANTIBUM 1. Melakukan koordinasi dgn POLRI, TNI dan instansi vertikal di wilayah KEC. mengenai program & keg. penyelenggaraan TRANTIBUM di wilayah KEC.; 2. Melakukan koordinasi dgn pemuka agama, dan tokoh masy. yg berada di wilayah kerja KEC. utk mewujudkan TRANTIBUM masy. di wilayah KEC.; 3. Melaporkan pelaksanaan pembinaan TRANTIBUM kpd BUP/WALKOT.
TUGAS CAMAT DALAM MENGOORDINASIKAN PENERAPAN & PENEGAKAN PERDA & PERKADA 1.Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg tugas & fungsinya di bidang penerapan PER- UU; 2.Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg tugas dan fungsinya di bidang penegakan PER- UU dan/atau POLRI; dan 3.Melaporkan pelaksanaan penerapan dan penegakan peraturan PER-UU di wilayah KEC. kpd BUP/WALKOT.
TUGAS CAMAT DALAM MENGOORDINASIKAN PEMELIHARAAN SARPRAS PELAYANAN UMUM 1. Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah dan/atau instansi vertikal yg tugas & fungsinya di bidang pemeliharaan prasarana & fasilitas pelayanan umum; 2. Melakukan koordinasi dgn pihak swasta dlm pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan 3. Melaporkan pelaksanaan pemeliharaan prasarana & fasilitas pelayanan umum di wilayah KEC. kpd BUP/WALKOT.
TUGAS CAMAT DALAM MENGOORDINASIKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMERINTAHAN DI TINGKAT KECAMATAN 1. Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah & instansi vertikal di bidang penyelenggaraan keg. pemerintahan; 2. Melakukan koordinasi & sinkronisasi perencanaan dgn perangkat daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan keg. pemerintahan; 3. Melakukan evaluasi penyelenggaraan keg. pemerintahan di tingkat KEC.; dan 4. Melaporkan penyelenggaraan keg. pemerintahan di tingkat KEC. kpd BUP/WALKOT
TUGAS CAMAT DALAM MEMBINA DAN MENGAWASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA 1. Memfasilitasi penyusunan PERDES & PERKADES; 2. Memfasilitasi administrasi tata pemerintahan desa; 3. Memfasilitasi pengelolaan keuangan desa & pendayagunaan aset desa; 4. Memfasilitasi penerapan dan penegakan PER-UU; 5. Memfasilitasi pelaksanaan tugas KADES & perangkat desa; 6. Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan KADES; 7. Memfasilitasi pelaksanaan TUPOKSI Badan Permusyawaratan Desa; 8. Merekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa; 9. Melantik perangkat desa; 10. Memfasilitasi perselisihan penyelenggaraan pemerintahan desa; 11. Memfasilitasi perselisihan masyarakat; 12. Memfasilitasi sinkronisasi perencanaan BANGDA dgn BANGDES.
LANJUTAN 13. Memfasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan; 14. Memfasilitasi penyelenggaraan TRANTIBUM; 15. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan; 16. Memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; 17. Memfasilitasi kerja sama antar desa & kerja sama desa dengan pihak ketiga; 18. Memfasilitasi penataan, pemanfaatan, & pendayagunaan ruang desa serta penetapan & penegasan batas desa; 19. Memfasilitasi penyusunan program & pelaksanaan pemb. masy. desa; 20. Mengoordinasi pendampingan desa di wilayahnya; 21. Mengoordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan di wilayahnya; 22. Melakukan supervisi RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes.
TUGAS CAMAT DALAM MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KAB/KOTA YG TDK DILAKSANAKAN OLEH OPD DI KECAMATAN 1. Melakukan perencanaan keg. pelayanan kpd msy. di KEC.; 2. Membantu & mendorong percepatan pencapaian SPM di wilayahnya; 3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kpd masy. di KEC.; 4. Melakukan evaluasi trhdp pelaksanaan pelayanan kpd masy. di wilayah KEC. 5. Melaporkan pelaksanaan keg. pelayanan kpd masy. di wilayah KEC. kpd BUP/WALKOT melalui SEKDA.
TUGAS CAMAT DALAM MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA 1. Selain melaksanakan tugas diatas camat mndptkn pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT utk melaksanakan sbgn urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah KAB/KOTA. 2. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT dilakukan berdasarkan pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn karakteristik KEC. dan kebutuhan masy. 3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek PERIZINAN dan NON PERIZINAN. 4. Kewenangan NON PERIZINAN meliputi rekomendasi; koordinasi; pembinaan; pengawasan; fasilitasi; penetapan; penyelenggaraan; dan kewenangan lain yg dilimpahkan. 5. Pelimpahan sbgn kewenangan BERSIFAT WAJIB trhdp urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum & penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman dan sosial.
LANJUTAN 6. Selain pelimpahan sbgn kewenangan bersifat wajib trhdp urusan pemerintahan di bidang administrasi DUKCAPIL. 7. Pelimpahan sbgn kewenangan bersifat pilihan trhdp sbgn urusan pemerintahan konkuren di luar urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan, PU dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan pemukiman dan sosial. 8. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT ditetapkan dgn KEP.BUP/KEP.WALKOT. 9. Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan sbgn kewenangan bup/walkot kpd camat berpedoman pada PERMEN.
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) 1. Bup/Walkot membentuk PATEN dlm rangka penyelenggaraan pelayanan PERIZINAN & NON PERIZINAN di KEC. 2. PATEN berpedoman pada ketentuan Per-UU. 3. Bup/Walkot dpt mengembangkan inovasi dlm PATEN utk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
TANTANGAN PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) 1. BUP/WALKOT belum mendapatkan masukan yg lengkap & jelas terkait pelimpahan sebagian kewenangan kpd CAMAT termasuk dampaknya. 2. Keengganan OPD utk membagi sebagian kewenangannya kpd CAMAT. 3. Kecenderungan Kab/Kota utk membesarkan OPD selain kecamatan.
PENDANAAN KECAMATAN 1. Pendanaan Penyelenggaraan URS PUM dibebankan pada APBN dgn berpedoman pd Per-UU 2. Pendanaan pelaksanaan TUGAS ATRIBUTIF & DELEGATIF dibebankan pada APBD KAB/KOTA. 3. Pendanaan pelaksanaan tugas lain dibebankan kepada yg menugaskan.
KLASIFIKASI KECAMATAN 1. Kec tipe A yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yg besar. 2. Kec tipe B yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yang kecil. DASAR PENENTUAN BEBAN KERJA 1. Jumlah penduduk. 2. Luas wilayah. 3. Jumlah desa/kelurahan.
STRUKTUR KECAMATAN TIPE A 1. Struktur perangkat Kec. tipe A terdiri dari: Sekretariat; dan Paling banyak 5 (lima) seksi. 2. Sekretariat meliputi: Subbagian umum dan kepegawaian; Subbagian perencanaan dan keuangan. 3.Seksi minimal meliputi : Seksi pemerintahan; Seksi pemberdayaan masyarakat; dan Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
STRUKTUR KECAMATAN TIPE B 1. Struktur perangkat Kec. tipe B terdiri dari: Sekretariat; dan Paling banyak 4 (empat) seksi. 2. Sekretariat meliputi: Subbagian umum dan kepegawaian; Subbagian perencanaan dan keuangan. 3. Seksi minimal meliputi : Seksi pemerintahan; Seksi pemberdayaan masyarakat; dan Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
SYARAT PENGANGKATAN CAMAT UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: 1. Pasal 224 ayat (2) : Bupati/wali kota wajib mengangkat camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Penjelasan : Yang dimaksud dengan menguasai pengetahuan teknis pemerintahan adalah dibuktikan dengan ijazah diploma/sarjana pemerintahan atau sertifikat profesi kepamongprajaan. 2. Pasal 224 ayat (3) : Pengangkatan camat yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibatalkan keputusan pengangkatannya oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
LANJUTAN 1. Camat diangkat oleh Bup/Walkot atas usul Sekda. 2. Bup/Walkot wajib mengangkat CAMAT dari PNS yg menguasai pengetahuan teknis pemerintahan & memenuhi persyaratan kepegawaian sesuai dgn ketentuan Per-UU. 3. Ijazah diploma atau sarjana pemerintahan; atau sertifikat profesi kepamongprajaan untuk ijazah diploma atau sarjana non pemerintahan 4. Sertifikat profesi kepamongprajaan diperoleh melalui pendidikan kepamongprajaan. 5. Pelaksanaan pendidikan profesi kepamongprajaan diatur dalam Permendagri. 6. Sebelum mengangkat dan menetapkan CAMAT, Bup/Walkot berkonsultasi kpd Gub. sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN 1. 2. Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI, RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan, 74.093 Desa, 8.430 Kelurahan. Menyebutkan bahwa baru 256 Bupati/Walikota dari 514 Bupati/Walikota yang telah melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangannya kepada Camat, dan 3.161 Camat yang sudah mendapat pelimpahan sebagian kewengan dari Bupati/Walikota.
KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH MELAKSANAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) 1. 2. Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI, RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan, 74.093 Desa, 8.430 Kelurahan Menyebutkan bahwa baru 174 KAB/KOTA dari 514 KAB/KOTA yang telah melaksanakan PATEN, dan 1.883 Kecamatan telah melaksanakan PATEN
TERIMA KASIH SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA